Anda di halaman 1dari 5

Nama: Husna Ukrina Putri Prasiddha

Nim: 2502092774

Tugas Personal ke-1

Week 2

1. Pikirkan suatu hal yang sedang menjadi masalah pada kondisi sekarang. Buatlah
penjelasan tentang permasalahan dan tambahkan data untuk menjelaskan pentingnya
permasalahan tersebut.

Limbah merupakan residu yang dihasilkan oleh proses produksi, baik dalam skala
industri maupun rumah tangga. Penumpukan limbah memiliki dampak besar dengan
kondisi lingkungan di masa yang akan datang. Oleh sebab itu, perencanaan pengolahan
limbah seharusnya juga dipikirkan, terlebih pada skala industri sebagai langkah
terjadinya pencemaran lingkungan.
Fast fashion merupakan istilah untuk industri pakaian yang memproduksi busana
dengan mengikuti trend yang secara massal, dengan bahan yang murah, dan upah buruh
yang rendah. Industri ini menjadi kontributor terbesar dari terjadinya penumpukkan
limbah tekstil dikarenakan perputaran tren fashion yang sangat cepat dan pemilihan
bahan yang mudah rusak. Menurut data Sistem Informasi Pengolahan Sampah Nasional
dibawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN KLHK), Indonesia
menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil atau setara dengan 12 persen dari limbah rumah
tangga per tahun 2021. Selain limbah tekstil dari konsumen, industri ini juga mencemari
lingkungan dengan gas emisi dan polusi air di peringkat kedua setelah industri minyak
bumi. Menurut Nexus3Foundation untuk Think Conscious, terdapat 1.000 pabrik garmen
yang membuang berbagai bahan kimia berbahaya dari hasil produksi ke Sungai Citarum
yang terletak di Jawa Barat.
Dewasa kini, industri besar fast fashion seperti; H&M dan Zara, mulai memilih
jalan dalam memproduksi produk dengan tahapan yang “environmentally friendly”.
H&M memiliki seri baju bernama H&M Conscious yang terbuat dari bahan ramah
lingkungan, maupun mengumpulkan baju bekas konsumen mereka dan mengolahnya
menjadi garmen baru. Namun sayangnya, kondisi ini hanya dibuat oleh merk-merk besar
tersebut sebagai bagian dari strategi pemasaran agar “terlihat” lebih ramah lingkungan di
mata konsumen. Fenomena ini disebut dengan istilah “Greenwashing”.
Lalu, apakah ada cara untuk mengurangi atau berkontribusi dalam pengolahan
atau pengurangan limbah tekstil? Selain mengubah kebiasaan individu untuk
meningkatkan masa pakai dari pakaian, muncul istilah “circular fashion”. Circular
fashion merupakan produk mode yang dirancang dan diproduksi dengan dilengkapi

ENTR6081 - Entrepreneurship
dengan tujuan memanjangkan manfaat atau penggunaannya pada sebuah rantai produksi
dan konsumsi sehingga bisa menggunakan sumber daya dengan lebih efisien (resource
efficiency). Dengan kata lain, penerapan circular fashion bisa mengurangi limbah pabrik
dengan penerapan strategi ekonomi sirkular melalui 9R, yaitu Refuse, Rethink, Reduce,
Reuse, Repair, Refurbish, Remanufacture, Repurpose, Recycle, Recovery pada penerapan
bisnisnya. Refuse(menanggalkan), rethink (memikirkan kembali), reduce (mengurangi)
merupakan tiga strategi dalam mendesain produk yang dapat mengurangi pemborosan
konsumen dalam pembelian produk, seperti produk yang dimanufaktur secara cerdas,
atau pun produk yang dapat diubah/dibongkar kembali. Reuse (menggunakan kembali),
repair (memperbaiki), refurbish (memperbarui), remanufacture (membuat ulang) ,
repurpose (penggunaan kembali) merupakan lima strategi yang bertujuan untuk
memperpanjang umur dari produk, seperti memperbaiki barang yang sparepart nya rusak,
maupun mempergunakan produk untuk memproduksi produk baru. Selanjutnya, recycle
(daur ulang), dan recovery (pemulihan) adalah strategi yang bertujuan untuk
pengaplikasian material menjadi sesuatu yang berguna, baik itu yang kualitasnya lebih
tinggi maupun lebih rendah dari produk awal.
Kesembilan strategi ini dapat dilakukan semua, maupun dikombinasikan beberapa
dalam pengembangan ide bisnis. Penerapan strategi tersebut dilakukan sebagai upaya
pengolahan sampah tekstil yang sudah dikonsumsi demi memperpanjang masa
penggunaanya.

Referensi:

“Bukan Lagi Plastik, Limbah Tekstil Menjadi Penyumbang Sampah Terbanyak“. Think
Conscious.
https://thinkconscious.id/bukan-lagi-plastik-limbah-tekstil-menjadi-penyumbang-sampah
-terbanyak/ (Diakses 9 September 2022)

Safitri, Kiki. Kurangi Limbah Tekstil, Bappenas Ajak Industri Terapkan Konsep Fashion
Sirkular". Kompas.com.
https://money.kompas.com/read/2022/02/24/083300926/kurangi-limbah-tekstil-bappenas-
ajak-industri-terapkan-konsep-fashion-sirkular?page=all. (Diakses 9 September 2022)

2. Jelaskan ide bisnis yang akan Anda pergunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Jawaban menggunakan konsep mind map dan SCAMPER lalu diberi penjelasan tentang
solusi tersebut.

Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas, ide bisnis yang akan saya coba uraikan
adalah clothing line yang mendaur ulang baju bekas (upcycle fashion).Upcycling fashion
sendiri mengadaptasi tiga dari 9R strategi ekonomi sirkular, yaitu reuse (menggunakan

ENTR6081 - Entrepreneurship
kembali), repair(memperbaiki), recycle (mendaur ulang). Berikut adalah mind map dari
upcycle fashion:

Berikut analisa SCAMPER dari upcycle fashion:

● Substitute

Material upcycling fashion biasanya bersumber dari pakaian bekas yang


kemudian dijahit menjadi sebuah pakaian baru yang berkarakter, namun garmen
pembuatan pakaian juga diganti dari taplak meja, selimut, atau pun juga sprei
bekas.

● Combine

Pada bisnis upcycling fashion, selain


produk itu sendiri, harus juga dikombinasikan
dengan packaging yang ramah lingkungan.
Pakaian dapat dibungkus ke dalam corrugate
box yang kemudian dalam pengirimannya
dibalut dengan honeycomb wrap (pengganti
bubble wrap), yang terbuat dari kraft paper
yang dapat didaur ulang.

ENTR6081 - Entrepreneurship
Honeycomb Wrap

Sumber: https://zerowaste.id/
● Adapt

Pada zaman di mana pendekatan melalui media sosial menjadi hal


mendasar untuk dikenal oleh calon konsumen, maka pembuatan akun media
sosial menjadi salah satu langkah adaptasi yang harus dilakukan untuk pengenalan
brand sekaligus pengenalan dan wadah edukasi masyarakat terhadap sustainable
fashion.

● Modify

Modifikasi pola pembuatan baju tentunya dapat dimodifikasi sesuai


dengan karakter maupun keunikan berpakaian dari pelanggan. Hal ini dapat
memberikan nilai lebih di mata pelanggan karena barang yang dimilikinya tidak
sama dengan orang lain.

● Eliminate

Pengerjaan produk dari proses desain hingga menjadi pakaian baru


membutuhkan waktu sekitar 2 bulan. Oleh karena itu, pelanggan dapat diberi
pilihan desain yang lebih sederhana, seperti pembuatan celemek maupun scarf,
dengan proses pengerjaan lebih cepat.

● Reverse

Upcycling tentunya dapat diimplementasikan menjadi karya seni yang dapat


dijadikan pajangan. Berikut adalah contoh textile art dari limbah tekstil:

ENTR6081 - Entrepreneurship
Sumber: Instagram akun Intan Anggita Pratiwie (@intananggitapratiwie)

3. Jelaskan siapa yang akan menjadi calon pelanggan dari bisnis ini beserta alasannya.

Dalam penetapan target market, upcycling fashion ditargetkan kepada niche


market. Ceruk yang disasarkan adalah masyarakat yang memiliki awareness mengenai
dampak lingkungan yang dihasilkan oleh fast fashion, dan juga orang yang memiliki
keinginan untuk memperpanjang masa pakaian mereka. Hal ini dikarenakan gerakan
untuk meningkatkan kewaspadaan akan dampak kerusakan lingkungan dari limbah tekstil
masih terus dilakukan, dan tidak semua orang memiliki ketertarikan dengan mode busana
tertentu.

ENTR6081 - Entrepreneurship

Anda mungkin juga menyukai