Anda di halaman 1dari 21

TUGAS MATA KULIAH

ILMU KESEHATAN ANAK


WEWENANG BIDAN DALAM PEMBERIAN OBAT
PADA BAYI, BATITA DAN BALITA

Disusun Oleh :
Nama : Fithria Hanifah
NIM : P07124215052
Kelas : DIV Kebidanan Reguler B

PRODI DIV KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
YOGYAKARTA
2016

1
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah Ilmu Kesehatan Anak tentang Wewenang bidan dalam
pemberian obat pada anak ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Nur Djanah, S.SiT, M.Kes
selaku Dosen mata kuliah ilmu kesehatan anak di Politeknik Kementrian
Kesehatan Yogyakarta yang telah memberikan tugas ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai wewenang bidan dalam pemberian
obat khususnya obat untuk anak. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Yogyakarta, November 2016

Penyusun

2
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftra
Isi...................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II

ISI

1. Pengertian obat.............................................................................................2
2. Amoxicilin....................................................................................................2
3. Kontrimoksazol............................................................................................3
4. Cefixime.......................................................................................................4
5. Tetrasiklin....................................................................................................6
6. Paracetamol..................................................................................................7
7. Vitamin A.....................................................................................................8
8. Albendazole..................................................................................................9
9. Diazepam…………………………………………………………………10
10. Ampicilin…………………………………………………………………12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................14
B. Saran...........................................................................................................15

3
Daftar Pustaka........................................................................................................16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang tua pasti ingin anaknya selalu sehat dan ceria, jadi apabila anak
sakit orang tua akan mengupayakan apapun demi anaknya agar cepat sehat. Salah
satu caranya dengan membawa anak ke dokter untuk mengetahui apa yang sedang
dialami anak dan mendapatkan obat. Tapi tak sedikit pula orang yang membawa
anaknya yang sakit ke bidan dengan harapan biaya berobat yang lebih ringan
daripada biaya berobat didokter.

Tapi tidak semua obat dapat bidan berikan kepada pasien karena bidan
mempunyai wewenangnya sendiri dalam memberikan obat. Wewenang bidan
dalam pemberian obat telah diatur dalam Permenkes no.200 tahun 2002. Apabila
didalam prakternya bidan mendapatkan pasien yang mengalami masalah diluar
wewenangnya maka tugas bidan adalah dengan merujuk pasien atau berkolaborasi
dengan dokter.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari obat?
2. Contoh obat untuk anak apa saja yang menjadi kewenangan bidan?
3. Jelaskan indikasi, kontraindikasi, jenis obat, efek samping dan dosis
untuk setiap masing-masing obat!

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari obat
2. Mengetahui contoh obat yang menjadi kewenangan bidan
3. Mengetahui indikasi, kontraindikasi, jenis obat, efek samping dan
dosis untuk setiap masing-masing obat

4
BAB II

ISI

A. Wewenang Bidan dalam Pemberian Obat

Dalam Undang-Undang tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan pasal 11


pada ayat 1 menyebutkan tentang pengelompokan tenaga kesehatan dan ayat 5
berbunyi “ Jenis tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga
kebidanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah bidan”.

Dalam Undang-Undang tahun 2014 tentang tenaga kesehatan pula


dijelaskan tentang menjalankan praktik yang harus sesuai wewenangnya.
Kewenangan tersebut ada pada pasal 62 ayat (1) yang berbunyi : “ Tenaga
Kesehatan dalam menjalankan praktik harus dilakukan sesuai dengan
kewenangan yang didasarkan pada Kompetensi yang dimilikinya”.

Undang-Undang tahun 2014 tentang tenaga kesehatan juga menjelaskan


tentang sanksi yang akan diberikan pada tenaga kesehatan apabila melakukan
tindakan tidak sesuai dengan kewenangannya. Sanksi tersebut juga berlaku
pada bidan karena bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan. Salah satu
sanksinya adalah sanksi administrasi yang disebutkan pada Undang-Undang
tenaga kesehatan pasal 82 ayat (1) yang berisi : “setiap tenaga kesehatan yang
tidak melaksanakan ketentuan pasal 47, pasal 52 ayat (1), Pasal 62 ayat (1),
Pasal 66 ayat (1), Pasal 68 ayat (1), Pasal 70 ayat (1), Pasal 70 ayat (2), Pasal
70 ayat (3) dan Pasal 73 ayat (1) dikenai sanksi administratif”. Pada pasal 82
ayat (4) menjelaskan macam-macam sanksi administrative seperti teguran
lisan, peringatan tertulis, denda administrative dan/atau pencabutan izin.

5
B. Pengertian Obat

Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang di maksudkan untuk
di gunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi,
menghilangkan,menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah ataurohaniah pada manusia atau hewan termasuk
memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia (Anief, 1991).

C. Contoh obat untuk anak yang menjadi kewenangan bidan

1. Amoxicilin

Amoxicillin

Jenis obat Antibiotik penicillin

Mengatasi infeksi akibat bakteri terutama pada:


Sistem pernapasan

THT (Telinga, hidung dan tenggorokan)

Sistem pencernaan

Indikasi Sistem saluran kemih

Sistem reproduksi wanita

Meninges

Kulit dan jaringan lunak

Infeksi gonore

KontraIndikasi  alergi terhadap penisilin.


 Bagi wanita yang sedang mengandung atau sedang
menyusui, pastikan untuk membicarakan dengan dokter
sebelum mengonsumsi amoxicillin.

6
 Jika sedang mengonsumsi pil kontrasepsi dan mengalami
muntah-muntah akibat amoxicillin, gunakan alat
pengaman tambahan seperti kondom.
 penderita gangguan ginjal
 penderita demam kelenjar karena dapat
menyebabkan ruam
 Jika terjadi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Mual dan Muntah


Diare
Sakit kepala
Efek Samping Ruam

Bentuk obat Kapsul, cairan oral, bubuk dan suntik

DOSIS
Amoxicilin
Berat Badan 2 X sehari selama 3 hari untuk Pneunomia
2 X selama 7 – 10 hari untuk infeksi telinga akut
2 X selama 5 hari untuk Pneunomia di daerah HIV yang meluas/terkonsentrasi
Tablet (500 gram) Sirup per 5 ml (125 Mg)
4 - < 6 kg ¼ 5 ml
6 - < 10 kg ½ 10 ml
10 - < 16 kg 2/3 12,5 ml
16 - < 19 kg ¾ 15 ml

2. Kotrimoksazol

Kotrimoksazol

Jenis obat Antibiotik

Infeksi paru-paru, seperti pneumonia.


Infeksi ginjal dan infeksi saluran kemih.
Infeksi pada pencernaan.

Infeksi kulit dan kelamin.

Indikasi Infeksi telinga.

7
 Wanita yang berencana hamil atau sedang hamil sebaiknya
menghindari konsumsi kotrimoksazol. Sedangkan ibu menyusui
dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum
menggunakan obat ini.
 manula dan yang menderita gangguan hati yang parah, sakit kuning,
porfiria, gangguan ginjal yang parah, asma, defisiensi G6PD,
malagizi, kekurangan asam folat, serta trombositopenia.
Kontraindikasi  Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.

Diare

Muntah

Efek samping Sakit Kepala

Dosis

3. Cefixime

Cefixime

Jenis obat Antibiotik sefalosporin

Indikasi Mengobati beberapa infeksi bakteri pada:

Sistem pernapasan misalnya bronkitis

THT (telinga, hidung dan tenggorokan)

8
Sistem saluran kemih

 Bagi wanita hamil dan menyusui, obat ini umumnya tidak dianjurkan
karena belum diteliti dengan cukup mengenai dampaknya untuk ibu
hamil dan yang sedang menyusui.
 penderita gangguan ginjal atau radang usus besar (kolitis).
 jika sebelumnya mengalami reaksi alergi ketika mengonsumsi antibiotik
jenis penisilin atau cephalosporin.
Kontraindikasi  Jika terjadi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.

Sakit kepala
Pusing
Gangguan pencernaan

Diare

Sakit perut

Mual
Pembengkakan di mulut atau wajah
ruam pada kulit
Efek samping sulit bernapas

Bentuk obat Tablet dan cairan yang diminum

Dosis

9
4. Tetrasiklin

Tetracycline

Jenis obat Antibiotik

Infeksi saluran pernapasan


Infeksi saluran kemih.
Penyakit menular seksual seperti sifilis dan chlamydia (klamidia)

Infeksi kulit. Termasuk di antaranya yang menyebabkan jerawat dan

Indikasi
rosasea.

 Bagi wanita hamil atau sedang merencanakan kehamilan atau menyusui,


jangan mengonsumsi obat ini.

 Obat ini tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 12 tahun.

 Pil KB mungkin tidak akan berfungsi dengan baik apabila dikonsumsi


Kontraindikasi
berbarengan dengan tetracycline.

 penderita gangguan ginjal dan hati, penyakit lupus, myasthenia


gravis (kelemahan otot), porphyria, diabetes, dan pada orang lanjut usia.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Mual dan muntah.

Kehilangan selera makan.

Sakit kepala
Merasa sakit perut.
Efek samping
Mengalami diare.

Munculnya infeksi jamur yang menyebabkan gatal-gatal pada mulut atau


vagina.

Sakit atau iritasi tenggorokan.

Bentuk obat Tablet

10
Dosis

5. Paracetamol

Paracetamol

Jenis obat Analgesik

Indikasi Meredakan rasa sakit dan demam

Bagi wanita hamil dan menyusui, sesuaikan dengan anjuran dokter.

penderita gangguan ginjal, gangguan hati, malanutrisi, dehidrasi, dan orang


yang sering mengonsumsi minuman keras (alkohol).
Kontraindikasi Untuk orang dewasa, jangan mengonsumsi lebih dari 4 gram per 24 jam.

Untuk anak-anak, pastikan dosis diberikan sesuai dengan umur. Jika ragu,
hubungi dokter.

Jika terjadi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.

Ruam, pembengkakan, kesulitan bernapas – gejala alergi


Tekanan darah rendah atau hipotensi
Efek samping Trombosit dan sel darah putih menurun

Kerusakan pada hati dan ginjal – ketika mengalami overdosis

11
Bentuk obat Tablet, kapsul, obat larut, cairan yang diminum, supositoria, suntik dan infus

Dosis Paracetamol

6. Vitamin A

Vitamin A

Jenis obat Vitamin

Indikasi Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin A

Wanita yang mencoba untuk hamil, sedang hamil, atau sedang menyusui
sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen vitamin A kecuali diresepkan oleh dokter.

Harap berhati-hati mengonsumsi suplemen vitamin A jika menderita


penyakit hati.

Konsumsi yang berlebihan dapat meningkatkan risiko osteoporosis,


khususnya wanita lansia.
Kontraindikasi
Jika terjadi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Efek samping Mengantuk dan kelelahan.

Uring-uringan.

Kehilangan nafsu makan.

Sakit perut.

Mual dan muntah.
Sakit kepala

12
Keringat berlebih.

Bentuk obat Kapsul

7. Albendazole

Albendazole

Jenis obat Kelompok obat antelmintik.

Indikasi Mengatasi infeksi akibat parasit cacing.

Bagi wanita hamil atau sedang merencanakan kehamilan dilarang


mengonsumsi obat ini karena dapat menyebabkan cacat lahir dan gangguan
lain. Bagi ibu yang menyusui juga sebaiknya tidak mengonsumsi obat ini
karena dampaknya pada ASI belum diketahui.

Obat ini tidak boleh diberikan kepada anak yang berusia di bawah
dua tahun.

Kontraindikasi Harap berhati-hati dalam mengonsumsi obat ini bagi penderita


penyakit hati, penyumbatan saluran empedu, kelainan pada darah atau
sumsum tulang, dan sindrom Steve-Johnson.

Ketika mengonsumsi obat ini, sebaiknya batasi konsumsi minuman


keras karena  berpotensi meningkatkan risiko efek samping pada organ hati.

Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter atau
pergi ke rumah sakit terdekat.

13
Mual dan muntah.

Sakit perut.
Efek samping
Sakit kepala.

Rambut rontok (bersifat sementara)

Bentuk obat Tablet

Dosis

8. Diazepam

Diazepam

Jenis obat Benzodiazepine

Serangan kecemasan

Insomnia

Melemaskan otot kejang


Indikasi
Kejang karena epilepsi atau demam
Obat-obatan pra-operasi

Gejala putus alkohol

14
 Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui,
dilarang mengonsumsi obat ini. Obat ini bisa memengaruhi janin dalam
kandungan.

 Jangan mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang untuk menghindari


ketagihan, kecanduan, dan juga efek kebal terhadap obat ini.

 Jangan mengonsumsi minuman keras ketika minum obat ini. Obat ini
ditambah dengan alkohol dapat membuat Anda sangat mengantuk.

Kontraindikasi  Obat ini mengakibatkan rasa kantuk, pusing, dan penglihatan kabur. Jangan
mengemudi atau mengoperasikan alat berat saat mengonsumsi obat ini.
 Harap berhati-hati bagi pecandu narkoba dan alkohol, penderita gangguan
pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan mental, kelainan
pada darah, dan myasthenia gravis.
 Temui dokter jika mengalami perubahan pola pikir atau perilaku. Obat ini
bisa menyebabkan kebingungan, halusinasi, dan bahkan pikiran untuk
bunuh diri.

 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Merasa mengantuk atau pusing

Merasa lemas

Gangguan fungsi koordinasi atau keseimbangan


Efek samping
Sakit kepala
Mudah lupa dan merasa bingung

Bersikap agresif

Bentuk obat Tablet, obat cair yang diminum, suntikan, tabung rektum

15
Dosis

9. Ampicilin

Ampicillin

Jenis obat Kelompok obat antibiotik penisilin

Mengobati infeksi akibat bakteri tertentu, misalnya:

Infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia dan bronkitis.

Infeksi telinga.
Indikasi
Infeksi saluran kemih.

Infeksi saluran pencernaan.

Infeksi ginekologikal atau gonore (kencing nanah).


Endokarditis (infeksi selaput dan katup jantung).

Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang


menyusui, tanyakan pada dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

berhati-hati bagi yang menderita gangguan ginjal dan


demam kelenjar dalam mengonsumsi obat ini.
Kontraindikasi
Obat ini bisa menghalangi vaksin tipes berfungsi dengan
benar.

Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter

Efek Samping Diare.

16
Merasa mual dan muntah.

Mulut atau lidah terasa sakit.

Bentuk obat Kapsul, obat cair untuk diminum, dan obat suntik

Dosis

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bidan mempunyai wewenang sendiri dalam memberikan obat pada


pasien / klien. Wewenang bidan dalam pemberian obat telah diatur dalam
Permenkes no.200 tahun 2002.
Menurut Arief, Obat adalah suatu bahan atau campuran bahan yang di
maksudkan untukdi gunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah,
mengurangi, menghilangkan,menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit,
luka atau kelainan badaniah ataurohaniah pada manusia atau hewan termasuk
memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia (1991).

Ada beberapa obat yang menjadi kewenangan bidan antara lain :

 Paracetamol
 Amoxisilin
 Tetrasiklin
 Kotrimoksazol
 Cefixime
 Vitamin A
 Ampicillin
 Dan lain sebagainya.

18
B. Saran

Saran untuk bidan berikan obat pada pasien sesuai dengan

kebutuhan dan wewenangnya. Jangan melanggar aturan karena jika

ada apa-apa kita sendiri yang harus bertanggung jawab.

19
DAFTAR PUSTAKA

http://www.alodokter.com/amoxicillin diakses pada tanggal 08 November 2016


Pukul 20.00 WIB.

http://www.alodokter.com/paracetamol diakses pada tanggal 08 November 2016


Pukul 20.00 WIB.

http://www.alodokter.com/vitamin-a diakses pada tanggal 08 November 2016


Pukul 20.10 WIB.

https://www.alodokter.com/kotrimoksazol diakses pada tanggal 08 November


2016 Pukul 20.10 WIB.

http://www.alodokter.com/diazepam diakses pada tanggal 08 November 2016


Pukul 20.20 WIB.

http://www.alodokter.com/tetracycline diakses pada tanggal 08 November 2016


Pukul 20.25 WIB.

http://www.alodokter.com/cefixime diakses pada tanggal 08 November 2016


Pukul 20.50 WIB.

http://www.alodokter.com/ampicilin diakses pada tanggal 08 November 2016


Pukul 21.00 WIB.

http://www.alodokter.com/albendazole diakses pada tanggal 08 November 2016


Pukul 21.15 WIB.

20
21

Anda mungkin juga menyukai