PEMERIKSAAN FISIK HIV, DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN HIV-AIDS
Disusun oleh:
Siska Lestia 18.20.2965
Dosen Pengampu:
Agustina Lestari., S.Kep., Ns., M.Kep
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CAHAYA BANGSA BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2019/2020
DAFTAR KATA SULIT MATERI 1 “PEMERIKSAAN FISIK HIV”
DAFTAR KATA SULIT
NO. KATA SULIT PENJELASAN 1. Sindrom Wasting Mengacu pada proses dimana penyakit yang melemahkan menyebabkan otot dan jaringan lemak "terbuang". Wasting kadang-kadang disebut sebagai "malnutrisi akut" karena diyakini bahwa episode wasting memiliki durasi pendek, berbeda dengan stunting, yang dianggap sebagai malnutrisi kronis 2. Cytomegalovirus (CMV) Kelompok virus dapat menginfeksi manusia dan menimbulkan penyakit. CMV disebabkan oleh infeksi Cytomegalovirus yang dapat menyebar dengan mudah melalui cairan tubuh seperti darah, air liur, urin dan air susu ibu yang dapat menyerang otak, paru-paru, usus, lambung, ginjal, hati, jantung, mata dan organ lain. 3. Retinitis Retinitis adalah inflamasi atau peradangan dari bagian retina pada mata. Biasanya infeksi ini terjadi setelah terjadinya setelah terjadinya peradangan koroid. 4. Sel T Sel T atau limfosit T adalah kelompok sel darah putih yang memainkan peran utama pada kekebalan seluler. Sel T mampu membedakan jenis patogen dengan kemampuan berevolusi sepanjang waktu demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. Hal ini dimungkinkan karena sejumlah sel T teraktivasi menjadi sel T memori dengan kemampuan untuk berproliferasi dengan cepat untuk melawan infeksi yang mungkin terulang kembali. 5. Sipilis Infeksi yang disebabkan oleh bakteri spiroset treponema pallidum sub-spesies pallidum. 6. Kandidisasis Candidiasis atau kandidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Infeksi jamur ini biasanya terjadi di kulit, mulut, dan organ intim. Jika tidak mendapatkan penanganan, infeksi akibat jamur ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti usus, ginjal, jantung, dan otak. 7. Jamur Candida Penyebab penyakit candidiasis. 8. Limfadenofati Kelenjar getah bening yang merupakan organ tubuh yang berbentuk kacang polong yang tersebar di bawah ketiak, lipatan paha, leher, dada, dan perut. Kelenjar ini merupakan sistem dari getah bening yang membawa cairan, nutrisi, dan bahan limbah antara jaringan tubuh dan aliran darah. 9. Hepatomegali Pembesaran ukuran organ hati. Kondisi ini umumnya terjadi karena adanya penyakit pada organ hati, salah satunya adalah hepatitis. Namun bisa juga karena penyakit lainnya. 10. Splenomegali Kondisi pembesaran pada organ limpa, yang bisa disebabkan oleh sejumlah penyakit atau infeksi. Pada kondisi normal, limpa hanya berukuran 11-20 cm, dengan berat hingga 500 gram. Namun pada penderita splenomegali, ukuran limpa bisa lebih dari 20 cm, dengan berat mencapai lebih dari 1 kg. 11. Herpes Simpleks Virus penyebab penyakit herpes. 12. Herpes Zoster Herpes zoster atau cacar ular (cacar api) adalah penyakit yang ditandai dengan timbulnya bintil kulit berisi air pada salah satu sisi tubuh dan terasa nyeri. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Varicella Zoster, yang juga menjadi penyebab cacar air. 13. Ginekologi Cabang ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-penyakit system reproduksi wanita. 14. PAP Smear Tes yang dilakukan dengan mengumpulkan sampel sel dari leher rahim untuk kemudian dites lebih lanjut di laboratorium. pemeriksaan yang akan memperlihatkan keberadaan sel-sel prakanker atau kanker pada leher rahim DAFTAR KATA SULIT MATERI 2 “DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN HIV- AIDS”
DAFTAR KATA SULIT
NO. KATA SULIT PENJELASAN 1. Kandidiasis Oral Salah satu infeksi fungal yang mengenai mukosa oral. 2. Sariawan Rekuren Peradangan pada mukosa mulut berupa cekungan dangkal berwarna kekuningan dan dibatasi dengan daerah merah. 3. Dermatitis Seborroik Gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan. Peradangan ini biasanya terjadi di kulit kepala. 4. Psoriasis Psoriasis adalah peradangan pada kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas. Terkadang, psoriasis juga disertai dengan gatal dan nyeri. Psoriasis lebih sering muncul di daerah lutut, siku, punggung bagian bawah, dan kulit kepala. 5. Prurigo Noduler Penyakit kulit yang ditandai dengan perlukaan dan peninggian perlukaan, kemerahan, luka kronis, kehitaman yang berbentuk nodul. 6. Dermatitis Generalisata Suatu kelainan kulit dengan gejala berupa eritema dan skuama generalisata yang melibatkan lebih dari 90% permukaan kulit penderita. 7. Limfadenopati Generalisata Terdapat pembesaran kelenjar getah bening pada dua atau lebih daerah ekstra inguinal tanpa penyebab jelas yang mendasarinya. 8. TB Ekstrapulmonal Kuman TB sebagian besar menyerang paru, yang mengenai organ tubuh lainnya 9. Lifadenitis TB Muncul diluar paru-paru, peradangan granulomatosa kronis dan spesifik pada kelenjar getah bening dengan nekrosis kaseasi yang disebabkan oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis atau bakteri terkait. 10. Efusi Pleura TB Kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura. 11. Serologis Satu cabang imunologi yang mempelajari reaksi antigen- antibodi secara in vitro. Reaksi serologis dilakukan berdasarkan asumsi bahwa agen infeksius memicu host untuk menghasilkan antibodi spesifik, yang akan bereaksi dengan agen infeksius tersebut. Reaksi ini dapat digunakan untuk mengetahui respon tubuh terhadap agen infeksius secara kualitatif maupun kuantitatif. 12. Rapid Test Alat uji cepat pemeriksaan HIV yang bekerja berdasarkan prinsip immunoassay kromatografik untuk mendeteksi antibodi virus HIV 1 dan 2 yang terdapat dalam serum, plasma atau darah secara kualitatif. 13. Western Blot Teknik analisis yang banyak digunakan dalam biologi molekuler dan imunogenetika untuk mendeteksi protein spesifik dalam sampel jaringan homogen atau ekstrak. 14. RT-PCR Real Time PCR adalah teknik yang digunakan untuk memonitor progress reaksi PCR pada waktu yang sama. RT-PCR juga dikenal sebagai quantitative PCR (qPCR). Jumlah produk PCR (DNA, cDNA atau RNA) yang relatif sedikit, dapat dihitung secara kuantitatif. 15. Antigen P24 Core protein dari virus HIV yang muncul yang bisa muncul dalam darah selama peningkatan jumlah virus HIV dalam meningkat diatas 10,000 copies/mL dan sebelum terbentuk antibodies yang bisa dideteksi. 16. Asimptomatik Suatu penyakit yang sudah positif diderita oleh seseorang, tetepi tidak memberikan gejala klinis apapun terhadap orang tersebut. 17. Pemeriksaan Serologi Pemeriksaan yang menggunakan serum seperti pemeriksaan pada dugaan HIV. 18. Kotrimoksasol Kombinasi antibiotik yang terdiri dari trimethoprim dan sulfamethoxazole. Obat ini digunakan untuk menangani infeksi yang disebabkan oleh bakteri. 19. Pneumosistis Pneumonia Infeksi serius yang menyebabkan peradangan dan penumpukan cairan pada paru-paru. 20. Toksoplasma Ensefalitis Infeksi oportunistik terhadap sistim saraf, pada AIDS bisa oleh patogen nonviral. 21. Kriptokokkus Meningitis Salah satu infeksi oportunistik terkait HIV. 22. Limfoma Maligna Tumor ganas primer dari kelenjar limfa dan jaringan limfatik di organ lainnya. 23. Highly Active Antiretroviral Bahwa sifat HIV sebagai virus retroviral yang mudah Therapy bermutasi sehingga akan cepat menimbulkan resistensi jika diberikan obat ARV monoterapi. 24. Rifampisin Obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati beberapa infeksi akibat bakteri. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. 25. Nevirapin Obat jenis antiretroviral (ARV) yang digunakan untuk mengatasi penyakit human immunodeficiency virus (HIV). Obat ini tidak mengobati infeksi HIV, tetapi hanya menurunkan tingkat serangan HIV yang menggerogoti tubuh seseorang, sehingga sistem kekebalan tubuh atau imun tetap bekerja dengan normal. 26. Ikterik Suatu kondisi medis yang ditandai dengan menguningnya kulit dan sklera (bagian putih pada bola mata). Ikterus terjadi ketika ada kadar bilirubin yang berlebihan yang dihasilkan oleh hati ketika mengeluarkan bilirubin tersebut dari dalam darah atau ketika terjadi kerusakan hati yang mencegah pembuangan bilirubin dari dalam darah. 27. AZT Obat pertama yang disetujui untuk mengobati HIV. Obat ini termasuk golongan analog nukleosida atau nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI). Obat golongan ini menghambat enzim reverse transcriptase. Enzim ini mengubah bahan genetik (RNA) HIV menjadikannya bentuk DNA. 28. LPV/r Kombinasi dosis tetap untuk pengobatan dan pencegahan HIV/AIDS. Obat ini terdiri dari lopinavir dan ritonavir dosis rendah. Obat ini digunakan secara bersamaan dengan obat ARV lainnya. 29. Rifampisin Obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati beberapa infeksi akibat bakteri. Obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. 30. Leukopenia Rendahnya jumlah sel darah putih yang ada di dalam tubuh. 31. Ketokonazole Obat untuk mengatasi infeksi jamur. Obat ini berfungsi untuk mengatasi beragam jenis infeksi jamur di kulit, seperti panu, kurap, kutu air, dan infeksi jamur di bagian tubuh lain, seperti kandidiasis pada vagina. 32. Itrakonazol Obat untuk mengatasi infeksi jamur dengan cara menghambat pertumbuhan sel jamur. Jamur atau fungi bisa mengakibatkan infeksi di mulut, kulit atau vagina. 33. Trisiklik Golongan obat-obatan yang digunakan untuk menangani depresi, gangguan kecemasan atau keluhan nyeri. 34. SSRI Jenis antidepresan yang paling sering diresepkan karena risiko efek sampingnya tergolong rendah. 35. Benzodiazepin Jenis obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan. Benzodiazepin diresepkan bagi mereka yang cemas atau tertekan dan dapat digunakan dalam pengobatan jangka pendek pada beberapa masalah tidur tertentu. 36. Alprazolam Obat untuk mengatasi gangguan kecemasan dan gangguan panik. Obat ini dapat mengurangi ketegangan psikologis yang dirasakan, sehingga membuat orang yang mengonsumsinya dapat merasa lebih tenang. 37. Hepatotoksik Kerusakan hati yang disebabkan oleh zat kimia. Luka hati yang disebabkan obat-obat adalah sebab akut dan penyakit hati kronis.