Anda di halaman 1dari 1

Stratigrafi lokasi penelitian terdiri atas 2 satuan batuan, satuan tuf dan satuan batupasir.

Satuan
tuf terdiri dari perulangan tuf, batulanau, batulempung dan batupasir dan Satuan batupasir terdiri
dari batupasir, batulanau dan batulempung yang didominasi oleh batupasir. Sedangkan struktur
geologi yang didapat dibagi atas 10 Satuan Sesar yang diberi nama SF (Sumberan Fault), dengan
jumlah sesar sebanyak 26 sesar, pembagian satuan sesar didasarkan pada orientasi sesar serta
mekanisme pembentukannya untuk mengetahui karakter dan peran deformasi dari mekanisme
pengaruh tektonik dan proses sedimentasi.
Struktur oleh pengaruh gaya tektonik didominasi oleh sesar-sesar turun dan sebagian sesar-sesar
naik yang di identifikasikan merupakan kompleks dari struktur sesar mendatar, teradapat 2 sesar
mendatar besar yang mengontrol dengan orientasi Baratdaya – Timurlaut (Sinistral) dan Utara –
Selatan (Dextral). Sruktur oleh pengaruh proses sedimentasi sendiri di dominasi oleh aktivitas
pembebanan dari alur – alur sedimentasi gaya berat, serta terdapat beberapa sesar tumbuh
(growth fault), nendatan (slump) dan beberapa bidang erosional yang tidak wajar pada beberapa
lapisan yang mengerosi bidang sesar, yang membuat alur itu sendiri mengalami deformasi
bending.
Orientasi gaya atau tegasan relatif dari keseluruhan sesar pada lokasi penelitian berupa gaya
kompresi Baratdaya – Timurlaut dan gaya ekstensi Baratdaya – Timurlaut.
Pengolahan data struktur menggunakan perangkat lunak Win-Tensor 5.0.7 keluaran tahun 2015
untuk mendapatkan nilai populasi data sesar yang konsisten terhadap nilai relatif tegasan yang
diperoleh dari data sesar itu sendiri. Penamaan sesar menggunakan klasifikasi Gultaf (2004)
digunakan untuk mempermudah dalam pengolahan data menggunakan Win Tensor, yang dimana
mempunyai nilai rake berbeda dengan klasifikasi Ricard.
Mekanisme sesar yang terjadi di daerah penelitian pada mulanya merupakan kumpulan sesar –
sesar turun, dengan bentukan graben dan beberapa sesar – sesar yang dikontrol oleh grafitasi,
dengan lingkungan lereng bawah laut sangat mendukung untuk terbentuknya hal tersebut, sesar –
sesar yang dikontrol grafitasi berorientasi dengan arah Selatan Baratdaya – Utara Timurlaut dan
beberapa Baratlaut – Tenggara, sesar-sesar ini merupakan syndeformasi pada lokasi penelitian.
Setelah adanya reaktifasi pada fase pertama berupa gaya kompresi dari Barat Baratdaya – Timur
Timurlaut (Gambar 5) membuat bebesapa sesar – sesar yang sudah ada tereaktifasi kembali,
menjadi sesar – sesar naik dengan arah dominan Utara Selatan.
Sesar Trembono merupakan komplek struktur grafitasi, dengan tegasan ekstensional berarah
Baratdaya – Timurlaut, lokasi bertempat pada Dusun Bentengwareng dan sesar tua yang berpola
meratus, yang memotong sebagian besar litologi yang menyusun Pegunungan Selatan,
diantaranya Formasi Wungkal Gamping, intrusi Diorit Pendul dan Formasi Kebo-Butak
(Rahadjo, 1994), dengan pergerakan mendatar mengiri.

Anda mungkin juga menyukai