TINJAUAN TEORI
2.3 Sikap Orang yang Tidak Memiliki Spirit Wirausaha yang Baik
Kewirausahaan itu sendiri sebenarnya merupakan ketrampilan hidup
(life skill) bagi manusia dimanapun, sehingga orang yang masih hidup, tidak
sadar bahwa mereka memiliki kemampuan ini. Disisi lain, banyak diantara
kita yang tidak sadar bahwa spirit kewirausahaan, telah tergerus kemampuan
dan performanya karena keadaan yang berlangsung lama.
Kewirausahaan hanya bisa bangkit manakala diberi lahan subur untuk
bersemai, dipupuk, dilindungi, dan dibela kepentingannya. Untuk
mempercepat pertumbuhan wirausaha, harus ada upaya serius untuk
menciptakan orang-orang yang mampu mengambil peluang yang ada dan
menciptakan lapangan kerja untuk dirinya maupun untuk orang lain.
Banyak orang yang berpikir positif dan mempunyai semangat yang
tinggi tetapi tetap saja sulit meraih kesuksesan. Hal ini dikarenakan sikap yang
salah dalam menanggapi kegagalannya, diantaranya yaitu :
a. Sikap “saya takut gagal”
Sikap takut gagal menghentikan semua energy, semangat, daya, upaya dan
gairah kerja yang dahulunya tinggi dan sekarang berubah drastic sehingga
mengalami kemunduran.Takut gagal berarti takut beresiko sehingga lebih
baik memilih mundur dan tidak mau mencari jalan keluarnya.
b. Sikap yang keliru tentang kegagalan
Bila seseorang mendapat nilai merah saat mengerjakan ulangan, kita akan
berpendapat ia telah gagal dalam mata kuliah yang diuji, padahal itu baru
sebagian dari pengalaman proses untuk berprestasi. Gagal bukan berarti
terminasi sebuah perjalanan karena itu merupakan perjalanan yang
panjang. Dibutuhkan proses untuk menakhlukkan kegagalan demi
kegagalan. Jadi, kegagalan adalahepisode perjalanan yang harus kita lalui
baik sebuah pertandingan yang kalah tapi bisa menang.
c. Tidak siap mengalami kegagalan
Banyak orang berprestasi dikampus tapi tidak siap untuk menghadapi
kegagalan dalam bekerja atau berwirausaha.Hal ini dikarenakan orang
yang berprestasi cenderung ingin segalanya sukses dan tidak pernah
gagal.Padahal di kampus kita menghadapi suatu hal yang pasti ada
jawabannya, sedangkan di dunia bisnis atau pekerjaan kita menghadapi
jawaban yang kompleks, majemuk, dan bahkan mungkin belum ada
jawabannya.
d. Sikap berhenti mencoba
Disamping sikap tidak siap menghadapi kegagalan, ada pula sikap lain
yang mematahkan semangat wirausaha, yaitu sikap berhenti mencoba.
Kesuksesan itu terjadi pada saat kita selalu mencoba dan mencoba lagi
(ada rasa penasaran) sehingga tidak terasa bila kita sudah dekat dengan
kesuksesan itu.
a. Prinsip D – Do’a
Dalam sehari kita diajarkan untuk berdoa minimal 5 waktu. Setiap niat,
ucapan dan gerakan dalam shalat menganut unsur do’a, karena justru
dalam shalatnya kekhusuan komunikasi dengan Sang Maha Pencipta Allah
SWT dapat dilangsungkan dengan sebaik-baiknya komunikasi. Inna
shalati, wanusuki, mawahyaya, wamamati lillahirobbil ‘alaamiin
(Sesungguhnya shalat kita, ibadah kita, hidup kita dan mati kita hanya
milik Allah Tuhan seru sekalian alam). Dan, janganlah pernah kita bosan
meminta dan bermunajat kepada Allah, karena hanya Allah yang patut
disembah dan hanya kepada Allah kita meminta pertolongan. Selain itu,
Allah telah berjanji dalam firman-Nya yang mengatakan bahwa Allah akan
menjamin setiap permohonan dan munajat yang dilakukan hamba-Nya
yang ditujukan atau dimintakan kepada Allah SWT dengan bersungguh-
sungguh dan sebaik-baiknya permohonan. Jadi pada prinsipnya dalam
berusaha dan berikhtiar harus senantiasa di iringi dengan do'a.
b. Prinsip U – Usaha
Rahasia sukses itu harus menghadirkan usaha yang paling hebat. Tidak
asal-asalan usaha. Jika masih berusaha dengan pekerjaan yang minim,
maka jangan terlalu berharap. Kita akan mendapatkan sesuai dengan usaha
kita.
c. Prinsip I – Ikhtiar
Kata ikhtiar diambil dari bahasa Arab, yakni 'ikhtaara' yang artinya
memilih. Sementara dalam bentuk kata kerja, ikhtiar berarti pilihan atau
memilih hal yang baik (khair). Sedangkan menurut istilah, ikhtiar adalah
usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material,
spiritual, kesehatan, dan masa depannya dalam usaha mendapatkan yang
terbaik, agar tujuan hidupnya selamat sejahtera di dunia dan di akhirat.
Setiap urusan yang diamanatkan Allah SWT untuk dijalankan oleh kita
tentu memerlukan upaya yang optimal dengan harapan bahwa output yang
dihasilkan akibat adanya proses ikhtiar terhadap usaha yang dijalankan
dapat memberikan sebesar-besarnya manfaat, termasuk untuk kita sendiri.
d. Prinsip T –Tawakal