1. Berikan Gambaran dan penjelasan bagaimana implementasi dari analisis
jabatan di instansi saudara bekerja atau instansi yang saudara ketahui jika belum bekerja 2. Berikan penjelasan bagaimana sikap saudara terhadap implementasi tersebut 3. Jelaskan pandangan saudara terhadap pentingnya pelaksanaan pelatihan dan pengembangan di sebuah organisasi 4. Jelaskan apa saja kendala dari pandangan saudara tersebut (soal no 3) dan bagaimana solusinya menurut saudara
JAWABAN
1. Pengertian dari analisis jabatan adalah kegiatan proses pengumpulan
informasi tentang suatu jabatan, tugas-tugas, kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh seseorang dalam jabatannya pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru. Proses analisis jabatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru dimulai dengan mempelajari tugas-tugas, kewajiban serta tanggung jawab yang ada pada struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, mempelajari tugas pokok fungsi Dinas Kesehatan dikombinasikan dengan Regulasi Kepmendagri Nomor 50 Tahun 2000, PP Nomor 25 Tahun 2000, UU Nomor 32 Tahun 2004 serta pertimbangan sumber daya manusia yang sudah tersedia Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.
Dua tahapan yang sudah di laksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Kotabaru adalah : a. Analisis internal kegiatannya meliputi penentuan arah dan tujuan organisasi melalui survey kebutuhan masyararkat(Yang dilakukan di tingkatan Puskesmas maupun dinas kesehatan) akan pelayanan kesehatan yang paripurna atau menyeluruh dilaksanakan satu tahun sekali, kemudian hasil dari survey tersebut di kumpulkan untuk kemudian dikaji secara mendalam untuk dijabarkan secara lebih rinci agar bisa digunakan dalam pembuatan uraian tugas dan persyaratan jabatan.
b. Analisis eksternal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi
tentang kebutuhan pelayanan kesehatan antara Dinas Kesehatan dan puskesmas sebagai pelaksanaan dengan pemerintah daerah sebagai pemilik organisasi, menginventarisir kemampuan dan ketersediaan dana untuk dinas kesehatan dan Puskesmas. 2020’yan
2. Menurut Pendapat saya pelaksanaan analisis jabatan tersebut sudah baik
namun belum dilapangan sepenuhnya dilaksanakan berdasarkan regulasi konsep PP Nomor 84 Tahun 2000 Bab II pasal 2 ayat 2 dan Bab IV pasal 8 ayat 3 dan konsep teori khususnya tentang prinsip-prinsip analisis jabatan.
Prinsip-prinsip pada pelaksanaan analisis jabatan adalah :
1. Dapat memberikan semua fakta penting yang di butuhkan organisasi 2. Dapat memberikan informasi atau fakta untuk banyak tujuan perencanaan jabatan yang akan di isi, 3. Harus sering dilakukan peninjauan kembali, 4. Harus bisa memberikan informasi yang tepat, lengkap akurat dan dapat dipercaya,
Menurut Pendapat saya hal ini sudah di laksanakan di Dinas Kesehatan
Kabupaten Kotabaru, namun belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari penetapan uraian jabatan (tupoksi) yang belum terinci secara tajam dan jelas untuk setiap jabatan yang ada pada dinas kesehatan. Keadaan ini menunjukan bahwa belum ada kesamaan persepsi antara pemilik organisasi dalam hal ini Pemerintah Daerah (Bupati, Sekda di wakili BKPSDM Kabupaten Kotabaru) dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas sebagai pelaksana program. Saya setuju jika sistem analisis jabatan yang sudah ada tetap di jalankan namun harus tetap mengalami beberapa menyempurnakan agar konsep right man in the right place bisa terlaksana, guna akselerasi terwujudnya tujuan organisasi.
3. Pelatihan dan pengembangan pegawai yang tepat dan sesuai, dapat
memberikan efek yang positif kepada karyawan. Karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami seluk beluk pelaksanaan pekerjaannya dengan lebih mendalam, sehingga dapat memahami perkembangan organisasi, termasuk memahami apa saja sasaran atau goal yang akan dicapai organisasi, mengerti akan perlunya fungsi kerjasama dalam pekerjaannya, dapat dengan mudah menyerap informasi yang disampaikan organisasi, cepat paham setiap kesulitan-kesulitan yang dihadapi organisasi, mampu menjalankan hubungan-hubungan dengan lingkungan organisasi, mampu dengan cepat memahami kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku dalam organisasi, mampu memahami sistem dan prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan tugas organisasi dan mampu paham dan menerapkan perilaku yang mendukung dan diwajibakan organisasi.
Organisasi mempunyai SDM yang cakap tangguh dalam melaksanakan
pekerjaannya, organisasi dapat dengan mudah menjawab tantangan perkembangan zaman dan juga organsasi dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan yang termutakhir. 2020’yan
Jadi, pelatihan dan pengembangan SDM di sebuah Organisasi memiliki
arti penting dan merupakan suatu keharusan dalam usaha memaksimalkan manajemen SDM di organisasi dan meningkatkan kualitas dari pegawai dari organisasi yang bersangkutan.
4. Kendala dari pelatihan dan pengembangan SDM di Organisasi (sebagai
contoh adalah Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru) adalah penyediaan pendanaan yang sangat minim dari PEMDA untuk kegiatan ini. Sebagai contoh saja, untuk menjalani TUGAS BELAJAR di Kabupaten Kotabaru untuk tahun 2019, beberapa pegawai harus dari PENDANAAN MANDIRI dengan alasan Defisit Anggaran.
Solusinya menurut saya, Dinas Kesehatan dan BKPSDM sebagai perwakilan
Pemerintah Daerah melakukan pendekatan legislatif sebagai pengampu kebijakan, agar dapat lebih mengutamakan anggaran untuk pelatihan dan pengembangan SDM karena ini sudah sesuai dengan fokus pemerintah saat ini, yaitu menyiapkan SDM yang terampil dan siap kerja, serta dukungan dan komitmen yang tinggi terhadap pengembangan SDM.