Anda di halaman 1dari 3

2020’yan

Nama : Yan’ariyanti Wydyiastuti

NIM : 1920930320001

SOAL

1. Berikan Gambaran dan penjelasan bagaimana implementasi dari analisis


jabatan di instansi saudara bekerja atau instansi yang saudara ketahui jika
belum bekerja
2. Berikan penjelasan bagaimana sikap saudara terhadap implementasi tersebut
3. Jelaskan pandangan saudara terhadap pentingnya pelaksanaan pelatihan
dan pengembangan di sebuah organisasi
4. Jelaskan apa saja kendala dari pandangan saudara tersebut (soal no 3) dan
bagaimana solusinya menurut saudara

JAWABAN

1. Pengertian dari analisis jabatan adalah kegiatan proses pengumpulan


informasi tentang suatu jabatan, tugas-tugas, kewajiban dan tanggung jawab
yang harus dilakukan oleh seseorang dalam jabatannya pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Kotabaru.
Proses analisis jabatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru dimulai
dengan mempelajari tugas-tugas, kewajiban serta tanggung jawab yang ada
pada struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru, mempelajari
tugas pokok fungsi Dinas Kesehatan dikombinasikan dengan Regulasi
Kepmendagri Nomor 50 Tahun 2000, PP Nomor 25 Tahun 2000, UU Nomor
32 Tahun 2004 serta pertimbangan sumber daya manusia yang sudah
tersedia Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru.

Dua tahapan yang sudah di laksanakan di Dinas Kesehatan Kabupaten


Kotabaru adalah :
a. Analisis internal kegiatannya meliputi penentuan arah dan tujuan organisasi
melalui survey kebutuhan masyararkat(Yang dilakukan di tingkatan
Puskesmas maupun dinas kesehatan) akan pelayanan kesehatan yang
paripurna atau menyeluruh dilaksanakan satu tahun sekali, kemudian hasil
dari survey tersebut di kumpulkan untuk kemudian dikaji secara mendalam
untuk dijabarkan secara lebih rinci agar bisa digunakan dalam pembuatan
uraian tugas dan persyaratan jabatan.

b. Analisis eksternal ini dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi


tentang kebutuhan pelayanan kesehatan antara Dinas Kesehatan dan
puskesmas sebagai pelaksanaan dengan pemerintah daerah sebagai pemilik
organisasi, menginventarisir kemampuan dan ketersediaan dana untuk dinas
kesehatan dan Puskesmas.
2020’yan

2. Menurut Pendapat saya pelaksanaan analisis jabatan tersebut sudah baik


namun belum dilapangan sepenuhnya dilaksanakan berdasarkan regulasi
konsep PP Nomor 84 Tahun 2000 Bab II pasal 2 ayat 2 dan Bab IV pasal 8
ayat 3 dan konsep teori khususnya tentang prinsip-prinsip analisis jabatan.

Prinsip-prinsip pada pelaksanaan analisis jabatan adalah :


1. Dapat memberikan semua fakta penting yang di butuhkan organisasi
2. Dapat memberikan informasi atau fakta untuk banyak tujuan perencanaan
jabatan yang akan di isi,
3. Harus sering dilakukan peninjauan kembali,
4. Harus bisa memberikan informasi yang tepat, lengkap akurat dan dapat
dipercaya,

Menurut Pendapat saya hal ini sudah di laksanakan di Dinas Kesehatan


Kabupaten Kotabaru, namun belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari
penetapan uraian jabatan (tupoksi) yang belum terinci secara tajam dan jelas
untuk setiap jabatan yang ada pada dinas kesehatan. Keadaan ini
menunjukan bahwa belum ada kesamaan persepsi antara pemilik organisasi
dalam hal ini Pemerintah Daerah (Bupati, Sekda di wakili BKPSDM
Kabupaten Kotabaru) dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas sebagai
pelaksana program. Saya setuju jika sistem analisis jabatan yang sudah
ada tetap di jalankan namun harus tetap mengalami beberapa
menyempurnakan agar konsep right man in the right place bisa terlaksana,
guna akselerasi terwujudnya tujuan organisasi.

3. Pelatihan dan pengembangan pegawai yang tepat dan sesuai, dapat


memberikan efek yang positif kepada karyawan. Karyawan dapat
mengembangkan diri dan mampu memahami seluk beluk pelaksanaan
pekerjaannya dengan lebih mendalam, sehingga dapat memahami
perkembangan organisasi, termasuk memahami apa saja sasaran atau goal
yang akan dicapai organisasi, mengerti akan perlunya fungsi kerjasama
dalam pekerjaannya, dapat dengan mudah menyerap informasi yang
disampaikan organisasi, cepat paham setiap kesulitan-kesulitan yang
dihadapi organisasi, mampu menjalankan hubungan-hubungan dengan
lingkungan organisasi, mampu dengan cepat memahami kebijaksanaan dan
peraturan yang berlaku dalam organisasi, mampu memahami sistem dan
prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan tugas organisasi dan mampu
paham dan menerapkan perilaku yang mendukung dan diwajibakan
organisasi.

Organisasi mempunyai SDM yang cakap tangguh dalam melaksanakan


pekerjaannya, organisasi dapat dengan mudah menjawab tantangan
perkembangan zaman dan juga organsasi dapat menyesuaikan diri dengan
kebutuhan yang termutakhir.
2020’yan

Jadi, pelatihan dan pengembangan SDM di sebuah Organisasi memiliki


arti penting dan merupakan suatu keharusan dalam usaha memaksimalkan
manajemen SDM di organisasi dan meningkatkan kualitas dari pegawai dari
organisasi yang bersangkutan.

4. Kendala dari pelatihan dan pengembangan SDM di Organisasi (sebagai


contoh adalah Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kotabaru)
adalah penyediaan pendanaan yang sangat minim dari PEMDA untuk
kegiatan ini. Sebagai contoh saja, untuk menjalani TUGAS BELAJAR di
Kabupaten Kotabaru untuk tahun 2019, beberapa pegawai harus dari
PENDANAAN MANDIRI dengan alasan Defisit Anggaran.

Solusinya menurut saya, Dinas Kesehatan dan BKPSDM sebagai perwakilan


Pemerintah Daerah melakukan pendekatan legislatif sebagai pengampu
kebijakan, agar dapat lebih mengutamakan anggaran untuk pelatihan dan
pengembangan SDM karena ini sudah sesuai dengan fokus pemerintah saat
ini, yaitu menyiapkan SDM yang terampil dan siap kerja, serta dukungan dan
komitmen yang tinggi terhadap pengembangan SDM.

Anda mungkin juga menyukai