Diskusi Kapita Selekta
Diskusi Kapita Selekta
41151010160065
B1
Klausula baku biasanya dibuat oleh pihak yang kedudukannya lebih kuat,
yang dalam kenyataan biasa dipegang oleh pelaku usaha. Isi klausula baku
sering kali merugikan pihak yang menerima klausula baku tersebut, yaitu pihak
konsumen karena dibuat secara sepihak. Bila konsumen menolak klausula baku
tersebut ia tidak akan mendapatkan barang ataupun jasa yang dibutuhkan,
karena klausula baku serupa akan ditemuinya di tempat lain. Hal tersebut
menyebabkan konsumen lebih sering setuju terhadap isi klausula baku walaupun
memojokkan. Bagi para pengusaha mungkin ini merupakan cara mencapai
tujuan ekonomi efesien, praktis, dan cepat tidak bertele-tele. Tetapi bagi
konsumen justru merupakan pilihan yang tidak menguntungkan karena hanya
dihadapkan pada suatu pilihan, yaitu menerima walaupun dengan berat hati.
Klausula Baku diartikan sebagai “setiap aturan atau ketentuan dan syarat-
syarat yang telahdipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak
oleh pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan/atau perjanjian
yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen”. Bagi sebagian orang,
klausula baku ini juga sering disebut sebagai “standard contract atau take it or
leave it contract”. Dengan telah dipersiapkan terlebih dahulu ketentuan-ketentuan
dalam suatu perjanjian, maka konsumen tidak dapat lagi menegosiasikan isi
kontrak tersebut. Jika dilihat dari hal ini, maka ada ketimpangan yang terjadi
antara para pihak.
Dengan menerapkan klausula baku ini, pihak pembuat kontrak sering kali
menggunakan kesempatan tersebut untuk membuat ketentuan–ketentuan yang
lebih menguntungkan pihaknya.Terlebih jika posisi tawar antara para pihak
tersebut tidak seimbang, maka pihak yang lebih lemah akan dirugikan dari
kontrak tersebut. Tentu harus ada perlindungan bagi konsumen dalam keadaan–
keadaan tersebut. Hal tersebut terdapat dalam aturan–aturan dalam Undang –
Undang Perlindungan Konsumen.
Dalam UUPK ini diatur mengenai hal-hal apa saja yang dilarang bagi
seorang pelaku usaha. Dalam pasal 18 UUPK disebutkan bahwa :
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
diperdagangkan dilarang membuat atau mencantumkan klausula baku pada
setiap dokumen dan/atau perjanjian apabila:
Apabila didalam praktek bisnis ada pelaku yang menggunakan klausula baku
yang masuk kedalam kategori terlarang sebagaimna hal itu telah ditetapkan oleh
pasal 18 ayat 1 UUPK maka tindakan pelaku bisnis tersebut dapat masuk
kategori perbuatan melanggar hukum.perbuatan melawan hukum diatur dalam
pasal 1365 bw tersebut seseorang hanya bertanggung gugat atas kerugian
orang jika:
A perbuatan yang menimbulkan kerugian itu bersifat melanggar hukum
B kerugian itu timbul sebagai akibat perbuatan tersebut
C pelaku tersebut bersalah
D norma yang dilanggar mempunyai strekking untuk mengelakkan timbulnya
kerugian