Anda di halaman 1dari 2

I.

Latar Belakang

Semakin berkembangnya penduduk, semakin berkembang pula permintaan untuk


memenuhi kebutuhan sehari – hari, terlebih pada bidang pangan sayuran salah satunya
permintaan kacang panjang. Menyadari banyaknya permintaan kacang panjang, tentu
kebutuhan benih kacang panjang pun semakin meningkat. Maka dari itu diperlukan produksi
benih hibrida untuk peningkatan produktivitas

Upaya dalam peningkatan produksi dan kualitas kacang tanah dapat dicapai melalu
berbai cara diantaranya melalui program pemuliaan tanaman seperti dengan produksi benih
kacang panjang hibrida. Produksi benih bertujuan untuk memghasilkan benih bermutu
sebanyak – banyaknya,

Hibrida adalah generasi pertama atau disebut F1 dari persilangan antara dua inbrida.
Produksi benih padi hibrida mencakup dua tahap yaitu produksi galur tetua dan galur hibrida.
Tiga galur tetua yaitu galur mandul jantan (A) atau CMS (Cytoplasmic Male Streile) sebagai
tetua betina, galur pelestari (B) atau maintainer untuk melestarikan keberadaan CMS dan
galur restorer (R) sebagai tetua jantan. Ketiga galur tetua tersebut akan diperbanyak untuk
kegiatan produksi benih hibrida.

Tujuan dari produksi benih hibirda adalah untuk menghasilkan populasi yang superior
dan untuk perbaikan terhadap kualitas populasi suatu tanaman. Benih hibrida juga akan
menghasilkan tanaman hibrida yang merupakan hasil dari persilangan indukan yang akan
memunculkan sifat – sifat unggulan. Sifat – sifat unggulan seperti ketahanan terhadap suatu
jenis penyakit tertentu, hasil produksi yang melimpah, tanaman kuat dan genjah, juga yang
lain -lain.

Dalam pembentukan varietas hibrida ini tetua merupakan galur inbirda atau varietas
bersari bebas dari berbeda genotipe kemudia disilangkan. Hal yang penting dalam pemulian
varietas hibrida adalah pembuatan galur inbrida dengan cara dua galur yang homozigit
disilangkan dan kemudian nanti diperolej generasi F1 yang heterozigot kemudian ditanam
sebagai varietas hibrida.

Anda mungkin juga menyukai