METODOLOGI PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN:
KONSEP DASAR PENELITIAN TINDAKAN DAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK), PENGEMBANGAN
FOKUS MASALAH PENELITIAN TINDAKAN/PTK, DAN
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN/PTK
Oleh:
DARA FILDA (17205055)
SUCI NADIA RAMADHANI (17205072)
WINDA NUR MENTARI (17205076)
YULI DWI ANDILA (17205049)
Dosen Pembimbing:
Dr. ARMIATI, M.Pd
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................2
C. Tujuan dan Manfaat..........................................................................2
D. Metode Penulisan..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................3
A. Konsep Dasar......................................................................................3
1. Penelitian Tindakan.....................................................................3
2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)...............................................7
B. Pengembangan Fokus Masalah Penelitian Tindakan/PTK.................9
C. Prosedur Penelitian Tindakan/PTK....................................................14
BAB III PENUTUP..........................................................................................21
A. Simpulan..........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian tindakan kelas atau PTK pada dasarnya merupakan small scale
research yang digunakan untuk mendiagnosis problem-problem yang bersifat
spesifik (a specific context) dan berusaha untuk memecahkan suatu masalah
dalam kontek tertentu, seperti dalam kegiatan pembelajaran. Untuk
memenuhi tuntutan tersebut, PTK dimaksudkan untuk (1) meningkatkan
proses pembelajaran agar bisa berjalan secara efektif dan efisien, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar; (2) untuk meningkatkan keterlibatan guru,
siswa dan sivitas akademika dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk memenuhi maksud di atas, proses implementasi PTK memerlukan
tahapan-tahapan tertentu, yaitu dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan tahap refleksi. Tahapan-tahapan tersebut selalu ada dalam
setiap siklus kegiatan yang terus berulang dengan trend yang bersifat naik.
Artinya dalam setiap siklus penelitian diharapkan menunjukkan keberhasilan
yang semakin meningkat. Desain penelitian tindakan telah dikembangkan
sejak lama. Empat model desain tersebut telah berkembang untuk saling
melengkapi, dan masih dapat dikembangkan lagi untuk memenuhi kebutuhan
perkembangan di masa mendatang.
Dalam melakukan suatu penelitian pengumpulan data merupakan
langkah yang amat penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan
untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau menguji hipotesis yang
dirumuskan. Pengumpulan data merupakan suatu prosedur yang sistematis
dan standar untuk mempeoleh data yang diperlukan, selalu ada hubungan
antara metode pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin
dipecahkan.
Ada beberapa metode dan teknik yang bisa dipakai dalam proses
pengumpulan data, seperti observasi, self report, domumentasi, wawancara
dan tes. Bila memungkinkan semua metode ini bisa dipakai, agar data yang
1
terhimpun bisa benar-benar valid. Dalam penelitian tindakan kelas, aktivitas
ini dikenal dengan istilah triangulation approach. Untuk itu, pada sub bagian
selanjutnya akan dibahas tentang berbagai metode dan teknik pengumpulan
data.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dasar penelitian tindakan dan penelitian tindakan
kelas?
2. Bagaimana mengembangkan fokus masalah pada penelitian tindakan
maupun penelitian tindakan kelas?
3. Bagaimana prosedur penelitian tindakan maupun penelitian tindakan
kelas?
2
D. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ialah sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Penulis membaca beberapa buku sumber bacaan dan literatur yang
berhubungan dengan penelitian tindakan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar
1. Penelitian Tindakan
Sejarah penelitian tindakan (action research) diprakarsai oleh Kurt Lewin
yang meyakinkan pentingnya proses dalam mewujudkan sesuatu (ide, tujuan, cita-
cita, target, dan sejenisnya). Lewin menulis tentang formulasi penelitian tindakan
secara sistematis, dan memperkenalkannya dalam dunia industri dengan tujuan
meningkatkan partisipasi dan kolaborasi antar anggota yang terdapat dalam
industri itu (Syafri, 2009:20).
Penelitian tindakan berasal dari istilah bahasa action research. Penelitian
tindakan merupakan metode penelitian yang dilakukan di tempat kerja atau tempat
melakukan pekerjaan sehari-hari untuk memperbaiki kinerja mereka tanpa harus
pergi ke tempat lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Sukardi (2008:210) yang
mengatakan bahwa:
“Penelitian tindakan merupakan perkembangan model penelitian baru yang
muncul tahun 1940-an sebagai salah satu model penelitian yang muncul di tempat
kerja, tempat dimana peneliti melakukan pekerjaan sehari-hari. Misalnya, kelas
merupakan tempat penelitian bagi guru; sekolah menjadi tempat peneliti bagi para
kepala sekolah.”
4
Dalam kenyataannya, penelitian tindakan dapat dilakukan baik secara grup
maupun individual dengan harapan pengalaman mereka dapat ditiru atau diakses
untuk memperbaiki kualitas kerja orang lain. Secara praktis, penelitian tindakan
pada umumnya sangat cocok untuk meningkatkan kualitas subjek yang hendak
diteliti.
Menurut Sukidin (dalam Sukardi, 2008:211) bahwa, “Subjek penelitian
tindakan ini dapat berupa kelas maupun sekelompok orang yang bekerja di
industri atau lembaga sosial lain yang berusaha meningkatkan kualitas kinerja”.
Penelitian tindakan merupakan pengembangan penelitian terpakai atau
applied research, dalam hal ini peneliti bersifat sebagai:
1) Pemeran aktif kegiatan pokok;
2) Agen perubahan atau agent of change;
3) Subjek atau objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil
tindakan yang diberikan secara terencana oleh si peneliti.
5
3) Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam
bentuk siklus, tingkatan, atau daur yang memungkinkan terjadinya
kerja kelompok maupun kerja mandiri secara intensif.
4) Adanya langkah berpikir reflektif (reflective thingking) dari
peneliti baik sesudah maupun sebelum tindakan. Reflective
thingking ini penting untuk mengkaji ulang tindakan yang telah
diberikan dan implikasinya muncul pada subjek yang diteliti
sebagai akibat adanya penelitian tindakan.
6
2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Khusus dalam dunia pendidikan, Corey berjasa memberi definisi penelitian
tindakan dalam bukunya berjudul action research to improve school practice
(penelitian tindakan untuk meningkatkan praktik pendidikan di sekolah), sehingga
penelitian tindakan kemudian berkembang menjadi Penelitian Tindakan Kelas
(Syafri, 2009:21).
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Depdiknas (dalam Moh. Amin,
2011:1) bahwa:
“Bentuk kajian yang sistematis refleksif oleh pelaku yang dilakukan untuk
meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan
tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu
serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran dilakukan”.
7
kondisi pembelajaran baik proses maupun hasil pembelajaran yang terjadi pada
siswa.
a) Tujuan PTK
1. Memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran secara
berkesinambungan, yang pada dasarnya melekat pada terlaksananya
misi profesionalisme pendidikan yang diemban guru.
2. Menumbuhkan budaya meneliti di kalangan pendidik (guru dan
dosen), dengan memberikan kesempatan kepada guru/dosen untuk
melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan.
3. Meningkatkan kolaborasi antara guru dan guru, dalam memecahkan
masalah pembelajaran.
8
c) Ciri-ciri PTK
1. Inkuiri reflektif
PTK berangkat dari permasalahan pembelajaran riil yang sehari-hari
dihadapi oleh guru dan murid. Jadi, kegiatan penelitian didasarkan
pada pelaksanaan tugas dan pengambilan tindakan untuk memecahkan
masalah pembelajaran yang dihadapi. Tujuan PTK bukanlah untuk
menemukan pengetahuan baru yang dapat diberlakukan secara meluas.
Namun, tujuan penelitian tindakan adalah untuk memperbaiki praksis
secara langsung, disini dan sekarang. PTK dapat disebut sebagai suatu
inkuiri reflektif.
2. Kolaboratif
Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan
sendiri oleh guru, tetapi ia harus berkolaborasi dengan guru lain. PTK
merupakan upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan
perbaikan yang diinginkan. Kolaborasi ini tidak bersifat “basa-basi”,
tetapi harus tertampilkan dalam keseluruhan proses perencanaan dan
pelaksanaan PTK tersebut sampai dengan penyusunan laporan hasil
penelitian.
3. Reflektif
PTK memiliki ciri khusus, yaitu sikap reflektif yang berkelanjutan.
PTK lebih menekankan pada proses refleksi terhadap proses dan hasil
penelitian secara terus-menerus untuk mendapatkan penjelasan dan
justifikasi tentang kemajuan, peningkatan, kemunduran, kekurang-
efektifan, dan sebagainya dari pelaksanaan sebuah tindakan kelas
untuk dapat dimanfaat-gunakan dalam memperbaiki proses tindakan
pada siklus kegiatan lainnya.
9
sehingga ditenggarai telah berdampak kurang baik terhadap proses dan hasil
belajar siswa, serta implementasi program sekolah.
Masalah-masalah di kelas yang perlu dicermati guru dapat berkaitan
dengan masalah pengelolaan kelas, proses belajar mengajar, penggunaan
sumber-sumber belajar, serta masalah personal dan keprofesionalan guru.
PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dilakukan dalam rangka:
1. Meningkatkan kegiatan belajar mengajar
2. Meningkatkan prtisipasi siswa dalam belajar
3. Menerapkan pendekatan belajar mengajar inovatif, dan
4. Mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses beljara mengajar
PTK yang dikaitkan dengan proses belajar mengajar dilakukan dalam
rangka:
1. Menerapkan berbagai metode mengajar
2. Mengembangkan kurikulum
3. Meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan
4. Memperbaiki metode evaluasi
PTK yang dikaitkan dengan penggunaan sumber-sumber belajar
dilakukan dalam rangka perkembangan pemanfaatan:
1. Model atau peraga
2. Sumber-sumber lingkungan
3. Peralatan tertentu lainnya
PTK yang dikaitakan dengan personal dan keprofesionalan guru
dilakukan dalam rangka:
1. Meningkatkan hubungan antara siswa, guru, dan orang tua
2. Meningkatkan “konsep diri” siswa dalam belajar
3. Meningkatkan sifat dan kepribadian siswa, dan
4. Meningkatkan kompetensi guru secara profesional
Harus diingat bahwa masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi
kriteria “dapat diteliti” atau “dapat diamati”, “dapat ditindaki”, dan “dapat
ditindaklanjuti”. Dari sekian banyak kemunginan masalah yang dikemukakan,
guru (bersama dengan teman sejawat) perlu mengdiagnosis masalah apa atau
10
masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam penelitian yang
akan dilakukan.
Penetapan masalah hendaknya dilakukan setelah menganalisis seluruh
pilihan masalah, minat, dan keinginan guru (bersama teman sejawat) untuk
memecahkan salah satu atau beberapa diantaranya. Penetapan masalah ini
ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan
fokus masalah.
Rumusan fokus masalah yang mungkin ditetapkan guru dapat berupa
rumusan sebagai berikut:
1. Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar siswa mau dan
mampu belajar?
2. Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk
membelajarakan materi tertentu?
3. Bagaimana melaksanakan pembelajaran koorperatif?
4. Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar
(aktif secara mental maupun fisik, aktif berpikir)?
5. Bagainama meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar?
6. Bagaimana mengelola kelas yang dapat meningkatkan antusiasme siswa
dalam belajar?
7. Media belajar apa yang dapat mempercepat keterampilan anak pada materi
pembelajran tertentu?
8. Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan
kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan
dan pemahamannya mengenai materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan
tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya?
11
pertanyaan
Tujuan penelitian Deksripsikan apa yang diharapkan dapat
diperoleh dengan meneliti masalah ini
12
serangkaian fokus permasalahan tersebut dipecahkan secara bersamaan.
Pemecahan masalah tersebut harus dilakukan secara bertahap.
Prioritas pemecahan fokus masalah dapat didasarkan pada pertimbangna
berikut:
a. Fokus masalah tersebut sudah tidak dapat ditoleransi lagi, dan harus
segera dicarikan jalan keluarnya.
b. Fokus masalah tersebut sudah mendapatkan perhatian umum sehingga
perlu segera mendapat jawaban pemecahannya
c. Fokus masalah tersebut cukup signifikan dalam mengganggu
pencapaian tujuan pembelajaran bila dibandingkan denga fokus
masalah yang lain.
d. Fokus masalah tersebut dapat dengan segera dicarikan jalan
pemecahannya oleh guru yang bersangkutan bila dibandingkan dengan
fokus masalah yang lain.
d. Perumusan masalah
Setelah menetapkan fokus permasalahan serta menganalisanya menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil, maka selanjutnya guru perlu merumuskan
permasalahan secara lebih jelas, spesifik, dan operasional perumusan
masalah yang jelas akan membuka peluang bagi guru untuk menetapkan
tindakan alternatif solusi yang perlu dilakukan, jenis data yang perrlu
dikumpulkan, temasuk prosedur perekamannya serta cara
menginterpretasikannya, khususnya yang perlu dilakukan, sementara
tindakan perbaikan dilaksanakan dan data mengenai proses dan hasilnya
itu direkam.
Di samping itu, penetapan tindakan perbaikan yang akan dicobakan itu
juga memberikan arahan kepada guru untuk melakukan berbagai persiapan
termasuk pelatihan guru untuk meningkatkan keterampilan dalam
melakukan tindakan perbaikan yang dimaksud.
13
e. Diagnosis kemungkinan penyebab masalah dan alternatif tindakan
perbaikannya.
Setelah menentukan satu prioritas fokus masalah, selanjutnya lakukan
diagnosis kemungkinan-kemungkinan penyebab permasalahan secara lebih
cermat dan teliti. Berdasarkan temuan penyebab permasalahan tersebut,
jajakilah alternatif-alternatif tindakan perbaikan sebagai upaya pemecahan
masalah. Untuk menentukan alternatif yang tepat diperlukan data lapangna
yang akurat dan kajian pustaka yang relevan.
14
2) Tindakan
Tindakan yang dimaksud disini adalah tindakan yang
terkontrol secara saksama, dengan kata lain bahwa tindakan harus
hati-hati dan merupakan kegiatan praktis yang terencana. Tindakan
yang baik adalah mengandung 3 unsur penting yaitu: the
improvement of practice, the improvement of understanding
inividually and collaboratively, and improvement of the situation
in which the action takes place.
3) Observasi
Observasi pada penelitian tindakan mempunyai fungsi
mendokumentasi implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek
penelitian. Observasi yang hati-hati sangat diperlukan untuk
mengatasi keterbatasan tindakan yang diambil peneliti, yang
disebabkan oleh adanya keterbatasan menembus rintangan yang
ada di lapangan. Observasi yang baik adalah observasi yang
fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul
baik yang diharapkan atau yang tidak diharapkan.
4) Reflektif
Reflektif merupakan sarana untuk pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah
dicatat dalam observasi. Langkah ini berusaha mencari alur
pemikiran yang logis dalam kerangka kerja proses, problem, isu,
dan hambatan yang muncul dalam perencanaan tindakan strategik.
Reflektif juga dapat digunakan untuk menjawab variasi situasi
sosial dan isu sekitar yang muncul sebagai konsekuensi adanya
tindakan terencana.
Reflektif biasanya direalisasi melalui diskusi sesama
partisipan, seminar antara partisipan, maupun antara para peneliti
dengan partisipan. Hasil reflektif ini penting untuk melakukan tiga
15
kemungkinan yang terjadi terhadap perencanaan semula terhadap
suatu subjek penelitian, diberhentikan, modifikasi, atau dilanjutkan
ke tingkatan (daur) selanjutnya. Langkah reflektif juga berguna
untuk melakukan peninjauan (reconnaisance), membuat gambaran
kerja yang hidup dalam situasi proses penelitian, hambatan yang
muncul dalam tindakan dan kemungkinan lain yang muncul selama
proses penelitian.
2) Model Ebbut
Model ini terdiri dari 3 tingkatan (daur), yaitu:
a) Tingkat 1 => ide awal dikembangkan menjadi langkah
tindakan pertama, kemudian tindakan pertama dimonitor
implementasi pengaruhnya terhadap subjek yang diteliti.
Semua akibat (pengaruh) dicatat secara sistematis
termasuk keberhasilan dan kegagalan yang terjadi. Catatan
monitoring tersebut akan digunakan sebagai bahan revisi
rencana umum tingkat 2.
b) Tingkat 2 => rencana umum hasil revisi dibuat langkah
tindakannya, dilaksanakan, monitoring efek tindakan yang
terjadi pada subjek yang diteliti, dokumentasikan efek
tindakan tersebut secara detail dan digunakan sebagai
bahan untuk masuk ke tingkat 3.
16
c) Tingkat 3 => pada tingkat ini, tindakan dilakukan seperti
pada tingkat sebelumnya, dilakukan, didokumentasikan
efek tindakan, kemudian kembali ke tujuan umum
penelitian tindakan untuk mengetahui apakah
permasalahan yang telah dirumuskan dapat terpecahkan.
3) Model Elliot
Model ini mengembangkan lebih rinci lagi pada setiap
tindakannya, tujuannya adalah agar lebih memudahkan dalam
tindakannya. Proses yang telah dilaksanakan dalam semua
tingkatan tersebut digunakan untuk menyusun laporan penelitian.
17
kelayakan untuk mensinkronkan antara ide utama dan
perencanaan dengan kondisi lapangan, sehingga diperoleh
perencanaan yang lebih efektif dan dibutuhkan subjek yang
diteliti.
Setelah diperoleh perencanaan yang baik dan sesuai dengan
keadaan lapangan maka tindakan yang terencana dan sistematis
dapat diberikan kepada subjek yang diteliti. Pada akhir tindakan,
peneliti melakukan kegiatan monitoring terhadap efek tindakan
yang mungkin berupa keberhasilan dan hambatan disertai dengan
faktor-faktor penyebabnya.
Atas dasar hasil monitoring tersebut, peneliti dapat
menggunakannya sebagai bahan perbaikan yang dapat
diterapkakn pada langkah tindakan kedua dan seterusnya sampai
diperoleh informasi atau kesimpulan tentang apakah
permasalahan yang telah dirumuskan dapat dipecahkan.
18
Berikut adalah gambaran siklus model Kernan:
Identifikasi Identifikasi
masalah masalah
Penilaian Penilaian
kebutuhan kebutuhan
Tindakan 1 Tindakan 2
Implikasi Implikasi
tindakan 1 tindakan 2
Evaluasi Reevaluasi
tindakan 1 tindakan 2
Hasil Penetapan
Hasil 2
Lanjut ke Daur
2
Lanjut ke Daur
n
19
PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus yang terdiri dari empat tahap, yakni
Siklus Siklus
I II
Pengamatan Pengamatan
Pelaksanaan
PerencanaanPengamatan
Siklus I
Refleksi
Pelaksanaan
PerencanaanPengamatan
Siklus II
Refleksi
Siklus berikutnya
20
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian yang ada pada makalah ini tentang penelitian tindakan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1) Penelitian tindakan adalah perkembangan model penelitian baru yang
muncul tahun 1940-an sebagai salah satu model penelitian yang muncul
di tempat kerja, tempat dimana peneliti melakukan pekerjaan sehari-
hari.
2) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu cara untuk
memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses
belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa..
3) Berkenaan dengan mengembangkan fokus masalah, ada beberapa
langkah yang perlu ditempuh diantaranya:
a) Mengidentifikasi masalah
b) Fokuskan masalah yang telah diidentifikasi
c) Masalah yang akan diprioritaskan
d) Perumusan masalah
e) Diagnosis kemungkinan penyebab masalah dan alternatif tindakan
perbaikannya
4) Prosedur penelitian tindakan kelas terdiri atas beberapa siklus. Setiap
siklus terdiri atas beberapa tahapan yaitu perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi. Tahap-tahap
penelitian dalam masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang
akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan
kelas.
21
DAFTAR PUSTAKA
22