Anda di halaman 1dari 14

Kajian Teori Reliabilitas dan Analisis Reliabilitas

Disusun oleh :

MELY HARTATY GULTOM

A1C418078

REGULER C 2018

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Dra. Asni Johari, M.Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
1. Uraikan dengan rinci pengertian dan konsep reliabilitas instrument !
Jawab :

Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran dapat dipercaya
apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
subyek yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama
aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah. Reliabilitas
ukuran menyangkut seberapa jauh skor deviasi individu, atau skor-z, relatif
konsisten apabila dilakukan pengulangan pengadministrasian dengan tes
yang sama atau tes yang ekivalen.
Azwar (2003 : 176) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah-
satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Suatu tes
dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan
pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.
Konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas alat ukur berkaitan erat
dengan masalah kekeliruan pengukuran. Kekeliruan pengukuran sendiri
menunjukkan sejauh mana inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila
dilakukan pengukuran ulang terhadap kelompok subyek yang sama.
Sedangkan konsep reliabilitas dalam arti reliabilitas hasil ukur berkaitan erat
dengan kekeliruan dalam pengambilan sampel yang mengacu pada
inkonsistensi hasil ukur apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok
yang berbeda. Sudjana (2004: 16) menyatakan bahwa reliabilitas alat
penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa
yang dinilainya. Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut digunakan akan
memberikan hasil yang relatif sama.

2. Jelaskan kriteria reliabilitas instrument ( minimal 2 kriteria )


Jawab :

1. Suatu tes dikatakan reliable jika dua buah tes dilakukan pada jarak waktu
yang berbeda dan menunjukkan skor yang tidak jauh berbeda. 
2. Reliabilitas dapat dinyatakan untuk dua atau lebih pengukuran
independen yang diperoleh dari tes yang sama untuk setiap anggota
kelompok.

3. Reliabilitas merupakan milik dari satu set nilai tes bukan milik tes itu
sendiri, artinya suatu tes dikatakan baik apabila dapat menghasilkan skor
yang cukup akurat, apabila tes tersebut diberikan pada kelas tertentu,
maka bisa juga menghasilkan skor yang cukup konsisten bila diberikan
pada kelas yang berbeda atau ketika diberikan pada kelas yang sama pada
waktu yang berbeda. 

3. Jelaskan tujuan instrument harus reliabel!


Jawab:
Tujuan dari suatu intrumen harus reliabel adalah agar hasil suatu
penelitian dapat dipercaya instrument yang reliable bila terdapat kesamaan
data dalam waktu yang berbeda. Kalau dalam objek kemarin berwarna
merah, maka sekarang dan besok tetap berwarna merah. Hal itulah yang
menyebabkan intrumen harus reliabel supaya mendapatkan hasil yang sama
meskipun dilakukan secara berulang-ulang. Suatu instrumen penelitian
dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan jika sudah terbukti
reliabilitasnya. Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk menyakinkan
bahwa kuesioner yang kita susun akan benar-benar baik dalam mengukur
gejala dan menghasilkan data yang valid

4. Uraikan pengertian dan konsep uji reliabilitas !


Jawab :
Uji reliabilitas adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara
konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka,
biasanya sebagai koefesien. Koefisien yang tinggi berarti reliabilitas yang
tinggi.
Konsep uji realibilitas yaitu suatu indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat
pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil
pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut
reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam pengukur gejala yang sama.

5. Jelaskan manfaat uji reliabilitas ?


Jawab :

Uji realibilitas bermanfaat untuk mengetahui konsistensi alat ukur,


apakah alat ukur yang digunakan reliabel atau tidak. Uji reliabilitas juga
berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner
dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama
akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas
instrumen mencirikan tingkat konsistensi. 

6. Apa rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas ?


Jawab :
a. Untuk menguji reliabilitas instrumen, dapat menggunaka
rumus Alpha sebagai berikut:

dengan :
 = reliabilitas instrumen
   =  banyaknya butir soal

 = Jumlah varians butir soal

  =  varians total
(Arikunto, 2007:109)
b. metode belah dua dapat dihitug menggunkan rumus :
2× r ¿
rt = r
1+r ¿ t

Rt = koefisien reliabilitas tes


Rgg = koefisien korelasi ganjil-genap

c. Rumus Kuder-Richardson, yang dikenal dengan nama KR – 20 dan KR-


21.

r KR20=
−k
(1−
∑ p (1− p) )
k −1 (SD X ) 2

Dengan :

r = koefisien reliabilitas

k = jumlah butir soal

SD 2x = varians total skor

p = indeks kesukaran

d. Rumus koefisien Alpha atau Alpha Cronbach.

k 1−∑ p (SD i)2


r α =( )( )
k−1 (SD x )2

Dengan :
r = koefisien reliabilitas

k = jumlah butir soal

SD 2x = kuadrat dari varians total seluruh butir soal

SD 2i = jumlah kuadrat varians setiap butir soal

7. Tuliskan koefisien korelasi uji reliabilitas?


Jawab :

koefisien korelasi reliabilitas adalah sebagai berikut:

0,80 < r11 1,00 reliabilitas sangat tinggi

0,60 < r11 0,80 reliabilitas tinggi

0,40 < r11 0,60 reliabilitas sedang

0,20 < r11 0,40 reliabilitas rendah

-1,00 r11 0,20 reliabilitas sangat rendah (tidak reliable)

8. Bagaimana cara menguji reliabilitas instrument? Jelaskan!

Jawab :

Reliabilitas adalah tingkat ketetapan suatu instrumen mengukur apa


yang harus diukur. Ada tiga cara pelaksanaan untuk menguji reliabilitas suatu
tes, yaitu: (1) tes tunggal (single test), (2) tes ulang (test retest), dan (3) tes
ekuivalen (alternate test).

1. Reliabilitas Tes Tunggal


Tes tunggal adalah tes yang terdiri dari satu set yang diberikan
terhadap sekelompok subjek dalam satu kali pengetesan, sehingga dari
hasil pengetesan hanya diperoleh satu kelompok data. Ada dua teknik
untuk perhitungan reliabilitas tes, yaitu:
a. Teknik Belah Dua.
Dilakukan dengan cara membagi tes menjadi dua bagian yang
relatif sama (banyaknya soal sama), sehingga masing-masing testi
mempunyai dua macam skor, yaitu skor belahan pertama (awal /
soal nomor ganjil) dan skor belahan kedua (akhir / soal nomor
genap). Koefisien reliabilitas belahan tes dinotasikan dengan 2 1 2
r1 dan dapat dihitung dengan menggunakan rumus (2) yaitu
korelasi angka kasar Pearson. Selanjutnya koefisien reliabilitas
keseluruhan tes dihitung menggunakan formula Spearman-Brown,
yaitu:

b. Teknik Non Belah Dua (Non Split-Half Technique). Salah satu


kelemahan perhitungan koefisien reliabilitas dengan
menggunakan teknik belah dua adalah (1) banyaknya butir soal
harus genap, dan (2) dapat dilakukan dengan cara yang berbeda
sehingga menghasilkan nilai yang berbeda pula. Untuk mengatasi
masalah tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
non belah dua. Untuk perhitungan koefisien reliabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder-Richardson (KR-
20) yaitu:

r KR20=
−k
(1−
∑ p (1− p) )
k −1 (SD X ) 2

Dengan :

r = koefisien reliabilitas

k = jumlah butir soal

SD 2x = varians total skor

p = indeks kesukaran
2. Reliabilitas Tes Ulang ( Test-retest )
Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali pada
responden.Jadi dalam hal ini instrumenya sama, respondenya sama, dan
waktunya yang berbeda.Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara
percobaan pertama dengan yangberikutnya. Bila koefisien korelasi positif
dan signifikan maka instrument tersebutsudah dinyatakan reliable.
Pengujian cara ini sering juga disebut stability.

3. Reliabilitas tes ekuivalen


adalah pengetesan (pengukuran) yang dilakukan
denganmenggunakan dua tes yang dibuat setara kemudian diberikan
kepada responden atauobyek tes dalam waktu yang bersamaan . Misalnya
Matematika Seri A dan Seri Bakan dicari reliabilitasnya, kemudian di
teskan pada sekelompok siswa yang sama,kemudian hasilnya
dikorelasikan. Koefisien korelasi dari kedua hasil tes inilah
yangmenunjukan koefisien reliabilitas tes. Jika koefisiennya tinggi maka
tes tersebutsudah reliable dan dapat digunakan sebagai alat pengetes yang
terandalkan.

9. Buatlah contoh cara menguji reliabilitas suatu instrument ?


Jawab :

Cara menguji reliabilitas , yaitu


1. Siapkan Lembar Kerja atau Skor Hasil Pengujian Soal
Pengujian reliabilitas pada suatu instrumen tes pada dasarnya
dilakukan untuk tiap item soal yang kemudian di bandingkan dengan r tabel.
Jadi agar lebih mudah, siapkan dulu tabelnya.

Contoh lembar kerja uji reliabilitas

Nomor Butir Instrumen Xt Xt2


No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

P
Q
J

2. Perhitungan realibilitas dapat digunakan dengan metode Kuder-Richardson


(KR20).
Adapun formula rumus KR20 adalah:

K Σpq
r KR20  = K−1 .(1 s2 )
Dengan :

r KR20  = Koefisien korelasi dengan KR20

 k         = jumlah butir soal


p          = proporsi jawaban benar pada butir tertentu
q          = proporsi jawaban salah pada butir tertentu ( q = 1 – p )
s2           = varians skor total

Untuk menghitung harga p dan q sama dengan yang telah diuraikan pada
pembahasan validitas butir instrumen. Sedangkan s2 (varians ):

ΣX 2
s2 = N - X2  

s2     = varians skor total


N = jumlah butir instrumen

3. Masukkan data atau skor ke dalam tabel yang telah dibuat

Contoh lembar kerja uji reliabilitas

Nomor Butir Instrumen


No Xt Xt2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
2 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
3 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1
4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1
5 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1
6 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1
7 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0
8 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0
9 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0
10 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0

P
Q
J

Selanjutnya adalah menentukan total nilai dan mengkuadratkan dari


total atau (X). Lebih jelasnya lihat tabel di bawah ini.

Contoh lembar kerja uji reliabilitas

Nomor Butir Instrumen Xt Xt2


No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 5 25
2 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 49
3 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7 49
4 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 64
5 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 6 36
6 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 4 16
7 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 6 36
8 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5 25
9 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 16
10 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 4 16
∑ 3 6 9 7 3 6 6 2 8 6 56 332
P 0,3 0,6 0,9 0,7 0,3 0,6 0,6 0,2 0,8 0,6
Q 0,7 0,4 0,1 0,3 0,7 0,4 0,4 0,8 0,2 0,4
J 2,00

Skor rata-rata total.

ΣXt 56
X=
N
= 1O
= 5,6

Menghitung varians total.

ΣX 2 2 332
s2 =
N
- X    =  
10
- ( 5,6 )2  = 1,84

Menghitung reliabilitas dengan KR20:

K Σ pq
r KR20  =
K−1
.(1 s2
)

10 2,00
r KR20  =
10−1
.(1 1,84
)          

 r KR20  =  1,11 (- 0,087)  = - 0,097

Kesimpulan:

Koefisien korelasi berada antara 0 – 1. Suatu instrumen penilaian dikatakan


reliabel jika koefisien korelasinya ≥ 0,6, makin tinggi koefisien korelasi makin
reliabel instrumen tersebut, dan sebaliknya. Instrumen penilaian yang kita jadikan
contoh termasuk kategori instrumen yang kurang baik karena tidak reliabel. Untuk
menjadikan instrumen tersebut reliabel maka validitas butir yang tidak baik dibuang
atau diganti. Instrumen yang valid pasti reliabel, tetapi instrumen yang reliabel
belum tentu valid

10. Bagaimana interpretasi / penafsiran harga koefisien korelasi hasil pengujian


reliabilitas?
Jawab :

 Dengan melihat harga r dan diinterprestasikan misalnya korelasi Tinggi,


Cukup dan sebagainya.
 Dengan mengkonsultasikan ke tabel harga kritik r product
moment  sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut.
Jika harga r lebih kecil dari harga kritik dalam tabel, maka korelasi
tersebut tidak signifikan. Begitu juga arti sebaliknya.
 Untuk menguji signifikasi koefisien korelasi dapat dihitung dengan
menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :

Selanjutnya, untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koofisien


korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat
berpedoman pada ketentuan sebagai berikut :
Tingkat Korelasi Interval Koefesian
Interval koefisien Tingkat Korelasi

0,00 - 0, 199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,000 Sangat tingi


DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Saifudidin. 2003. Sikap Manusia Terori dan Pengukurannya. Yokyakarta:

Pustaka Pelajar, 2003. Hal :176

Djaali, Muljono. 2012. Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta : Erlangga.

Matondang, Zulkifli. 2009. Validitas Dan Reliabilitas Suatu Instrument Peneliian.

Jurnal Tabularasa PPS UNIMED. Vol.6 No.1 : 88-97.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja
Rosdakarya. Hal : 16.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Hal : 184.

Suharsimi, Arikunto. 2012. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : bumi aksara.

Anda mungkin juga menyukai