70600117005
3. Batasan seorang dokter sehingga digolongkan sebagai musafir dan bisa men-jamak
sholat.
Jawaban :
Berkaitan tentang Sholat yang di jamak atau digabungkan, tentu kita sama-sama
memahami bahwa Islam memudahkan bagi umat Islam untuk menjamak sholat dalam
beberapa kondisi, seperti musafir, orang yang sakit, dalam peperangan, dll.seperti
dalam hadis berikut:
َ َ ً َ َ َّ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َّ َ َّ َّ َ َّ َ
ص الة ِلغ ْي ِر ِميق ِات َه ا َم ا َرأ ْيت الن ِبي ص لى الله علي ِه وس لم ص لى: ود َر ِض َي الل ُه َع ْن ُه ُ
ٍ ق ال ْابن َم ْس ُع
َ َ َ ْ ْ َ مْل َ َ َ َّ
صالت ْي ِن َج َم َع َب ْي َن ا غ ِر ِب َوال ِعش ِاء ِب َج ْم ٍع أ ْي ِب ُم ْز َد ِل َفة ِإال
“Aku tidak pernah melihat Nabi saw sholat bukan pada waktunya kecuali 2 sholat,
belau menjama’ sholat maghrib dan isya di jama’ atau di muzdalifah” (HR.
Bukhori).
Namun dalam suatu hadis menyebutkan bahwa Nabi SAW. Pernah menjamak
sholatnya tanpa uzur.
َ َ َ ْ َ مْل ْ َ َ َ َ َ ُ ُ َّ َ َّ َّ ُ َ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ ُّ ْ َ ْ َ ْ مْل
ص ِر َوا غ ِر ِب َوال ِعش ِاء ِبا ِد َين ِة ِفي غ ْي ِر خ ْو ٍف جم ع رس ول الل ِه ص لى الله علي ِه وس لم بين الظه ِر والع
َ اَل
َو َمط ٍر
“Nabi saw menjama’ sholat zuhur dan ashar juga mnejama; sholat maghrib dan isya
di madinah tanpa ada sebab ‘takut’ dan juga tanpa sebab hujan” (HR. Muslim)
Dari hadits ini para ulama 4 madzhab tetap dalam pendirian, bahwa tidak ada
jama’ kecuali ada udzur syar’I. jadi tidak ada istilahnya jama’ tanpa sebab. Dan ini
dijelaskan secara gamblang oleh Imam Ibnu Rusyd dalam kitabnya Bidayah Al-
Mujtahid wa Niahayah Al-Muqtashid pada Bab Sholat Jama’.
Itupun bukan tanpa sebab, mereka membolehkan jika memang ada kebutuhan
yang mendesak, yang tidak memungkinkan seorang muslim untuk sholat tepat waktu
kecuali dengan di jama’, karena lanjutan haditsnya Ibnu Abbas tersebut:
Jika dikaitkan dengan masa seperti sekarang ini keringanan melakukan shalat
jamak akan diperlukan jika mengingat bahwa ada aktivitas yang jika ditinggalkan
akan mengakibatkan kemudharatan, misalnya dokter ahli bedah yang adakalanya tidak
dapat meinggalkan pasiennya dalam keadaan yang berbahaya, karena hal tersebut
tidak dialami setiap hari.
b. Al-Ma’idah ayat 6
ِ وه ُكم وأَي ِدي ُكم إِلَى الْمرافِ ِق وامسحوا بِرء
وس ُك ْم ِ ِ َّ يا أ َُّيها الَّ ِذين آمنُوا إِذَا قُمتُم إِلَى
ُ ُ ُ َ ْ َ ََ ْ َ ْ َ ْ َ الصاَل ة فَا ْغسلُوا ُو ُج ْ ْ َ َ َ َ
c. An-Nisa ayat 43
َّى ٍ َِّى َت ْعلَ ُموا َما َت ُقولُو َن َواَل ُجنُبًا إِاَّل َعابِ ِري َسب
ٰ يل َحت ٰ الصاَل ةَ َوأَْنتُ ْم ُس َك َار ٰى َحت
َّ آمنُوا اَل َت ْق َربُوا ِ َّ
َ ين
َ يَا أ َُّي َها الذ
ِ ِِ ِ ِ ض ٰى أَو علَ ٰى س َف ٍر أَو جاء أ ِ
اء
ً اء َفلَ ْم تَج ُدوا َم
َ ِّس َ َ َ ْ َ َ ْ َ َت ْغتَسلُوا ۚ َوإِ ْن ُك ْنتُ ْم َم ْر
َ َح ٌد م ْن ُك ْم م َن الْغَائط أ َْو اَل َم ْستُ ُم الن
ِ ِ ِ ِ َفَتي َّمموا
ً صعي ًدا طَيِّبًا فَ ْام َس ُحوا ب ُو ُجوه ُك ْم َوأَيْدي ُك ْم ۗ إِ َّن اللَّهَ َكا َن َع ُف ًّوا غَ ُف
ورا َ ُ َ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu
dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan
pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar
berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir
atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah
yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha
Pemaaf lagi Maha Pengampun.”
Hadist Thaharah
a. Hadist 1
b. Hadist 2
c. Hadist 3
5. Apakah Thaharah menurut medis dapat menghindarkan seseorang dari penyakit atau
hanya untuk beribadah saja?
Jawaban :
Thaharah menurut medis adalah bebas dari kotoran, tidak bernoda, tidak tercampur
dengan unsur zat kimia lain. Thaharah atau bersuci dalam hal ini adalah berwudhu
dan mandi dapat membersihkan kulit. Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita
yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai
ancaman dari luar seperti kuman dan penyakit. Begitu besar fungsi kulit maka
kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci
merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban
kulit. Kulit juga merupakan tempat berkembangnya mikroorganisme dan flora
normal, begitu juga dengan rongga hidung. Mikroorganisme dapat menginfeksi jika
tubuh kita tidak dijaga kebersihannya. Jika kulit sering kering akan sangat berbahaya
bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman. Dengan bersuci berarti
terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-
lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar. Kesimpulannya Thaharah selain
untuk beribadah, tubuh juga akan terhindar dari penyakit.