Makalah
Disusun Oleh:
Julianti (3012019040)
Dosen Pembimbing
Nama : Cut Fauziah, Lc, M.T.H
Dengan menyebut nama Allah SWT. yang maha pemberi petunjuk, penulis
telah menyelesaikan makalah yang berjudul “TAFSIR KEWAJIBAN
BERDAKWAH”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Komunikasi Penyiaran Islam yang diampu langsung oleh Ibu Cut Fauziah, Lc,
M.T.H
Dalam pembuatan makalah ini, mungkin masih ada kesalahan-kesalahan
yang penulis lakukan, baik kesalahan yang tidak disengaja, kesalahan dalam
penulisan bentuk makalah, kesalahan kata-kata yang digunakan dalam makalah
tersebut, maka penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya
kesalahan tersebut dan dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca makalah ini agar bisa mengetahui kesalahan penulisan makalah ini dan
menjadi motivasi tersendiri bagi penulis agar bisa menulis dengan lebih baik dan
menghasilkan karya yang lebih baik di kemudian hari.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................2
daftar isi.............................................................................................................3
bab 1..................................................................................................................4
pendahuluan......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................5
C. Tujuan Masalah.....................................................................................5
Bab II.................................................................................................................6
Pembahasan.......................................................................................................6
Bab iii..............................................................................................................15
penutup............................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................15
Daftar pustaka.................................................................................................16
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah.” (QS: Ali Imron 110)
Di dalam ayat ini terkandung dua hal; pertama, mulianya umat Islam adalah
dengan dakwah. Kedua, tegak dan eksisnya umat Islam adalah dengan
menjalankan konsep amar ma’ruf nahi munkar
Apapun profesi dan pekerjaan seorang muslim, tugas dakwah tidak boleh
dia tinggalkan. Setiap muslim berkewajiban untuk menyampaikan dakwah sesuai
dengan kapasitas dan kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian bisa dikatakan
bahwa dakwah adalah jalan hidup seorang mukmin yang senantiasa mewarnai
setiap perilaku dan aktifitasnya.
Tentang ayat ini Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam tafsirnya; Allah
berkata kepada Rasulnya agar memberitahu umat manusia bahwa ini adalah
jalannya, tempat berpijak dan sunnahnya, yaitu mendakwahkan tauhid bahwa
tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan menyeru kepada Allah
diatas ilmu dan keyakinan.
1
Apakah dakwah hanya kewajiban para ulama dan muballigh saja? Jawabnya
tentu tidak, karena dakwah adalah kewajiban atas setiap individu muslim dengan
kapasitas dan kemampuan masing-masing. Adapun para ulama denagn keilmuan
yang dimiliki bertugas menyampaikan dan menjelaskan secara rinci tentang
hukum-hukum dan permasalahan seputar agama.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tafsir :
Menurut Kementrian Agama RI
Allah menerangkan bahwa sebagaimana Dia menurunkan wahyu
kepada rasul-rasul terdahulu Dia juga menurunkan wahyu kepada Nabi
Muhammad SAW. berupa Al-Quran sebagai rahmat-Nya. Selanjutnya Allah
menjelaskan bahwa Muhammad sebelum mencapai umur empat puluh tahun dan
berada di tengah-tengah kaumnya, belum tahu apa Al-quran itu dan apa iman itu,
dan begitu juga belum tahu apa syariat itu secara terperinci dan pengertian tentang
hal-hal yang mengenai wahyu yang diturunkannya, tetapi Allah menjadikan Al-
quran itu cahaya terang benderang yang dengannya Allah memberi petunjuk
kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya dan membandingkan kepada agama
yang benar yaitu agama Islam.1
1
https://risalahmuslim.id/quran/asy-shyuura/42-52/ (diakses pada 4 Maret 2020, 14:30)
3
86. Dan kamu tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu,
tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu , sebab
itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir.
Firman Allah
9. Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih
Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang
mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,
2
https://risalahmuslim.id/quran/asy-shyuura/42-52/ (diakses pada 4 Maret 2020, 14:40)
4
B. Q.S Al- Muddatsir ayat 1-7
Tafsir :
Menurut Ibnu Katsir
bangunlah, lalu berilah peringatan! (Al-Muddatstsir: 52)
Yakni berjagalah dengan tekad yang bulat, lalu berilah peringatan kepada
manusia. Dengan demikian, berarti dia dilantik sebagai rasul, sebagaimana dalam
wahyu sebelumnya dia dilantik menjadi nabi.
dan Tuhanmu agungkanlah. (Al-Muddatstsir: 3)
Maksudnya, besarkanlah nama Tuhanmu.
dan perbuatan dosa, tinggalkanlah. (Al-Muddatstsir: 5)
5
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang
dimaksud dengan ar-rijzu ialah berhala, yakni tinggalkanlah penyembahan
berhala. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ikrimah, Qatadah, Az-
Zuhri, dan Ibnu Zaid, bahwa sesungguhnya ar-rijzu artinya berhala.
6
Yaitu gunakanlah kesabaranmu dalam menghadapi gangguan mereka sebagai
amalmu karena Allah Swt. ini menurut Mujahid, Ibrahim An-Nakha'i berpendapat
bahwa bersabarlah kamu terhadap nasibmu karena Allah Swt
Tafsir :
Kemudian Allah berkata kepada Rasul-Nya dengan kata perintah : Maka
berilah peringatan wahai Muhamad, karena sesungguhnya kamu hanya sebagai
pemberi peringatan, Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk memberi
peringatan kepada kaum kuffar dan musyrikin, memperigati mereka dengan
nasehat yang dengannya mereka selamat dari siksaan api neraka, menjelaskan
kepada mereka tentang syari'at yang Allah tetapkan atas hamba-Nya di muka
bumi, yaitu syariat yang dapat menyelamatkan mereka dari kesengsaraan dunia
dan mengutamakan kemaslahatan bagi mereka, Rasulullah dipenrintahkan untuk
menyampaikan kepada ummatnya tentang risalah Allah yang menjelaskan
kewajiban mereka sebagai hamba, itulah tugas utama seorang Rasulullah sebagai
pemberi peringatan, Allah berfirman : (Jika mereka berpaling maka Kami tidak
mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah
menyampaikan (risalah). Rasulullah hanya menyampaikan risalah, sedangkan
urusan diterimanya risalah itu kembali kepada Allah, hati-hati para penguasa tidak
akan menerima risalah itu kecuali Allah yang menggerakkannya, Dialah yang
memberikan hati-hati itu hidayah sehingga mau menerima peringatan dari
Rasulullah, dan Dia juga lah yang menyesatkan dan membutakan hati siapapun
yang Dia kehendaki, tetapi hal itu tergantung bagaimana mereka menggunakan
hati mereka dengan baik.3
3
https://tafsirweb.com/12605-quran-surat-al-ghasyiyah-ayat-21.html (diakses pada 04 Maret 2020,
16:22)
7
D. Q.S AL JUMU’AH Ayat 2-3
4
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-jumuah-ayat-1-4.html(diakses pada 04
Maret 2020, 16:54)
8
kemudian, dan seruan bagi mereka kepada hal-hal yang mendekatkan diri mereka
kepada surga dan rida Allah, serta mengandung larangan terhadap hal-hal yang
mendekatkan mereka kepada neraka dan kemurkaan Allah subhanahu
wa ta’ala Syari’at yang dibawanya merupakan hakim yang memutuskan semua
perkara yang syubhat, keraguan, dan kebimbangan dalam masalah yang pokok
dan masalah yang cabang. Dan di dalamnya terkandung kebaikan-kebaikan yang
dihimpunkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dari apa yang pernah dilakukan oleh
umat-umat terdahulu, dan Allah subhanahu wa ta’ala telah menganugerahkan di
dalamnya apa yang belum pernah Dia berikan kepada seorang pun dari umat-umat
terdahulu dan Dia tidak akan memberikannya kepada seorang pun dari kalangan
orang-orang yang terkemudian.5 Maka semoga salawat dan salamNya
terlimpahkan kepadanya untuk selama-lamanya sampai hari pembalasan nanti.
" ِم ْن هَؤُاَل ِء-ٌ َر ُجل: ْأَو- "لَوْ َكانَ اإْل ِ ي َمانُ ِع ْن َد الثُّ َريَّا لَنَالَهُ ِر َجا ٌل.
5
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-jumuah-ayat-1-4.html(diakses pada 04
Maret 2020, 17:24)
9
Seandainya iman itu berada jauh di bintang Surayya, tentulah akan diraih oleh
banyak orang lelaki, atau seorang lelaki, dari kalangan mereka (yakni kaumnya
Salman)
Imam Muslim, Imam Turmuzi, Imam Nasai, Imam Ibnu Abu Hatim, dan
Imam Ibnu Jarir telah meriwayatkannya melalui berbagai jalur dari Saur ibnu
Yazid Ad-Daili, dari Salim Abul Gais, dari Abu Hurairah dengan sanad yang
sama.6
Di dalam hadis ini menunjukkan bahwa surat ini adalah Madaniyyah dan
menunjukkan keumuman misi risalah Rasulullah Saw. ke seluruh manusia, karena
dia menafsirkan firman-Nya:
Yakni di negeri Persia, karena itulah maka Nabi Saw. mengirimkan surat-
suratnya kepada penduduk negeri Persia, Romawi, dan umat-umat lainnya dalam
rangka menyeru mereka untuk menyembah Allah Swt. dan mengikuti apa yang
disampaikan olehnya.
6
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-jumuah-ayat-1-4.html(diakses pada 04
Maret 2020, 17:30)
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-al-jumuah-ayat-1-4.html
https://tafsirweb.com/12605-quran-surat-al-ghasyiyah-ayat-21.html
https://risalahmuslim.id/quran/asy-shyuura/42-52/
12