Anda di halaman 1dari 11

Young man 25 years old felt sensitivity of his tooth when he eat

acid food and cold drink. He did not have caries dentis. His front
teeth felt extruded. At night and in the morning his teeth are
very sensitive and pain. He went to the dentist and during
evaluation the dentist found resession. He need initial therapy
before spesific treatment for sensitivity of his tooth.

Merumuskan masalah
1. Kondisi apa yang dialamai oleh pasien?
2. Tanda dan gejala resesi gingiva
3. Etiologi pada kasus
4. Cara pengukuran resesi gingiva
5. Klasifikasi resesi gingiva
6. Mekanisme resesi gingiva
7. Kenapa merasa sensitive jika digunakan untuk makan
asam dan dingin, kenapa saat malam dan pagi terasa
sensitive dan sakit?
8. Efek dari frenulum tinggi
9. Perawatan pada kasus
10. Dampak jika tidak dilakukan perawatan
Memecahkan masalah

11. Kondisi apa yang dialamai oleh pasien?


- Resesi gingiva  terbukanya permukaan akar gigi akibat
migrasi gingiva margin dan junctional epitelium ke
apikal
- Bisa bersifat reversibel(kebiasaan buruk) dan
ireversibel(penyakit periodontal)
12. Tanda dan gejala resesi gingiva

Tanda
- Tepi gingiva menjadi ke arah apikal dari CEJ
- Papilla menjadi tumpul atau membulat dan tidak lagi
mengisi embrasure interproximal
- Tampak sebagai terbukanya permukaan akar gigi

Gejala
- Rasa nyeri pada saat sikat gigi, makan dan minum yang
manis
13. Etiologi pada kasus

Faktor anatomi
- Posisi gigi diluar lengkung yang normal
- Morfologi akar yang prominen
- Bentuk akar yang terlalu menonjol
- Letak akar yang divergen
-  menyebabkan tulang alveolar dan gingiva yang
melapisinya menjadi lebih tipis sehingga mudah terjadi
resesi gingiva

Faktor fisiologis
- Bertambahnya usia  usia yang biasa kena >40th, tapi
pada anak dengan usia diatas 10 th juga bisa kena.

Faktor patologis
- Kesalahan cara menyikat gigi
- Malposisi gigi
- Pergerakan alat orthodontic ke labial
- Restorasi yang tidak adekuat
- Trauma oklusi = terjadi perubahan fungsional, tekanan
yang lebih besar menyebabkan PDL melebar  struktur
kolagen pecah dan sel PDL tertekan  menignkatnya
mediator kimia yang dilepaskan oleh sel2 tersebut
terutama mediator yang terkait dengan resorbsi tulang
(vertikal atau horizontal)  gingiva mengikuti tulang
alveolarnya.
- Keradangan gingiva
- Perlekatan frenulum yang terlalu tinggi
- Kebiasan buruk seperti pemakaian tusuk gigi yang tidak
tepat.
- Periodontitits  terjadi hilangnya tulang alveolar,
sehingga gingiva mengalami resesi bahkan tidak ada
jaringan pendukungnya
- Design gigi tiruan yang salah.
- Pergerakan gigi karena plat orthodontic yang dapat
menyebabkan tulang di daerah bukal menjadi tipis

 faktor patologi seperti periodontitis (irreversible)


 faktor mekanis seperti menyikat gigi dan traumatik
oklusi (reversible)

14. Cara pengukuran resesi gingiva


- Probe dipegang dengan cara pen grap
- Finger rest pada gigi didekatnya
- Ujung probe sejajar dengan aksis gigi
- Pengukuran pada midfacial atau midbukal
- Diukur dari CEJ ke margin gingiva ( visible resession )

 Hidden resession = CEJ ke epitelium attachment


15. Klasifikasi resesi gingiva

Menurut miller

- Kelas 1 = resesi gingiva belum meluas sampai


mucogingival junction dan belum disertai kehilangan
tulang maupun jaringa lunak pada daerah interdental
- Kelas 2 = resesi gingiva sudah meluas sampai
mucogingival junction dan belum disertai kehilangan
tulang maupun jaringa lunak pada daerah interdental
- Kelas 3 = resesi gingiva sudah meluas sampai
mucogingival junction dan sudah disertai kehilangan
tulang maupun jaringa lunak pada daerah interdental,
bisa disrtai malposisi gigi atau tidak
- Kelas 4 = resesi gingiva sudah meluas sampai
mucogingival junction dan disertai kehilangan tulang
yang parah maupun jaringa lunak pada daerah
interdental dan disertai malposisi gigi yang parah
Berdasarkan kedalaman dan lebar

- Dalam dan lebar


- Dangkal dan lebar
- Dalam dan sempit
- Dangkal dan sempit

16. Mekanisme resesi gingiva


 Tergantung etiologi nya apa
 Yang jelas terjadi atropi sel gingiva  merupakan
respon terhadap apa yang terjadi pada gingiva 
tingkat konsumsi energi menurun sehingga sel2 gingiva
dapat bertahan dalam lingkungan yang tidak
bersahabat.

17. Kenapa merasa sensitive jika digunakan untuk makan


asam dan dingin, kenapa saat malam dan pagi terasa
sensitive dan sakit?

- Pada umumnya pada resesi gingiva disertai ngilu pada


permukaan bukal itu karena tekanan sikat gigi yang
terlalu besar.
- Rasa nyeri juga bisa karena kerusakan perlekatan soket
periodontal. Jadi bukan karena resesi gingivanya.
- Karena pada resesi gingiva bisa karena dentin yang
terbuka  jadi sensitive

- Dentin terkespose karena ada teori hidrodinamik, oleh


branstrom dan pastron. Menurut mereka resesi gingiva
menyebabkan hilangnya enamel dan sementum di
daerah servikal sehingga menyebabkan tubulus
dentinalis nya terbuka  meningkatkan aliran cairan
dentin atau cairan tubulus dentinalis, cairan ini akan
menuju saraf perifer pada pulpa(rangsang dingin pada
saraf A delta dan panas pada saraf C fiber) kemudian
akan mengirim rangsang sakit ke otak dan akhirnya
timbul presepsi rasa sakit.

- Pada resesi giniva disertai tereksposenya permukaan


akar gingiva sehingga menyebakan mudahnya terjadinya
erosi atau abrasi pada sementum dan dentin akibat
lingkungan rongga mulut maupun akibat aktivitas
menyikat gigi. Aktivitas ini menyebabkan timbulnya rasa
sakit atau nyilu jika terkena rangsangan terutama ketika
terjadi perubahan suhu

- Permukaan akar yang terekspose juga rentan terhadap


karies servikal.
- Nyeri terasa pada pagi dan malam karena meningkatnya
volume saliva, karena saliva bisa menyebebkan rasa
nyeri pada gigi yang ada lesinya. (rizki)

18. Efek dari frenulum tinggi

- Retraksi dari gingiva margin


- Diastema
- Mengganggu penempelan GTL pada mukosa
- Bisa jadi salah satu faktor resesi gingiva  adanya
tarikan pada saat membuka atau menutup mulut.

19. Perawatan pada kasus

Non bedah
- Dapat dilakukan tumpatan sewarna gingiva pada area
akar terbuka maupun memberi gingiva tiruan(punya
estetik yang baik dan bisa mengurangi sensitivitas. Tapi
tidak bisa menutupi permukaan bagian palatal dan
lingual. Bahannya softliner) yang diaplikasikan pada
gingiva resesi guna untuk estetik
- Hipersensitivitas dentin, dpat dilakukan pengolesan
bahan desensitisasi, contohnya : flouride.
Bedah
- Dengan teknik bedah mucogingiva, contohnya : coronali
positioner flap
- Teknik connective tissue flap, dll
- Bahan graf yang digunakan dapat digunakan dari
individu yang sama maupun dari tissue bank yang
tersedia.

Terapi bedah ada 3 tahapan


- Initial phase therapy : fase ini ditujukan untuk rongga
mulut yang baik, edukasi untuk perawatan dirumah, dan
penghilangan faktor lokal. Fase ini meliputi kontrol plak,
DHE, oklussal adjustment, penghilangan traumatik
oklusi, scaling, dan root planing
- Corrective phase therapy : sudah mulai dilakukan
tindakan bedah seperti tissue graft dll
- Maintenance phase therapy : fase ini ditujukan untuk
pemeliharaan pasca koreksi. Seperti pemeliharaan
status kebersihan dan kesehatan gigi mulut, kontrol
plak, dan kontrol rutin ke dokter gigi.
Faktor yang harus diperhatikan dalam bedah
mucogingiva :
- Imobilisasi : bertujuan untuk mengeliminasi kekuatan
tarik yang bekerja pada jaringan yang telah diposisikan
untuk menutup resesi. Imobilisasi dapat dicapai dengan
pendalaman fetibulum untuk memperlebar perlekatan
gingiva
- Stabilisasi : berujuan agar jaringan yang telah
diposisikan dapat bertahan dengan baik pada
permukaan akar yang mengalami resesi. Stabilisasi
dapat diperoleh dengan cara jahitan yang adekuat
sehingga jaringan dapat bertahan pada posisi barunya
tanpa mengalami pergeseran.
- Vaskularisasi : dapat dicapai dengan cara meminimalkan
insisi sehingga suplai darah menuju area gingiva yang
menutupi resesi masihg mencukupi.

20. Dampak jika tidak dilakukan perawatan

- Masalah estetis  gigi nampak panjang


- Menyebabkan karies akar dan abrasi
- Terjadi hipersesnsitivitas dentin
- Terjadi penumpukkan plak
- Bisa menyebabkan hyperaemia pulpa
- Luksasi gigi dan kehilangan gigi
Note
- Etiologi pada kasus : frenulum yang tinggi
- Cari klasifikasi frenulum
- Sakit pada malam dan pagi karena suhu, karena adanya
sensitivitas karena perubahan suhu
- Pertama kali yang di atasi adalah menghilangkan
keluhan pasien, misal dia hypersensitive jadi diberikan
desensitisasi dengan harapan rasa nyerinya hilang.
Kemudian menghilangkan etiologi , pada kasus
etiologinya adalah karena perlekatan frenulum yang
tinggi sehingga dilakukan frenectomi. Setelah itu me
reposisi resesi gingivanya.
- Jika tidak dilakukan perawatan akan terjadi
hypersensitivisa terus menerus dan kualitas hidup
menurun karena nutrisi yang kurang ,dll. Juga bisa
menyebabkan lesi karies karena penumpikkan plak
- Cari prosedur frenectomi
- Cari prosedur reposisi gingiva

Anda mungkin juga menyukai