perjalanan dari daerah asal ke daerah destinasi dengan alasan bersenang-senang, tidak
menghasilkan upah atau biaya, waktunya tidak lama, dan selama di daerah destinasi
Kata “pariwisata” berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari
atau berpergian. Jadi pariwisata berarti perjalanan atau berpergian yang dilakukan
secara berkali-kali atau berkeliling. Secara etimologi, pariwisata berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu kata “pari” yang berarti halus maksudnya mempuyai tata krama
tinggi dan “wisata” yang berarti kunjungan atau perjalanan untuk melihat,
sum total of operations, mainly of an economic nature, which directly relate to the
satu daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk mendapatkan hiburan, pelayanan, dan
kesenangan di mana perjalanan tersebut lebih dari 24 jam dan dan maksimum 6 bulan
Forum Internasional dilakukan pada 1937 oleh Komisi Ekonomi Liga Bangsa-
Organization (ICAO), tidak dapat menerima batasan pengertian dari Liga Bangsa-
Bangsa tersebut dan menyiapkan batasan arti sendiri. Batasan pengertian tourist yang
diambil dalam konvensi PBB tahun 1954 dan diratifikasi oleh lebih dari 70 negara
ialah “...setiap orang yang datang ke suatu negara karena alasan lain untuk bermigrasi
dan yang tinggal paling sedikit 24 jam, serta paling lama 6 bulan dalam tahun yang
adalah:“...any person who travels to a country other than that in which she/he has
his/her usual residence but outside his/her usual environment for a period not
exceeding 12 months and whose main purpose of visit is other than the the exercise of
an activity renumerated from within the country visited...”. (Dalam Muljadi 2009:10).
wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata, sedangkan wisata adalah
kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata
Instruksi Presiden Republik Indonesia No.9 Tahun 1969 tertulis dalam Bab I
pasal 1, bahwa “wisatawan (tourist) adalah setiap orang yang bepergian dari tempat
kunjungan itu. Defenisi ini sifatnya konseptual, tidak operasional. Ada kejanggalan
bahwa juga disebutkan “dengan menikmati kunjungan dan perjalanan itu”, ( Dalam
Soekadijo 1997:17).
tempat yang dikunjungi tidak seperti yang diharapkan. Kecuali itu, dengan adanya
wisatawan bisnis dan wisatawan konvensi itu harus dipandang sebagai bukan
wisatawan.
adalah setiap orang yang datang dari suatu negara asing, yang alasannya bukan untuk
menetap atau untuk bekerja di situ secara teratur, dan yang di negara di mana ia
tempat...”.
Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai
berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang
Kesrul menjelaskan objek dan atraksi wisata memiliki dua karakteristik yang
Selain itu, atraksi wisata dapat pula dibedakan bentuknya sehingga dikenal:
a. atraksi wisata alam
b. atraksi wisata sejarah
c. atraksi wisata budaya, (Dalam Kesrul 2003:34).
Dari kedua definisi Daya Tarik dan Atraksi Wisata di atas, maka Daya Tarik
Wisata adalah suatu hal yang indah dan unik di mana dapat membuat orang selalu
tertarik untuk mengunjungi tempat wisata itu, baik hal itu berupa benda abstrak
maupun nyata. Sedangkan atraksi wisata adalah sesuatu kegiatan yang menjadi ciri
khas tempat wisata tersebut dan dapat disaksikan yang merupakan karya manusia.
dihasilkan melalui suatu proses produksi. Produk wisata bukanlah suatu produk yang
nyata, tetapi merupakan suatu rangkaian jasa yang tidak hanya bersifat ekonomis,
tetapi juga bersifat sosial, psikologis dan alam, namun demikian produk wisata
1. Hasil atau produk wisata tidak dapat dipindahkan. Karena itu dalam
penjualannya tidak mungkin produk itu dibawa kepada konsumen, sebaliknya
konsumen (wisatawan) yang harus dibawa ketempat dimana produk iu
dihasilkan.
2. Produksi dan konsumsi terjadi pada tempat dan saat yang sama. Tanpa adanya
konsumen yang membeli produk/jasa maka tidak akan terjadi produksi.
3. Produk wisata tidak menggunakan standar ukuran fisik tetapi menggunakan
standar pelayanan yang didasarkan atas suatu criteria tertentu.
4. Konsumen tidak dapat mencicipi atau mencoba contoh produk itu
sebelumnya, bahkan tidak dapat mengetahui atau menguji produk itu
sebelumnya.
5. Hasil atau produk wisata itu banyak tergantung pada tenaga manusia dan
hanya sedikit yang mempergunakan mesin.
6. Produk wisata merupakan usaha yang mengandung risiko besar,
(Suwantoro,1997:48).
Jadi produk wisata merupakan rangkaian dari beberapa jasa yang saling
terkait, yaitu jasa yang dihasilkan berbagai perusahaan (segi ekonomis), jasa
bentukan yang nyata dan tidak nyata, dalam suatu kesatuan rangkaian perjalanan
yang hanya dapat dinikmati apabila seluruh rangkaian perjalanan tersebut dapat
sangat diperlukan serangkaian upaya yang saling terkait dan terpadu oleh dunia
Beberapa definisi produk wisata di atas, maka produk wisata adalah beberapa
ditawarkan kepada calon wisatawan dan akan dinkmati oleh wisatawan tersebut
produksi dan pemasaran produk suatu layanan yang memenuhi kebutuhan dari orang
pariwisata, akan tetapi industri disini tidak dalam arti ekonomis biasa. Industri
pariwisata adalah industri yang kompleks, yang meliputi industri-industri lain. Dalam
Soekadijo 1997:29).
of service provided and method used to market and sell them...”, (Dalam Yoeti
1996:1).
kepada wisatawan, baik secara langsung maupun tidak langsung dan hidup serta
dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan manusia
harus dilaksanakan sebaik mungkin karena apabila suatu objek wisata dapat membuat
wisatawan untuk berkunjung dan betah untuk melakukan wisata disana maka akan
menyedot banyak pengunjung yang kelak akan berguna juga untuk peningkatan
daerah.
1. Prasarana kepariwisataan
Prasarana kepariwisataan adalah semua fasilitas yang mendukung agar sarana
pariwisata dapat hidup dan berkembang serta dapat memberikan pelayanan kepada
wisatawan guna memenuhi kebutuhan mereka yang beraneka ragam, antara lain:
a. Prasarana perhubungan, seperti jaringan jalan raya dan jaringan rel kereta api,
bandara (airport), pelabuhan laut (sea-port), terminal angkutan darat dan
stasiun kereta api.
b. Instalasi tenaga listrik dan instalasi penjernihan air bersih.
c. Sistem pengairan untuk keperluan pertanian, peternakan, dan perkebunan.
d. Sistem perbankan dan moneter.
e. Sistem telekomunikasi, seperti telepon, internet, pos, televisi, dan radio.
f. Pelayanan kesehatan dan keamanan.
2. Sarana kepariwisataan
Sarana kepariwisataan adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan
pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan
kelangsungan hidupnya, tergantung dari wisatawan yang datang. Jenis-jenis sarana
pokok pariwisata antara lain adalah:
a. Perusahaan perjalanan (Travel Agent atau Biro Perjalanan Wisata).
b. Perusahaan angkutan wisata.
c. Perusahaan akomodasi.
d. Perusahaan makanan dan minuman.
e. Perusahaan daya tarik wisata dan hiburan.
f. Perusahaan cinderamata atau art shops.
industri lain sebagai industri pendukung antara lain bank/ATM, money changer,
kantor pos, rumah sakit, warung telepon, supermarket, fasilitas umum, dan lain-lain.