ELLY SANTI
NIM 11409717006
BANJARMASIN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN ANEMIA DENGAN FOKUS INTERVENSI
DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI DI RUANG SAFIR
RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2020
Studi Kasus
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Program
Diploma III Keperawatan Akper Kesdam VI/Tanjungpura
ELLY SANTI
NIM 11409717006
I
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Studi Kasus oleh Elly Santi NIM 11409717006 dengan judul ”Asuhan
Keperawatan Klien Anemia Dengan Fokus Intervensi Dalam Pemenuhan
Kebutuahan Oksigenasi Di Ruang Safir RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
Banjarmasin” telah di periksa dan disetujui untuk diujikan.
Dibuat di : Banjarmasin
Pada tanggal : 17 Februari 2020
Saya yang menyatakan,
(..........................)
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai civitas akademika Akper Kesdam VI/Tpr Banjarmasin, yang turut serta
mendukung pengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Akper Kesdam VI/Tpr Banjarmasin Hak Bebas Royalti atas karya ilmiah
saya yang berjudul :
Dibuat di : Banjarmasin
Pada tanggal : 17 Februari 2020
Saya yang menyatakan,
(.........................)
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Elly Santi
NIM. 11409717006
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan kasih-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Proposal Studi Kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan Klien
Anemia Dengan Fokus Intervensi Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi Di
Ruang Safir RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin” dapat diselesaikan
dengan baik. Proposal Studi Kasus ini dibuat sebagai salah satu syarat
menyelesaikan pendidikan program DIII Keperawatan di Akper Kesdam
VI/Tanjungpura Banjarmasin. Dalam penulisan ini, penulis mendapatkan beberapa
kesulitan dalam kemampuan penulis dan keterbatasan dalam memperoleh literatur,
namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnnya penulis dapat menyelesaikan
penelitian ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak H. Sumadi, Selaku Ketua Yayasan Wahana Karya Bhakti Husada
Banjarmasin;.
2. Ibu Hj. Tri Mawarni, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Direktur Akper Kesdam
VI/Tanjungpura Banjarmasin sekaligus sebagai pembimbing I dan penguji I.
3. Bapak M. Husni, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku penguji II yang telah banyak
memberikan saran dan masukan pada penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Dosen – dosen pengajar beserta staf pendidikan di Akper Kesdam
VI/Tanjungpura Banjarmasin.
5. Orang tua beserta ketiga kakak saya yang paling saya sayangi yang telah
banyak memberikan dukungan moril maupun materil bagi penulis.
6. Sahabat saya Mega Riana Sari, Nanda Widya Utami, Norliyana, Rika Rikana,
Shelawati serta seluruh rekan mahasiswa(i) Akper Kesdam VI/Tanjungpura
Angkatan Ke-XVI yang telah memberikan semangat dan dorongan selama
penulisan menyelesaikan proposal studi kasus ini.
7. Semua pihak terkait yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam menyelesaikan penyusunan laporan proposal studi kasus ini
baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga proposal studi kasus ini
dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINILITAS PENELITIAN ........................................................ iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................ vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii
DAFTAR ISI............................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………………………. xii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 5
C. Tujuan Studi Kasus............................................................................ 6
1. Tujuan Umum.............................................................................. 6
2. Tujuan Khusus............................................................................ 6
D. Manfaat Penulisan.............................................................................. 7
1. Bagi pasien dan keluarga ........................................................... 7
2. Bagi perawat............................................................................... 7
3. Bagi institusi................................................................................ 8
4. Bagi peneliti................................................................................. 8
5. Bagi peneliti selanjutnya.............................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Ruang Safir Tahun 2017......... 3
Tabel 1.2 Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Ruang Safir Tahun 2018......... 3
Tabel 1.3 Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Ruang Safir Tahun 2019......... 4
Tabel 2.1 Batasan Umum Anemia................................................................... 10
Tabel 2.2 Klsifikasi Derajat Anemia................................................................. 10
Tabel 2.3 SOP Memberikan Posisi Semi Fowler………………………………... 40
Tabel 2.4 SOP Pemberian Oksigen Nasal Kanul……………………………….. 42
Tabel 2.5 Intervensi Diagnosa 1…………………………………………………... 48
Tabel 2.6 Intervensi Diagnosa 2…………………………………………………... 49
Tabel 2.7 Intervensi Diagnosa 3…………………………………………………... 50
Tabel 2.8 Intervensi Diagnosa 4…………………………………………………... 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Fisiologi Darah................................................................... 11
Gambar 2.2 Anatomi Fisiologi Anemia................................................................ 31
Gambar 2.3 Posisi Semi Fowler……………………………………………………… 37
Gambar 2.4 Indikasi Nasal Kanul……………………………………………………. 38
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada pasien dengan kasus medikal dan kasus bedah baik kondisi penyakit
akut maupun kronis, menular maupun tidak menular. Salah satu indikasi
kurang dari 13,5% g/dl pada laki-laki dewasa dan kurang dari 11,5% g/dl
jaringan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak.
gejala lesu, lemah, letih, lelah, cepat lupa, syok, pusing, pucat, telinga
1
2
prestasi belajar, olahraga, aktivitas dan produktifitas kerja. Selain itu akan
penderita akan mudah terkena infeksi, gampang batuk pilek, gampang flu,
sesak nafas dan jantung juga menjadi gampang lelah yang menimbulkan
gejala 5L yakni lemah, letih, lesu, lelah, dan lalai dalam melakukan aktivitas
berjumlah sekitar 30% atau 2,20 miliar orang dengan sebagian besar
51%.
Remaja wanita sebesar 26,50%, pada wanita usia subur sebesar 26,9%,
pada ibu hamil sebesar 40,1%, dan pada balita sebesar 47,0%. (E-jurnal
pada tahun 2018 di ketahui kejadian anemia sebanyak 1494 kasus dan yang
dapatkan 10 daftar penyakit terbanyak dari tahun 2017 sampai dengan 2019
sebagai berikut :
Tabel 1.1 Distribusi 10 penyakit terbanyak di Ruang Safir RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2017
Tabel 1.2 Distribusi 10 penyakit terbanyak di Ruang Safir RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2018
Sumber : Rekam medic Ruang Safir RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun
2018
Tabel 1.3 Distribusi 10 penyakit terbanyak di Ruang Safir RSUD Dr. H. Moch.
Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2019
Dari data di atas diketahui bahwa pada tahun 2017 sampai dengan
102 kasus.
berpakaian, mandi, toileting, dan berpindah. Selain itu, peran perawat juga
ruang Safir RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada bulan
Januari sampai dengan Desember 2019 jumlah pasien di ruang Safir yang
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Secara Teoritis
b. Bagi perawat
oksigenasi.
8
c. Bagi institusi
d. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medis
1. Definisi
paling umum), faktor lain nya yaitu defisiensi zat besi dan nutrien, faktor-
berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa
9
oksigen keseluruh jaringan. (Taqiyyah Bararah, & Mohammad Jauhar,
10
11
kriteria WHO pada tahun 2017, dengan kriteria hasil sebagai berikut
Untuk kriteria anemia di klinik, rumah sakit, atau praktik klinik pada
a. Hb < 10 gr/dl
Derajat anemia di tentukan oleh kadar Hb. Klasifikasi derajat anemia yang
yang terdiri dari plasma dan sel atau struktur seperti sel. Berikut beberapa
Sumber : http//www.Finaanjasani.com
Dalam tubuh orang dewasa, volumenya sekitar 5-6 liter atau 7% dari
berat badan. Plasma meliputi 53-57% dari seluruh volume darah, terdiri
dari 90% air, 7-9% protein, 0,1% glukosa, 1% bahan anorganik. Bahan
a. Transport internal
1) Respirasi
paru-paru.
13
2) Nutrisi
metabolisme.
3) Sekresi
darah meliputi 43-47% dari seluruh volume darah. Dikenal ada 3 jenis
sel darah yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih)
1) Eritrosit
14
sel. Inti sel darah merah ini menghilangkan saat lahir sebagai
merah. Oksigen dan CO2 dalam sel darah merah ini terikat pada
sehari di produksi sekitar 3,5 juta sel/kg berat badan. Sel darah
merah ini bertahan dan berfungsi sekitar 90-120 hari. Zat besi
gerakan oksigen masuk dan keluar sel secara cepat dengan jarak
berikut :
15
a) Membran eritrosit
rantai beta.
hemoglobin.
DNA yang diperlukan untuk tiga sampai dengan empat kali fase
orang yang memiliki dua antigen A (AA) atau satu A dan O (AO)
atau satu B dan satu O (BO) akan memiliki kedua antigen (OO)
kelompok antigen utama lainnya pada sel darah merah yang juga
berikut :
2) Leukosit
5000 – 9000 / mm3 . Ada beberapa tipe sel darah putih, masing–
pada sitoplasma.
3) Trombosit (platelet)
3. Etiologi
Menurut Amin Huda Nurarif & Hardhi Kusuma, 2018 : 35 penyebab anemia
yaitu :
b. Perdarahan
besi.
20
perdarahan lambung (aspirin, anti infl amasi, dll). Obat lainnya dapat
parah.
Menurut Nanda, Nic, Noc 2018 tanda dan gejala anemia yaitu :
1) Pusing
21
3) Lesu
4) Sesak nafas
5) Aktivitas kurang
6) Rasa mengantuk
7) Susah konsentrasi
8) Cepat Lelah
10) Anoreksia
12) Demam
anemia hemolitik.
c. Pemeriksaan fisik
perbesaran jantung.
5. Klasifikasi
kekurangan zat besi adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah
yang paling penting adalah zat besi, vitamin B12, dan asam folat, tetapi
1) Asupan besi yang tidak cukup, misal, pada bayi-bayi yang hanya
diberi diet susu saja selama 12-24 bulan dan pada individu-individu
hemoglobin. Besi dilepas dengan semakin tua serta matinya sel dan
heme dalam jumlah yang sangat sedikit, sisa zat besi disimpan di
dalam hati, limpa, dan dalam sumsum tulang sebagai feritin dan
individu dengan defisiensi besi yang berat memilik rambut yang rapuh
dan halus serta kuku tipis, rata, mudah patah dan mungkin berbentuk
bayi yang hanya diberi susu atau individu dengan idiosinkrasi makanan
b. Anemia Aplastik
3) Terapi radiasi
4) Antibiotik tertentu
penting.
pasien yang lebih tua dengan anemia aplastik atau pada kasus yang
12 minggu. Secara umum, respons ini parsial tetapi cukup tinggi untuk
27
c. Anemia Megaloblastik
cacing pita yang disebabkan oleh ingesti ikan segar yang terinfeksi,
megaloblastik.
memengaruhi.
mudah diperoleh dari diet rata-rata. Sumber yang paling banyak adalah
daging merah, seperti, hati dan ginjal, serta sayuran berdaun hijau.
dapat hilang dengan cara memasak yang memakai banyak air. Folat
nafsu makan. Kadar folat serum juga menurun. Sumsum tulang pada
berat.
S) dari kedua orang tua. Oleh karena itu, pasien homozigot. Individu
kaki yang dikenal sebagai daktilitis) terdapat pada sekitar 20% sampai
perkembangan normal.
6. Patofisiologi
yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan
Lisis sel darah merah (disolusi), terjadi terutama dalam sel fagositik
Sebagai hasil samping proses ini, bilirubin, yang terbentuk dalam fagosit,
akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah
merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya
Sumber : http//www.Finaanjasani.com
b. Derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan
7. Pathway
Kegagalan
8.Defisiensi Destruksi SDM Perdarahan/
B12, asam produksi SDM oleh
folat, besi sum-sum tulang berlebih hemofilia
Penurunan SDM
Hb berkurang
Anemia
Asam laktat
Kerja lambung Pusing
ATP berkurang
menurun
As. Lambung
meningkat
Intoleransi
Anoreksia, aktivitas Resiko tinggi
mual terhadap
infeksi
Perubahan nutrisi
8. Komplikasi
kurang dari
kebutuhan tubuh
a. Gagal jantung akibat anemia berat
b. Kematian akibat infeksi dan perdarahan apabila sel – sel lain ikut
9. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Tes penyaringan, tes ini dikerjakan pada tahap awal pada setiap
tepi.
berikut ini :
elektroforesis Hb.
sitokimia.
d. Pemeriksaan sitologenetik.
10. Penatalaksanaan
a) Anemia aplastik:
fumarat ferosus.
c) Anemia megaloblastik
gangguan absorbsi.
1) Pemberian obat-obatan
2) Transfusi darah
5) Vaksinasi
1. Definisi
berkurang maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila
37
aktif dan membentuk asam, yang harus di buang dari tubuh. Untuk
fungsi terpisah ventilasi dan respirasi. Hal itu menyebabkan orang yang
kekurangan sel darah merah atau anemia mempunyai gejala sesak nafas
karena oksigen yang dibawa oleh darah kurang dari kebutuhan tubuh.
2. Tujuan Oksigenasi
Darah
Sumber : https://images.app.goo.gl/gk1zTH6kxy927B6o9
Andriyani, 2017).
rendah yang digunakan secara luas. Nasal kanul terdiri dari sepasang
39
Sumber : https://images.app.goo.gl/ynBnqr72Qp1oN9fA
a. Lingkungan / Enviroment
40
oksigenasi.
2) Panas −> dilatasi pembuluh dara perifer −> aliran darah ke kulit
kedalaman pernafasan.
oksigen.
b. Latihan / Exercise
Aktivitas atau latihan fisik −> meningkatkan respiratory dan heart rate,
c. Emosi / Emotions
Percepatan heart rate merupakan respon dari emosi seperti pada rasa
status oksigenasi.
41
f. Narcotics
b. Persiapan alat-alat
1) Functional bed atau tempat tidur
2) Bantal
3) Selimut
d. Persiapan Lingkungan
1) Meminta pengunjung atau keluarga untuk meninggalkan
ruangan selama tindakan
2) Menjaga privasi pasien dengan memasang sampiran
b. Evaluasi a. Evaluasi
b. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
b. Persiapan alat-alat
1) Tabung oksigen lengkap manometernya
2) Botol pelembab/humidifier
3) Slang nasal kanul / masker
4) Buku catatan observasi
5) Plester / gunting
c. Persiapan pasien
b.Tahap Orientasi 1) Memberi salam & memperkenalkan diri
2) Identifikasi pasien
3) Menjelaskan tujuan tindakan
4) Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
5) Menanyakan kesediaan pasien untuk di lakukan
tindakan
6) Melakukan kontrak waktu
d. Persiapan Lingkungan
1) Meminta pengunjung atau keluarga untuk meninggalkan
ruangan selama tindakan
2) Menjaga privasi pasien dengan memasang sampiran
6. Evaluasi c. Evaluasi
d. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
44
1. Pengkajian
a. Aktivitas / istirahat
keletihan.
b. Sirkulasi
kompensasi).
c. Integritas ego
Gejala : Depresi .
d. Eliminasi
d. Makanan / cairan
e. Neurosensori
goyah.
f. Nyeri / kenyamanan
g. Pernapasan
Gejala : Riwayat TB, abses paru, nafas pendek pada istirahat dan
aktivitas
h. Seksualitas
2. Diagnosa Keperawatan
ke sel.
drah merah.
3. Intervensi
sel.
normal.
darah merah.
INTERVENSI RASIONAL
2. Observasi dan catat masukkan Mengawasi masukkan kalori atau
makanan pasien. kualitas kekurangan konsumsi
makanan.
4. Implementasi
5. Evaluasi
51
mencapai tujuan. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat respon klien
mengambil keputusan :
7. Pendokumentasian
aspek yaitu:
a. Komunikasi
b. Proses keperawatan
c. Standar keperawatan
52
METODE PENELITIAN
keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan
menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian studi kasus dibatasi oleh waktu dan
tempat, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu metode yang
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pasien (Nursalam, 2016 hal 124).
Pada studi kasus ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah
suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang hasilnya
dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Menurut Nazir, 2017 hal 110).
Studi Kasus yang dilakukan pada penelitian ini yaitu asuhan keperawatan terhadap
pasien dengan intervensi utama pemenuhan Activity Daily Living (ADL) di Ruang Safir
RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada masa kini, dengan pendekatan
Subjek merupakan hal atau orang yang akan dikenai kegiatan pengambilan kasus
(Sugiyono, 2017 hal 120). Subjek studi kasus dalam studi kasus ini adalah minimal dua
orang pasien rawat inap yang menderita Anemia di Ruang Safir RSUD Dr. H. Moch. Ansari
53
Saleh Banjarmasin. Untuk menghindari terjadi bias penelitiaan maka subjek penelitian
harus memiliki kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria itu menentukan dapat
1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum objek penelitian dari suatu populasi taget
yang terjangkau yang akan di teliti. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman
dalam menentukan kriteria inklusi (Nursalam, 2016 hal 124). Kriteria inklusi yang
b. Pasien yang menjalani rawat di ruang Safir RSUD Dr. H. MOCH Ansari Saleh
Banjarmasin
2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya
antara lain adalah adanya hambatan etis, menolak menjadi responden atau berada
pada suatu keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian (Nursalam,
2016 hal 124). Kriteria eksklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
C. Fokus Studi
Fokus studi dalam studi kasus ini adalah memberikan Asuhan Keperawatan pada
pasien Anemia dengan dengan Intervensi Utama Pemenuhan Activity Daily Living (ADL)
di ruang Safir RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Pelaksanaan dalam
pemenuhan Activity Daily Living (ADL) di berikan pada pasien Anemia yang sedang
menjalani perawatan di Ruang Safir RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
Defenisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan
Tindakan dalam pemenuhan Activity Daily Living (ADL) pada pasien Anemia bertujuan
masyarakat dalam beraktivitas seperti ambulasi, makan, berpakaian, mandi, menyikat gigi
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penulis untuk
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam artian
lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Sugiyono, 2017 hal
231). Dalam melakukan studi kasus ini instrument yang akan digunakan adalah format
F. Pengumpulan Data
Penyusunan studi kasus ini digunakan berbagai pengumpulan data antara lain
a. Data primer
Menurut Sugiyono (2017 hal 122) bahwa sumber primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer
meliputi:
1) Pemeriksaan fisik
a) Aktivitas / istirahat
bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat, dan tanda- tanda lain
b) Sirkulasi
bibir),dan dasar kuku, kulit seperti berlilin, pucat (aplastik, AP) atau
kuning lemon terang (PA), skelera : biru atau putih seperti mutiara
c) Integritas ego
Gejala : Depresi .
d) Eliminasi
e) Makanan / cairan
f) Neurosensori
g) Nyeri / kenyamanan
h) Pernapasan
Gejala : Riwayat TB, abses paru, nafas pendek pada istirahat dan
aktivitas
Tanda : Takipnea, ortopnea dan dispnea.
i) Seksualitas
2) Wawancara
dilakukan secara pada pasien dan keluarga pasien di ruang Safir RSUD
3) Observasi
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikologis. Data diperoleh dari data primer melalui observasi dan
a) Keadaan umum.
data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder dapat
informasi dan data medik di ruang Safir RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh
Banjarmasin.
suatu studi kasus (Notoatmodjo, 2015 hal 112). Dalam studi kasus ini penulis
1. Tempat penelitian
laporan kasus dilaksanakan (Sugiyono, 2017 hal 213). Penelitian ini akan dilakukan di
2. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan studi kasus merupakan batas waktu yang digunakan penulis
untuk melakukan pengambilan kasus diambil (Sugiyono, 2017 hal 213). Waktu
H. Penyajian Data
Data yang diperoleh akan disajikan dalam bentuk Asuhan keperawatan yang
diklat RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin untuk meminta izin melakukan studi
pendahuluan dan mendapatkan surat pengantar untuk meminta data studi pendahuluan
ke bagian rekam medik. Di Indonesia, pengaturan mengenai kode etik pengambilan data
penelitian mempuyai dasar hukum kuat dalam UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
dan secara rinci tertuang dalam Pedoman Nasional Etika Penelitian Kesehatan menurut
kebebasan berkehendak atau memilih dan sekaligus bertanggung jawab secara pribadi
melakukan hal-hal bermanfaat, maka minimal tidak merugikan orang lain. Prinsip tidak
merugikan bertujuan agar subjek penelitian tidak diperlakukan sebagai sarana dan
3. Keadilan (Justice)
Prinsip etik keadilan mengacu pada kewajiban etik untuk memperlakukan setiap orang
(sebagai pribadi otonom) sama dengan moral yang benar dan layak untuk memperoleh
mempersyaratkan pembagian seimbang, dalam hal beban dan manfaat yang diperoleh
distribusi usia dan gender, status ekonomi, budaya dan konsiderasi etnik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pengertian Mengatur posisi semi fowler adalah cara membaringkan pasien dengan
posisi setengah duduk (45°).
2. Persiapan alat-alat
a. Functional Bed atau tempat tidur
b. Selimut
c. Bantal
4. Persiapan Lingkungan
a. Meminta pengunjung atau keluarga untuk meninggalkan
ruangan selama tindakan
b. Menjaga privasi pasien dengan memasang sampiran