1, Juli 2004: 42 - 56
Naniek Widayati
Staff Pengajar Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Tarumanegara
ABSTRAK
Laporan ini merupakan hasil studi awal pendataan lahan pada bangunan berlanggam arsitektur China di
jalan Pejagalan Raya nomor 62 Jakarta Barat yang mencakup pekerjaan penelusuran sejarah bangunan,
pelabelan, pengukuran, pendokumentasian dan memberikan penilaian terhadap setiap elemen yang ada.
ABSTRACT
This report is the result of a preliminary study of a building with Chinese style architecture at no. 62 Jl.
Pejagalan Raya West Jakarta. The study did not only deal with the history of the building but also concerned the
labeling, measuring, documentation and assessment of its various elements.
1
Tulisan ini merupakan ringkasan hasil penelitian awal yang dilakukan pada bulan Agustus-Desember 2004.
42 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
TELAAH ARSITEKTUR BERLANGGAM CHINA DI JALAN PEJAGALAN (Naniek Widayati )
indah, tetapi ada pendapat lain yang mengatakan mengungkapkan hal konservasi berdasarkan
bangunan lama adalah bangunan yang indah morfologi kota Cina, berikut ini pendapat-
apabila mendapatkan perawatan yang memadai. pendapat mereka:
Dua pendapat yang berbeda tersebut akhirnya
menjadi pro dan kontra antara kepentingan untuk Teori Konservasi
membangun sesuatu yang serba baru dan
kepentingan untuk melestarikan sesuatu yang 1. Papageorgeou (1971) mengungkapkan bahwa
merupakan peninggalan masa lampau. ada empat kawasan bersejarah yaitu:
Lepas dari adanya pro dan kontra mengenai a. Bangunan-bangunan sendiri dan kelompok
kepentingan seperti tersebut di atas pada bangunan
kenyataannya bekas fisik bangunan masa lalu b. Desa kecil sebagai pusat sejarah
masih terlihat keberadaannya di kota Jakarta c. Kota-kota bersejarah
yang telah banyak mengalami perkembangan d. Kawasan bersejarah pada kota besar
fisik seperti sekarang ini. Salah satu yang masih 2. Shankland (1985) menerangkan bahwa obyek
tersisa adalah bangunan dengan bentuk arsitektur konservasi dapat dibedakan sebagai berikut :
China yang berada di jalan Pejagalan Raya a. Desa dan kota kecil bersejarah
nomor 62. b. Kawasan bersejarah di lingkungan kota
Dengan telah dicanangkannya otonomi besar
daerah, setiap kota sudah harus mulai c. Kota bersejarah
mengidentifikasikan diri mengenai potensi yang d. Kelompok bangunan bersejarah, tapak,
dimilikinya. Banyak kota di Indonesia yang istana dan artefak lainnya
ternyata kurang mempunyai potensi di bidang Dari kedua pendapat tersebut maka
pertanian, pertambangan dan lain sebagainya, peninggalan kota-kota di dunia yang mempunyai
sehingga mau tidak mau kota tersebut sudah langgam/gaya bangunan Cina pada dasarnya
harus memperhatikan potensi lain yang termasuk salah satu dari kriteria dua ahli tersebut
dimilikinya yaitu kawasan lama yang kalau yaitu:
dikemas dengan bagus dapat dijadikan aset a. Kota besar yang diisi atau keberadaaan
wisata yang mendatangkan devisa negara. bangunannya terdiri atas bangunan sendiri
Bangunan dengan bentuk arsitektur China dan kelompok-kelompok bangunan.
yang berada di jalan Pejagalan Raya nomor 62 b. Kota kecil dengan bangunan sendiri atau
tersebut akan dijadikan semacam studi kelompok bangunan yang menjadi bagian
pengolahan revitalisasi bangunan kuno/lama dari sejarah.
dengan fungsi baru karena apabila dilihat dari c. Kota besar & kota-kota yang memiliki sejarah
gaya arsitekturnya dapat mewakili keberadaan baik secara arsitektur maupun histori
masyarakat China di Jakarta. Apakah sekiranya perkembangan kotanya dan aspek pembentuk
revitalisasi tersebut menguntungkan dari segi sejarah lainnya.
finansial atau justru akan merugikan itulah yang
menjadi tantangan saat ini . Penelitian Pevner’s (1976) dalam bukunya
“History of Building Types” mengklasifikasikan
arsitektur bangunan bersejarah yang tidak akan
KAJIAN PUSTAKA terlepas dari fungsi, material dan style atau gaya.
Hal ini diperkuat oleh teori Barry (1980) yang
Kajian pustaka tentang arsitektur China menekankan pada empat komponen utama yang
dapat dilaksanakan dengan meninjau hal-hal perlu analisis atau diteliti studi terhadap fasade
yang terkait dengan karateristik dan prinsip bangunan yaitu: pattern, alligment, size dan
penataan kota serta arsitektur bangunannya. shape dalam melakukan klasifikasi arsitektur
Sehubungan dengan itu maka pembentukkan bersejarah.
kota-kota di Cina yang berkembang sejak mulai Pada perkembangan di luar Cina, banyak
terbentuknya sampai dengan perkembangannya dikenal lingkungan “China Town” atau pecinan
dan karakteristik arsitektur bangunan Cina seperti di kota-kota negara Asia, Eropa, Amerika
menjadi bahasan dalam bab ini. dan Australia dapat dijumpai China Town
Bahasan dalam topik penelitian ini perlu menjadi land mark kota yang menarik para turis
dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan manca negara.
konservasi bangunan dan kawasan. Maka sesuai Identitas China Town di negara-negara
dengan beberapa pendapat ahli konservasi yang tersebut dengan karakteristik kegiatan yang
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 43
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 32, No. 1, Juli 2004: 42 - 56
44 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
TELAAH ARSITEKTUR BERLANGGAM CHINA DI JALAN PEJAGALAN (Naniek Widayati )
Walaupun dua hall terpisah dan masing- dikelilingi dengan ruang-ruang yang kecil,
masing berdiri sendiri, kedua hall tersebut serambi dan bangunan-bangunan lain pada
selalu dihubungkan dengan serambi semua sudut. Dengan demikian maka akan
beratap atau jalur pejalan yang beratap terjadi sebuah kompleks bangunan yang
(koridor). simetris secara longitudinal dan horizontal.
# Axial planning Bangunan ritual Han (Han ritual building),
Karakteristik berikut dari arsitektur Cina altar surga Ming (Altars of Heaven Ming) dan
klasik adalah bentuk struktur yang simetri Kuil Qing (Qing Temple) direncanakan
dan orthogonal pada denah dan potongan. dengan cara seperti ini.
Hal ini merupakan sumber dari kosmologi 3). Susunan ketiga digunakan pada kelompok
Cina. Pada Arsitektur Cina hall dan bangunan yang lebih luas. Susunan ini adalah
courtyard ditempatkan sepanjang suatu pola pengembangan kelompok bangunan
axis longitudinal atau suatu jalan setapak dengan tiga cara, antara lain:
(path) pada susunan orthogonal. a). Pengembangan longitudinal (Longitudinal
Ruang-ruang tersebut terpisah satu dengan Extention). Apabila sebuah susunan
lainnya dengan adanya courtyard yang kelompok bangunan san stau courtyard
pada akhirnya dianggap sebagai ruang menghasilkan ruang yang tidak efisien
utama dalam komposisi secara kese- untuk memenuhi fungsinya, maka sumbu
luruhan daripada hanya sekedar bangunan bangunan diperpanjang agar dapat
penghubung yaitu: membentuk sebuah kompleks bangunan
1). Sumbu longitudinal adalah sumbu yang lebih besar. Ruang-ruang istana dan
utama sedangkan sumbu horizontal courtyard-courtyardnya ditempatkan
adalah sumbu sekunder. sepanjang sumbu dengan maksud
2). Ada kalanya dalam suatu komposisi membentuk sebuah pengulangan ruang
hanya ada satu sumbu atau tidak atau pengulangan courtyard. Tipe
ada sumbu sama sekali. pengembangan longitudinal ini pertama
Kedua aturan di atas adalah hal yang ditemukan pada bangunan istana Dinasti
utama pada pengaturan lansekap dan Shang.
taman. b). Pengembangan Paralel (Parallel exten-
tion). Pada pola ini penambahan ruang
Selanjutnya ada tiga aturan yang digunakan dilakukan dengan menambahkan axis atau
pada perencanaan aksial pada Arsitektur Cina: sumbu longitudinal sekunder secara
1). Menempatkan ruang utama pada pusat axis parallel terhadap sumbu utama. Selain
utama dan ruang-ruang lainnya ditempatkan penambahan sumbu longitudinal itu dapat
pada sisi kiri dan kanan atau depan belakang juga ditambahkan dua atau lebih susunan
dari susunan keseluruhan. Sebagai hasil dari kelompok bangunan yang memiliki fungsi
susunan ruang tersebut terbentuk courtyard dan ukuran yang bervariasi. Tipe ini
yang berbentuk seperti tapal kuda, kadang- dipakai pada perencanaan istana dan kuil
kadang suatu ruang kecil ditempatkan pada pada zaman Dinasti Tang.
sisi selatan dari courtyard tersebut dan c). Pengembangan Silang (Cross Extention).
menciptakan suatu enclosure yang terbentuk Pada tipe ini pengembangan terjadi pada
dari empat ruang dan dinding yang dua sumbu vertikal dan horizontal. Bentuk
menghubungkannya. Variasi dari susunan ini sangat sesuai untuk pengaturan atau
bangunan ini disebut dengan Lang Yuan atau layout bangunan-bangunan besar.
courtyard beranda/serambi. Susunan ruang ini
dilaksanakan pada jaman Dinasti Han, Tang Perencanaan secara axial membuktikan
dan Dinasti Song. bahwa pengelompokkan bangunan atau ruang
2). Yang kedua disebut susunan bangunan pada Arsitektur Cina adalah manipulasi
pusat/utama (Central Building Layout). ruang. Penggunaan ruang (space) dan ruang-
Setelah Dinasti Han sebuah rencana ruang (hall) minor dimaksudkan untuk
perletakan telah dilaksanakan untuk layout menciptakan kekontrasan dengan pengakhiran
bangunan monumental. Komposisinya elemen-elemen klimaks pada ruang
berdasarkan axis/sumbu tegak lurus, dengan utamanya. Semua ini adalah hal yang unik
penempatan bangunan pada perpotongan dua pada Arsitektur Cina.
sumbu tersebut dan bangunan tersebut
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 45
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 32, No. 1, Juli 2004: 42 - 56
Pada Arsitektur Cina pengertian istilah perencanaan dari ibukota kerajaan dari jaman
kontras sangat berbeda dengan arsitektur Dinasti Zhou yang berdasarkan doktrin-
Barat. Pada arsitektur Cina apabila seseorang doktrin Confusius. Thesis pertama dari
memasuki ruang utama dan melangkah bangunan tersebut adalah penempatan istana
menuju courtyard, sebagai ruang transisi, atau bangunan pemerintahan pada pusat kota
akan terlihat bahwa kompleks bangunan yang melambangkan kekuasaan yang
secara keseluruhan disusun berdasarkan memusat dari raja dan otoritas Dinasti.
permainan ruang solid & void (ruang massif G. Liu, (1989), mengatakan bahwa Kao Gong
dan ruang yang berlubang). Axis Ji adalah seorang perencana kota (master
diterjemahkan sebagai menjadi sebuah jalur builder) yang menyusun sebuah kota
sirkulasi (path) sedangkan courtyard pada (capital), yang berbentuk bujur sangkar
arsitektur Cina adalah sebagai pusat aktivitas. dengan ukuran panjang dan lebarnya 9 li (± 3
Pemisahan courtyard dengan lingkungan di mil x 3 mil). Pada satu sisi, masing-masing
luar bangunan adalah karakter khusus sudut mempunyai 3 pintu gerbang. Di dalam
arsitektur Cina. ibukota ada sembilan jalur memanjang dan
4). Prinsip perencanaan kota sembilan jalur melintang (atau dengan kata
Karakteristik kota-kota Cina lama umumnya lain dapat diinterprestasikan sebagai tiga jalur
membentuk suatu benteng, memiliki memanjang dan 3 jalur panjang melintang,
batas/pagar yang mengelilingi kota sebagai dan masing-masing jalan besar disusun 3
pertahanan. Pada saat kegiatan produksi secara parallel). Dengan lebar masing-masing
penduduk meningkat sampai pada suatu tahap jalan besar sama dengan lebar sembilan kali
tertentu, maka lahirlah sebuah kota sebagai kereta tempur. Pada sisi kiri (timur)
alat control produksi. Kota pertama di Cian ditempatkan kuil nenek moyang (Ancestral
dibangun pada Dinasti Xia dan selanjutnya Temple), pada sisi kanan, ditempatkan altar of
Dinasti Shad dan Zhou. earth (altar Bumi). Court (pelataran) dan
Sejarah membuktikan bahwa pada saat musim istana ditempatkan pada bagian depan
semi dan musim gugur, perencanaan kota (selatan) dan pada bagian belakang (utara),
memfokuskan pada perencanaan jalan dan pasar luasnya ± 500 chi bujur sangkar.
perumahan istana dan rencana jalan-jalan kota Konsep Kao Gong Ji yang diterangkan di atas
secara regular. mempunyai filosofi Langit Bulat dan Bumi
Dalam bahasa Cina kota adalah “Cheng” Segiempat (Round sky and square earth).
yang berarti dinding kota, jadi setiap kota Adalah kebiasaan di Cina menempatkan
mempunyai dinding yang mengelilinginya. sesuatu yang penting di Timur. Oleh sebab itu
Sebuah gerbang atau beberapa gerbang kuil nenek moyang ditempatkan di Timur,
dibuka pada masing-masing arah dari kota sebagai pertimbangan bahwa kuil tersebut
menuju perkampungan dan menghubungkan lebih penting dari altar Bumi (Altar of Earth).
jalan-jalan utama kota. Yang lebih menarik lagi adalah kota yang
Pola jalan cukup sederhana dengan pola grid, dibangun sesuai dengan konsep Kao Gong Ji,
dengan istana atau kantor sebagai pusat kota. bukan kota yang dibangun pada zaman
Sementara itu jalan-jalan penting ditempatkan Dinasti Han, yaitu kota-kota metropolitan
pada sumbu Utara dan Selatan. Axis utama Cambulac (Beijing) yang dalam kotanya
kota dimulai dari gerbang Burung Hong mencakup 50 blok perumahan di dalamnya.
(selatan) menuju ke pusat kota di mana Perencanaan Dinasti Ming adalah menetapkan
ditempatkan istana atau bangunan 50 li ke arah Utara dan menambahkan 1 li
pemerintahan dan berakhir di gerbang kura- kearah Selatan, yang menghasilkan bentuk
kura hitam (utara). Axis utama ini merupakan Beijing yang sekarang. Cina juga memiliki
perlambangan dari axis kemuliaan dari surga rencana kota yang tidak beraturan. Contohnya
ke Bumi yang menggambarkan hubungan rencana kota Nanyang, walaupun susunan
supranatural dengan kaisar sebagai pemegang istananya simetri dan aksial.
otoritas. Axis ini tidak hanya mengekspresi- Perencanaan kota di Cina menggunakan Feng
kan takdir, tetapi juga mengindikasikan Shui. Di dalam Feng Shui bagian utama dari
bahwa kaisar adalah wakil dari surga dan kompas ditampilkan secara simbolik yaitu:
harus dipatuhi. a). Di sebelah Utara adalah kura-kura hitam
Buku Kao Gong Ji, yang ditulis pada periode (black tortoise)
musim semi dan musim gugur, merekam
46 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
TELAAH ARSITEKTUR BERLANGGAM CHINA DI JALAN PEJAGALAN (Naniek Widayati )
b). Di sebelah Selatan adalah burung Hong harmonis bersama-sama juga memberikan
(fire bird/scarlet bird) pengaruh pada pembentukan ruang arsitektur
c). Di sebelah Timur adalah Naga Hijau rumah Cina.
(green dragon) Penataan courtyard bagi penghuninya dapat
d). Di sebelah Barat adalah Harimau putih membentuk suatu dunia kecil (sebagai ruang
(white tiger) pribadi). Hal ini sesuai dengan kepercayaan
Warna dan karakter hewan-hewan tersebut orang Cina terhadap Feng Shui.
dimaksudkan sebagai lambang dari orientasi Untuk Qi (breath) dalam kelompok
baik dan jahat. Burung Hong (fire bird/scarlet bangunan, maka kelompok bangunan tersebut
bird) adalah hewan baik yang melambangkan dihadapkan/diarahkan ke void (lubang). Bentuk
matahari dan iklim hangat yang membawa geometris berperan dalam organisasi ruang,
kehidupan dan semangat bagi semua mahluk. dengan bentuk sederhana dapat menghadirkan
Naga hijau (green dragon) melambangkan air courtyard segi empat.
yang berarti keabadian atau panjang umur, Semua bangunan yang berlantai satu besar
kura-kura hitam dan harimau putih adalah atau kecil akan direncanakan atau dibangun
gambaran kejahatan dan ketidak beruntungan dengan aturan-aturan tertentu di sekeliling
yang malambangkan kepedihan dan courtyard. Hal ini sesuai dengan pandangan
penjajahan oleh musuhnya. hidup masyarakat Cina “dekat dengan
Musuh-musuh bangsa Cina pada umumnya tanah/bumi” (close to the earth) atau apabila
dating dari Utara seperti halnya angina pada manusia dekat dengan tanah atau bumi maka
musim dingin yang menghancurkan tanaman kesehatannya terjamin.
dan membahayakan kesehatan, maka cukup Dalam perencanaan bangunan berarsitektur
beralasan/cukup alamiah apabila posisi pintu Cina, bangunan yang paling penting selalu
gerbang utama kota dibuka kearah Selatan. ditempatkan di daerah yang paling utama yang
5). Arsitektur bangunan merupakan bagian terakhir dari tapak. Ukuran
Dalam bahasan selanjutnya komponen yang dan tinggi bangunan di sekelilingnya ditentukan
dapat digunakan untuk membandingkan setelah bangunan utama. Disini tampak bahwa
arsitektur bangunan Cina di Jakarta dengan dalam penataan organisasi ruang berarsitektur
dasar-dasar teori yang ada, dengan Cina, kebutuhan praktis dan kosmologi dikaitkan
mengambil beberapa pendapat pakar dalam satu fungsi dan symbol nyata.
arsitektur Cina yang diedit oleh Zu Youyi Courtyard, sebagai fokus dan pusat dari
(tanpa tahun) dalam bukunya yang berjudul seluruh kegiatan yang ada juga merupakan
“Chinese Residence”. Berdasarkan Zu Youyi tempat yang sangat diperlukan untuk sirkulasi
tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hal- dan untuk saling berhubungan /bertemu. Ruang
hal pokok yang perlu dibahas dalam arsitektur penerima di sekitar pusat courtyard adalah sektor
bangunan Cina adalah sebagai berikut: pribadi (privacy), courtyard sebagai ruang umum
- Pola Penataan ruang merupakan fokus dari kehidupan juga
- Langgam dan Gaya verandah/serambi yang dirancang sebagai ruang
- Struktur dan Konstruksi Bangunan transisi. Selain itu ada pula aturan dalam
- Ragam Hias penataan ruang yang dipengaruhi oleh Hong Sui
atau Feng Sui, yang selalu menguraikan suatu
Pola Penataan Ruang penataan ruang dengan beberapa unsur yaitu
adanya unsur tanah, api, air dan kayu yang
Pola penataan ruang yang membentuk ruang berfungsi untuk menetralisir unsur-unsur baik
bangunan berarsitektur Cina terletak pada tata dan jahat atau dikenal dengan istilah Yin dan
ruang dalam yang dikenal dengan istilah “inner Yang.
court” atau “courtyard” sebagai suatu catatan Selain itu biasanya pada bagian belakang
dari pemikiran Confusius. Di samping itu cara rumah Cina terdapat taman yang dilengkapi
hidup masyarakat yang diwujudkan dalam wujud dengan sebuah kolam. Taman dan kolam
fisik dan spiritual kehidupan juga mewarnai disimbolkan sebagai surga kecil (lengkap dengan
bentuk dan penataan ruang khususnya pada unsur tanah, air, api, kayu, besi dan udara) yang
rumah masyarakat Cina. Kehidupan masyarakat berfungsi untuk menetralisir unsur-unsur buruk
yang feodal pada waktu itu dan pola kehidupan atau jahat yang terbawa dari depan atau luar.
orang tua yang mengontrol anak-anaknya serta Courtyard juga berfungsi sebagai pemisah
seluruh anggota keluarga agar hidup secara kegiatan. Kegiatan utama harus ditata meng-
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 47
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 32, No. 1, Juli 2004: 42 - 56
hadap courtyard dan sedapat mungkin semua Dalam kehidupan masyarakat Cina yang
kamar tidur mempunyai pandangan ke arah merencanakan adanya courtyard sebagai
courtyard tersebut. Penataan courtyard harus pemisah fungsi dan dikenal dengan sebutan T’ien
memperhatikan tiga hal yaitu: Ching atau Cimce banyak dijumpai pada
(1). Memperhatikan alam dengan mempertim- bangunan-bangunan berarsitektur Cina di daerah
bangkan lokasi taman. perkotaan di luar Cina.
(2). Menghasilkan pemandangan yang kompleks
dan bervariasi dengan memasukkan unsur- Langgam dan Gaya
unsur alam seperti : gunung, batu, pasir dan
lain-lain. Langgam dan gaya bangunan berarsitektur
(3). Taman harus tampak hidup dengan Cina dapat dijumpai pada bagian atap bangunan
memakai pola-pola plastis. yang umumnya dilengkungkan dengan cara
Di dalam taman utama terdapat dua pohon ditonjolkan agak besar pada bagian ujung
sebagai daya tarik sehingga taman tersebut atapnya yang disebabkan oleh struktur kayu dan
dapat terlihat indah dari segala sisi. Aliran juga pada pembentukkan atap sopi-sopi. Selain
air harus menuju ke arah depan karena air bentukan atapnya juga ada unsur tambahan
merupakan lambang kekayaan yang dekorasi dengan ukiran atau lukisan binatang
diberikan oleh dewa-dewa, tidaklah atau bunga pada bubungannya sebagai
bijaksana bila dialirkan ke arah sebaliknya. komponen bangunan yang memberikan ciri khas
menjadi suatu gaya atau langgam tersendiri.
Fungsi taman dalam bangunan adalah untuk Ada 5 macam bentuk atap bangunan
memasukkan udara segar dan menghadirkan berarsitektur Cina yaitu:
suasana pergantian empat musim di dalam (1). Atap Pelana dengan struktur penopang atap
rumah. Jika seseorang berdiri di courtyard ia gantung atau Overhanging gable roof
harus merasakan tingginya bangunan yang ada di (2). Atap pelana dengan dinding sopi-sopi atau
sekelilingnya. Seseorang yang berada di lantai Flush gable roof
dua di sekitar courtyard ini dapat merasakan (3). Atap perisai (membuat sudut) atau Hip roof
bahwa ia berada di tempat yang sangat tinggi (4). Gabungan atap pelana dan perisai atau
apabila ia melihat ke bawah. Gable and hip roofs
Pola penataan ruang pada bangunan (5). Atap pyramid atau Pyramidal roof
berarsitektur Cina pada umumnya cenderung
simetris dengan ruang terbuka/pelataran Struktur dan Konstruksi
(courtyard) yang berulang dan bertahap.
Biasanya terdiri dari tiga buah pelataran, jika Karakteristik bangunan berarsitektur Cina
dilihat dari susunan massa yang terbentuk, maka tampak jelas pada system struktur dan
konstruksinya selain dari lengkungan atap yang
akan terlihat susunan atap yang makin meninggi
menonjol sebagai suatu akibat dari system
ke belakang.
Hal ini menunjukkan bahwa makin tinggi struktur rangka yang umumnya terbuat dari kayu.
Bangunan berarsitektur Cina memiliki beberapa
bangunan makin penting artinya dan berfungsi
hal yang khas dan banyak dijumpai antara lain
sebagai bangunan utama.
Pola penataan ruang yang seimbang simetris sebagai berikut (studi bangunan berarsitektur
merupakan dasar tata letak ruang yang Cina sebagai upaya pemugaran kawasan
bersejarah Pecinan Jakarta tahun 1995):
dipengaruhi oleh factor iklim serta dasar
pemikiran ajaran filsuf Confusius yang telah (1). Sistem struktur rangka kayu
biasa digunakan oleh masyarakat sejak ratusan Sistem tersebut cukup mendominasi system
konstruksi rangka kayu sejak 2000 tahun
tahun yang lalu. Dasar-dasar ini juga
yang lalu. Terdapat dua aturan (regulation
berpengaruh besar pada kebanyakan penampilan
yang menarik dan fungsional dari rumah-rumah atau standard) pada sistem konstruksi kayu
yang disusun khususnya untuk tukang kayu
tersebut. Tetapi sebagaimana mestinya ide
pada waktu itu. Pada zaman Dinasti Sung
konservatif dan konsep rancangan pasti, yang
tidak menganjurkan adopsi dari perbaikan- telah diterbitkan The Ying-tsao fa-shih
perbaikan, pengembangan dari berbagai bentuk- (building standards) tahun 1103. Kemudian
diperbaharui dengan The Kung-Ch’eng tso-
bentuk perubahan terjadi pada pola dan bentuk
fa tse-li (structural regulations) tahun 1734
rumah-rumah Cina akhir-akhir ini.
yang diterbitkan pada jaman Dinasti Ching.
48 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
TELAAH ARSITEKTUR BERLANGGAM CHINA DI JALAN PEJAGALAN (Naniek Widayati )
(2). Sistem struktur balok bertingkat bagian dari kusen pintu jendela, konsol-
Sistem tersebut dibentuk oleh kolom-kolom konsol tembok atau kayu, juga pada ujung
yang berdiri tegak di atas pondasi bangunan sopi-sopi bangunan. Ekorasi ragam hias
dengan menempatkan balok melintang sebagai detail ornamen dijumpai pula pada
diatasnya dalam suatu ukuran tertentu. dinding tembok, plafond dan kolom.
Tonggak-tonggak kecil ditempatkan di atas Juga sering dijumpai kaligrafi pada dinding
balok tersebut, dengan menambahkan diatas pintu, selain gambar-gambar dari
beberapa balok melintang di atasnya. ragam hias yang umumnya digambarkan
Kerangka kayu ini disusun berlapis-lapis dalam bentuk tumbuh-tumbuhan (pohon,
sampai mengenai nok atap. Sistem parallel bunga, buah), binatang dewa sebagai simbol
ini dihubungkan oleh balok persegi dan (naga, barong/chilin, burung phoenix, singa
galah bulat (bamboo) yang membujur pada dan lain-lain), binatang (ikan, bangau, rusa,
akhir dari persilangan balok dan melintang gajah dan lain-lain).
pada tulang belakang tonggak, sistem ini Unsur dekorasi atau detail estetika
dinamakan gording. Sedangkan kaso umumnya mempunyai makna atau simbol
diletakkan sesuai dengan ukuran tertentu terutama pada bangunan-bangunan yang
dan letaknya melintang pada gording. Dua
masih asli dipengaruhi oleh arsitektur Cina.
rangka kayu yang bergabung, bersama-sama
Namun bangunan berarsitektur Cina yang
ditunjang oleh empat buah kolom, sistem ini
telah banyak dipengaruhi oleh beberapa
dinamakan “trafe”, dan merupakan system
paling dasar dari struktur dan konstruksi gaya colonial, Doric, Ionik, Jawa atau
bangunan Cina. Struktur balok bertingkat lainnya seringkali juga memberikan ekspresi
biasa digunakan dalam bangunan seperti yang tidak bermakna lagi tetapi lebih
istana kuil-kuil dan rumah-rumah Cina banyak dipengaruhi oleh keinginan dari
bagian Utara. pemilik rumah tersebut untuk menunjukkan
(3). Sistem struktur ikatan balok status sosialnya.
Kolom-kolom ditempatkan pada-jarak-jarak 6). Rumah bangsawan berlanggam Cina
tertentu. Gording ditempatkan langsung Sebagaimana pendapat dari beberapa pakar
diatas kolom tersebut. Rangka ini arsitektur Cina yang diedit oleh Zu Youyi
direncanakan dengan menggunakan (tanpa tahun) dalam bukunya yang berjudul
beberapa garis dari ikatan balok yang “Chinese Residences” yang membahas
menembus kolom sekaligus menghubungi tentang tata ruang, bentuk dan detail dalam
kolom yang satu dengan kolom yang arsitektur Cina dapat diambil beberapa hal
lainnya. Struktur kolom ikatan balok banyak yang dapat dipakai dalam membahas
digunakan pada bangunan rumah umumnya bangunan Sien yang dianggap setara dengan
pada bagian Selatan Cina dan juga pada bangunan Sang Mayor (gedung Candra
bangunan peribadatan atau kuil-kuil. Naya).
(4). Sistem struktur dinding batang tersusun
Sistem ini menggunakan kayu yang belum
diolah dan disusun satu sama lainnya
sehingga berbentuk suatu struktur bangun-
an. Dalam struktur ini keuntungannya
adalah relative tahan terhadap gempa,
karena bagian kayu digabungkan oleh pasak
dan pen sehingga semua sambungan bersifat
luwes dan tidak kaku.
(5). Detail Estetika (ragam hias)
Rumah berarsitektur Cina umumnya dileng-
kapi dengan ragam hias sebagai elemen dari
detail estetika setiap bangunan. Kebanyakan
bentuk ukir-ukiran kayu, gambar hiasan,
porselen yang berwarna dan bergambar
terdapat pada bagian bagian dari bangunan.
Ukir-ukiran kayu umumnya dapat dijumpai
pada struktur konstruksi struktur penopang Gambar 1. Siheyuan (Forbidden City), Beijing
atap, balustrade tangga, pagar balkon, (Chinese Residence, hal. 7)
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 49
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 32, No. 1, Juli 2004: 42 - 56
50 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
TELAAH ARSITEKTUR BERLANGGAM CHINA DI JALAN PEJAGALAN (Naniek Widayati )
- Jamur Linchi
Hiasan ini terdapat pada penutup pintu
masuk utama (menjadi bagian pada
ornamen Pa Kua dan menghiasi tam-
bahan di bagian atas kuda-kuda. Selain
itu hiasan tersebut terdapat pula di panel-
panel pintu. Jamur ini melambangkan
umur yang panjang.
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 51
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 32, No. 1, Juli 2004: 42 - 56
52 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
TELAAH ARSITEKTUR BERLANGGAM CHINA DI JALAN PEJAGALAN (Naniek Widayati )
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 53
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 32, No. 1, Juli 2004: 42 - 56
10 22.24
11 64.61
12 33.56
13 113.82
14 27.08
15 71.26
16 27.08
17 15.99
18 21.28
19 35.52
20 35.52
21 36.06
22 28.04
23 32.68
24 179.74
25 39.90
26 21.2
Gambar 11. Denah Bangunan B & C 27 14.4
28 19.24
29 25.78
30 44.28
31 33.16
32 70.2
33 115
34 33.42
35 44.53
36 33.42
Total 1538.7
54 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
TELAAH ARSITEKTUR BERLANGGAM CHINA DI JALAN PEJAGALAN (Naniek Widayati )
6
Detail Kerawang pada nok
(toukung)
15
KESIMPULAN
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 55
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 32, No. 1, Juli 2004: 42 - 56
56 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/