MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan, Mata Kuliah Hukum Waris, Semester
I, Tahun Akademik 2019-2020
Disusun oleh:
Di bawah bimbungan:
Dr. Drs. Sirajudin Sailellah, S.H., M.H.
MAGISTER KENOTARIATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerahnya. Sehingga penyusun dapat
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun sampaikan banyak terima
kasih kepada segenap pihak yang telah membantu penyusun sehingga dalam
penyelesaiannya, makalah ini dibuat secara maksimal. Di luar itu, penyusun sebagai
penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh
sebab itu dengan segala kerendahan hati , penyusun menerima segala kritik dan saran
masyarakat luas.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah Negara hukum. Hal tersebut menjadi salah satu dasar hukum
tidak tertulis. Salah satu aspek kehidupan masyarakat yang diatur atau
seorang dan seorang laki-laki, yang mana para pihak tersebut sudah
maupun hukum tidak tertulis, untuk jangka waktu selama atau sepanjang
perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dengan wanita
1
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945
sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
2
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
dan kekal dapat diartikan bahwa perkawinan tersebut harus didasari rasa
pernikahan, yaitu akad yang sangat kuat atau miitsaaqan ghalizhan untuk
rahmah.
masing pihak. Salah satu kewajiban seorang suami dan seorang istri tersebut
bersama adalah harta yang diperoleh selama perkawinan. Artinya semua harta
bersama, diluar warisan dan hibah. Sedangkan harta bawaan dari masing-
masing suami dan istri sebelum perkawinan dinyakan sah dan harta benda
2
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan, adalah di bawa
persatuan bulat harta kekayaan dalam perkawinan antara suami istri. Dalam
tidak ada percampuran antara harta suami dan harta istri. Harta istri tetap
menjadi milik istri dan dikuasai sepenuhnya oleh istri, begitu juga sebaliknya.
mengatur tentang hak dan kewajiban suami istri dalam hal pengurusan harta
Perkawinan bahwa mengenai harta bersama suami atau istri dapat bertindak
atas persetujuan kedua belah pihak. Jadi atas dasar pasal tersebut dapat
diketahui bahwa kedudukan suami istri terhadap harta bersama adalah sama
yang berarti:
1. Suami dapat bertindak atas harta bersama setelah ada persetujuan istri;
3
Ibid.
Lebih jelas pengertian harta bersama yaitu:
suami dan mantan istri bahkan persengketaan atas harta bersama tersebut
persengketaan atas harta bersama yang melibatkan keluarga besar dari mantan
suami atau mantan istri. Pasal 126 KUHPerdata menjelaskan bahwa Harta
1. Karena kematian;
2. Karena perkawinan atas izin hakim setelah suami atau istri tidak ada;
3. Karena perceraian;
4
J. Andy Hartanto, Hukum Harta Kekayaan, Laksbag Grafika, Surabaya, 2012, hlm.2.
5
Hartanto, J. Andy, Hukum Harta Kekayaan Perkawinan, Cet.2, Laksbang Grafika,
Yogyakarta, 2012, hlm. 15.
6
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia
Berdasarkan Pasal 126 KUHPerdata tersebut bahwa perceraian
dibagi diantara pasangan suami istri. Seiring dengan pengertian harta bersama
harta bersama yang sama seperti dianut dalam UndangUndang No. 1 Tahun
Hukum Islam diistilahkan dengan istilah “syirkah” yang berarti harta yang
diperoleh baik sendiri-sendiri atau bersama suami istri selama dalam ikatan
bercerai tentang hukum mana dan hukum apa yang akan berlaku, dan jika
7
Ibid.
demikian, akibat suatu perceraian terhadap harta bersama bagi setiap orang
dapat berbeda-beda, tergantung dari hukum apa dan mana yang akan
harta bersama dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Pasal 97 KHI mengatur
“janda atau duda cerai hidup masing-masing berhak seperdua dari harta
suami istri mendapatkan separoh dari harta bersama yang diperoleh selama
harta bersama.10
dasar hukum harta gono-gini atau harta bersama itu. Sebagian mereka
8
Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan
9
Kompilasi Hukum Islam Indonesia
10
Putusan Mahkamah Agung RI . 424.K/Sip.1959 bertanggal 9 Desember 1959
karena itu diserahkan sepenuhnya kepada mereka sendiri untuk mengaturnya.
Sebagian ahli hukum Islam yang lain mengatakan bahwa merupakan suatu hal
yang tidak mungkin jika Islam tidak mengatur tentang harta gono-gini atau
harta bersama sedangkan hal-hal lain-lain yang kecil-kecil saja diatur secara
jelas hak dan kewajiban, menjamin kepastian hukum, dan akta autentik
merupakan alat bukti tertulis yang memiliki kekuatan hukum. Dalam hal ini,
sesuai dengan pasal 15 ayat (1) UndangUndang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
yang dihadapi oleh para pihak. Jadi inti dari tugas notaris adalah mengatur
yang secara mufakat meminta jasa notaris sepanjang hal tersebut tidak
11
UndangUndang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Notaris
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dilakukan penelitian
PUTUSNYA PERKAWINAN”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Putusnya Perkawinan?
C. TUJUAN PENEKITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
pemerintah dengan rakyat adalah sama (equality before the law), dan
kehidupan diatur oleh aturan yang dibuat pemerintah dalam bentuk Undang-
Undang. Begitu pula dalam perkawinan, aturan-aturan dan tata cara mengenai
sangat besar artinya bagi tindak pemerintah yang didasarkan pada kebebasan
Begitu pula perlindungan hukum terhadap harta bersama yang dimiliki oleh
suami dan isteri. Perlindungan hukum yang bersifat Preventif ini, lebih
penambahan harta bersama baik pada masa sebelum perkawinan maupun pada
jelas yang dimaksud ialah jelas mengenai tanggal pembelian dan penerimaan
harta atau barang. Kemudian asal usul penambahan harta tersebut apabila
terjadi pada saat berlangsungnya perkawinan juga harus jelas, berasal dari
harta pencarian bersama, atau berasal dari warisan, hadiah dan lain-lain.
Dengan kejelasan mengenai tanggal dan asal usul dari harta yang
12
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis
Dan Disertasi, Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2014, hlm. 264
tersebut merupakan harta bersama atau atau harta bawaan. Kemudian
kedalam harta bersama atau tidak, perlu juga diketahui sumber dari
yang meninggal dunia dan setengah bagian untuk pasangan yang hidup lebih
lama, sesuai dengan Pasal 96 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam (KHI)
menjelaskan bahwa apabila terjadi cerai mati, maka separoh harta bersama
menjadi hak pasangan yang hidup lebih lama. Dalam hal ini pada dasarnya
kepentingan sebagai ahli waris dari yang meninggal sebagai pasangan kawin
kawin. 13
Al-Quran Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa [4]:12 yang
artinya:
hutang dari pewaris, jika memang ada hutang harus diselesaikan terlebih
dahulu, jika ada wasiat harus dilaksanakan terlebih dahulu, dan lain-lain.
bersama. Tentu yang menjadi sengketa ialah mengenai status harta tersebut,
termasuk kedalam harta bersama atau harta bawaan. Jika terjadi sengketa
tersebut ialah menggunakan dua (2) cara yaitu secara Litigasi (lembaga
14
QS. An-Nisa [4]:12
15
Undang-Undang Nomor 30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa
dan diselesaikan secara kekeluargaan. Apabila tidak berhasil, maka
Alat bukti didalam persidangan ada lima, antara lain alat bukti surat
adalah alat bukti tertulis atau Akta otentik. Perlindungan hukum adalah suatu
pasangan yang hidup lebih lama dan ahli waris, memastikan bahwa hak-hak
mereka terpenuhi adalah salah satu bentuk dari perlindungan hukum yang
diberikan negara. Agar dalam pembagian harta bersama ini tidak terjadi
hidup lebih lama ialah untuk menjamin dan memastikan bahwa pasangan
16
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Indonesia
yang hidup lebih lama mendapatkan haknya dan tidak dirugikan dalam
salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu
tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain
mengikat, dan merupakan bukti yang sempurna sehingga tidak perlu lagi
dibuktikan. Berdasarkan KUH Perdata pasal 1866 akta notaris merupakan alat
bukti tulisan atau surat pembuktian yang utama sehingga dokumen ini
17
Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30
tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
merupakan alat bukti persidangan yang memiliki kedudukan yang sangat
penting.18
Akta otentik sebagai akta yang dibuat oleh notaris secara teoritis
adalah surat atau akta yang sejak semula dengan sengaja secara resmi dibuat
untuk pembuktian. Sejak semula sengaja berarti bahwa sejak awal dibuatnya
surat itu tujuannya adalah untuk pembuktian di kemudian hari jika terjadi
sengketa, sebab surat yang tidak dengan sengaja dibuat sejak awal sebagai alat
bukti seperti surat korespondensi biasa. Dikatakan dengan resmi karena tidak
bukti yang sempurna tentang apa yang dimuat di dalamnya. Artinya apabila
seseorang mengajukan akta resmi kepada Hakim sebagai bukti, Hakim harus
menerima dan menganggap apa yang tertulis dalam akta, merupakan peristiwa
penambahan pembuktian.
alat bukti (probationis causa). Akta sebagai fungsi formil artinya bahwa suatu
perbuatan hukum akan menjadi lebih lengkap apabila dibuat suatu akta.
Sedangkan fungsi akta yang paling penting adalah akta sebagai alat
pembuktian. Dibuatnya akta oleh para pihak yang terikat dalam suatu
18
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Akta_Notaris diakses pada Rabu, 16 Oktober 2019, Pukul
15.33
19
Abdul GhofurAnshori, Lembaga Kenotariatan Indonesia Perspektif Hukum dan Etika, UII
Press, Yogyakarta , 2009, hlm. 18
perjanjian ditujukan untuk pembuktian di kemudian hari. Akta otentik
merupakan alat pembuktian yang sempurna bagi kedua belah pihak dan ahli
warisnya serta sekalian orang yang mendapat hak darinya tentang apa yang
dimuat dalam akta tersebut. Akta otentik merupakan bukti yang mengikat
yang berarti kebenaran dari hal-hal yang tertulis dalam akta tersebut harus
diakui oleh hakim, yaitu akta tersebut dianggap sebagai benar selama
kebenarannya itu tidak ada pihak lain yang dapat membuktikan sebaliknya. 20
harta bersama. Siapa yang membeli, atas nama siapa terdaftar, dan dimana
2. Harta yang dibeli dan dibangun pasca perceraian yang dibiayai dari harta
20
http://hukum.kompasiana.com/2011/12/14/kesaktian-akta-otentik/ |Kesaktian AktaOtentik ,
diakses pada Rabu, 16 Oktober 2019, pukul 15.57
ditentukan oleh asal usul biaya pembelian atau pembangunan barang yang
perceraian.
penghasilan dari harta pribadi suami dan isteri juga termasuk dalam
hukum, sepanjang suami dan isteri tidak menentukan lain dalam perjanjian
kawin. 21
pembagian harta bersama tidak akan ada kendala atau terjadi hambatan.
21
Yahya Harahap, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia, Pustaka Kartini,
Jakarta, 1993, hlm. 108.
mempunyai peran sentral, yaitu menjelaskan siapa saja yang menjadi ahli
atau persetujuan dari ahli waris lainnya bahwa harta tersebut memang benar
seluruh ahli waris mengenai pembagian harta peninggalan, karena para pihak
A. KESIMPULAN
apa yang menjadi hak nya, memastikan bahwa tidak ada ahli waris
yang dirugikan.
peraturan perundang-undangan.
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU
Salim HS dan Erlies Septiana Nurbani, Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian
Tesis Dan Disertasi, Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2014.
B. PERUNDANG-UNDANGAN
KUHPerdata
C. SUMBER LAINNYA
http://hukum.kompasiana.com/2011/12/14/kesaktian-akta-otentik/ |Kesaktian
AktaOtentik , diakses pada Rabu, 16 Oktober 2019, pukul 15.57