Anda di halaman 1dari 3

Perbedaan perumahan dan permukiman

1. Perumahan adalah sekelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal
atau hunian, tempat berkegiatan, yang di dalamnya tersedia sarana dan prasarana lingkungan.
Sedangkan permukiman adalah kumpulan perumahan sebagai lingkungan tempat tinggal
atau hunian di luar kawasan hutan lindung baik di perkotaan maupun di pedesaan yang terdiri
atas sarana dan prasarana lingkungan untuk melangsungkan kehidupan dan penghidupan.

2. Perumahan adalah lingkungan hunian mikro sedangkan permukiman adalah lingkungan


hunian makro yang lebih luas dan kompleks.

3 Tipe Permukiman

1. Nucleuted village, tipe permukiman yang berkumpul, terpusat, biasanya dekat dengan
lahan pertanian

2. Line village, tipe permukiman memanjang dimana rumah-rumah mengikuti arah jalan,
sungai, maupun pantai, 

3. Open country village, tipe permukiman yang tersebar

Keunggulan informal settlement dibanding dengan formal settlement

1. Lebih dinamis 

2. Peraturan tidak kaku

3. Pemilik tanah bebas mengambil keputusan terhadap tanahnya

4. Perawatan dan pemeliharaan terjamin

1. Konvensional

Kelebihan: murah, batas lahan jelas, dan bayak unit hunian.

Kekurangan: monoton, padat, dan kurang RTH

2. Cluster

Kelebihan: RTH lebih banyak karena unit hunian dipadatkan pada daerah tertentu dan sisanya
untuk ruang terbuka, dan bisa menggabungkan beberapa bentuk atau tema perumahan.

Kekurangan: mahal karena juga harus membeli suasana, unit hunian lebih sedikit
3. PUD (Planned Unit Development)

Kelebihan: menggabungkan beberapa kawasan, mis. perkantoran, perumahan, rekreasi, dsb.

Kekurangan: padat dan bising

Karakter permukiman pedesaan

1. Tidak mengutamakan eksterior dan interior

2. Tidak terlalu memperhitungkan lahan

3. Pekarangan ditumbuhi vegetasi yang bermanfaat bagi penghuni

4. Mengikuti arah jalan dan/atau aliran sungai

5. Dekat dengan lahan pertanian karena ciri khas masyarakat pedesaan adalah masyarakat
agraris

Karakter permukiman perkontaan

1. Bentuk teratur

2. Jalan bertingkat-tingkat, mulai jalan raya, sekunder, hingga jalan lingkungan

3. Terdapat pembagian kawasan, misalnya kawasan perumahan, perkantoran, industri,


rekreasi, dsb.

Masing-masing unit hunian memiliki tempat sampah yang dimensinya sesuai standar. Sampah-
sampah tersebut hendaknya dipilah terlebih dahulu untuk memisahkannya sesuai dengan sifatnya.
Sampah yang masih bisa diolah kembali hendaknya diolah, memanfaatkan kompos, menerapkan 3R.
Dengan begitu, sampah yang menumpuk di TPA akan berkurang. Kemudian pengangkutan secara
berkala oleh gerobak motor atau truk sampah ke TPS yang ukurannya sudah sesuai standar.
Terakhir, sampah dari TPS dibawa ke TPA.

Syarat yang harus diperhtikan dalam menentukan lokasi perumahan

1. Peruntukkan kawasan untuk perumahan

2. Bebas banjir
3. Aksesbilitas mudah

4. Letak strategis, tidak jauh dari kawasan perkantoran, sarana pendidikan dan kesehatan

5. Kawasan aman

Anda mungkin juga menyukai