Anda di halaman 1dari 16

Kisi kisi ekonomi

1. Pengertian pendapatan nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah keseluruhan  pendapatan yang diterima


oleh masyarakat dalam suatu negara tertentu, dengan jangka waktu selama
satu tahun berjalan. Setidaknya ada 6 konsep dari pendapatan nasional,
diantaranya GNP, GDP, NNI, PI, dan DI. Nah, pada kesempatan kali ini kami
akan membahasa secara terperinci tentang GNP dan GDP.
= Pengertian pendapatan nasional dapat dilihat melalui tiga pendekatan lho, yaitu:

1. Pendekatan produksi, melalui pendekatan ini pendapatan nasional diartikan sebagai penjumlahan
nilai tambah dari setiap barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu.

2. Pendekatan pendapatan, nah kalo yang satu ini pendekatan pendapatan nasional yang menghitung
jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi
barang dan jasa suatu negara dalam satu periode tertentu.

3. Pendekatan pengeluaran, pendekatan ini menghitung pendapatan nasional dari jumlah


pengeluaran seluruh pelaku ekonomi, baik di dalam negeri maupun luar negeri selama satu periode
tertentu.

Untuk belajar menghitung pendapatan nasional, kamu harus kenal beberapa konsep dalam pendapatan
nasional Squad, antara lain:

1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)


Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam
batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan asing, asalkan
wilayahnya masih dalam wilayah suatu negara ya. Contohnya terdapat perusahaan A dari Korea yang
mempunyai cabang di Indonesia, nah hasil produksinya juga harus dihitung ke dalam GDP, Squad.

Rumus untuk menghitung GDP yaitu:


Rumus GDP

2. GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) atau PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)


Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan di
luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Singapura,
hasilnya berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP. Nah, perlu diingat, GNP menekankan pada
aspek kewarganegaraan (nationality) ya!
Jika ditulis dalam rumus bisa tulis seperti berikut.
Rumus GNP

atau
Rumus GNP

atau
Rumus GNP

3. NET NATIONAL PRODUCT (NNP) ATAU PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)


Merupakan hasil dari dari nilai dari GNP yang telah dikurangi dengan penyusutan modal dalam proses
produksi. Inti dari NNP merupakan konsep pendapatan nasional yang dilihat hanya dari laba yang
diperoleh. Karena tujuan dari NNP adalah untuk mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi,
Squad.

Berikut adalah rumus mencari NNP:


Rumus NNP

4. NET NATIONAL INCOME (NNI) ATAU PENDAPATAN NASIONAL NETTO


Nah, kalau NNI ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh
masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Jika ditulis dalam rumus sebagai berikut:

Rumus NNI

Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas jasa atas faktor produksi.
Uang pajak memang diterima oleh penjual/produsen bersama harga pasar barang yang dijualnya,
tetapi uang pajak itu wajib diserahkan kepada pemerintah.
Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat lebih murah daripada biaya
produksi sesungguhnya, misalnya untuk subsidi harga pupuk, BBM, atau beras.

5. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN PERSEORANGAN


PI ini juga bagian dari pendapatan nasional lho. PI ini menghitung jumlah pendapatan yang diterima
oleh setiap orang. Tetapi harus dikurangi dengan laba yang ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan
sosial, dan ditambah dengan pembayaran pindahan/transfer (transfer payment) ya. Pendapatan
perseorangan dapat ditulis dalam rumus berikut:

Rumus PI

6. DISPOSABLE INCOME ATAU PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN


Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli barang dan jasa beserta
tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Eitss.. tapi harus dikurangi pajak langsung ya. Pajak
langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada orang lain , contohnya pajak
pendapatan.

Nah, DI dapat ditulis dalam rumus berikut:


Rumus DI

2. Manfaat pendapatan nasional

Menghitung pendapatan nasional termasuk hal penting karena memiliki banyak manfaat seperti.

 Mengetahui tingkat kemakmuran sebuah negara.


 Mengevaluasi kinerja perekonomian didalam skala tertentu.
 Mengukur perubahan perekonomian negara dari waktu ke waktu
 Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara.
 Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor.
 Sebagai perbandingan kinerja ekonomi antar negara.
 Sebagai indikator perbandingan antara kualitas standar hidup
 satu negara dengan negara lain.
 Sebagai ukuran perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.
 Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi maupun kekayaan antar negara.

3. Menghitung GNP
Rumus
GNP = GDP + Produk Netto kepada Luar Negeri

GNP = PDB + PPPN

GNP = PDB – PPLN + PPDN

komponen dari GDP adalah C,I,G,N dan X

 C adalah Private Consumption atau biasa di sebut pengeluaran konsumen di dalam


perekonomian. Private Consumption di dalam rumah tangga misalnya : makanan, biaya sewa,
biaya kesehatan dan lainya
 I ialah investasi bisnis yang mencakup modal di dalamnya, contohnya ialah pertambangan
ataupun pembelian software
 G ialah Goverment jumlah nilai dari jasa dan barang yang di beli pada pemerintah , jumlah itu
termasuk untuk gaji karyawan, jaminan sosial penduduk maupun pembelian senjata
 X ialah Export kotor, export disini termasuk export yang mencakup suatu negara. termasuk
barang dan jasa untuk konsumsi luar negri
 M ialah import kotor jumlah nilai dari barang maupun jasa yang di konsumsi pada penduduk
dalam negri
 NX ialah Next export , didapat dari export kotor dna dikurangi import kotor, rumusnya ialah NX
+X–M
Contoh soal GDP:
jika suatu pendapatan suatu negara seperti gambar di bawah ini, berapakah GDP negara tersebut

contoh soal GDP pendapatan negara

Jawab :

90.000.000 + 75.000.000+300.000.000+(50.000.000-35.000.000)

465.000.000 + 15.000.000

480.000.000

Contoh Soal GNP dan GDP


Berikut ini adalah contoh soal pencarian GDP  :
Suatu negara mempunyai pendapat nasional sebagai berikut :

Carilah GDP dari contoh pendapatan nasional suatu negara tersebut di atas :
Jawab :

GDP = C + I + G + (X – M)

GDP = 90.000.000 + 75.000.000 + 300.000.000 + (50.000.000 – 35.000.000)

GDP  = 465.000.000 + 15.000.000

GDP  = 480.000.000
Maka diketahui besarnya GDP atau PDB negara tersebut adalah Rp.480.000.000,-.
2. Pada tahun 2005 diketahui produk domestik bruto Indonesia adalah sebesar
Rp.131.101,6 Milyar. Sedangkan pendapatan atau produk netto terhadap luar negeri
mencapai Rp.4.955,7 Milyar, pajak tidak langsung sebesar Rp.8.954,1 Milyar, penyusutan
Rp.6.984,1 Milyar, iuran asuransi sebesar Rp. 30M, laba ditahan Rp.5,1M, transfer
payment Rp.6M, dan pajak tidak langsung sebesar Rp.12M. Hitunglah berapa besar
GNP atau PNB negara Indonesia tersebut?
Jawab :
GNP = GDP + Produk Netto Terhadap Luar Negri
GNP = 131.101,6 + 4.955,7
GNP = 136.0557,3
Maka diketahui bersanya GNP atau PBN negara Indonesia pada tahun 2005 adalah
sebesar Rp.136.057,3 Milyar.
 

4. Menghitung pendapatan nasional (pendekatan pengeluaran)

Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)

Terakhir adalah pendekatan pengeluaran. Nah, pada pendekatan ini pendapatan nasional dihitung


dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen,
dan pemerintah) dalam suatu negara, meliputi: 
1. Pengeluaran konsumsi rumah tangga (Consumption/C).
2. Investasi domestik bruto (Investment/I).
3. Pengeluaran konsumsi pemerintah (Government Expenditure/G).
4. Ekspor neto atau nilai ekspor (Export/X) dikurangi impor (Import/I) → (X–M).
Secara matematis dituliskan sebagai berikut.

Keterangan :

Y = Pendapatan nasional
C = consumption ( konsumsi rumah tangga )
I = investment ( investasi )
G = government expenditure ( pengeluaran pemerintah )
X = ekspor
M = impor

Contoh 1: Soal Menghitung Pendapatan Nasional

Diketahui data berikut:

 Pengeluaran konsumsi = Rp25.000.000.000,00


 Investasi pengusaha = Rp10.000.000.000,00
 Ekspor = Rp17.000.000.000,00
 Impor = Rp7.000.000.000,00
 Pengeluaran Pemerintah = Rp30.000.000.000,00
Besarnya pendapatan nasional dengan metode pendekatan pengeluaran adalah ….

A.       Rp70.000.000.000,00
B.       Rp75.000.000.000,00
C.       Rp80.000.000.000,00
D.       Rp85.000.000.000,00
E.       Rp100.000.000.000,00
 
Pembahasan:

Berdasarkan informasi yang diberikan pada soal diperoleh data berikut.

 Pengeluaran konsumsi C= Rp25.000.000.000,00 = Rp25 M


 Investasi pengusaha I = Rp10.000.000.000,00 = Rp10 M
 Ekspor E = Rp17.000.000.000,00 = Rp17 M
 Impor M = Rp7.000.000.000,00 = Rp7 M
 Pengeluaran Pemerintah G = Rp30.000.000.000,00 = Rp30 M

Y=C+I+G+(X-M)
Y=25M+10M+30M+(17M-7M)
Y=75M

Jadi, besarnya pendapatan nasional dengan metode pendekatan pengeluaran adalah

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh besar pendapatan nasional adalah


Rp75.000.000.000,00.

Jawaban: B 

Contoh 2: Soal Menghitung Pendapatan Nasional

Suatu negara diketahui memiliki data seperti berikut (dalam milyar rupiah).

 Sewa tanah = 25.000


 Konsumsi = 52.000
 Upah = 23.000
 Pengeluaran pengusaha = 8.000
 Ekspor = 10.000
 Impor = 5.000
 Keuntungan = 5.000
 Pengeluaran pemerintah =12.000

Besarnya pendapatan nasional negara tersebut dengan menggunakan pendekatan


pengeluaran adalah … (dalam milyar rupiah).

A.       70.000
B.       72.00
C.       75.000
D.       77. 000
E.       82.000
 
Pembahasan:

Berdasarkan informasi pada soal diperoleh data seperti berikut.

 Sewa tanah w = 25.000


 Konsumsi C = 52.000
 Upah r = 23.000
 Pengeluaran pengusaha I= 8.000
 Ekspor X = 10.000
 Impor M = 5.000
 Keuntungan p = 5.000
 Pengeluaran pemerintah G=12.000

Untuk mendapatkan besar pendapatan nasional dengan metode pendekatan pengeluaran


diperlukan nilai konsumsi (C), pengeluaran pengusaha (investasi), pengeluaran pemerintah
(G), ekspor (X), dan impor (M).

Jadi, besar pendapatan nasional adalah

 Y=C+I+G+(X-M)
Y=52.000+8.000+12.000+(10.000-5000)
Y=77.000

Jawaban: D

5. Menghitung pendapatan perkapita GNP/jmlh produk

6. Mengukur kemakmuran suatu Negara (Negara tsb bis disebut makmur bisa dilihat dari?) Pendapatan
nasional/perkapita = tingkat kemakmuran suatu bangsa biasanya diukur dari seberapa besar
pendapatan/pengeluaran masyarakatnya

7. Menghitung pendapatan perkapita =


8. Menghitung DI
9. Menghitung GNP
10. Pengertian pertumbuhan ekonomi = Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu keadaan yang
menunjukkan adanya penikatan PDB suatu negara tanpa memerhatikan tingkat pertumbuhna
penduduknya pertumbuhan ekonomi lebih menekankan pada perubahan kuantitatif.

11. Pengertian Pembangunan ekonomi = Pembangunan ekonomi merupakan salah satu komponen dalam
pembangunan nasional sebagai upaya untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam negara yang
ditandai dengan adanya kenaikan pendapatan perkapita dalam jangka Panjang.

12. Menghitung indeks harga dengan rumus tidak tertimbang / agergatif sederhana (jmlh PN/jmlh P0 x 100%)
13. Konsep pendapatan nasional

• GDP
• GNP
• NNP (Net National Product)
• NNI (Net National Income)
• PI (Personal Income)
• DI (Disposible Incone)
14. Menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan R+W+I+P ket: sewa+upah+bunga+laba

15. Teori pertumbuhan dari rostow =

Membagi pertumbuhan ekonomi berdasarkan teknologi dan kemampuan produksi dengan tahap sebagai
berikut :

 Perekonomian tradisional
 Perekonomian transisi
 Perekonomian lepas landas
 Perekonomian matang
 Perekonomian konsumsi melimpah

16. Teori pertumbuhan dari karl butcher =

Bahwa pertumbuhan ekonomi berdasarkan pada pendistribusian barang dan jasa ke konsumen dengan
tahapan sbb :
a) Masa rumah tangga tertutup
b) Masa rumah tangga kota
c) Masa rumah tangga bangsa
d) Masa rumah tangga dunia

17. Teori pertumbuhan dari Bruno wiil (pertukaran barter, benda, dengan kredit)

Pertumbuhan ekonomi berdasarkan alat tukar yang digunakan :


a) Masa pertukana In-natura (barter)
b) Masa pertukaran dengan uang
c) Masa pertukaran dengan kredit/giral

18. Full employment

Full employment adalah keadaan yang terjadi atau berlangsung di suatu perekonomian yang ditandai oleh
semua orang yang mampu dan bersedia dapat bekerja, baik dipekerjakan maupun mempunyai kesempatan
untuk bekerja. Full employment yang ditandai oleh jumlah pekerja yang tersedia atau kesempatan kerja sama
besarnya dengan atau melebihi jumlah pekerjaan yang tersedia atau kesempatan kerja sama besarnya dengan
atau melebihi jumlah orang-orang yang mencari pekerjaan.

19. Yang Bukan angkatan kerja


Bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang tidak sedang bekerja atau cari pekerjaan, contohnya
mereka yang sedang bersekolah dan ibu rumah tangga

20. Pengertian setengah menganggur

Pengangguran setengah menganggur (under unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara
optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan
tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.

21. Macam-macam pengangguran


 Pengangguran friksional, pengangguran yang sedang mencari pekerjaan/sementara
 Pengangguran konjungtural/siklikal, pengangguran karena adanya perubahan konjungtur/turunnya
permintaan terhadap barang dan jasa. Contohnya, seseorang yang di PHK
 Pengangguran musiman, pengangguran yang terjadi secara berkali. Misalnya, selang antara musim tanam
dan musim panen
 Pengangguran structural, pengangguran yang disebabkan perubahan strukutur ekonomi yang berasal dari
factor tertentu seperti perubahan teknologi, dimana ada ketidakseimbangan antara lowongan dengan
pekerja karena tidak memiliki kemampuan yang tepat
 Pengangguran teknologi, pengangguran akibat adanya mesin/teknologi yang menggantikan tenaga
manusia

22. Pengangguran sukarela, karena kerelaan individu untuk tidak bekerja.


a) Dengan program padat karya
b) Kebijakan belanja surplus
c) Mengatur laju inflasi
d) Investasi sosial
e) Pengawasan pinjaman

23. Cara pemerintah mengatasi pengangguran

24. Macam pengangguran

25. Tujuan indeks harga


 Sebagai dasar dalam membuat kebijakan ekonomi seperti kebijakan fiskal dan moneter. Contohnya adalah
dengan melihat perkembangan Indeks Harga Konsumen, pemerintah bisa menghitung laju inflasi dalam
negara tersebut.
 Indeks harga bisa dipergunakan sebagai pedoman untuk pembelian berbagai jenis barang. Dalam indeks
harga ini dijelaksan bahwa harga barang yang dibeli akan bisa bandingkan dengan indeks harga grosir
untuk mengukur suatu efisiensi dalam pembelian suatu barang yang bersangkutan tersebut.
26. Inflasi berdasarkan sebab sebabnya (ada 2)

Demand pull inflation(tarikan permintaan), disebabkan oleh jumlah permintaan melebihi jumlah barang/jasa yang
ditawarkan, mengakibatkan harga naik.

27. Cosh push inflation(desakan biaya produksi), disebabkan oleh kenaikan biaya produksi.

 Meningkatnya jumlah uang yang beredar di masyarakat


 Berkurangnya jumlah barang dipasaran
 Inflasi dari luar negeri, terjadi karena mengimpor barang saat negara sedang inflasi
 Inflasi dari dalam negeri

28. Pengertian inflasi

secara umum, Pengertian inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di mana harga-harga secara umum
mengalami kenaikan dalam waktu yang panjang. Kenaikan harga yang bersifat sementara seperti kenaikan
harga pada masa lebaran tidak dianggap sebagai inflasi, karena di saat setelah masa lebaran, harga-harga
dapat turun kembali. Inflasi dapat terjadi karena jumlah uang beredar lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
Inflasi merupakan suatu gejala ekonomi yang tidak pernah dapat dihilangkan dengan tuntas. Usaha-usaha
yang dilakukan biasanya hanya sampai sebatas mengurangi dan mengendalikannya.

29. Cara mengatasi inflasi


 Kebijakan moneter, kebijakan yang dijalankan adalah politik diskonto(mengingkatkan suku bunga),
politik pasar terbuka(menjual surat berharga BI), meningkatkan cash ratio, dan kredit selektif.
 Kebijak fiskal, kebijakan yang dijalankan adalah mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah,
menaikkan tarif pajak, mengurangi belanja pemerintah, dan mengadakan pinjaman pemerintah.
 Kebijakan riil, ditempuh dengan menaikkan hasil produksi, kebijakan upah, dan pengawasan harga.
30. Pengertian indeks harga konsumen

31. Menghitung inflasi tahun t- tahun t-1/tahun t-1

32. Macam macam kebijakan moneter


 Kebijakan pasar terbuka, kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan cara menjual atau membeli
surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
 Tingkat bunga diskonto, kebijakan bank sentral menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga bank.
 Cadangan kas minimal, kebijakan bank sentral untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas bank
umum.
 Pengawasan kredit selektif, kebijakan ini menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi
dan jenis pinjaman mana yang perlu didorong.
 Pembujukan moral, pembujukan moral ini merupakan kebijakan bank sentral dengan cara mengadakan
pertemuan langsung antara bank sentral dengan pimpinan-pimpinan bank umum untuk meminta
bank-bank umum melakukan langkah-langkah tertentu.

33. Macam macam kebijakan moneter

1. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Operation)

Kebijakan pasar terbuka merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral dengan cara menjual atau
membeli surat berharga seperti Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
- Bila bank sentral menjual SBI, maka akan mengurangi jumlah uang beredar untuk mengatasi inflasi
Ketika SBI dibeli oleh masyarakat, maka uang akan diterima bank sentral, akibatnya dapat mengurangi jumlah
uang beredar.
- Bila bank sentral membeli SBI, maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi defaluasi
Ketika bank sentral akan membeli SBI, maka bank sentral akan menukarkannya dengan uang, sehingga uang
yang beredar di masyarakat akan bertambah.
2. Tingkat Bunga Diskonto (Discount Rate)

Kedua, tingkat bunga diskonto adalah kebijakan bank sentral menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga
bank.

Bila bank sentral menaikkan suku bunga akan berakibat mengurangi jumlah uang yang beredar untuk
mengatasi inflasi
Jadi, ketika suku bunga dinaikkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menabung di bank, Squad karena
akan mendapatkan bunga yang lebih besar. Karena masyarakat berbondong-bondong menabung, maka uang
yang bererdar akan berkurang, karena uangnya disimpan di bank.
- Bila menurunkan suku bunga maka akan menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi deflasi
Jadi, ketika suku bunga diturunkan maka masyarakat akan lebih tertarik untuk menggunakan uang karena bila
ditabung hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit.

3. Cadangan Kas Minimal (Cash Ratio/Reserve Requirement)

Seperti namanya, cadangan kas minimal adalah kebijakan bank sentral untuk menaikkan atau menurunkan
cadangan kas bank umum.

- Bila bank sentral menaikkan cadangan kas maka akan mengurangi jumlah uang beredar untuk mengatasi
inflasi.
Nah, akibatnya bank umum harus menahan uang lebih banyak sebagai cadangan, jumlah uang yang beredar
dapat dikurangi, Squad.
- Bila menurunkan cadangan kas maka akan menambah jumlah uang beredar untuk mengatasi deflasi.
Jadi, bank umum harus mengelurakan uang lebih banyak ke masyarakat daripada menahan uang tersebut
sebagai cadangan, nah karenanya jumlah uang yang beredar akan bertambah di masyarakat.

4. Pengawasan Kredit Selektif (Selective Credit Control)

Pengawasan kredit selektif ini juga merupakan kebijakan dari bank sentral lho, kebijakan ini menentukan jenis-
jenis pinjaman mana yang harus dikurangi dan jenis pinjaman mana yang perlu didorong. Terdapat dua jenis
kredit, yaitu:

- Kredit Ketat adalah kebijakan bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar untuk mengatasi
inflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang ketat akan mengurangi jumlah masyarakat atau pengusaha
yang bisa memperoleh kredit, karena kesulitan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat yang
dipersulit.
- Kredit longgar adalah kebijakan bank sentral untuk menambah jumlah uang yang beredar untuk mengatasi
deflasi, maksudnya adalah syarat pemberian yang longgar akan menambah jumlah masyarakat atau
pengusaha yang bisa memperoleh kredit karena kemudahan dalam memperoleh kredit dengan syarat-syarat
yang dipermudah. Dengan demikian, jumlah uang yang beredar dapat ditingkatkan.

5. Pembujukan Moral (Moral Suasion)


Terakhir merupakan pembujukan moral. Nah, pembujukan moral ini merupakan kebijakan bank sentral
dengan cara mengadakan pertemuan langsung antara bank sentral dengan pimpinan-pimpinan bank umum
untuk meminta bank-bank umum melakukan langkah-langkah tertentu.

34. Kebijakan fiscal

Adalah kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pengeluaran atau pendapatan dengan tujuan untuk
menciptakan kesempatan kerja yang tinggi tanpa inflasi. Tujuannya adalah untuk menentukan arah, tujuan,
dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan program peabngunan
ekonomi.

35. Teori prefensi likuiditas ada 3 alasan orang menympan uang tunai (transaksi, motif berjaga jaga, motif
spekulasi) keinz

Dikemukakan oleh mayor Keynes, memiliki motif


• Transaksi (kebutuhan sehari-hari) = Mt = k.Y (konstanta . pendapatan)
• Berjaga-jaga (ketidakpastian keadaan) = M1 = Mt + Mp = f(Y)
• Spekulasi (untung-untungan) = M2 = f(i)

36. Teori kuantitas dari irfinficer


M x V=P x T

Dikembangkan oleh irfing fisher, mengemukakan bahwa jumlah uang yang beredar berbanding lurus dengan perubahan
harga. MV = PT (jumlah uang yang beredar.laju peredaran uang = tingkat harga.jumlah produksi)

37. Keinz,

38. Kebijakan fiscal

Kebijakan fiscal bisa dibagi menjadi dua, yaitu ;

 Penstabil otomatik, contohnya, pajak proporsional, pajak progresif, asuransi pengangguran, dan
kebijakan harga minimu,
 Kebijakan fiskal dikresioner, langkah pemerintah untuk mengubah pengeluarannya atau pungutan
pajaknya.

39. Cara mengatasi inflasi (kebijakan uang tetap) dan deflasi (kebijak uang longgar)
 Kebijakan moneter
 Kebijakan fiskal
 Kebijakan riil
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala bentuk kebijakan yang diambil pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang
tujuannya untuk menjaga kestabilan moneter agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
a. Kebijakan Penetapan Persediaan Kas
Bank sentral dapat mengambil kebijakan untuk mengurangi uang yang beredar dengan jalan menetapkan
persediaan uang yang beredar dan menetapkan persediaan uang kas pada bank-bank. Dengan mengurangi jumlah
uang beredar, inflasi dapat ditekan.

b. Kebijakan Diskonto
Untuk mengatasi inflasi, bank sentral dapat menerapkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku
bunga. Tujuannya adalah agar masyarakat terdorong untuk menabung. Dengan demikian, diharapkan jumlah uang
yang beredar dapat berkurang sehingga tingkat inflasi dapat ditekan.

c. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka


Melalui kebijakan ini, bank sentral dapat mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara menjual surat-surat
berharga, misalnya Surat Utang Negara (SUN). Semakin banyak jumlah surat-surat berharga yang terjual, jumlah
uang beredar akan berkurang sehingga dapat mengurangi tingkat inflasi.

2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan itu dapat
memengaruhi tingkat inflasi. Kebijakan fiskal antara lain sebagai berikut.

a. Menghemat Pengeluaran Pemerintah


Pemerintah dapat menekan inflasi dengan cara mengurangi pengeluaran, sehingga permintaan akan barang dan jasa
berkurang yang pada akhirnya dapat menurunkan harga.

b. Menaikkan Tarif Pajak


Untuk menekan inflasi, pemerintah dapat menaikkan tarif pajak. Naiknya tarif pajak untuk rumah tangga dan
perusahaan akan mengurangi tingkat konsumsi. Pengurangan tingkat konsumsi dapat mengurangi permintaan
barang dan jasa, sehingga harga dapat turun.

3. Kebijakan Lainnya
Untuk memperbaiki dampak yang diakibatkan inflasi, pemerintah menerapkan kebijakan moneter dan kebijakan
fiskal. Tetapi selain kebijakan moneter dan fiskal, pemerintah masih mempunyai cara lain. Cara lain dalam
mengendalikan inflasi adalah sebagai berikut.

a. Meningkatkan Produksi & Menambah Jumlah Barang di Pasar


Untuk menambah jumlah barang, pemerintah dapat mengeluarkan perintah untuk meningkatkan produksi. Hal itu
dapat ditempuh dengan memberi premi atau subsidi pada perusahaan yang dapat memenuhi target tertentu. Selain
itu, untuk menambah jumlah barang yang beredar, pemerintah juga dapat melonggarkan keran impor. Misalnya,
dengan menurunkan bea masuk barang impor.

b. Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang


Penetapan harga tersebut akan mengendalikan harga yang ada sehingga inflasi dapat dikendalikan. Tetapi
penetapan itu harus realistis. Kalau penetapan itu tidak realistis, dapat berakibat terjadi pasar gelap (black market).

40. Cara pemerintah mengatasi inflasi tahun1960 (HIPERINFLASI)


Namun hiperinflasi tetap tidak dapat dihindari akibat pencetakaan uang yang terus menerus, sehingga
pada tanggal 13 Desember 1965 pemerintah melakukan pemotongan nilai uang dari 1000 rupiah menjadi 1
rupiah. Kebijakan ini memberikan pukulan besar bagi perbankan nasional, terutama yang telah menyetor
modal tambahan karena tergerus drastis dalam sekejab. Dana simpanan para nasabah perbankan juga
menciut 1/1000. Segala usaha pemotongan nilai uang ini ternyata tidak berhasil meredam inflasi, dan harga
tetap naik membumbung tinggi maka terjadilah hiperinflasi.

Campuran politik ciptaan Sukarno (mencakup komunis, agama, dan militer) terbukti menjadi sebuah bom
waktu. Kekacauan total terjadi setelah kudeta misterius pada 30 September 1965 dan pihak militer menjadi
pemenang di tengah kekacauan. Perlahan, Jenderal Suharto berhasil mengambil alih kekuasaan dari Sukarno
pada periode 1965-1967 (pada tahun 1967, Suharto secara resmi dilantik menjadi Presiden Kedua Indonesia).
Salah satu prioritas utama Suharto adalah meningkatkan kondisi perekonomian Indonesia. Dia mengandalkan
sebuah tim ahli ekonomi yang dilatih di AS untuk memulai periode rehabilitasi dan pemulihan ekonomi.
Pada tahun 1966-1970, pemerintah berhasil mengontrol inflasi, membangun kembali hubungan-hubungan
internasional sehingga bantuan asing yang sangat dibutuhkan bisa masuk ke Indonesia, memulai rehabilitasi
infrastruktur fisik, dan memperkenalkan peraturan baru yang menarik pihak asing untuk berinvestasi di
Indonesia. Ini akan menandai awal zaman Orde Baru.

41. Pihak yang diuntungkan dan dirugikan dengan adanya inflasi

Diuntungkan :

a) Debitur, karena nilai iil utang menurut


b) Pengusaha bermodal besar, karena dapat monopoli pasar
c) Para pedagang, menaikkan harga
d) Para spekulan

Dirugikan :

a) Para konsumen
b) Kreditur, karena uang yang diterima menurun
c) Pengusaha kecil, karena tidak bisa bersaing

42. System upah yang berlaku di Indonesia dipengaruhi oleh (permintaan dan penawaran uang, UMP,
kesepakatan anatara pencari dan penerima kerja)
 Permintaan dan penawaran uang
 UMP
 Kesepakatan antara pencari dan pemberi kerja

Anda mungkin juga menyukai