Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR ILMU ADMINISTRASI

“KEPEMIMPINAN”

Disusun Oleh:

Kelompok 1

Gangga Widoseno 193140514111045


Nur Alfiah 193140514111046
Syifa Afkarina Issadana 193140514111047
Larasati Prameswari S 193140514111048
Nesa ‘Aqila 193140514111049
Amanda Febria R 193140514111050

D-III ADMINISTRASI PERKANTORAN DAN SEKRETARIS

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

PENDIDIKAN VOKASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Kepemimpinan”.
Dari makalah ini semoga dapat memberikan informasi kepada kita semua betapa pentingnya
kepemimpinan.

            Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada Ibu Ratih selaku dosen mata
kuliah Pengantar Ilmu Admnistrasi, dan semua pihak yang telah membantu sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Kami menyadari atas kekurangan kemampuan kami dalam
pembuatan makalah ini, sehingga akan menjadi suatu kehormatan besar bagi kami apabila
mendapatkan kritikan dan saran yang membangun agar makalah ini selanjutnya akan lebih baik
dan sempurna serta komprehensif.

            Demikian akhir kata dari kami, semoga makalah ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak
dan pembelajaran budaya khususnya dalam segi teoritis sehingga dapat membuka wawasan ilmu
budaya serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Malang, 26 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang...........................................................................................

BAB II PERUMUSAN MASALAH

2.1. Rumusan Masalah......................................................................................

2.2. Tujuan........................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN

3.1.....................................................................................................................

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan................................................................................................

4.2. Saran .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi disbanding makhluk Tuhan
lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan
memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia
seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik. Manusia merupakan makhluk
sosial yang tidak dapat hidup sendiri.Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan,
manusia hidup berkelompok. Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk
menciptakan kondisi kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling
menghormati dan menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur
adalah impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah
tugas manusia.

Salah satu masalah yang paling populer dewasa ini adalah masalah kepemimpinan.
Pentingnya manajemen merupakan salah satu alat dalam kehidupan suatu organisasi,
terutama dalam bidang kehidupan manusia selalu mendapat perhatian khusus. Dalam hal
ini selalu dititik beratkan kepada pimpinan. Pimpinanlah yang merupakan motor penggerak
dari sesuatu usaha atau kegiatan. Pimpinan tersebut harus mampu melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen, terutama dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan yang dapat
mempermudah pencapaian tujuan dari organisasi itu secara efektif dan efisien.

Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan
lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relative pelik
dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar
masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat
mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan
terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan penting
dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.

Bertitik tolak dari hal-hal tersebut, maka berhasil tidaknya suatu usaha pencapaian
tujuan yang telah ditentukan itu sebagian besar akan ditentukan oleh kemampuan pimpinan

1
yang memegang peranan penting dalam rangka menggerakkan orang-orang bawahannya,
Keterampilan kepemimpinan (Leadership Skill) yang baik dan efektif sangat penting untuk
membangun, mendorong dan mempromosikan budaya dalam perusahaan yang kuat dan
akhirnya mencapai kesuksesan. Dengan demikian, keterampilan kepemimpinan diperlukan
untuk memaksimalkan efisiensi dan mencapai tujuan organisasi maupun dalam sebuah
perusahaan.

Sebuah organisasi atau perusahaan hanya akan berkembang dan maju apabila cepat
tanggap terhadap perubahan yang pasti akan terjadi. Pemimpin masa kini dan masa depan
dituntut untuk tidak sekedar bersikap luwes dan beradaptasi dengan lingkungan yang
bergerak sangat dinamis, akan tetapi juga mampu mengantisipasi berbagai bentuk
perubahan dan secara proaktif menyusun berbagai program perubahan yang diperlukan.

2
BAB II
RUMUSAN MASALAH

2.1 RUMUSAN MASALAH


Dalam makalah ini rumusan masalah yang akan dibahas antara lain :
1. Apa pengertian dari kepemimpinan dan pemimpin?
2. Bagaimana kepemimpinan dalam administrasi dan managemen?
3. Bagaimana kewenangan dan kepemimpinan?
4. Bagaimana peran kepemimpinan?
5. Bagaimana fungsi dan kecakapan kepemimpinan?
6. Bagaimana tipe-tipe pemimpin?
7. Bagaimana syarat-syarat seorang pemimpin?
8. Bagaimana sifat seorang pemimpin

2.2 TUJUAN MASALAH


Tujuan dan manfaat yang diharapkan tercapai setelah membaca makalah ini yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari kepemimpinan dan pemimpin.
2. Mahasiswa dapat mengetahui kepemimpinan dalam administrasi dan managemen.
3. Mahasiswa dapat mengetahui kewenangan dan kepemimpinan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui peran kepemimpinan.
5. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan kecakapan kepemimpinan.
6. Mahasiswa dapat mengetahui tipe-tipe pemimpin.
7. Mahasiswa dapat mengetahui syarat-syarat seorang pemimpin
8. Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat seorang peimpinan.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 PENGERTIAN DARI KEPEMIMPINAN DAN PEMIMPIN


Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk
"memimpin" atau membimbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi bisa juga
merupakan sebuah kemampuan atau kekuatan dalam diri seseorang untuk mempengaruhi
orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai
target (goal) organisasi yang telah ditentukan.
Kepemimpinan berasal dari bahasa inggris yaitu leadership. Menurut Tikno
Lensufie, Kepemimpinan memiliki arti luas, meliputi ilmu tentang kepemimpinan, teknik
kepemimpinan, seni memimpin, ciri kepemimpinan, serta sejarah kepemimpinan.
Kepemimpinan bukan berarti memimpin orang untuk sesaat (insidental) seperti memimpin
upacara bendera, memimpin paduan suara dan sebagainya. Tapi kepemimpinan lebih
kepada seseorang yang memimpin suatu organisasi atau institusi.
Kepemimpinan adalah faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi serta
manajemen. Kepemimpinan adalah entitas yang mengarahkan kerja para anggota
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan yang baik diyakini mampu
mengikat, mengharmonisasi, serta mendorong potensi sumber daya organisasi agar dapat
bersaing secara baik.
Konsep kepemimpinan telah banyak ditawarkan para penulis di bidang organisasi
dan   manajemen. Kepemimpinan tentu saja mengkaitkan aspek individual seorang
pemimpin dengan konteks situasi di mana pemimpin tersebut menerapkan kepemimpinan. 
Perlu terlebih dahulu dibedakan konsep pemimpin (leader) dengan kepemimpinan
(leadership).
Pemimpin adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok atau
organisasi guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya.
Pemimpin menunjuk pada personal atau individu spesifik atau kata benda. Sementara itu,
kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang anggota kelompok atau
organisasi terhadap anggota lainnya guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai
tujuan-tujuannya.

4
Menurut beberapa ahli kepemimpinan yaitu:

1. George R. Terry
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau
pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan
tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. William G. Scott
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang
diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.
3. John Pfiffner
Kepemimpinan adalah seni untuk mengkoordinasi dan memberikan do-
rongan terhadap individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
4. Dalton Mc. Farland:
Kepemimpinan sebagai suatu proses di mana pimpinan digambarkan akan
memberikan perintah, pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan
orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3.2 KEPEMIMPINAN DALAM ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN


1. Kepemimpinan administratif (administrative leadership), adalah kemampuan/bakat
untuk mensukseskan tercapainya tujuan dengan inisiatif atau kreasikreasi baru dan
penemuan baru.
2. Kepemimpinan managemen (managerial leadership) yaitu pemimpin/manager yang
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan tercapainya tujuan dalam arti
pelaksanaan yang bersifat teknis operasional.

3.3 KEWENANGAN DAN KEPEMIMPINAN


Mnurut beberapa ahli Kewenangan dan Kepemimpinan sebagai berikut:
1. Mary Parker Follett
Mengatakan bahwa kewenangan dari pimpinan dapat hilang apabila ia tidak
mendapat persesuaian dengan para bawahannya. Oleh karena itu dianjurkan bahwa
suatu kerja sama (team work) antara pimpinan dan bawahan adalah mutlak.

5
2. Miss M.P. Follett
Kewenangan bukan kedudukan (position), bukan suatu hak yang legal (menurut
hukum) dan juga bukan sekedar mengepalai orang-orang ataupun mengeluarkan
perintah. Kewenangan (authority) adalah usaha mempengaruhi bawahan yang
merupakan suatu integrasi atas dasar konsensus secara suka rela. Apabila bawahan
diberikan pengertian dengan kenyataan-kenyataan yang ada dan diajak berbicara
bersama dalam suatu situasi yang baik, tidak perlu perintah selalu diberikan, tetapi
dengan memberikan suatu prosedur kerja yang baik adalah lebih efektif daripada selalu
mengeluarkan perintah.
Atas dasar teorinya ini Miss P. Follett tidak hanya meletakkan asas-asas hubungan
antar manusia (human relation) dalam administrasi/managemen, tetapi juga dinamika
daripada kelompok pekerjaan dan teknik daripada hubungan perburuhan yang modern.
3. Chester Barnard
Kewenangan terletak pada persetujuan yang mempunyai daya kekuatan
(potentiality of assent) yaitu yang tersebar luas berujud kesetiaan, kesadaran anggota
tentang tujuan bersama daripada organisasi itu. Maksudnya ialah kesetiaan dan
kesadaran melaksanakan tujuan daripada suatu program, sekalipun para pejabat yang
terendah sekalipun, mempunyai kewenangan yang nyata (actual power) untuk
mengambil keputusan yang terakhir dalam batas wewenangnya.
Kesimpulan daripada teori-teori tersebut ialah bahwa Pemimpin harus dapat
membina kerja sama yang sebaik-baiknya, menyelenggarakan hubungan informal di
antara anggota, menyelenggarakan prosedur kerja, pembagian. kerja dan pendelegasian
wewenang dengan tanggung jawab yang sebaik-baiknya (division of work, delegation
of authority with responsibility).

3.4 PERAN KEPEMIMPINAN


1.  Peran Kepemimpinan dalam Pengambilan Keputusan
Kepemimpinan seseorang dalam sebuah organisasi sangat besar perannya dalam setiap
pengambilan keputusan, sehingga membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab
terhadap hasilnya adalah salah satu tugas pemimpin. Sehingga jika seorang pemimpin
tidak mampu membuat keputusan, seharusnya dia tidak dapat menjadi pemimpin.

6
2.  Peran Kepemimpinan Dalam Membangun Tim

Kepemimpinan didefinisikan sebagai proses untuk memberikan pengarahan dan


pengaruh pada kegiatan yang berhubungan dengan tugas sekelompok anggotanya.
Mereka yakin bahwa tim tidak akan sukses tanpa mengkombinasikan kontribusi setiap
anggotanya untuk mencapai tujuan akhir yang sama.

Adapun peranan pemimpin dalam tim adalah sebagai berikut:

a. Memperlihatkan gaya pribadi


b. Proaktif dalam sebagian hubungan
c. Mengilhami kerja tim
d. Memberikan dukungan timbal balik
e. Membuat orang terlibat dan terikat
f. Memudahkan orang lain melihat peluang dan prestasi
g. Mencari orang yang ingin unggul dan dapat bekerja secara kontruktif
h. Mendorong dan memudahkan anggota untuk bekerja
i. Mengakui prestasi anggota tim
j. Berusaha mempertahankan komitmen
k. Menempatkan nilai tinggi pada kerja tim.
3. Peran Pembangkit Semangat
Salah satu peran kepemimpinan yang harus dijalankan oleh seorang pemimpin
adalah peran membangkitkan semangat kerja. Peran ini dapat dijalankan dengan cara
memberikan pujian dan dukungan. Pujian dapat diberikan dalam bentuk penghargaan
dan insentif. Penghargaan adalah bentuk pujian yang tidak berbentuk uang, sementara
insentif adalah pujian yang berbentuk uang atau benda yang dapat kuantifikasi. Peran
membangkitkan semangat kerja dalam bentuk memberikan dukungan, bisa dilakukan
melalui kata-kata , baik langsung maupun tidak langsung, dalam kalimat-kalimat yang
sugestif. Dukungan juga dapat diberikan dalam bentuk peningkatan atau penambahan
sarana kerja, penambahan staf yag berkualitas, perbaikan lingkungan kerja, dan
semacamnya.

7
4. Peran Menyampaikan Informasi
Informasi merupakan jantung kualitas perusahaan atau organisasi; artinya
walaupun produk dan layanan purna jual perusahaan tersebut bagus, tetapi jika
komunikasi internal dan eksternalnya tidak bagus, maka perusahaan itu tidak akan
bertahan lama karena tidak akan dikenal masyarakat dan koordinasi kerja di dalamnya
jelek. Penyampaian atau penyebaran informasi harus dirancang sedemikian rupa
sehingga informasi benar-benar sampai kepada komunikan yang dituju dan
memberikan manfaat yang diharapkan.
5. Peranan Kepemimpin dalam Mengendalikan Konflik
Konflik dapat diibaratkan seperti api yang dapat membakar dan menjalar
kemana- man dan memusnahkan jika tidak ditangani secara baik. Proses pengendalian
konflik itu bermula dari persepsi tentang konflik itu sendiri, apa komponennya dan
bersumber dari mana, kemudian menuju ke tahap realisasi, penghindaran, intervensi,
pemilihan strategidan implementasidan evaluasi dampak yang ditimbulkan oleh
konflik.

3.5 FUNGSI DAN KECAKAPAN KEPEMIMPINAN


Fungsi dan kecakapan kepemimpinan dapat diuraikan antara lain sebagai berikut:
1. Mengetahui bidang tugasnya.
2. Peka atau tanggap terhadap keadaan lingkungannya.
3. Melakukan hubungan antar manusia (human relation) dengan baik.
4. Mampu melakukan hubungan kerja/komunikasi dengan baik ke dalam maupun ke luar.
5. Mampu melakukan Koordinasi.
6. Mampu mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
7. Mampu mengadakan hubungan masyarakat.

3.6 TIPE-TIPE PEMIMPIN


1. Pemimpin yang Otokratis
Tipe ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri pemimpin
atau gaya direktif. Tipe ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya
dari pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta

8
anak buah dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Pemimpin secara sepihak
menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana berbagai tugas harus
dikerjakan. Yang menonjol dalam tipe ini adalah pemberian perintah.
Pemimpin otokratis adalah seseorang yang memerintah dan menghendaki
kepatuhan. Ia memerintah berdasarkan kemampuannya untuk memberikan hadiah serta
menjatuhkan hukuman. Tipe kepemimpinan otokratis adalah kemampuan
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-mata diputuskan
oleh pimpinan.
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut:
a. Wewenang mutlak terpusat pada pemimpin
b. Keputusan selalu dibuat oleh pemimpin
c. Kebijakan selalu dibuat oleh pemimpin
d. Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan
e. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
bawahannya dilakukan secara ketat
f. Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran pertimbangan
atau pendapat
g. Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan sempurna
dari bawahan tanpa syarat, dan cenderung adanya paksaan, ancaman, dan
hukuman.
2. Pemimpin yang Kharismatis
Kelebihan tipe kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang.
Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya
pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi
perubahan dan tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini
bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu
menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang
yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan
ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan
memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

9
3. Pemimpin yang Demokratis
Tipe kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain
agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara
berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan
bawahan. Tipe ini kadang-kadang disebut juga tipe kepemimpinan yang terpusat pada
anak buah, kepemimpinan dengan kesederajatan, kepemimpinan konsultatif atau
partisipatif. Pemimpin kerkonsultasi dengan anak buah untuk merumuskan tindakan
keputusan bersama.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
a. Wewenang pemimpin tidak mutlak
b. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
c. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan;
d. Komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan
bawahan maupun sesama bawahan
e. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan
dilakukan secara wajar
f. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan
4. Pemimpin yang Birokratis
Tipe ini dapat dilukiskan dengan kalimat “memimpin berdasarkan peraturan”.
Perilaku pemimpin ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku bagi
pemipin dan anak buahnya. Pemimpin yang birokratis pada umumnya membuat
keputusan-keputusan berdasarkan aturan yang ada secara kaku tanpa adanya
fleksibilitas. Semua kegiatan hampir terpusat pada pimpinan dan sedikit saja kebebasan
orang lain untuk berkreasi dan bertindak, itupun tidak boleh lepas dari ketentuan yang
ada.
Adapun karakteristik dari tipe kepemimpinan birokratis sebagai berikut:
a. Pimpinan menentukan semua keputusan yang bertalian dengan seluruh pekerjaan
dan memerintahkan semua bawahan untuk melaksanakannya
b. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan melakukan tugas;
c. Adanya sanksi yang jelas jika seorang bawahan tidak menjalankan tugas sesuai
dengan standar kinerja yang telah ditentukan.

10
5. Pemimpin yang Otoriter
Tipe kepemimpinan yang otoriter biasanya berorientasi kepada tugas. Artinya
dengan tugas yang diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi, maka
kebijaksanaan dari lembaganya ini akan diproyeksikan dalam bagaimana ia
memerintah kepada bawahannya agar kebijaksanaan tersebut dapat tercapai dengan
baik. Di sini bawahan hanyalah suatu mesin yang dapat digerakkan sesuai dengan
kehendaknya sendiri, inisiatif yang datang dari bawahan sama sekali tak pernah
diperhatikan. Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian
prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin
ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang
ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.Dingin dan
sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka
sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau
dimakan adalah prinsip hidupnya.
6. Pemimpin yang Militeristik
Tipe pemimpin seperti ini sangat mirip dengan tipe pemimpin otoriter yang
merupakan tipe pemimpin yang bertindak sebagai diktator terhadap para anggota
kelompoknya.
Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah:
a. Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter,
kaku dan seringkali kurang bijaksana
b. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan
c. Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran
yang berlebihan
d. Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya
e. Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya
f. Komunikasi hanya berlangsung searah.

3.7 SYARAT-SYARAT SEORANG PEMIMPIN


Adapun syarat-syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin sebagai berikut:
1) Watak yang baik (karakter, budi, moral)

11
2) Intelegensia yang tinggi
3) Kesiapan lahir dan batin
4) Sadar akan tanggung jawab.
5) Memiliki sifat-sifat Kepemimpinan yang menonjol.
6) Membimbing dirinya dengan asas-asas dan prinsip-prinsip Kepemimpinan.
7) Melaksanakan kegiatan-kegiatan dan perintah-perintah dengan penuh tanggung jawab
serta mampu membimbing anak buahnya dengan baik dan menggemblengnya menjadi
suatu kesatuan yang efektif.
8) Mengenal anak buahnya, memahami sepenuhnya akan sifat dan tingkah laku masing-
masing dalam segala macam keadaan, suasana dan pengaruh.
9) Paham akan cara bagaimana seharusnya mengukur dan menilai kepemimpinannya.

3.8 SIFAT SEORANG PEMIMPIN


Adapun sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin sebagai berikut:
1) Jujur
2) Berpengetahuan
3) Berani (Fisik dan Moral)
4) Mampu mengambil keputusan
5) Dapat dipercaya
6) Berinisiaf dan Bijaksana
7) Tegas dan Adil
8) Menjadi tauladan
9) Tahan UJi (Ulet)
10) Loyalitas
11) Tidak mementingkan diri sendiri
12) Antusias
13) Simpatik
14) Rendah hati

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Organisasi ataupun perusahaan sebagai kesatuan sosial, yaitu terdiri dari orang atau
kelompok orang yang berinteraksi satu sama lain. Setiap organisasi dituntut selalu peka
terhadap aspirasi, keinginan, tuntutan dan kebutuhan berbagai kelompok dengan siapa
organisasi berinteraksi.Kepemimpinan yang merupakan sesuatu yang wajib dalam kehidupan
agar kehidupan menjadi teratur dan keadilan bisa ditegakkan, sehingga tidak berlaku hukum
rimba. Kepemimpinan juga dapat dikatakan penting apabila memanfaatkan dan mengelola
potensi setiap anggota dengan cara yang tepat.
Pemimpin dalam kehidupan organisasi mempunyai kedudukan yang strategis dan
merupakan gejala sosial yang selalu diperlukan dalam kehidupan kelompok. Pemimpin yang
berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau
pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya,
atau kewenangannya yang dimiliki yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori
maupun gaya kepemimpinan yang akan diterapkan. Semakin tinggi kedudukan seorang
pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara
konsepsional.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Maka dari itu seorang
pemimpin dalam mengendalikan kepemimpinannya harus mendorong perilaku positif dan
meminimalisir semua yang negatif, mencari pemecahan masalah, mempelajari perubahan di
sekitarnya, serta merencanakan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan.

4.2 SARAN
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin
diri sendiri. Jika mampu berhasil memimpin dirinya sendiri akan kelak berhasil juga menjadi
pemimpin dari organisasi yang dijalankan. Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan
pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan
dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri

13
DAFTAR PUSTAKA

http://putrik943.blogspot.com/2016/01/tugas-makalah-kelompok-kepemimpinan.html diakses

pada tanggal 26 Oktober 2019

https://yunit4m4l1aa.wordpress.com/2012/04/17/makalah-kepemimpinan-2/ diakses pada

tanggal 26 Oktober 2019

http://wwwjayaputra21.blogspot.com/2014/11/peran-kepemimpinan-dalam-organisasi.html

diakses pada tanggal 26 Oktober 2019

https://www.kompasiana.com/rudisalamsinulingga/54f79ceca33311df1d8b4583/gayagaya-

kepemimpinan diakses pada tanggal 26 Oktober 2019

14

Anda mungkin juga menyukai