PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui jenis litologi berdasarkan data log kualitatif eksplorasi
unkonvensional.
b. Untuk mengetahui hasil analisis dari data pengeboran inti
c. Untuk mengetahui urutan pengendapan dan genetic unit dari bentuk
penampang vertikal data log dan data coring.
d. Untuk mengetahui lingkungan pengendapan serta proses yang
mempengaruhi pengendapan pada batubara dari hasil analisis data log
dan data coring.
e.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
- Menghitung harga Rw
- Untuk korelasi
2. Resistivity Log
Resistivity log adalah suatu alat yang dapat mengukur tahanan
batuan formasi beserta isinya, yang mana tahanan ini tergantung pada
porositas efektif, salinitas air formasi, dan banyaknya hidrokarbon
dalam pori-pori batuan.
Kegunaan :
B. Log Radioaktif
Log radioaktif dapat digunakan pada sumur yang dicasing (cased
hole) maupun yang tidak dicasing (open hole). Keuntungan dari log
radioaktif ini dibandingkan dengan log listrik adalah tidak banyak
dipengaruhi oleh keadaan lubang bor dan jenis lumpur.
1. Log Gamma Ray (GR Log)
Prinsip pengukurannya adalah mendeteksi arus yang ditimbulkan
oleh ionisasi yang terjadi karena adanya interaksi sinar gamma dari
formasi dengan gas ideal yang terdapat didalam kamar ionisasi yang
ditempatkan pada sonde.
Kegunaan :
- Estimasi kelempungan
2. Log Neutron
Neutron Log direncanakan untuk menentukan porositas total
batuan tanpa melihat atau memandang apakah pori-pori diisi oleh
hidrokarbon maupun air formasi. Neutron terdapat didalam inti elemen,
kecuali hidrokarbon.
Kegunaan :
- Menghitung nilai porositas batuan
3. Log Densitas
Tujuan utama dari density log adalah menentukan porositas dengan
mengukur density bulk batuan, disamping itu dapat juga digunakan
untuk mendeteksi adanya hidrokarbon atau air, digunakan besama-sama
dengan neutron log, juga menentukan densitas hidrokarbon (ρh) dan
membantu didalam evaluasi lapisan shaly.
Kegunaan :
C. Log Akustik
Log ini merupakan jenis log yang digunakan untuk mengukur
porositas, selain density log dan neutron log dengan cara mengukur
interval transite time (Δt), yaitu waktu yang dibutuhkan oleh gelombang
suara untuk merambat didalam batuan formasi sejauh 1 ft.
Kegunaan :
B. Teori Drift.
Teori ini menyebutkan bahwa bahan-bahan pembentuk lapisan
batubara terjadinya di tempat yang berbeda dengan tempat tumbuhan
semula hidup dan berkembang. Dengan demikian dengan tubuhan yang
telah mati di angkut oleh media air dan di berakumulasi di suatu
tempat, tertutup oleh batuan sedimen dan mengalami proses
coalification. Jenis batubara yang terbentuk dengan cara ini mempunyai
penyebaran tidak luas, tetapi di jumpai di beberapa tempat, kualitas
kurang baik karena banyak mengandung material pengotor yang
terangkut bersama selama proses pengangkutan dari tempat asal tanaman
ke tempat sedimentasi, batubara yang terbentuk seperti ini di Indonesia di
dapatkan di lapangan batubara delta Mahakam purba, Kalimantan Timur.
Gambar 2.3 Penampang Lingkungan Pengendapan pada bagian Lower Delta Plain
(Horne, 1978).
METODOLOGI PENELITIAN
PENYAJIAN DATA
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan