Anda di halaman 1dari 2

KEMAHIRAN KONTRAK

Kontrak adalah perjanjian yang berisi kesepakatan antara para pihak mengenai hak
dan kewajiban dan masing-masing pihak wajib untuk memenuhi prestasi yang telah
disepakati. Hukum perjanjian diatur dalam buku III KUHPerdata tentang perikatan yang
terdiri atar 18 bab yang meliputi bagian umum dan bagian khusus. Pengertian dari
perjanjian terdapat dalam pasal 1313 KUHPerdata, yaitu :

“suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikakan diri terhadap satu orang
lain atau lebih”

PERSETUJUAN PERIKATAN KONTRAK


PASAL 1313 BW : PASAL 1233 BW BLACK’S LAW DICTIONARY
SUATU PERJANJIAN ADALAH BAHWA PERIKATAN LAHIR SEBAGAI SUATU PERJANJIAN ANTARA
SUATU PERBUATAN DENGAN KARENA SUATU DUA ORANG ATAU LEBIH
MANA SATU ORANG PERSETUJUAN ATAU KARENA YANG MENCIPTAKAN
MENGIKATKAN DIRINYA UNDANG-UNDANG KEWAJIBAN UNTUK BERBUAT ATAU
TERHADAP SATU ORANG LAIN TIDAK BERBUAT SESUATU HAL YANG
ATAU LEBIH KHUSUS
SUBEKTI SUBEKTI RICARDO SIMANJUNTAK 
SUATU PERIKATAN ADALAH SUATU PERJANJIAN ADALAH KONTRAK MERUPAKAN BAGIAN DARI
SUATU PERHUBUNGAN HUKUM SUATU PERISTIWA DI MANA PENGERTIAN PERJANJIAN. PERJANJIAN
ANTARA DUA ORANG ATAU DUA SEORANG BERJANJI KEPADA SEBAGAI SUATU KONTRAK
PIHAK, BERDASARKAN MANA SEORANG LAIN ATAU DI MERUPAKAN PERIKATAN
PIHAK YANG SATU BERHAK MANA DUA ORANG ITU YANG MEMPUNYAI KONSEKUENSI
MENUNTUT SESUATU HAL DARI SALING BERJANJI UNTUK HUKUM YANG MENGIKAT PARA
PIHAK YANG LAIN, DAN PIHAK MELAKSANAKAN SESUATU PIHAK YANG PELAKSANAANNYA AKAN
YANG LAIN BERKEWAJIBAN HAL BERHUBUNGAN DENGAN HUKUM
UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN KEKAYAAN DARI MASING-MASING
ITU PIHAK YANG TERIKAT DALAM
PERJANJIAN TERSEBUT.
PERIKATAN = PERSETUJUAN KONTRAK ADALAH BAGIAN DARI PERIKATAN
PERIKATAN > KONTRAK
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4e3b8693275c3/perbedaan-dan-persamaan-dari-
persetujuan-perikatan-perjanjian-dan-kontrak/

Ketentuan dalam hukum perjanjian bersifat pelengkap (AANVULLEND


RECHT/OPTIONAL) artinya ketentuan-ketentuan dalam hukum perjanjian boleh disingkirkan
atau disimpang, dan para pihak boleh membuat ketentuan-ketentuan sendiri dalam
perjanjian yang disepakati bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang,
kebiasaan, kepatutan, ketertiban umum, kesusilaan, dan aturan-aturan umum dalam
KUHPerdata ( Ps. 1339 dan 1319 BW).

Sebelum dilakukan perjanjian biasanya para pihak melakukan MoU (memorandum


of understanding) atau nota kesepakatan. MoU pada prinsipnya tidak wajib, tetapi dengan
berkembangnya waktu menjadi kebiasaan dan bertujuan untuk memberikan nasihat kepada
klien agar tidak terburu-buru mengambil keputusan. Dari MoU tersebut dapat dilakukan
Legal audit maupun Legal opinion yang bertujuan untuk mengetahui maksud dari pihak lain
mengadakan kerjasama, apakah objek yang dikerjasamakan dapat bermanfaat.

Ada beberapa perbedaan antara MoU dan perjanjian kontrak

MoU Kontrak
Belum ada perikatan Sudah ada perikatan
Objek yang belum jelas Objek sudah jelas
Hanya kesepahaman antara 2 pihak atau lebih Sudah sepakat dan berlaku menjadi hukum antara
yang mengadakan perikatan

Sumber-sumber hukum perjanjian:

1. Perjanjian (Ps. 1313)


2. Undang-undang terbagi atas (Ps. 1315): karena undang-undang saja (Ps. 298) dan
karena perbuatan manusia (Ps. 1354, 1359)
3. Perbuatan yang halal (Ps. 1354)
4. Perbuatan melawan hukum (Ps. 1365)

Asas-asas Hukum Perjanjian:

1. Asas kebebasan berkontrak


2. Asas konsesualisme
3. Asas obligatoir
4. Asas kekuatan mengikat
5. Asas keseimbangan
6. Asas kepastian hukum
7. Asas kepribadian
8. Asas itikad baik

Anda mungkin juga menyukai