Anda di halaman 1dari 2

Analisis teori:

1. Altruisme → tindakan yang dilakukan untuk memenuhi kepentingan publik. Dalam


kasus ini Andi Mallarangeng melanggar teori ini karena Andi dengan sengaja telah
menyalahgunakan kewenangannya sebagai Menpora dalam pengurusan proyek
Hambalang. Dimana Andi adalah pengguna anggaran sekaligus pemegang otoritas
kekuasaan pengelolaan keuangan negara di Kemenpora serta memiliki kewajiban untuk
melakukan pengawasan pelaksanaan anggaran.
2. Teori utilitarianisme → konsep etika yang hanya mementingkan hasil akhir tanpa
memperdulikan proses yang dilakukannya akan menimbulkan kerugian bagi orang lain.
Sangat terlihat jelas dalam kasus proyek Hambalang ini, mereka hanya berorientansi
pada hasil akhir yaitu ingin memperkaya diri sendiri, dan telah merugikan keuangan
negara sampai Rp 463 milyar.
3. Teori deontology → konsep teori yang berorientasi pada tugas dan tanggung jawab.
pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu tindakan berdasarkan kepatuhan
pada peraturan. Dalam deontology niat menjadi dasar suatu tindakan, dalam kasus
Hambalang ini PT. DGI dari awal sudah menyuap Nazaruddin untuk memenangkan
tender.
4. Teori justice and fairness → setiap orang akan diperlakukan sama di hadapan hukum
dan dinilai berdasarkan fakta. Penerapan dalam kasus proyek Hambalang ini teori
justice and fairness harus diterapkan saat pemilihan tender, saat pemilihan tender
harusnya pihak Menpora melihat bagaimana prospek pekerjaan perusahaan konstruksi
tersebut bukan dari seberapa imbalan yang akan diberikan jika tender dimenangkan
oleh pihak tersebut. Dalam kasus ini tersangka yang terlibat korupsi harus diperlakukan
secara adil di hadapan hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
5. Virtue Ethics → dalam teori ini adalah tujuan kehidupan adalah kebahagiaan, dan apa
yang harus dimiliki seseorang sesuai dengan jabatan dan tugasnya, kunci dari teori ini
adalah integritas atau kejujuran. Dalam kasus Hambalang, tersangka hanya ingin
mencapai tujuan kebahagiaanya dengan mengabaikan integritas yang harus sesuai
dengan jabatan dan tugasnya.
6. Prinsip utama akuntan professional: dalam kasus proyek Hambalang ini telah melanggar
prinsip integritas, objektifitas, dan perilaku professional.
a. Integritas → setiap praktisi harus jujur dan berterus terang dalam menjalankan
hubungan professional dan bisnis.
b. Objektivitas → pelaku profesi dalam menjalankan profesinya harus tidak
dipengaruhi pendapat dan kepentingan pribadi atau pihak lain dalam pengambilan
keputusan.
c. Perilaku Profesional → pelaku profesi memiliki kewajiban untuk mematuhi setiap
ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai