DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
NURUL IZZAH
MARGARITA BANDULE
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan petunjuknya
dapat menyelesaikan penyusunan buku bacaan yang juga diharapkan menjadi buku ajar bagi
para mahasiswa keperawatan untuk mengenal, mempelajari, dan memahami konsep
antropologi sosial kesehatan. Mudah-mudahan buku ini memberikan manfaat besar
meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam rangka mencapai kompetensi yang disyaratkan
dalam kurikulum.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendorong dan
memberikan motivasi penyusunan buku ajar ini. Buku ini memang dirasakan jauh dari
lengkap dan sempurna, keterangan detail tetap dianjurkan untuk membaca buku-buku dan
kepustakaan yang tercantum dalam daftar referensi. Akhirnya guna penyempurnaan buku ini,
kami tetap memohon masukan, kritik, saran agar nantinya terwujud sebuah buku ajar praktis,
informatif, penuh manfaat dan menjadi rujukan dalam memahami konsep perencanaan dan
evaluasi. Sekian dan terima kasih
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Tujuan.............................................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Pengertian.........................................................................................................................5
B. Peran Sosiologi dalam Praktik Kesehatan ...................................................................5
C. Manfaat Sosiologi bagi Kesehatan................................................................................5
D. Individu, masyarakat dan kebudayaan ..........................................................................6
E. Studi-studi tentang kebudayaan dan kepribadian .........................................................10
F. Kesehatan masyarakat internasional ...............................................................................10
G. Penelitian-penelitian sosio antropologi .........................................................................11
BAB III : PENUTUP.............................................................................................................13
A. Kesimpulan.....................................................................................................................13
B. Saran...............................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi ini merupakan mata kuliah lanjut yang menekankan pada pemahaman
mengenai konsep dasar budaya dan masyarakat melalui ranah ilmu antropologi.
Mengingat bidang ilmu kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan ilmu
antropologi atau budaya-budaya yang ada di masyarakat, sehingga diperlukan
pemahaman mengenai budaya masyarakat yang dapat berpengaruh terhadap
kesehatan.
B. Tujuan
1. Batasan antropologi
2. Batasan dan unsur-unsur budaya
3. Konsep-konsep budaya
4. Konsep dan syarat masyarakat
5. Ciri-ciri masyarakat kota dan desa
6. Karakteristik sosial budaya masyarakat indonesia
7. Keterkaitan konsep masyarakat, kebudayaan, sehat dan sakit dan dampak
keterkaitan tersebut
8. Hubungan antropologi dengan kesehatan
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Sosiologi
Sosiologi terdiri dari kata socius yang artinya masyarakat dan logos yang berarti
ilmu. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat, perilaku sosial manusia
(perilaku kelompok, interaksi kelompok dan menganalisis pengaruh kegiatan
kelompok pada anggotanya). Sosiologi juga diartikan sebagai pengetahuan tentang
hubungan sosial manusia dan produk dari hubungan tersebut.
2. Sosiologi Kesehatan
Sosiologi Kesehatan adalah ilmu terapan sosiologi, kajian sosiologi dalam
konteks kesehatan. Sosiologi kesehatan juga diartikan sebagai perilaku kesehatan,
pengaruh norma sosial terhadap perilaku, interaksi antar perawat dan perawat
lainya. Prinsip dasar dalam sosiologi kesehatan yaitu penerapan konsep dan metode
sosiologi dalam mendeskripsikan, menganalisis, memecahkan masalah kesehatan.
5
c. Menangani kebutuhan sosial –emosional pasien
2. Masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia di bawah tekanan kebutuhan
dan pengaruh kepercayaan ideal dan memiliki tujuan, juga tersatukan dalam suatu
rangkaian kesatuan kehidupan. Masarakat adalah suatu kumpulan dari manusia
dimana ada interaksi antar individu yang dimana hubungan antar-individu terbentuk
dalam satu komunikasi yang saling ketergantungan (interdependensi), menempati
wilayah ukuran kecil maupun sangat luas, memiliki adaptasi budaya daya atau
kekuatan internal masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sosial,
memiliki identitas Jenis masyarakat dapat dikelompokkan menjadi :
a) . Masyarakat pedesaan
Ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :
1) Warga memiliki hubungan yang lebih erat
2) Sistem kehidupan berkelompok atas dasar kekeluargaan
3) Umumnya hidup dari pertanian
4) Golongan orang tua memegang peranan penting
5) Dari sudut pemerintah, hubungan antara penguasa dan rakyat bersifat
informal
6) Perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama kehidupan
7) Kehidupan keagamaan lebih kental
8) Banyak berurbanisasi ke kota
6
b). Masyarakat perkotaan
Ciri-ciri masyarakat pedesaan antara lain :
1) Jumlah penduduknya tidak tentu
2) Bersifat individualistis
3) Pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas batasannya dan lebih sulit mencari
pekerjaan
4) Perubahan sosial terjadi secara cepat, menimbulkan konflik antara
golongan muda dg golongan orang tua
5) Interaksi lebih disebabkan faktor kepentingan daripada faktor pribadi
6) Perhatian lebih pada penggunaan kebutuhan hidup yang dikaitkan dengan
masalah prestise
7) Kehidupan keagamaan lebih longgar
8) Banyak migran yang berasal dari daerah berakibat pengangguran, naiknya
kriminalitas, dll
3. Kebudayaan
Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, karya
yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan
miliknya dengan belajar. Wujud budaya berupa artefak atau benda fisik, sistem
tingkah laku atau tindakan berpola, sistem gagasan, ideologis atau keyakinan.
4. Antropologi kesehatan
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya
terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita
Sarwono, 1993)
Antropologi Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari
dua kutub yang berbeda yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
a). Pokok perhatian Kutub Biologi :
1) Pertumbuhan dan perkembangan manusia
2) Peranan penyakit dalam evolusi manusia
3) Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
7
b). Pokok perhatian kutub sosial-budaya :
1) Sistem medis tradisional (etnomedisin)
2) Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional mereka
3) Tingkah laku sakit
4) Hubungan antara dokter dan pasien
5) Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan barat kepada
masyarakat tradisional.
8
5. Akar dari Antropologi Kesehatan
a). Antropologi fisik
1) Ahli-ahli antropologi fisik, belajar dan melakukan penelitian di sekolah-
sekolah kedokteran (anatomi)
2) Ahli-ahli antropologi fisik adalah ahli antropologi kesehatan
3) Sejumlah besar ahli antropologi fisik adalah dokter Hasan dan Prasad
(1959) menyusun daftar lapangan studi antropologi kesehatan yang
meliputi :
i. Nutrisi dan pertumbuhan
ii. Korelasi antara bentuk tubuh dengan variasi yang luas dari penyakit-
penyakit, misal radang pada persendian tulang (arthritis), tukak lambung
(ulcer), kurang darah (anemia) dan penyakit diabetes.
iii. Underwood.
Pengaruh-pengaruh evolusi manusia serta jenis penyakit yang
berbeda-beda pada berbagai populasi yang terkena sebagai akibat dari
faktor-faktorbudaya, misal: migrasi, kolonisasi dan meluasnya urbanisasi
iv. Fiennes
Penyakit yang ditemukan dalam populasi manusia adalah suatu
konsekuensi yang khusus dari suatu cara hidup yang beradab, dimulai
dari pertanian yang menjadi dasar bagi timbulnya dan berkembangnya
pemukiman penduduk yang padat
v. Kedokteran forensik.
vi. Suatu bidang mengenai masalah-masalah kedokteran hukum yang mencakup
identifikasi misal: umur, jenis kelamin, dan peninggalan ras manusia yang
didugamati karena unsur kejahatan serta masalah penentuan orang tua
dari seorang anak melalui tipe darah, bila terjadi keraguan mengenai
siapa yang menjadi bapaknya.
vii. Dalam usaha pencegahan penyakit Penelitian mengenai penemuan
kelompok-kelompok penduduk yang memiliki risiko tinggi, yakni orang-
orang yang tubuhnya mengandung sel sabit (sickle-cell) dan pembawa
penyakit kuning (hepatitis).
9
(biomedical engineering).Ukuran, norma-norma dan standar yang berasal
dari sejumlah studi antropologi, digunakan dalam bidang-bidang
kedokteran anak serta kedokteran gigi, juga dalam berbagai survei
tentang tingkatan gizi serta etiologi penyakit dalam populasi yang
berbeda-beda maupun dalam suatu populasi.
10
kebudayaan sendiri, dan khususnya mereka yang terlibat dalam klinik pengobatan
melihat bahwa kesehatan dan penyakit bukan merupakan gejala biologik saja,
melainkan juga gejala sosial-budaya.
Kebutuhan kesehatan di negara berkembang tidaklah dapat dipenuhi dengan
sekedar memindahkan pelayanan kesehatan dari negaranegara industri. Kumpulan
data pokok mengenai kepercayaan dan praktek pengobatan primitif dan petani
yang telah diperoleh ahli antropologi kebudayaan pada tahun-tahun sebelumnya,
informasi mengenai nilai-nilai budaya dan bentuk-bentuk sosial, serta pengetahuan
mereka mengenai dinamika stabilitas sosial dan perubahan, telah memberikan kunci
yang dibutuhkan bagi masalah-masalah yang dijumpai dalam programprogram
kesehatan masyarakat awal tersebut.
Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada petugas kesehatan mengenai
bagaimana kepercayaan tradisional serta prakteknya bertentangan dengan asumsi
pengobatan Barat, bagaimana faktor sosial mempengaruhi keputusan perawatan
kesehatan, dan bagaimana kesehatan dan penyakit semata-mata merupakan aspek
dari keseluruhan pola kebudayaan, yang berubah bila ada perubahan sosial
budayanya yang mencakup banyak hal.
Pada awal 1950-an, para ahli antropologi mampu mendemonstrasikan
kegunaan praktis dari pengetahuan mereka dan metode penelitian mereka kepada
petugas kesehatan masyarakat internasional, yang banyak menerima mereka dengan
tangan terbuka.
Alat destilasi dapat menaikkan kadar alkohol dari 37% menjadi 90%
yang dapatdigunakan untuk desinfektan di dunia kesehatan. Setelah kadar alkohol
meningkat menjadi 90%,masyarakat Bekonang pada khususnya dan karisidenan
11
Surakarta pada umumnya sudah tidaklagi menyalah-gunakan produksi alkohol
“Ciu Bekonang” untuk minum dan mabukmabukkan.
2. Pola makan seseorang ternyata dibentuk dari latar belakang budaya yang
dimilikinya dengan berbagai perubahan sosial- budaya yang terjadi (gaya hidup,
rekayasa bio-teknologi, ekpresisimbolik,masuknya ideologi). Hasil penelitian
menunjukan bahwa perilaku makan seseorang berkaitan dengan dimensi etis
dalam melihat tentang “yang baik” dan “buruk” pada proses pembuatan
danpemasaran makanan dan berdampak pada munculnya masyarakat konsumtif.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang hubungan sosial
manusia dan produk dari hubungan tersebut. Sosiologi Kesehatan adalah ilmu
terapan sosiologi, kajian sosiologi dalam konteks kesehatan. Antropologi
kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap
penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993) .
Kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, karya yang
dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya
dengan belajar.
B. Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan kita sebagai mahasiswa
keperawatan mampu mengetahui tentang konsep antropologi sosial dan kesehatan
serta dapat diterapkan dengan mudah ke masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Almatsier, Sunita. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
3. FKM UI. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
4. Soejoeti, Sunanti Z, Konsep Sehat. Sakit dan Penyakit dalam Konteks Sosial Budaya
14