Anda di halaman 1dari 38

TOPIK XV

SISTEM REPRODUKSI

I. TINJAUAN MATA KULIAH


A. Deskripsi mata kuliah
Mata kuliah ini membahas tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia yang
menguraikan struktur, komponen tubuh manusia dan perkembangannya serta
fungsi system tubuh manusia dan mekanisme fisiologinya. Prinsip fisika dan
biokimia digunakan sebagai dasar dalam memahami fisiologi tubuh manusia.
Pembelajaran dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk menyelesaikan capaian pembelajaran melalui kegiatan ceramah,
diskusi, dan praktika.
B. Kegunaan mata kuliah
Mata kuliah ini berguna untuk :

1. Menguasai anatomi dan fisiologi tubuh manusia patofisiologi


2. Menguasai prinsip fisika dan biokimia
3. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, dan
kelompok. Baik sehat maupun sakit dengan memperhatikan aspek bio,
psiko, sosialkultural, dan spiritual yang menjamin keselamatan klien
sesuai standar asuhan keperawatan.
C. Sasaran belajar
Mahasiswa DIII keperawatan semester I
D. Urutan penyajian
1. Pendahuluan
a. Sasaran pembelajaran yang ingi di capai
b. Ruang lingkup bahan modul
c. Manfaat mempelajari modul
d. Urutan pembahasan
e. Petunjuk khusus
2. Materi Pembelajaran
3. Latihan
4. Rangkuman
5. Tes Formatif
6. Umpan Balik Atau Tindak Lanjut
7. Kunci Tes Formatif
8. Daftar pustaka
E. Petunjuk Belajar Bagi Mahasiswa dalam Mempelajari Modul
1. Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari keseluruhan modul ini dengan
cara yang berurutan.
2. Jangan memaksakan diri sebelum benar-benar menguasai bagian demi
bagian dalam modul ini karena masing-masing saling berkaitan.
3. Setiap kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan dan tes formatif latihan
ini menjadi alat ukur tingkat penguasaan anda setelah mempelajari materi
dalam modul ini. Jika anda belum menguasai 75% dan setiap kegiatan
belajar maka anda dapat mengulangi untuk mempelajari materi yang
tersedia dalam modul ini. Apabila anda masih mengalami kesulitan
memahami materi yang ada dalam modul ini, silahkan diskusikan dengan
teman atau guru dosen anda.

II. PENDAHULUAN
A. Sasaran pembelajaran yang ingin dicapai
1. Menguasai anatomi dan fisiologi tubuh manusia patofisiologi
2. Menguasai prinsip fisika dan biokimia
3. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu,
keluarga, dan kelompok. Baik sehat maupun sakit dengan
memperhatikan aspek bio, psiko, sosialkultural, dan spiritual yang
menjamin keselamatan klien sesuai standar asuhan keperawatan.
B. Ruang lingkup bahan modul
1. Sistem reproduksi
C. Manfaat mempelajari modul
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangu
ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi
yang harus dikuasai.
D. Urutan Pembahasan
1. Gamete formation
2. Organ sex primer dan sekunder
3. Sistem reproduksi laki-laki
4. Sistem reproduksi perempuan
5. Siklus hormonal perempuan
6. Fertilisasi dan kehamilan
E. Petunjuk Khusus
1. Bacalah secara cermat modul ini secara berurutan
2. Kerjakan setiap latihan dan tes formatif pada setiap materi
pembelajaran dalam modul ini untuk memperlancar pemahaman
anda.

III. Materi Pembelajaran


A. Gamate Formation
1. Definisi Gametes
Gamet adalah sel reproduksi yang digunakan selama reproduksi
seksual untuk menghasilkan organisme baru yang disebut zigot.
Gamet pada pria dan wanita berbeda. Gamet jantan disebut
sperma. Ini jauh lebih kecil daripada gamet wanita dan sangat
mobile. Ia memiliki ekor panjang, flagel, yang memungkinkannya
bergerak ke arah gamet betina. Gamet betina disebut telur atau
telur. Itu jauh lebih besar dari sperma dan tidak dibuat untuk
bergerak.
2. Formasi Gamete
Gamet dibentuk oleh suatu jenis pembelahan sel yang
disebut meiosis . Sel haploid hanya mengandung satu set
kromosom. Ketika gamet jantan dan betina haploid bersatu dalam
proses yang disebut pembuahan, maka membentuk disebut zigot.
Zigot diploid dan mengandung dua set kromosom. Baik gamet
jantan dan betina terbentuk selama proses reproduksi seluler
yang disebut meiosis. Selama meiosis, DNA hanya direplikasi
atau disalin satu kali. Namun, sel-sel dibagi menjadi empat sel
yang terpisah. Ini berarti bahwa sel-sel gamet baru hanya memiliki
setengah dari jumlah kromosom seperti sel-sel lainnya. Jadi,
selama meiosis, DNA atau kromosom disalin, kemudian dipecah
menjadi dua sel (dengan satu set penuh kromosom masing-
masing), kemudian lagi dibagi menjadi dua sel lagi, hanya
menyisakan setengah dari pasangan kromosom di setiap sel
baru. Sel-sel baru ini dengan hanya setengah dari kromosom
akan matang menjadi gamet. Gamet adalah sel haploid karena
mereka hanya memiliki satu set kromosom. Ketika mereka
bersatu mereka akan bergabung dengan set kromosom tunggal
mereka untuk membuat set yang lengkap, dan kemudian mereka
akan dianggap sel diploid.
3. Jenis Gamet
Beberapa gamet jantan dan betina memiliki ukuran dan bentuk
yang sama, sementara yang lain memiliki ukuran dan bentuk yang
berbeda. Dalam beberapa spesies ganggang dan jamur , sel
kelamin laki-laki dan perempuan hampir identik dan keduanya
biasanya bersifat motil. Gabungan dari jenis gamet ini dikenal
sebagai isogami . Dalam beberapa organisme, gamet memiliki
ukuran dan bentuk yang berbeda. Tinggi tanaman , hewan , serta
beberapa spesies ganggang dan jamur, menunjukkan jenis
khusus anisogami yang disebut oogamy .Dalam oogami, gamet
perempuan tidak dapat bergerak dan jauh lebih besar daripada
gamet jantan.
4. Gametes dan Fertilisasi
Pemupukan terjadi ketika gamet jantan dan betina bersatu. Pada
penyatuan sperma dan sel telur terjadi pada saluran tuba
reproduksi wanita. Jutaan sperma dilepaskan selama hubungan
seksual dan ini berpindah dari vagina ke saluran tuba.
5. Pengembangan
Setelah pembuahan, dua gamet haploid menjadi satu zigot
diploid. Zigot manusia memiliki 23 pasang kromosom homolog
dan 46 kromosom total setengah dari ibu dan setengah dari ayah.
Zigot terus membelah dengan mitosis sampai individu yang
berfungsi penuh terbentuk. Seks biologis manusia ini ditentukan
oleh kromosom seks yang diwarisi. Sel sperma mungkin memiliki
kromosom seks X atau Y, tetapi sel telur hanya dapat memiliki
kromosom X. Sel sperma dengan kromosom seks Y
menghasilkan pria (XY) dan sel sperma dengan kromosom seks X
menghasilkan wanita (XX).

B. Organ Sex Primer Dan Sekunder


1. Organ sex primer dan sekunder pada laki-laki
a. Ciri-ciri Kelamin Primer
Ciri primer pada laki-laki adalah mengalami ‘Mimpi Basah’.
Pada seorang laki-laki, perubahan yang terjadi adalah mulai
diproduksinya sperma pada organ reproduksi laki-laki.
Perubahan ini menandakan bahwa sistem reproduksinya telah
berfungsi. Alat reproduksi pada laki-laki yakni terdiri atas testis,
saluran sperma, uretra, dan juga penis. Organ testis
menghasilkan sperma. Testis dapat memproduksi jutaan
sperma setiap hari. Akibatnya, kantung testis akan terisi penuh
dengan cairan sperma. Cairan sperma keluar melalui saluran
sperma, kemudian menuju uretra. Cairan sperma akhirnya akan
keluar dengan sendirinya.

b. Ciri-Ciri Sex Sekunder


Ciri-ciri kelamin primer biasanya diikuti dengan perkembangan
ciri-ciri kelamin sekunder. Ciri-ciri kelamin sekunder dapat kita
amati dengan melihat perubahan fisik yang dialami seseorang.
Berikut ini ciri-ciri sex sekunder pada laki-laki.

1) Bau Tubuh
2) Tumbuh jakun
3) Tumbuh kumis dan janggut (rambut yang tumbuh di dagu)
4) Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kelamin
5) Organ kelamin membesar
6) Suara berubah menjadi berat
7) Dada tampak bidang
Namun, tidak semua laki-laki mengalami ciri-ciri kelamin
sekunder yang mencolok. Ada juga yang tidak mengalami
pertumbuhan kumis dan jakun.
2. Sex primer dan Sekunder Wanita
a. Ciri-ciri Sex Primer
Ciri primer pada perempuan adalah menstruasi. Dimana pada
awalnya mulai diproduksinya sel telur. Sel ini dihasilkan oleh
organ kelamin yang disebut indung telur atau ovarium. Alat
reproduksi pada perempuan terdiri atas ovarium, tuba falopi,
uterus, dan lubang kemaluan (vagina). Seperti yang telah
dijelaskan pada unit 1 bahwa menstruasi merupakan hasil
peluruhan yang disertai dengan pendarahan yang dikeluarkan
melalui vagina. Hal itu juga sebagai hasil dari sel telur yang
tidak bertemu sperma dan tidak mengalami pembuahan. Pada
suatu fase di mana ovum tidak dibuahi oleh sperma, maka
kurpus luteum akan berhenti memproduksi hormon progesteron
dan berubah menjadi korpus albikan yang menghasilkan sedikit
hormon diikuti meluruhnya lapisan endometrium yang telah
menebal, karena hormon estrogen dan progesteron telah
berhenti diproduksi. Pada fase ini, biasa disebut menstruasi
atau peluruhan dinding rahim.
b. Ciri-ciri Kelamin Sekunder
Ciri–.ciri seksual sekunder. Pada awal masa pubertas, kadar
LH dan FSH meningkat, dan merangsang pembentukan
hormone seksual yang menyebabkan :
1) Pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina.
2) Dimulainya siklus menstruasi
3) Tiimbul ciri–ciri seksual sekunder (rambut kemaluan dan
ketiak).
4) Organ kelamin membesar

C. SIstem Reproduksi Laki-laki


1. Definisi Reproduksi Laki laki
Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis,
skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar). Struktur
dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan
vesikula seminalis. Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis
dan disimpan di dalam vesikula seminalis. Ketika melakukan
hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang
disebut semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang
mengalami ereksi.
2. Struktur reproduksi laki-laki
a. Penis terdiri dari:
1) Akar (menempel pada dinding perut)
2) Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
3) Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
4) Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan
erektil yaitu 2 rongga korpus kavernosum dan rongga ke 3
korpus spongiosum.
b. Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi
dan melindungi testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem
pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk
secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih
rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. Otot kremaster pada
dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehingga
testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya
menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya
menjadi lebih hangat).
c. Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun
dan terletak didalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih
rendah dari testis kanan. Testis memiliki 2 fungsi, yaitu
menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks
pria yang utama).
d. Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran
sepanjang 6 meter. Epididimis mengumpulkan sperma dari
testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses
pematangan sperma.
e. Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma
dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat
lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus
ejakulatorius.
Gambar 1.1 Struktur Reproduksi Pria

3. Fungsi
Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan
tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya
penis ke dalam vagina). Ereksi terjadi akibat interaksi yang
rumit dari sistem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di
otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda
spinalis ke penis. Arteri yang membawa darah ke korpus
kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respons,
yaitu berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar menyebabkan
peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah
erektil terisi darah dan melebar. Otot-otot di sekitar vena yang
dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan
memperlambat aliran darahnya. Tekanan darah yang
meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter
penis bertambah. Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks,
yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya
mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis. Saraf
merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan
vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi ini
mendorong semen ke dalam uretra. Selanjutnya kontraksi otot
di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak
mengalir kembali ke dalam kandung kemih. Setelah terjadi
ejakulasi, arteri mengencang dan vena mengendur. Akibatnya
aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah
yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi
lunak.
4. Spermatogenesis dan Tahapannya
Spermatogenesis yang sempurna dicapai pada sebagian besar
laki-laki pada umur 16 tahun, dan kemudian berlangsung terus
selama hidup. Spermatogenesis tidak terjadi secara serentak
pada semua tubulisemiferi atau bahkan tidak serentak pada
bagian tubulus yang sama. Daur ini mulai pada lamina basalis
epitelum germinativum dalam jawabannya terhadap hormone
pemacu folikel (FSH). Pada saat spermatozoa berkembang,
maka spermatozoa ini akan mendekati lumen tubulus.
Pemasakan spermatozoa memerlukan waktu kira-kira 10 hari.
Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
Setelah reproduksi, spermatogonium ini diberi makan (nutrien)
oleh sel-sel Sertoli dan berkembang menjadi spermatosit
primer. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan
2N kromatid. Spermatid : merupakan meiosis dari spermatosit
sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis
yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N
kromatid. Sperma : merupakan diferensiasi atau pematangan
dari spermatid. Pada tahap ini terjadi diferensiasi. Sperma
terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan
tahap sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.
Gambar 1.2 Proses Spermatogenesis

a. Sperma
1) Jumlah rata-rata Ejakulasi sebanyak 3,5 ml, tetapi kisaran
normalnya adalah antara 2 sampai 6 ml.
2) Kepadatan rata-rata 60.000.000-150.000.000 spermatozoa per
milliliter cairan seminal.
3) Kecepatan gerak Bervariasi pada pH cairan lingkungan. Rata-
rata kecepatan geraknya adalah 2-3 mm per menit, tetapi
dapat sampai selambat 0,5 mm per menit pada sekresi vagina
yang asam

Gambar 1.3. Struktur Spermatozoa


Bentuk sperma yang telah matang terdiri dari kepala, leher,
bagian tengah, dan ekor. Kepala sperma tebal mengandung
inti haploid yang ditutupi badan khusus yang disebut akrosom.
Akrosom mengandung enzim yang membantu sperma
menembus sel telur. Bagian tengah sperma mengandung
mitokondria spiral yang berfungsi menyediakan energi untuk
gerak ekor sperma. Setiap melakukan ejakulasi, seorang laki-
laki mengeluarkan kurang lebih 400 sel sperma. Sperma
dilengkapi dengan struktur yang menghasilkan androgamon
yaitu:

a. Hyaluronidase: Enzim ini dihasilkan dari acrosom, yang


berfungsi untuk melepaskan sel – sel folikel corona
radiata sehingga telur jadi terbuka sehingga sperma
mudah menembus zona pelucida
b. Antifertilizin: Enzim ini bereaksi terhadap enzim fertilizing
dari sel ovum, sehingga sperma dapat menempel pada
ovum. Zat ini juga besifat mencegah sperma lain masuk
ke ovum.
c. Zat penelur: Zat ini berfungsi merangsang betina agar
mengeluarkan telur-telurnya. Zat ini hanya ada pada
hewan yang melakukan fertilisasi eksternal.
Mula-mula spermatozoa mem-punyai gerakan (motilitas)
yang kecil dari kemampuannya sendiri, dan memerlukan
sekresi cairan untuk dapat bergerak. Dari tubulus
seminiferus, spermatozoa menuju epididimis, disini
spermatozoa berada untuk beberapa saat. Gerakan
spermatozoa dibantu oleh sel-sel epital yang mempunyai
silia yang melapisi saluran tersebut, dan spermatozoa
mencapai vas deferens. Sekresi vesicula seminalis
ditambahkan ke dalam vas deferens yang membantu
motilasi spermatozoa lebih lanjut, dan spermatozoa
berjalan melalui ductus ejaculatoris dan prostat, disini
ditambahkan sekresi prostat. Sekarang spermatozoa
mempunyai gerakan lebih besar dan mencapai urethra
tempat sekresi glandula bulbourethralis dicampur dengan
cairan seminal. Sperma akhirnya diejakulasikan selama
rangsangan seksual dan hanya sebagian yang dapat
bergerak bebas apabila diseposisikan di dalam vagina.
Jalannya sperma sekarang melewati cervix dan uterus ke
tuba fallopi.
Ringkasan jalannya sperma yaitu: tubulus seminiferus; -
>-epididymisc;->-uterus;->- vasa deferens;->-ductus
ejakulotorius;->- prostata;->-urethra dan ejakulasi;->-
vagina;->- cervix;->-uterus;->-tuba fallopii dan fertilisasi.
ureter: saluran kencing, tempat keluarnya sperma Penis
: organ luar tempat mengeluarkan sperma

D. Sistem Reproduksi Wanita


1. Alat Reproduksi Eksternal
Reproduksi wanita terdiri dari dua bagian, yaitu eksternal dan
internal. Bagian eksternal terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

a. Vulva
Merupakan suatu daerah yang menyelubungi vagina.
Tampak dari luar mulai dari mons pubis samapi tepi
perineum, terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae
externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
b. Mons Pubis/MonsVeneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada
masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
c. Labia Mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan
belakang, banyak mengandung pleksus vena. Di bagian
bawah perineum, labia mayora menyatu pada commisura
posterior. Berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar
bagian dalam tetap lembab.
d. Labia Minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora tidak mempunyai
folikel rambut. Memiliki jaringan saraf sensorik yang luas
yang sangat peka karena mengandung ujung syaraf.
e. Clitoris
Merupakan organ kecil yang terletak pada pertemuan antara
kedua labia dan dasar mons pubis. Terdiri dari caput/glans
clitoridis yang terletak di bagian superior vulva dan corpus
clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Terdapat juga respetor androgen pada clitoridis
f. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoridis, batas bawah fourchet,
batas lateral labia minora. Antara fourchet dan vagina
terdapat fossa navicularis.
g. Introitus/orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis tertutup
lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara/hymen utuh tanpa
robekan. Hymen yang abnormal misalnya primer tidak
berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina
dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga
genitalia interna.
h. Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari
tepi cervik uteri di bagian kranial dorsal sampai kevulva di
bagian kaudal ventral. Panjangya sekitar 8-10 cm. Fungsi
vagina untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk
jalan lahir, dan untuk kopulasi (persetubuhan). Pada bagian
ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh selaput dara.
i. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi anus. Perineum
meregang pada persalinan kadang perlu dipotong
(episiotemi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah
rupture.
2. Alat Reproduksi Internal
Gambar 1.4. Alat Reproduksi Wanita Bagian Internal

a. Uterus
Suatu organ muskular bebentuk seperti buah pir, beratnya 30-
50 gr dan panjang 9 cm, lebar 6 cm, dilapisi peritoneum.
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implantasi,
retensi, dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan,
konstraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi
konsepsi dikeluarkan. Uterus terdiri dari 3 lapisan:
1) Lapisan Parametrium
Lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan
rongga perut.
2) Lapisan Myometrium
Berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan.
3) Lapisan Endometrium
Lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang
sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri dari lapisan kelenjar yang
berisi pembuluh darah. Setelah menstruasi permukaan
dalam uterus menjadi tebal karena pengaruh hormone
estrogen.
b. Serviks Uteri
Merupakan penghubung antara vagina dan rahim. Bagian
terbawah uterus terdiri dari pars vaginalis dan pars
supsvaginalis. Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida)
lubang ostium eksternum bulat kecil, setelah pernah/riwayat
melahirkan primipara/multigravida berbentuk garis melintang.
Posisi serviks mengarah ke kaudal posterior setinggi spina
ischiadica. Serviks memproduksi cairan berlendir (mucus).
Pada sekitar waktu ovulasi mucus ini menjadi banyak, elastis,
dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus.
c. Corpus Uteri
Lapisan paling luar serosa/peritoneum yang melekat pada
ligamentum latum uteri di intra abdomen, lapisan tengah
muskular/miometrium berupa otot tiga lapis serta dalam lapisan
endometrium yang melapisi dinding cavum uteri menebal dan
runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon
ovarium.
d. Vaskularisasi Uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca
interna serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
e. Salping/Tuba Fallopi
Dikenal dengan istilah saluran telur. Embriologik uterus dan
tuba berasl dari ductus mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan
panjang 8-14 cm. Berfungsi sebagai jalan transportasi ovum
dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri dari:

a). Pars isthmica (proksimal/isthmus), Merupakan bagian


dengan lumen tersempit terdapat sfingter uterotuba
pengendali transfer gamet.

b). Pars Ampularis, Tempat yang sering terjadi fertilisasi


adalah daerah ampula/infundibulum dan pada hamil
ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding
tuba bagian ini

c). Pars Infundibulum, Dilengkapi dengan fimbriae serta


ostium tubae abdominale pada ujungnya melekat dengan
permukaan ovarium.
d). Fimbriae berfungsi menangkap ovum yang keluar saat
ovulasi dari permukaan ovarium dan membawanya ke
dalam tuba.

e). Mesosalping, yaitu merupakan jaringan ikat penyangga tuba

e. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval terletak di dalam rongga
peritoneum sepasang kiri-kanan. Berfungsi dalam
pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi,
sintesis, dan sekresi hormon-hormon steroid. Berhubungan
dengan pars infundibulum tuba fallopi melalui perlekatan
fimbriae.

Gambar 10.5. Uterus dan Ovarium

Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm


embrional dari saccus vitellinus, dan mengadakan migrasi ke
epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke-6 kehidupan
intrauteri. Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium)
dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan
memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama
membentuk folikel primordial

E. Siklus hormonal perempuan


Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, cairan
jaringan, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding
rahim. Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi, maka
akan keluar darah melalui organ vitalnya.Menstruasi ini biasanya
terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel
telur yang dihasilkan oleh ovarium, tidak dibuahi oleh sel sperma.
Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari.
Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi
pendek dan panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus
menstruasi pendek, siklus menstruasinya akan ber langsung
selama ± 18 hari. Seorang perempuan yang mengalami siklus
menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan berlangsung
selama ± 40 hari.

Gambar 1.6 Siklus yang terjadi pada Dinding Rahim


1. Fase-fase Menstruasi
Siklus menstruasi dapat dibagi menjadi beberapa fase. Fase
pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH
(follicle stimulating hormone) memicu berkembangya folikel
dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar pituitari atau hiofisis. Kelenjar tersebut terletak di
otak bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan
seorang perempuan mengalami menstruasi. Pada proses
perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang,
tetapi hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap
bulannya. Pada awal perkembangannya, folikel menghasilkan
hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen
dan progesteron ini akan memicu dinding rahim untuk menebal.
Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi.
Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk
mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur
dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari hormon estrogen adalah
memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon
FSH dan LH (leuteinizing hormone). Hormon LH terus diproduksi
dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini
akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah
matang, proses ini disebut ovulasi. Fase ketiga adalah fase
sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah
menjadi korpus luteum. Sel telur yang telah diovulasikan akan
ditangkap oleh fimbriae dan bergerak menuju ke tuba fallopi.
Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi
fertilisasi), maka akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus
luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan
progesteron lagi. Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon
estrogen dan progesteron pada perempuan rendah. Rendahnya
hormon estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan
penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang ada
pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan
mengalami menstruasi.
F. Fertilisasi dan kehamilan
1. Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses berfungsinya pronukleus jantan pada
sperma dengan pronukleus betina pada ovum hingga berbentuk
zigot yang berlangsung didalam tuba falopi (saluran telur).
Konsepsi adalah bersatunya sperma dan ovum. Nidasi adalah
masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium
a. Tahap germinal (1 sampai 10 hari)
1) Konsepsi
Konsepsi adalah bersatunya ovum dan sperma. Namun
demikian, untuk terjadinya suatu konsepsi, dua kejadian
lain harus terjadi terlebih dahulu: ovulasi dan inseminasi.
Ovulasi adalah runtuhnya ovum dari folikel dalam
ovarium. Ovum yang dibebaskan biasanya masuk ke
dalam tuba uterus. Undulasi tuba dan gerakan silia
menggerakan ovum sepanjang tuba. Bila ovum gagal
bertemu sperma dalam 48 jam, ovum akan mati dan
hancur. Inseminasi adalah ekspulsi semen dari uretra
pria ke dalam vagina wanita. Beberapa juta sperma
masuk ke dalam saluran reproduksi wanita setiap kali
ejakulasi semen. Dengan menggerakan ekornya, dan
dengan bantuan kontraksi muscular yang
mengelilinginya, sperma bergerak melalui uterus dan ke
dalam tuba fallopi dengan kecepatan 1 kaki/jam. Sperma
hidup selama beberapa hari, berenang seperti
kecebong. Bila ovulasi terjadi selama hari tersebut,
ovum akan dibuahi segera setelah meninggalkan
ovarium. Beberapa saksi menyarankan bahwa paling
tidak 50 juta sperma membutuhkan cukup banyak secret
enzim hialurodinase untuk dapat menembus korona
radiate (mahkota radia) yang mengelilingi ovum. Sekali
hambatan ini dapat dilewati, satu sperma dapat
memasuki ovum. Dalam proses yang pada awalnya
tidak dijelaskan, permukaan ovum dengan segera
berubah dan tertutup bagi setiap sperma yang lain, hal
ini mencegah abnormalitas jumlah kromosom.
2) Pembentukan Zigot
Begitu sperma memasuki ovum, ekornya dilepaskan dan
kepalanya membesar untuk membentuk pronukleus laki-
laki. Nucleus ovum merupakan pronukleus wanita. Kedua
nukleus, dengan masing-masing 23 kromosomnya,
bersatu dan membentuk sel pertama, yang kemudian
akan membelah menjadi jutaan. Setiap sel ini
mengandung 46 kromosom. Seluruhnya sel ini
membentuk individu baru. Sel baru yang pertama disebut
zigot.
3) Pembelahan Sel (Kleavage)
Sekitar 24 jam setelah konssepsi, zigot mengalami
pembelahan atau kleavage, dengan proses menarik yang
disebut mitosis. Nukleus zigot mengandung 46
kromosom. Kromosom ini memanjang berpasangan ,
masing-masing terpisah memanjang kemudian terbagi
menjadi dua bentuk identik dari 46 kromosom untuk dua
sel baru yang terbentuk dari sel pertama. Semua
pembelahan sel tubuh kemudian mengikuti proses yang
menarik ini.
4) Morula menjadi Blastula
Ovum membelah dan membelah lagi setiap 12 sampai 15
jam mengikuti gerakan perlahan menuju tuba fallopii.
Segera ovum berbentuk seperti kelereng, atau morula,
sebagaimana seperti yang disebutkan. Sekitar enam hari
kemudian, ketika ovum mencapai rongga uterus, terjadi
perubahan besar di dalamnya. Sel-sel membentuk dirinya
sendiri menjadi lapisan luar dan kelompok sel-sel bagian
dalam yang menonjol ke dalam rongga. Cairan
memenuhi ruang di antara lapisan dan kelompok ini.
Struktur ini sekarang blastoderm, atau blastula.
5) Implantasi (Nidasi)
Sebagaimana blastula bergulir ke dalam rongga uterus,
ia kehilangan membran luarnya, yang disebut zona
pellusida blastula kemudian bersiap untuk menjalani
nidasi, atau implantasi dalam endometrium. Lapisan luar
sel, troploblas, mengeluarkan enzim proteolitik, yang
melarutkan sebagian endometrium. Sel-sel troploblas
kemudian mengabsorpsi enzim tersebut. Dengan cara ini
ovum memendamkan dirinya dalam uterus dan diberikan
makan dengan cara itu.
6) Sarang Endometrium
Sejalan dengan waktu nidasi terjadi, uterus ibu mencapai
tahap premenstrual sekresi dan kaya akan vaskularisasi.
Keadaan tersebut merupakan hal yang baik untuk
terbenamnya ovum, yang menyerupai parasit kecil.
Endometrium saat ini disebut desidua basalis. Secara
normal letak implantasi adalah disebelah anterior atau
posterior fundus uteri.
b. 2 Tahap embrionik (hari ke-10 sampai minggu ke-8)
Dengan berakhirnya Minggu kedua masa gestasi, ovum
terbenam seluruhnya, dan tropoblas yang mengelilinginya
mulai membentuk korion, atau kantung bagian luar. Korion
menjalarkan ratusan sel-sel yang menonjol yang disebut vili,
yang menembus desidua dan memberikan bentuk ground
work bagi plasenta. Sel-sel sitotroplobalstik pada korion
menghasilkan hormone korionik gonadotropin (hCG).
Hormone ini diekskresi dalam urine wanita. Sementara
perubahan ini terjadi di luar tubuh, perubahan yang sangat
mengagumkan terjadi pada ovum. Dua ruang terlihat dalam
balutan sel. Lapisan sel baru yang disebut mesoderm (kulit
medialis) tumbuh menutupi sel-sel aslinya, melewati di antara
dua ruang baru. Ruang yang lebih tengah, yolk sac, akan
benar-benar menghilang, karena yolk sac tidak lagi
mempunyai tujuan yang berguna pada manusia. Ruang yang
lain, amniotic cavity, akan dengan segera menutupi embrio.
1). Diskus Embrionik
Kini terdapat tiga lapisan sel-sel yang melapisi di antara
yolk sac dan rongga amnion. Kedua lapisan ini
membentuk discus embrionik, yang merupakan asal dari
semua bagian tubuh. Ectoderm (lapisan luar rongga
amnion) akan menjadi kulit, sistem persarafan, dan
organ-organ peraba. Mesoderm (lapisan tengah) secara
primer akan membentuk musculoskeletal, sistem sirkulasi
dan genitourinaria, entoderm dan endoderm (lapisan
dalam) akan menjadi sistem pernapasan dan traktus
urinarius seperti juga halnya kandung kemih, dan bagian
dari sistem tubuh yang lain. Semua sistem tubuh
merupakan hasil pelipatan (infolding) kompleks embrionik
satu lapisan jaringan pada yang lainnya.
2). Pertumbuhan Vesikel Korionik
Embrio berkembang dari stalk body di dalam rongga
amnion. Membran, amnion melapisi rongga, yang secara
normal mengandung cairan yang disebut cairan amnion,
di dalamnya embrio terapung dengan aman. Membran
kedua, korion ditutupi seluruhnya oleh lapisan luar vili.
Semua struktur ini terpendam di bawah desidua uterin
dan kini disebut vesikel korionik. Karena ukuran embrio
dan korion, keduanya tumbuh mengarah rongga uterus,
mendorong ke samping desidua yang menutupinya. Vili
korionik pada sisi tersebut juga menghilang, hanya
meninggalkan vili pada tempat asal implantasi. Area ini
akan menjadi plasenta.
3). Pembuluh Umbilicus dan Plasenta
Tonjolan korionik bertambah dan bercabang-cabang,
dipping ke dalam pembuluh darah besar maternal atau
sinusis. Setiap tonjolan ditutupi oleh jutaan vili
mikroskopik yang mengandung kapiler darah. Kapiler-
kapiler bersatu membentuk vena yang lebih besar
sampai akhirnya mereka bersatu untuk membentuk vena
yang sangat besar, vena umbilicus. Darah janin dialirkan
kembali ke plasenta melalui dua arteri umbilikalis. Dalam
1% bayi hanya memiliki satu arteri umbilikalis; sebagian
besar dari bayi-bayi tersebut gagal untuk hidup atau
memiliki kelainan yang berat. Arteri dan vena umbilicus
terlindung dalam sumbu umbilikalis. Sumbu tersebut
dipenuhi dengan bahan gelatinosa yang disebut jelly
Wharton’s, yang membantu untuk mencegah kekusutan.
Sumbu tersebut merupakan perpanjangan dari body stalk
pada awal perkembangan embrionik yang mempunyai
panjang sekitar dua kaki pada term. Plasenta terdiri
bagian maternal (desidua basalis) dan bagian janin.
Permukaan naternal lebih merah dan terbagi menjadi
beberapa bagian. Permukaan fetal ditutupi dengan
membrane amniotic dan merupakan membrane yang
halus serta berwarna kelabu dengan tonjolan pembulu
darah.

Table 1.1 perkembangan embrio


Umur Gambar Karakteristik
embrio
1 bulan Setelah 8 hari setelah proses
pembuahan, blastokist (mengandung
200 sel) mengeluarkan mucus untuk
menandakan keberadaannya didalam
rahim) Blastokist menggelembung dan
sel-sel berkembang terbagi kira-kira
2kali sehari sampai hari ke-12
jumlahnya telah bertambah dan
membantu blastokist melekat
dengankuat pada endometrium Setelah
pembuahan ukuran embrio hanya
sepanjang 0,08 inci/2 mm. Gen janin
mulai terbentuk dalam 3 lapisan.
PadaPada masa ini sudah terlihat
pembentukan otak dan tulang belakang
serta anggota lain seperti jantung yang
memompa darah ke paru-paru dan
aorta.
2 bulan Embrio akan terus membesar. Pada
minggu ini dapat dijumpai lapisan
ectoderm, mesoderm, dan endoderm.
Ectoderm adalah lapisan paling atas
yang kemudian akan membentuk otak,
tulang belakang, kulit serta rambut.
Lapisan mesoderm yang berada di
lapisan tengah akan membentuk organ
penting yaitu jantung, ginjal, tulang dan
organ reproduktif. Lapisan endoderm
yaitu lapisan paling dalam akan
membentuk organ dalam seperti usus,
hati pancreas dan kandung kemih.
Dengan melakukan pemeriksaan
ultrasound kita akan melihat janin sudah
membentuk kepala dan badan. Getaran
jantung juga sudah dapat diperiksa.
BentukBentuk bayi semakin jelas
terbentuk kepaa bayi seolah-olah
tertunduk danberada dalam air ketuban
atau amniotic sac yang akan
memberikan keperluan pertumbuhan
bayi saat dalam kandungan. Terjadi
pembentukan lubang hidung, bibir,
mulut serta lidah. Mata terlihat berada di
bawah membrankulit yang tipis. Pada
masa ini terbentuk juga tangan dan kaki
walau tidak begitu jelas.
3 bulan Terlihat pembentukan telinga. Bayi
sudah dapat menggerakkan anggota
badannya. BayiBayi sudah terlihat
seperti manusia yang lengkap.
Payudara ibu akan sedikit membengkak
karena terdapat hormone estrogen dan
progesterone sebagai persediaan asi.
BayiBayi tumbuh dengan pesat dan
mulai mengangkat kepala ke atas jauh
dari dadanya. Alat kelamin luar mulai
terbentuk tetapi masih kecil sehingga
masih sulit untukmenentukan jenis
kelamin bayi. BayiBayi membesar
dengan cepat dan wajahnya semakin
jelas. Jari tangan dan kaki mulai
terbentuk termasuk telinga dan kelopak
mata.

4 bulan Kepalabayi membesar dengan cepat.


Badannya juga semakin membesar
menyesuaikan dengan besar kepala.
Kuku kaki dan tangan mulai tumbuh.
Terjadi perubahan yang kentara akibat
perubahan hormone. Bayi-Bayi telah
terbentuk sepenuhnya dan perlu
diberikan nutrisi yang cukup oleh
plasenta. Kini bayi telah mempunyai
tulang yang kuat dan dapat mendengar
suara. Bayi-bayi sudah mampu
menggenggam tangannya dan
menghisap ibu jari. Kelopak mata masih
tertutup sampai minggu ke 26 tapi dapat
merasakan perubahan cahaya. Bayi
juga dapat menelan. DetakDetak
jantung bayi semakin kuat.
Kecepatannya dua kali lipat dari detak
jantung kita. Pada masa ini bayi terlihat
kurus karena tidak punya lapisan lemak.
Kulitnya sangat tipis sehingga kita
mampu melihat aliran darahnya. Pada
tahap ini ibu akan mengalami masalah
sembelit karena pergerakan usus
menjadi lambat. Karenanya hindarilah
memakai pakaian ketat agar ibu dalam
keadaan santai.

5 bulan Taksiran panjang janin adalah 14 cm


dengan berat sekitar 150 gram. Rahim
dapat diraba tepat di bawah pusar,
ukurannya kira-kira sebesar buah
semangka. Pertumbuhan rahim ke
depan akan mengubah keseimbangan
tubuh ibu. Sementara peningkatan
mobilitas persendian ikut mempengaruhi
perubahaan postur tubuh sekaligus
menyebabkan keluhan punggung.
Keluhan ini makin bertambah bila
kenaikan berat badan tak terkendali.
Untuk mengatasinya, biasakan
berbaring miring ke kiri, hindari berdiri
terlalu lama dan mengangkat beban
berat. Selain itu, sempatkan sesering
mungkin kaki dengan
mengangkat/mengganjalnya pakai
bantal. Mulai usia ini hubungan interaktif
antara ibu dan janinnya kian terjalin
erat. Tak mengherankan setiap kali si
ibu gembira, sedih, lapar atau
merasakan hal lain, janin pun
merasakan hal sama Panjang janin
diperkirakan 13-15 cm dengan taksiran
berat 200 gram. Sistem saraf janin yang
terbentuk di minggu ke-4, di minggu ini
makin sempurna perkembangannya,
yakni dengan diproduksi cairan
serebrospinalis yang mestinya
bersirkulasi di otak dan saraf tulang
belakang tanpa hambatan. Nah, jika
lubang yang ada tersumbat atau aliran
cairan tersebut terhalang oleh penyebab
apa pun, kemungkinan besar terjadi
hidrosefalus/penumpukan cairan di otak.
Jumlah cairan yang terakumulasi
biasanya sekitar 500-1500 ml, namun
bisa mencapai 5 liter! Penumpukan ini
jelas berdampak fatal mengingat betapa
banyak jumlah jaringan otak janin yang
tertekan oleh cairan tadi panjang janin
mencapai kisaran 14-16 cm dengan
berat sekitar 260 gram. Kulit yang
menutupi tubuh janin mulai bisa
dibedakan menjadi dua lapisan, yakni
lapisan epidermis yang terletak di
permukaan dan lapisan dermis yang
merupakan lapisan dalam. Epidermis
selanjutnya akan membentuk pola-pola
tertentu pada ujung jari, telapak tangan
maupun telapak kaki. Sedangkan
lapisan dermis mengandung pembuluh-
pembuluh darah kecil, saraf dan
sejumlah besar lemak seiring
perkembangannya yang pesat,
kebutuhan darah janin pun meningkat
tajam. Agar anemia tak mengancam
kehamilan, ibu harus mencukupi
kebutuhannya akan asupan zat besi,
baik lewat konsumsi makanan bergizi
seimbang maupun suplemen yang
dianjurkan dokter beratnya sekitar 350
gram dengan panjang kira-kira 18 cm.
Pada bulan ini, berbagai sistem organ
tubuh mengalami pematangan fungsi
dan perkembangan. Dengan perut yang
kian membuncit dan keseimbangan
tubuh yang terganggu, bukan saatnya
lagi melakukan olahraga kontak seperti
basket yang kemungkinan terjatuhnya
besar. Hindari pula olahraga
peregangan ataupun yang bersikap
kompetitif, semisal golf atau bahkan
lomba lari.

6 bulan Beratnya sekitar 350 gram dengan


panjang kira-kira 18 cm. Pada bulan ini,
berbagai sistem organ tubuh mengalami
pematangan fungsi dan perkembangan
dengan perut yang kian membuncit dan
keseimbangan tubuh yang terganggu,
bukan saatnya lagi melakukan olahraga
kontak seperti basket yang
kemungkinan dengan berat mencapai
taksiran 400-500 gram dan panjang
sekitar 19 cm, si ibu kian mampu
beradaptasi dengan kehamilannya.
Kekhawatiran bakal terjadi keguguran
juga sudah pupus. Tak heran bila ibu
amat menikmatinya karena keluhan
mual-muntah sudah berlalu dan kini
nafsu makannya justru sedang
menggebu, hingga ia mesti berhati-hati
agar tak terjadi pertambahan berat
badan yang berlebih. CiriCiri khas usia
kehamilan ini adalah substansi putih
mirip pasta penutup kulit tubuh janin
yang disebut vernix caseosa. Fungsinya
melindungi kulit janin terhadap cairan
ketuban maupun kelak saat berada di
jalan lahir. Di usia ini pula kelopak mata
mulai menjalankan fungsinya untuk
melindungi mata dengan gerakan
menutup dan membuka. Jantung janin
yang terbentuk di minggu ke-5 pun
mengalami “modifikasi” sedemikian rupa
dan mulai menjalankan fungsinya
memompa darah sebagai persiapannya
kelak saat lahir ke dunia. Tubuh janin
tak lagi terlihat kelewat ringkih karena
bertambah montok dengan berat hampir
mencapai 550 gram dan panjang sekitar
20 cm. Kendati begitu, kulitnya masih
tampak keriput karena kandungan
lemak di bawah kulitnya tak sebanyak
saat ia dilahirkan kelak. Namun wajah
dan tubuhnya secara keseluruhan amat
mirip dengan penampilannya sewaktu
dilahirkan nanti. Hanya saja rambut
lanugo yang menutup sekujur tubuhnya
kadang berwarna lebih gelap di usia
kehamilan ini. JaninJanin makin terlihat
berisi dengan berat yang diperkirakan
mencapai 600 gram dan panjang sekitar
21 cm. Rahim terletak sekitar 5 cm di
atas pusar atau sekitar 24 cm di atas
simfisis pubis/tulang kemaluan.
Kelopak-kelopak matanya kian
sempurna dilengkapi bulu mata.
Pendengarannya berfungsi penuh.
Terbukti, janin mulai bereaksi dengan
menggerakkan tubuhnya secara lembut
jika mendengar irama musik yang
disukainya. Begitu juga ia akan
menunjukkan respon khas saat
mendengar suara-suara bising atau
teriakan yang tak disukainya.

7 bulan Berat bayi kini mencapai sekitar 700


gram dengan panjang dari puncak
kepala sampai bokong kira-kira 22 cm.
Sementara jarak dari puncak rahim ke
simfisis pubis sekitar 25 cm. Bila ada
indikasi medis, umumnya akan
dilakukan usg berseri seminggu 2 kali
untuk melihat apakah perkembangan
bayi terganggu atau tidak. Yang
termasuk indikasi medis di antaranya
hipertensi ataupun preeklampsia yang
membuat pembuluh darah menguncup,
hingga suplai nutrisi jadi terhambat.
Akibatnya, terjadi iugr (intra uterin
growth retardation atau perkembangan
janin terhambat). Begitu juga bila
semula tidak ada, tiba-tiba muncul
gangguan asma selama kehamilan di
usia ini berat bayi diperkirakan hampir
mencapai 850 gram dengan panjang
dari bokong dan puncak kepala sekitar
23 cm. Denyut jantung sudah jelas-jelas
terdengar, normalnya 120-160 denyut
per menit. Ketidak normalan seputar
denyut jantung harus dicermati karena
bukan tak mungkin merupakan gejala
ada keluhan serius sementara rasa tak
nyaman berupa keluhan nyeri pinggang,
kram kaki dan sakit kepala akan lebih
sering dirasakan si ibu. Begitu juga
keluhan nyeri di bawah tulang rusuk dan
perut bagian bawah, terutama saat bayi
bergerak. Sebab, rahim jadi makin
besar yang akan memberi tekanan pada
semua organ tubuh. Termasuk usus
kecil, kantung kemih dan rektum. Tak
jarang ibu hamil jadi terkena sembelit,
namun terpaksa bolak-balik ke kamar
mandi karena beser bayi kini beratnya
melebihi 1000 gram. Panjang totalnya
mencapai 34 cm dengan panjang
bokong ke puncak kepala sekitar 24 cm.
Di minggu ini kelopak mata mulai
membuka. Sementara retina yang
berada di bagian belakang mata,
membentuk lapisan-lapisan yang
berfungsi menerima cahaya dan
informasi mengenai pencahayaan itu
sekaligus meneruskannya ke otak jika
terjadi “kesalahan” pembentukan
lapisan-lapisan inilah yang kelak
memunculkan katarak
kongenital/bawaan saat bayi dilahirkan.
Lensa jadi berkabut atau keputihan.
Walaupun dipicu oleh faktor genetik,
katarak bawaan ini ditemukan pada
anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang
terserang rubella pada usia kehamilan
di minggu-minggu akhir trimester dua
janin dapat membedakan suara yang
bernada tinggi atau rendah

8 bulan Janin dapat membedakan suara yang


bernada tinggi atau rendah Gerakan
nafas jadi lebih sering dan terjadi 30-
40% waktu pada kebanyakan janin.
AlveoliAlveoli yang sesungguhnya atau
sel ‘kantung’ udara mulai berkembang
dalam paru-paru mereka akan terus
terbentuk hingga 8 tahun setelah lahir.
Janin memperlihatkan saat-saat aktifitas
yang terkoordinasi dengan adanya
waktu istirahat perengai ini
menunjukkan refleks dari susunan saraf
tengah.
9 bulan Alveoli yang sesungguhnya atau sel
‘kantung’ udara mulai berkembang
dalam paru-paru mereka akan terus
terbentuk hingga 8 tahun setelah lahir
janin memiliki genggaman yang kuat
janin memulai tanda-tanda kelahiran
dengan mengeluarkan sejumlah besar
hormone yang disebut estrogen dan
kemudian memulai masa peralihan dari
janin menjadi bayi baru lahir kelahiran
ditandai dengan kontraksi kuat pada
rahim yang mengakibatkan kelahiran
anak.

IV. Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan organ genetalia reproduksi pria dan wanita?
2. Jelaskan mekanisme siklus menstruasi ?
3. Sebutkan perbedaan sex sekunder pada pria dan wanita ?
4. Sebutkan dan jelaskan fase-fase pada proses fertilisasi ?
5. Jelaskan secara singkat 3 tahap embrionik ?
6. Perbedaan antara embrio dan zigot adalah ?

V. Rangkuman
Gamet adalah sel reproduksi yang digunakan selama reproduksi
seksual untuk menghasilkan organisme baru yang disebut zigot. Sex
primer pada pria adalah mengalami mimpi basah dan pada wanita
mengalami menstruasi. Sedangkan sex sekunder pada pria antara lain
bau tubuh, tumbuh jakun, tumbuh kumis dan janggut, tumbuh rambut-
rambut halus diketiak dan organ kelamin, organ kelamin membesar
suara berubah menjadi berat dada tampak bidang. Sedangkan pada
wanita tumbuh rambut-rambut halus diketiak dan organ kemaluan,
payudara dan pinggul mulai membesar, organ kelamin membesar. Alat
reproduksi pria terdiri dari internal dan eksternal. Fungsi utamanya
adalah sebagai saluran reproduksi dan sebagai saluran kemih. Sperma
dibentuk didalam testis dan akan keluar saat terjadi stimulasi seksual .
sperma akan membawa faktor genetic dan kromosom. Alat reproduksi
wanita terdiri dari dua bagian yaitu ekstenal dan internal masing-
masing memiliki bagian berperan dalam tugasnya masing-masing yang
saling menunjang. Wanita sudah memiliki bakal sel telur sejak lahir
yang akan berkembang menjadi sel telur melalui siklus menstruasi dan
peristiwa ovulasi. Menstruasi adalah suatu keadaan fisiologis atau
normal, merupakan peristiwa pengeluaran darah lender dan sisa-sisa
sel secara berkala yang berasal dari mukosa uterus dan terjadi relative
teratur mulai dari menarche sampai menopause kecuali pada masa
hamil dan laktasi. Selama siklus menstruasi jumlah hormon estrogen
dan progesterone dihasilkan oleh ovarium berubah. Bagian pertama
siklus menstruasi yang dihasilkan oleh ovarium adalah sebagian
estrogen. Siklus menstruasi dibagi menjadi siklus ovarium dan siklus
endometrium.

VI. Tes Formatif


1. Mulai akifnya organ reproduksi wanita ditandai dengan peristiwa….
a. Mimpi basah
b. Ovum
c. Menstruasi
d. Gestasi
e. Fertilisasi
2. Berhentinya kemampuan wanita untuk menghasilkan ovum disebut….
a. Ovulasi
b. Menstruasi
c. Fertilisasi
d. Monopouse
e. Oogami
3. Struktur luar alat kelamin pria yang berfungsi menyalurkan sprema
disebut….
a. Skrotum
b. Penis
c. Vas deverens
d. Uretra
e. Kelenjar prostat
4. Bagian tubuh wanita yang menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron adalah…
a. Uterus
b. Tuba falopi
c. Ovarium
d. Endometrium
e. Klitoris
5. Pada siklus menstruasi terjadi peningkatan hormon CH, peristiwa ini
terjadi pada fase
a. Praovulasi
b. Ovulasi
c. Pasca ovulasi
d. menstruasi
e. Fase meiosis

VII. Umpan balik atau tindak lanjutan


1. Mulai akifnya organ reproduksi wanita ditandai dengan peristiwa….
A. Jawaban a (salah), karena Mimpi basah adalah ciri primer pada
laki-laki.
B. Jawaban b (salah), karena Ovum adalah sel telur
C. Jawaban c (benar), karena Menstruasi adalah proses keluarnya
darah dari vagina yag terjadi di akibatkan siklus bulanan alami
pada tubuh wanita yang di sebabkan oleh mulaiaktifnya organ
reproduksi wanita
D. Jawaban d (salah), karena Gestasi adalah periode waktu yang
harus di lewati dari proses konsepsi hingga kelahiran dimana
embrio atau janin berada dalam rahim seorang wanita.
E. Jawaban e (salah), karena Fertilisasi adalah proses
berfungsinya pronukleus jantan pad sperma dan pronukleus
betina pada ovum hingga berbentuk zigot.
2. Berhentinya kemampuan wanita untuk menghasilkan ovum
disebut….
A. Jawaban a (salah), karena Ovulasi adalah runtuhnya ovum dari
folikel dalam ovrium
B. Jawaban b (salah), karena Menstruasi adalah proses keluarnya
darah dari vagina yag terjadi di akibatkan siklus bulanan alami
pada tubuh wanita
C. Jawaban c (salah), karena fertilisasi adalah proses berfungsinya
pronukleus jantan pada sperma dan pronukleus betina pada
ovum hingga berbentuk zigot
D. Jawaban d (benar), karena Monopouse adalah berakhirnya
siklus menstrusi atau berhentinya kemampuan
E. Jawaban e (salah), karena oogami adalah peleburan dua gamet
yang berbeda
3. Struktur dalam alat kelamin pria yang berfungsi membawad sprema
dari epidimis disebut….
A. Jawaban a (salah), karena skrotum adalah katung yang
membungkus testis atau buah zakar
B. Jawaban b (salah), karena penis adalah organ kopulasi pada
pria
C. Jawaban b (benar), karena Vas deverens merupakan struktur
dalam dan merupakn saluran yang membawa sperma dari
epididimis
D. Jawaban d (salah), karena uretra memiliki dua fungsi yaitu pada
sistem kemih mengalirkan air kemih pada sistem reproduksi
menghasilakan air semen
E. Jawaban e (salah), karena kelenjar prostat merupakan struktur
dalam dan berfungsi menghasilkan cairan yang merupakan
sumber makanan bagi sperma
4. Bagian tubuh wanita yang menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron adalah…
A. Jawaban a (salah), karena uterus adalah organ muscular yang
selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implantasi, retensi,
dan nutrisi konseptus.
B. Jawaban b (salah), karena tuba falopi adalah saluran tempat
terjadinya fertilisasi
C. Jawaban c (benar), karena Ovarium berfungsi untuk
menghasikan sel telur dan memproduksi hormone seks utama
D. Jawaban d (salah), karena endometrium adalah lapisan dalam
uterus dan tempat menempelnya sel telur
E. Jawaban e (salah), karena Klitoris merupakan organ erektil yang
sangat sensitif dan merupakan sumber utama kenikmatan
seksual wanita
5. Pada siklus menstruasi terjadi peningkatan hormon CH, peristiwa ini
terjadi pada fase
A. Jawaban a (salah), karena fase ini hanya mengeluarkan hormon
gonadotropin yang merangsang hipofisis
B. Jawaban b (benar), karena pada ovulasi terjadi peningkatan
atau perubahan produksi hormon
C. Jawaban c (salah), karena pada fase pasca ovulasi tidak
memproduksi hormon estrogen sebanyak yang di produksi oleh
folikel de graff.
D. Jawaban d (salah), karena pada fase menstruasi terjadi
pemberhentian produksi hormon estrogen dan progesteron
E. Jawaban e (salah), karena pada fase meiosis masuk pada fase
pembelahan masa kehamilan

VIII. Kunci Jawaban


1. C
2. D
3. C
4. C
5. B
IX. Daftar pustaka
Pearce Evelyn, 2008 Anatomi dan Fisiologi untuk paramedis Jakarta
PT.Gramedia.
Prof.Sastrawinata, Sulaiman 2005. Obstetri Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung
Prawirahardjo Sarwono,2012 Ilmu Kebidanan Jakarta PT. Bina Pustaka
Sarwono
Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas XI.
Jakarta:Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai