SISTEM REPRODUKSI
II. PENDAHULUAN
A. Sasaran pembelajaran yang ingin dicapai
1. Menguasai anatomi dan fisiologi tubuh manusia patofisiologi
2. Menguasai prinsip fisika dan biokimia
3. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada individu,
keluarga, dan kelompok. Baik sehat maupun sakit dengan
memperhatikan aspek bio, psiko, sosialkultural, dan spiritual yang
menjamin keselamatan klien sesuai standar asuhan keperawatan.
B. Ruang lingkup bahan modul
1. Sistem reproduksi
C. Manfaat mempelajari modul
1. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
2. Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangu
ketergantungan terhadap kehadiran guru.
3. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi
yang harus dikuasai.
D. Urutan Pembahasan
1. Gamete formation
2. Organ sex primer dan sekunder
3. Sistem reproduksi laki-laki
4. Sistem reproduksi perempuan
5. Siklus hormonal perempuan
6. Fertilisasi dan kehamilan
E. Petunjuk Khusus
1. Bacalah secara cermat modul ini secara berurutan
2. Kerjakan setiap latihan dan tes formatif pada setiap materi
pembelajaran dalam modul ini untuk memperlancar pemahaman
anda.
1) Bau Tubuh
2) Tumbuh jakun
3) Tumbuh kumis dan janggut (rambut yang tumbuh di dagu)
4) Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kelamin
5) Organ kelamin membesar
6) Suara berubah menjadi berat
7) Dada tampak bidang
Namun, tidak semua laki-laki mengalami ciri-ciri kelamin
sekunder yang mencolok. Ada juga yang tidak mengalami
pertumbuhan kumis dan jakun.
2. Sex primer dan Sekunder Wanita
a. Ciri-ciri Sex Primer
Ciri primer pada perempuan adalah menstruasi. Dimana pada
awalnya mulai diproduksinya sel telur. Sel ini dihasilkan oleh
organ kelamin yang disebut indung telur atau ovarium. Alat
reproduksi pada perempuan terdiri atas ovarium, tuba falopi,
uterus, dan lubang kemaluan (vagina). Seperti yang telah
dijelaskan pada unit 1 bahwa menstruasi merupakan hasil
peluruhan yang disertai dengan pendarahan yang dikeluarkan
melalui vagina. Hal itu juga sebagai hasil dari sel telur yang
tidak bertemu sperma dan tidak mengalami pembuahan. Pada
suatu fase di mana ovum tidak dibuahi oleh sperma, maka
kurpus luteum akan berhenti memproduksi hormon progesteron
dan berubah menjadi korpus albikan yang menghasilkan sedikit
hormon diikuti meluruhnya lapisan endometrium yang telah
menebal, karena hormon estrogen dan progesteron telah
berhenti diproduksi. Pada fase ini, biasa disebut menstruasi
atau peluruhan dinding rahim.
b. Ciri-ciri Kelamin Sekunder
Ciri–.ciri seksual sekunder. Pada awal masa pubertas, kadar
LH dan FSH meningkat, dan merangsang pembentukan
hormone seksual yang menyebabkan :
1) Pematangan payudara, ovarium, rahim, dan vagina.
2) Dimulainya siklus menstruasi
3) Tiimbul ciri–ciri seksual sekunder (rambut kemaluan dan
ketiak).
4) Organ kelamin membesar
3. Fungsi
Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan
tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya
penis ke dalam vagina). Ereksi terjadi akibat interaksi yang
rumit dari sistem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di
otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda
spinalis ke penis. Arteri yang membawa darah ke korpus
kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respons,
yaitu berdilatasi (melebar). Arteri yang melebar menyebabkan
peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah
erektil terisi darah dan melebar. Otot-otot di sekitar vena yang
dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan
memperlambat aliran darahnya. Tekanan darah yang
meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter
penis bertambah. Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks,
yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya
mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis. Saraf
merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan
vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi ini
mendorong semen ke dalam uretra. Selanjutnya kontraksi otot
di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak
mengalir kembali ke dalam kandung kemih. Setelah terjadi
ejakulasi, arteri mengencang dan vena mengendur. Akibatnya
aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah
yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi
lunak.
4. Spermatogenesis dan Tahapannya
Spermatogenesis yang sempurna dicapai pada sebagian besar
laki-laki pada umur 16 tahun, dan kemudian berlangsung terus
selama hidup. Spermatogenesis tidak terjadi secara serentak
pada semua tubulisemiferi atau bahkan tidak serentak pada
bagian tubulus yang sama. Daur ini mulai pada lamina basalis
epitelum germinativum dalam jawabannya terhadap hormone
pemacu folikel (FSH). Pada saat spermatozoa berkembang,
maka spermatozoa ini akan mendekati lumen tubulus.
Pemasakan spermatozoa memerlukan waktu kira-kira 10 hari.
Spermatogoium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
Setelah reproduksi, spermatogonium ini diberi makan (nutrien)
oleh sel-sel Sertoli dan berkembang menjadi spermatosit
primer. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23 kromosom dan
2N kromatid. Spermatid : merupakan meiosis dari spermatosit
sekunder. Pada tahap ini terjadi pembelahan secara meiosis
yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan 1N
kromatid. Sperma : merupakan diferensiasi atau pematangan
dari spermatid. Pada tahap ini terjadi diferensiasi. Sperma
terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan merupakan
tahap sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.
Gambar 1.2 Proses Spermatogenesis
a. Sperma
1) Jumlah rata-rata Ejakulasi sebanyak 3,5 ml, tetapi kisaran
normalnya adalah antara 2 sampai 6 ml.
2) Kepadatan rata-rata 60.000.000-150.000.000 spermatozoa per
milliliter cairan seminal.
3) Kecepatan gerak Bervariasi pada pH cairan lingkungan. Rata-
rata kecepatan geraknya adalah 2-3 mm per menit, tetapi
dapat sampai selambat 0,5 mm per menit pada sekresi vagina
yang asam
a. Vulva
Merupakan suatu daerah yang menyelubungi vagina.
Tampak dari luar mulai dari mons pubis samapi tepi
perineum, terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae
externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
b. Mons Pubis/MonsVeneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada
masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
c. Labia Mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan
belakang, banyak mengandung pleksus vena. Di bagian
bawah perineum, labia mayora menyatu pada commisura
posterior. Berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar
bagian dalam tetap lembab.
d. Labia Minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora tidak mempunyai
folikel rambut. Memiliki jaringan saraf sensorik yang luas
yang sangat peka karena mengandung ujung syaraf.
e. Clitoris
Merupakan organ kecil yang terletak pada pertemuan antara
kedua labia dan dasar mons pubis. Terdiri dari caput/glans
clitoridis yang terletak di bagian superior vulva dan corpus
clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Terdapat juga respetor androgen pada clitoridis
f. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoridis, batas bawah fourchet,
batas lateral labia minora. Antara fourchet dan vagina
terdapat fossa navicularis.
g. Introitus/orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis tertutup
lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara/hymen utuh tanpa
robekan. Hymen yang abnormal misalnya primer tidak
berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina
dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga
genitalia interna.
h. Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari
tepi cervik uteri di bagian kranial dorsal sampai kevulva di
bagian kaudal ventral. Panjangya sekitar 8-10 cm. Fungsi
vagina untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk
jalan lahir, dan untuk kopulasi (persetubuhan). Pada bagian
ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh selaput dara.
i. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi anus. Perineum
meregang pada persalinan kadang perlu dipotong
(episiotemi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah
rupture.
2. Alat Reproduksi Internal
Gambar 1.4. Alat Reproduksi Wanita Bagian Internal
a. Uterus
Suatu organ muskular bebentuk seperti buah pir, beratnya 30-
50 gr dan panjang 9 cm, lebar 6 cm, dilapisi peritoneum.
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implantasi,
retensi, dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan,
konstraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi
konsepsi dikeluarkan. Uterus terdiri dari 3 lapisan:
1) Lapisan Parametrium
Lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan
rongga perut.
2) Lapisan Myometrium
Berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan.
3) Lapisan Endometrium
Lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang
sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri dari lapisan kelenjar yang
berisi pembuluh darah. Setelah menstruasi permukaan
dalam uterus menjadi tebal karena pengaruh hormone
estrogen.
b. Serviks Uteri
Merupakan penghubung antara vagina dan rahim. Bagian
terbawah uterus terdiri dari pars vaginalis dan pars
supsvaginalis. Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida)
lubang ostium eksternum bulat kecil, setelah pernah/riwayat
melahirkan primipara/multigravida berbentuk garis melintang.
Posisi serviks mengarah ke kaudal posterior setinggi spina
ischiadica. Serviks memproduksi cairan berlendir (mucus).
Pada sekitar waktu ovulasi mucus ini menjadi banyak, elastis,
dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai
uterus.
c. Corpus Uteri
Lapisan paling luar serosa/peritoneum yang melekat pada
ligamentum latum uteri di intra abdomen, lapisan tengah
muskular/miometrium berupa otot tiga lapis serta dalam lapisan
endometrium yang melapisi dinding cavum uteri menebal dan
runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon
ovarium.
d. Vaskularisasi Uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca
interna serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
e. Salping/Tuba Fallopi
Dikenal dengan istilah saluran telur. Embriologik uterus dan
tuba berasl dari ductus mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan
panjang 8-14 cm. Berfungsi sebagai jalan transportasi ovum
dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri dari:
e. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval terletak di dalam rongga
peritoneum sepasang kiri-kanan. Berfungsi dalam
pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi,
sintesis, dan sekresi hormon-hormon steroid. Berhubungan
dengan pars infundibulum tuba fallopi melalui perlekatan
fimbriae.
IV. Latihan
1. Sebutkan dan jelaskan organ genetalia reproduksi pria dan wanita?
2. Jelaskan mekanisme siklus menstruasi ?
3. Sebutkan perbedaan sex sekunder pada pria dan wanita ?
4. Sebutkan dan jelaskan fase-fase pada proses fertilisasi ?
5. Jelaskan secara singkat 3 tahap embrionik ?
6. Perbedaan antara embrio dan zigot adalah ?
V. Rangkuman
Gamet adalah sel reproduksi yang digunakan selama reproduksi
seksual untuk menghasilkan organisme baru yang disebut zigot. Sex
primer pada pria adalah mengalami mimpi basah dan pada wanita
mengalami menstruasi. Sedangkan sex sekunder pada pria antara lain
bau tubuh, tumbuh jakun, tumbuh kumis dan janggut, tumbuh rambut-
rambut halus diketiak dan organ kelamin, organ kelamin membesar
suara berubah menjadi berat dada tampak bidang. Sedangkan pada
wanita tumbuh rambut-rambut halus diketiak dan organ kemaluan,
payudara dan pinggul mulai membesar, organ kelamin membesar. Alat
reproduksi pria terdiri dari internal dan eksternal. Fungsi utamanya
adalah sebagai saluran reproduksi dan sebagai saluran kemih. Sperma
dibentuk didalam testis dan akan keluar saat terjadi stimulasi seksual .
sperma akan membawa faktor genetic dan kromosom. Alat reproduksi
wanita terdiri dari dua bagian yaitu ekstenal dan internal masing-
masing memiliki bagian berperan dalam tugasnya masing-masing yang
saling menunjang. Wanita sudah memiliki bakal sel telur sejak lahir
yang akan berkembang menjadi sel telur melalui siklus menstruasi dan
peristiwa ovulasi. Menstruasi adalah suatu keadaan fisiologis atau
normal, merupakan peristiwa pengeluaran darah lender dan sisa-sisa
sel secara berkala yang berasal dari mukosa uterus dan terjadi relative
teratur mulai dari menarche sampai menopause kecuali pada masa
hamil dan laktasi. Selama siklus menstruasi jumlah hormon estrogen
dan progesterone dihasilkan oleh ovarium berubah. Bagian pertama
siklus menstruasi yang dihasilkan oleh ovarium adalah sebagian
estrogen. Siklus menstruasi dibagi menjadi siklus ovarium dan siklus
endometrium.