Wa0032
Wa0032
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Kelompok 3 3- 1
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
3.1.3. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut, (SNI 03–1968–1990).:
a. Timbangan neraca dengan ketelitian 0,2 % dari berat benda uji
b. Satu set saringan :
25,4 mm ( 1” );
19,1 mm ( 3/4” );
12,5 mm ( 1/2” );
9,5 mm ( 3/8” );
No.4 ( 4,75 mm );
No.8 ( 2,36 mm );
No.30 ( 0,60 mm );
No.50 ( 0,30 mm );
No.100 ( 0,15 mm );
No.200 ( 0,075 mm );
Panci
c. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai
( 110 5C );
d. Mesin pengguncang saringan;
e. Talam atau wadah;
f. Kuas, sikat kuningan, sendok cekung, dan alat- alat lainnya.
Kelompok 3 3- 2
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3- 3
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
3.2.1. Pengertian
Ada beberapa berat jenis agregat halus antara lain : (SNI 03–1970–1990)
a) Berat Jenis Curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
jenuh, pada suhu 25C;
b) Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh yaitu perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C.
c) Berat Jenis Semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
kering pada suhu 25C;
d) Penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap, terhadap
berat agregat kering yang dinyatakan dalam persen.
Kelompok 3 3- 4
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3- 5
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3- 6
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
a. Berat Jenis Curah ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
jenuh, pada suhu 25C.
b. Berat Jenis Kering Permukaan Jenuh yaitu perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu 25C.
c. Berat Jenis Semu ialah perbandingan antara berat agregat kering dan
berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan
kering pada suhu 25C;
d. Penyerapan ialah perbandingan berat air yang dapat diserap, terhadap
berat agregat kering yang dinyatakan dalam persen.
Kelompok 3 3- 7
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3- 8
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
3.4.3. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Termometer
2) Cincin kuningan
3) Bola baja diameter 9,53 mm, berat 3,50 ± 0,05 gram;
4) Alat pengarah bola;
Kelompok 3 3- 9
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3 - 10
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
2) Isilah bejana dengan air suling baru, dengan suhu (5±1)oC sehingga
tinggi permukaan air berkisar antara 101,6 mm sampai 108 mm.
3) Letakkan termometer yang sesuai untuk pekerjaan ini di antara kedua
benda uji (kurang lebih 12,7 mm dari tiap cincin); periksa dan aturlah
jarak antara permukaan pelat dasar dengan dasar benda uji sehingga
menjadi 25,4 mm.
4) Letakkan bola-bola baja yang bersuhu 5oC di atas dan di tengah
permukaan masing-masing benda uji yang bersuhu 5oC menggunakan
penjepit dengan memasang kembali pengarah bola; tahan temperatur
5oC±1oC selama 15 menit.
5) Panaskan bejana sehingga kenaikan suhu menjadi 5oC per menit;
kecepatan pemanasan ini tidak boleh diambil dari kecepatan pemasan
rata-rata dari awal dan akhir pekerjaan ini; untuk tiga menit yang
pertama perbedaan kecepatan pemasan tidak boleh melebihi 0,5oC.
6) Apabila kecepatan pemanasan melebihi ketentuan dalam 2.3.5
maka pekerjaan diulang.
7) Apabila dari suatu pekerjaan duplo perbedaan suhu dalam cara
pengujian ini melebihi 1oC maka pekerjaan diulang.
Kelompok 3 3 - 11
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
b. Tujuan
Tujuan metode ini adalah menyeragamkan cara pengujian untuk
pengendalian mutu bahan dalam pelaksanaan pembangunan.
3.5.3. Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Alat penetrasi yang dapat menggerakkan pemegang jarum naik-turun
tanpa gesekan dan dapat mengukur penetrasi sampai 0,1 mm.
2) Pemegang jarum seberat (47,5±0,05) gram yang dapat dilepas dengan
mudah dari alat penetrasi untuk peneraan.
3) Pemberat dari (50 ± 0,05) gram atau (100 + 0,05) gram masing-masing
dipergunakan untuk pengukuran penetrasi dengan beban 100 gram dan
200 gram.
4) Jarum pentrasi dibuat dari stainless steel tanda (grade) 140oC atau HRC
54 sampai 60 dengan ukuran dan bentuk lihat Gambar 2. Ujung jarum
harus berbentuk kerucut terpancung dengan berat jarum 2,5 ± 0,05 gram
(Lihat Gambar 1).
5) Cawan contoh terbuat dari logam atau gelas berbentuk silinder dengan
dasar yang rata berukuran sebagai berikut :
Kelompok 3 3 - 12
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
7) Tempat air untuk benda uji ditempatkan di bawah alat penetrasi; tempat
tersebut mempunyai isi tidak kurang dari 350 ml dan tinggi yang cukup
untuk merendam benda uji tanpa bergerak.
8) Pengatur waktu
Untuk pengukuran penetrasi dengan tangan (manual) diperlukan stop
watch dengan skala pembagian terkecil 0,1 detik atau kurang dan
kesaiahan tertinggi per 60 detik; untuk pengukuran penetrasi dengan
alat otomatis, kesalahan alat tersebut tidak boleh melebihi 0,1 detik.
9) Termometer, termometer bak perendam harus ditera (lihat Gambar 2
dan Daftar 1).
Kelompok 3 3 - 13
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
4) Tutup benda uji agar bebas dari debu dan diamkan pada suhu
ruang selama 1 sampai 1,5 jam untuk benda uji kecil, dan 1,5 sampai 2
jam untuk yang besar.
Kelompok 3 3 - 14
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
8) Lepaskan jarum dari pemegang jarum dan siapkan alat penetrasi untuk
pekerjaan berikutnya.
9) Lakukan pekerjaan 1) sampai 8) di atas tidak kurang dari 3 kali untuk
benda uji yang sama, dengan ketentuan setiap titik pemeriksaan berjarak
satu sama lain dan dari tepi dinding lebih dari 1 cm.
Gambar 1. Termometer
Kelompok 3 3 - 15
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
3.6.3. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan adalah sebagai berikut :
1) Termometer.
2) Bak perendam yang dilengkapi pengatur suhu dengan ketelitian (25oC ±
0,1oC).
3) Piknometer 30 ml.
4) Air suling sebanyak 1000 ml.
5) Bejana gelas, kapasitas 1000 ml.
Kelompok 3 3 - 16
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
3.6.6. Perhitungan
Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikkut :
Keterangan :
A = berat piknometer (dengan penutup) (gram)
B = berat piknometer berisi air (gram)
C = berat piknometer berisi aspal (gram)
D = berat piknometer berisi asal dan air (gram)
Kelompok 3 3 - 17
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Gambar 3. Piknometer
Kelompok 3 3 - 18
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3 - 19
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3 - 20
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3 - 21
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3 - 22
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
3.7.7. Perhitungan
Untuk menghitung hasil pengujian, digunakan table dan rumus sebagai
berikut :
Kelompok 3 3 - 23
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Tabel Benda
Isi benda uji Tabel Benda uji Isi benda uji Angka
Angka korelasi uji
(cm)3 (mm) (cm)3 korelasi
(mm)
200-213 25,4 5,56 421-431 52,4 1,39
214-225 27,0 5,00 432-443 54,0 1,32
226-237 28,6 4,55 444-456 55,6 1,25
238-250 30,2 4,17 457-470 57,2 1,19
251-264 31,8 3,85 471-482 58,7 1,14
265-276 33,3 3,57 483-495 60,3 1,09
277-289 34,9 3,33 496-508 61,9 1,04
290-301 36,5 3,03 509-522 63,5 1,00
302-316 38,1 2,78 523-535 65,1 0,96
317-328 39,7 2,50 536-546 66,7 0,93
329-340 41,3 2,27 547-559 68,3 0,89
341-353 42,9 2,08 560-573 69,9 0,86
354-367 44,4 1,92 574-585 71,4 0,83
368-379 46,0 1,79 586-598 73,0 0,81
380-392 47,6 1,67 599-610 74,6 0,78
393-405 49,2 1,56 611-625 76,2 0,76
406-420 50,8 1,47
Tabel 2
Kelompok 3 3 - 24
Praktikum Perancangan Perkerasan Jalan
Kelompok 3 3 - 25