Anda di halaman 1dari 4

 Mekanisme Kerja Amoxicillin

Merupakan turunan dari ampicillin dan memiliki spektrum antibakteri yang serupa (gram
positif dan gram negatif); aksi bakterisida (membunuh kuman) sama seperti penisilin, bekerja
pada bakteri yang dituju ketika melakukan tahap multiplikasi (memperbanyak diri) dengan
menghambat biosintesis (pembentukan) dinding sel mukopeptida pada kuman, namun memiliki
bioaviabilitas superior dan lebih stabil menahan asam lambung dan memiliki aktivitas spektrum
bakteri yang lebih luas daripada penislin, kurang aktif daripada penisilin ketika melawan
Streptococcus pneumococcus, strain penislin resisten juga nantinya akan resisten terhadap
amoksilin, namun ketika diberikan dosis yang lebih besar mampu efektif, dan daripada penisilin,
amoksilin lebih efektif melawan organisme gram negatif (seperti Neiseria meningitidis,
Hemophilus influenza).

 Mekanisme Kerja Asam Klavulanat

Cara kerja Co amoxcilav m erupakan gabungan kerja antara amoxicillin dengan asam
klavulanat. Amoxicillin bekerja dengan cara menghancurkan peptidoglikan yang merupakan
pelindung dinding sel bakteri. Saat bakteri membelah diri, amoxicillin bekerja menghambat
pembentukan peptidoglikan sehingga bakteri mengalami lisis dan mati. Sementara itu asam
klavulanat merupakan substansi yang dapat menghambat pembentukan beta-laktamase yang
diproduksi bakteri untuk melindungi dirinya dari serangan antibiotik tipe penisilin seperti
amoxicillin.Gabungan amoxicillin dan asam klavulanat ini membuat co amoxiclav ampuh
mengatasi serangan bakteri dari berbagai jenis termasuk juga bakteri yang resisten terhadap
amoxicillin.

 Mekanisme kerja PVP

Dengan mekanisme kerja menangkap radikal bebas yang merupakan salah satu penyebab
kerusakan sel-sel hati. Sebagai perekat yang baik dalam larutan air atau alkohol, mempunyai
kemampuan sebagai pengikat kering (Banker and Anderson, 1986). Berdasarkan penelitian
Muktamar (2007), PVP bagus untuk proses penggranulan, hasil granul lebih cepat kering,
memiliki sifat alir yang baik, sudut diam minimum, menghasilkan fines lebih sedikit dan daya
kompatibilitasnya lebih baik sehingga dapat menghasilkan tablet yang lebih bagus. PVP dapat
membentuk ikatan kompleks dengan bebagai molekul obat sehingga banyak obat-obat yang
kelarutannya meningkat dengan adanya PVP, dimana ikatan PVP lebih lemah sehingga lebih
mudah melepaskan obatnya. Tidak mengeras selama penyimpanan (Lachman, 1994).

 Mekanisme kerja CMC Na


CMC ini mudah larut dalam air panas maupun air dingin. Pada pemanasan dapat terjadi
pengurangan viskositas yang bersifat dapat balik (reversible). Viskositas larutan CMC
dipengaruhi oleh pH larutan, kisaran pH Na-CMC adalah 5-11 sedangkan pH optimum adalah 5,
dan jika pH terlalu rendah (<3), Na-CMC akan mengendap (Anonymous.2004). Na-CMC akan
terdispersi dalam air, kemudian butir-butir Na-CMC yang bersifat hidrofilik akan menyerap air
dan terjadi pembengkakan. Air yang sebelumnya ada di luar granula dan bebas bergerak, tidak
dapat bergerak lagi dengan bebas sehingga keadaan larutan lebih mantap dan terjadi
peningkatan viskositas (Fennema, Karen and Lund, 1996). Hal ini akan menyebabkan partikel-
partikel terperangkap dalam sistem tersebut dan memperlambat proses pengendapan karena
adanya pengaruh gaya gravitasi.

 Mekanisme kerja Sukrosa

 Mekanisme kerja Eritrosin


Zat pewarna Eritrosin larut dalam air dan ethanol. Ketika dilarutkan di air, terdapat
kurang dari 0,2% bahan yang tidak larut. Zat pewarna ini mengandung seng (Zn) tidak lebih dari
50mg/kg dan mengandung timbal (Pb) kurang dari 2mg/kg. Melalui pengeringan pada suhu
1350C, terjadi kehilangan bahan kurang dari 13% bersama dengan klorida dan sulfat yang
dihitung sebagai garam natrium. Eritrosin juga mengandung iodium anorganik sebesar tidak
lebih dari 0,1% yang dihitung sebagai natrium iodida.
 Mekanisme Kerja Strowberry Essence

Cara Kerja:

1) Di siapkan alat dan bahan


2) Dikalibrasi botol 100ml
3) Dilarutkan kalsium 40.000 mg dengan menggunakan air murni sedikit demi sedikit untuk
mempercepat proses pelarutan dilakukan dengan pengadukan
4) Dilarutkan benzokonium klorida sebanyak 0, 0002 mg dengan menggunakan air murni,
di aduk higga homogeny
5) Dicampurkan benzalkonium klorida yang telah dilarutkan pada larutan kalsium yang juga
telah dilarutkan sebelumnya
6) Dilarutkan 67 mg sukrosa dengan air murni, di aduk hingga homogeny
7) Dicampurkan sukrosa yang telah laryt dengan bahan yang telah dicampurkan
sebelumnya.diaduk hingga homogeny.
8) Ditambahkan larutan sorbital sebanyak 20mg.
9) Ditambahkan perasa strawberry secukupnya dan pewarna eritrosin sebanyak 0,0005
mguntuk memberi warna merah.
10) Diaduk semua bahan hingga homogeny.
11) Dimasukkan kedalam botol yang telah di kalibrasi.
12) Dicukupkan 100ml air sedikit demi sedikit.
 Mekanisme Kerja Asam Benzoat
Mekanisme kerja asam benzoat atau garamnya berdasarkan pada permeabilitas membran
sel mikroba terhadap molekul-molekul asam yang tidak terdisosiasi. Isi sel mikroba mempunyai
pH yang selalu netral. Bila pH sitoplasma mikroba menjadi asam atau basa, maka akan terjadi
gangguan pada organ-organ sel sehingga metabolisme terhambat dan akhirnya sel mati.
Membran sel mikroba hanya permeabel terhadap molekul asam yang tidak terdisosiasi, maka
untuk mendapatkan efektivitas yang tinggi sebaiknya asam-asam tersebut digunakan dalam
lingkungan asam. Hal ini juga disebabkan pada pH netral dan basa, asam-asam organik terurai
menjadi ion-ionnya (Winarno, F.G. dan B. S. Laksmi, 1974).
 Mekanisme Aqua ad (Air)
Mekanisme kerja Purified Water System
Purified water system merupakan sistem pengolahan air yang dapat menghilangkan
berbagai cemaran (ion, bahan organik, partikel, mikroba dan gas) yang terdapat di dalam air
yang akan digunakan untuk produksi. Air (raw water) pengolahan air dapat diperoleh dari air
PDAM (city water), Shallow well (sumur dangkal) dengan kedalaman 10-20 m, atau berasal dari
Deep well (sumur dalam) dengan kedalaman 80-150 m. Variasi mutu dari pasokan air mentah
(raw water) yang memenuhi syarat ditentukan dari target mutu air yang akan dihasilkan.
Demikian pula mutu air menentukan peralatan yang diperlukan untuk pengolahan air tersebut.
Purified water system terdiri dari: Multimedia filter, Carbon filter, Water softener, Heat
Exchanger (HE), Micro filter, Ultra filtration (R.O = Reverse Osmosis), dan Electro De-
Ionization (EDI).
Multimedia filter. Multimedia filter berfungsi untuk menghilangkan lumpur, endapan dan
partikel-partikel yang terdapat pada raw water. Multimedia filter terdiri dari beberapa filter
dengan porositas 6-12 mm; 2,4 – 4,8 mm; 1,2-2,4 mm; dan 0,6-1,2 mm. Filter-filter ini tersusun
dalam satu vessel (tabung) dengan bagian bawah tabung diberikan gravel atau pasir sebagai alas
vessel (sehingga sering juga disebut dengan sand filter).
Active Carbon filter. Carbon aktif adalah karbon yang telah diaktifkan dengan menggunakan uap
bertekanan tinggi atau karbon dioksida (CO2) yang berasal dari bahan yang memiliki daya
adsorbsi yang sangat tinggi. Biasanya digunakan dalam bentuk granular (butiran). Active carbon
berfungsi sebagai pre-treatment sebelum proses de-ionisasi untuk menghilangkan chlorine,
chloramine, benzene, pestisida, bahan-bahan organik, warna, bau dan rasa dalam air.
Water Softener Filter. Water softener filter berisi resin anionik yang berfungsi untuk
menghilangkan dan/atau menurunkan kesadahan air dengan cara mengikat ion Ca++ dan Mg++
yang menyebabkan tingginya tingkat kesadahan air.
Reverse Osmosis. Reverse osmosis merupakan teknik pembuatan air murni (purified water) yang
dapat menurunkn hingga 95% Total Dissolve Solids (TDS) di dalam air. Reverse osmosis terdiri
dari lapisan filter yang sangat halus (hingga 0,0001 mikron)
EDI (Elektonic De-Ionization). EDI merupakan perkembangan dari Ion Exchange system
dimana sebagai pengikat ion (+) dan (-) dipakai juga elektroda disamping resin. Elektroda ini
dihubungkan dengan arus listrik searah sehingga proses pemurnian air dapat berlangsung terus
menerus tanpa perlu regenerasi. Setelah melewati EDI, selanjutnya purified water yang
dihasilkan ditampung dalam tanki penampungan (storage tank) yang dilengkapi dengan CIP
(cleaning in place) dan looping system dan siap didistribusikan ke ruang produksi.

Anda mungkin juga menyukai