Anda di halaman 1dari 7

PROSPEK PANAS BUMI BERDASARKAN FAULT AND

FRACTURE DENSITY (FFD) PADA GUNUNG PATUHA,


JAWA BARAT
Ilham Muhammad NIM.21100119130084 1
1
Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Hanifsyahdansidiq2@gmail.com

Abstrak
Manifestasi panas bumi erat kaitannya dengan struktur berupa rekahan-rekahan batuan, sesar
atau bidang kontak antar jenis batuan. Mempelajari pola sesar dan zona rekahan dapat memandu indikasi
daerah produktif suatu reservoir panas bumi. Bidang sesar yang permeabel menjadi target dalam
ekplorasi panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur permukaan daerah panas
bumi berdasarkan densitas kelurusan, anomali magnetik, dan manifestasi panas bumi di permukaan.
Struktur permukaan dianalisis melalui kerapatan lineament di permukaan dengan metode FFD. Selain itu,
Pada penelitian ini dipergunakan juga peta anomali magnetik dan peta geologi untuk melihat korelasi
interpretasi kelurusan, sebaran manifestasi, dan pola-pola perubahan nilai magnetiknya.Adapun metode
penelitian yang digunakan adalah melalui studi pustaka yang mengkaji penelitian-penelitian sebelumnya.

Kata kunci : FFD, geotermal, linement

I. Pendahuluan Pada penelitian ini dipergunakan juga


Sebagai salah satu negara yang berada peta anomali magnetik dan peta geologi
di wilayah tropis, Indonesia dianugerahi untuk melihat korelasi interpretasi
sumber daya energi yang sangat kelurusan, sebaran manifestasi, dan pola-
bervariasi. Selain memiliki ketersediaan pola perubahan nilai magnetiknya.
sumber-sumber energi fosil, Indonesia Penelitian ini bertujuan untuk
juga dianugerahi potensi sumber daya mengidentifikasi struktur permukaan
energi baru terbarukan yang sangat daerah panas bumi berdasarkan densitas
beragam, mulai dari air, panas bumi, kelurusan, anomali magnetik, dan
biomasa, surya, angin, hingga uranium. manifestasi panas bumi di permukaa
Indonesia memiliki potensi panas bumi
yang sangat besar. Hal tersebut sangat erat II. Geologi Regional
kaitannya dengan posisi Indonesia dalam Gunung Patuha terletak di area zona
kerangka tektonik dunia. pegunungan kuarter Pulau Jawa. Area
Adanya manifestasi panas bumi di studi merupakan bentang alam vulkanik
permukaan terjadi karena perambatan yang dikelilingi oleh beberapa gunung
panas dari bawah permukaan atau akibat seperti gunung api Kamojang, Gunung
rekahan-rekahan yang memungkinkan Urug, Gunung Pancur, Gunung Malabar
fluida panas bumi (uap dan air panas) dan Gunung Kendeng.
mengalir ke permukaan (Saptadji, 2003). Daerah Gunung Patuha juga dilewati
Fault dan fracture di permukaan oleh beberapa struktur geologi berupa
diasumsikan sebagai bidang lemah yang sesar sinistral dan dekstral yang mengarah
menjadi jalur aliran fluida termal sehingga ke arah barat daya – timur laut dan barat
menjadi petunjuk lokasi zona steam laut-tenggara (NW – SE dan NE – SW)
reservoir. Nilai fault and fracture density (Suswati, 2000 dalam Bujung, 2011).
yang diasumsikan bahwa pada densitas Terdapat sesar dekstral yaitu sesar
struktur tertinggi berasosiasi dengan pusat Rancabali dan sesar sinistral yaitu sesar
pergerakan fluida.
Cimanggu, Sesar Alamendah, Sesar Berdasarkan hasil perhitungan nilai
Ciwidey, dan Sesar Cibuni. densitas dengan menggunakan metoda
Area studi memiliki beberapa formasi FFD, daerah Panas Bumi Patuha dapat
geologi dan satuan batuan. Berdasarkan dikelompokkan menjadi 2 kelas densitas,
Koesmono, dkk (1996), satuan batuannya yaitu densitas tinggi (2800- 4200 m/km2)
adalah Satuan endapan lava dan lahar yang ditunjukkan de ngan warna kuning,
Gunung Kendeng. Satuan endapan lahar dan densitas rendah (< 2800 m/km2)
dan lava Gunung Kendeng berisi aliran dengan warna hijau. Daerah dengan
lava yang berselingan dengan endapan densitas tinggi berada di sekitar daerah
lahar berupa breksi andesit dan breksi tuf. Cibuni, Rancabolang, dan Kawah
Endapan ini diendapkan pada masa Ciwidey. Daerah berwarna hijau
Kuarter. Selain itu, terdapat pula Satuan merupakan daerah non anomali. Daerah
lava dan lahar Gunung Patuha. Satuan bernilai tinggi berasosiasi dengan lava dan
endapan lahar dan lava Gunung Patuha piroklastik.
berisi lava dan lahar piroksen yang pejal Kenampakan topografi menunjukkan
dan berongga. Fenokris Plagioklas yang adanya beberapa sesar dan rekahan yang
panjangnya 1 cm banyak ditemukan. mengontrol deformasi di daerah ini, dan
Breksi lahar biasanya termampat dengan Kawah Ciwidey serta Cibuni struktur
baik, namun kurang terpilah. Komponen kawah mengontrol deformasinya. Sesar
bergaris tengah antara beberapa cm dan rekahan sedikit mengontrol daerah
sampai 3 m, matriksnya berupa tuf pasiran Rancabolang dan Kawah Tiis. Sebagai
berwarna abu-abu. bahan kompilasi digunakan peta anomali
magnetik , dengan rentang nilai anomali
III. Metode Penelitian positif 0 - 3000 nT dan anomali negatif
Metode penelitian yang digunakan dalam -800 – 0 nT.
penelitian ini adalah metode studi pustaka Dalam eksplorasi panas bumi, yang
dengan mengakusisi penelitian-penelitian menjadi perhatian adalah adanya anomali
sebelumnya. Tujuan dari studi pustaka sendiri magnet negatif, karena daerah de ngan
yang untuk mendapat informasi tentang aspek-
anomali negatif berasosiasi dengan da erah
aspek dari suatu masalah yang sudah pernah
diteliti sebelumnya. Studi pustaka yang
alterasi yang merupakan batuan penudung
dilakukan menghasilkan berbagai data (clay cap), berfungsi sebagai penutup
sekunder. reservoir. Daerah anomali negatif berada
di sekitar Kawah putih, Kawah Ciwidey,
IV. Hasil dan Pembahasan dan sebagian di Cibuni dan Kawah Tiis.
Dengan menggunakan metode FFD, Daerah yang memiliki perubahan nilai
didapatkan kelurusan-kelurusan yang yang tinggi/ kontur rrapat, diinterpretasi
berasosiasi dengan struktur yang ada di sebagai struktur.
daerah tersebut atau merupakan refleksi Peta kompilasi daerah Panas Bumi
gambaran dari topografi berupa kelurusan Patuha, menunjukkan kecocokan antara data
sungai, kelurusan lembah, struktur sesar fault and fracture density, peta anomali
magnetik dan peta geologi. Daerah dengan
maupun rekah an, kontak batuan dan
densitas tinggi mempunyai jumlah kelurusan
kemunculan mani festasi panas bumi. yang banyak. Daerah ini terletak pada
Trend kelurusan di daerah Panas bumi kemiringan terjal - menengah, dan umumnya
Patuha umumnya memiliki arah baratdaya mengontrol manifestasi yang ada seperti
- timurlaut, barat - timur, utara-selatan, fumarol di Kawah Ciwidey dan Cibuni.
sesuai dengan arah sesar pada peta geo Daerah ini juga umumnya dilewati oleh
logi. struktur sesar. Manifestasi yang muncul
berasal dari daerah
[3]
de ngan densitas sesar dan rekahan yang tinggi Hernawan,Bagus. 2017. Human Fluorosis
yang menyebabkan fluida dalam reservoir Related to Volcanic Activity. Jurnal
mengalir hingga permukaan. Daerah Kawah Vulkanologi, Vol. 2(1). Hal. 11-12
[4]
Putih dengan manifestasi fumarol dan Permatasari, Dewi. 2017. Aktifitas Gunung
Rancabolang dengan manifestasi mata air Patuha. Jurnal Sains dan Penelitian.
panas memiliki nilai densitas struktur sekitar Vol 4(3). Hal 105-110
2600-2800 m/km2. Daerah ini termasuk ke [5]
Sudarsono,Untung. Sudjarwo, Indra Budi.
dalam nilai yang mendekati anomali. Kontrol 2008. Aspek Geologi Teknik Panas
utama yang terlihat adalah kerapatan kontur Bumi. Jurnal Gunungapi Indonesia.
anomalinya yang menunjukan daerah yang Vol.18(2).Hlm. 1-14
potensial memiliki sumberdaya panas bumi.
Berdasarkan anomali magnetik, daerah ini
juga dekat dengan sumber panas di bawah
permukaan. Berdasarkan kompilasi data,
didapatkan prakiraan daerah prospek panas
bumi berada di daerah Cibuni, Kawah Putih,
dan Kawah Ciwidey.

V. Kesimpulan
Berdasarkan metoda FFD yang
dikompilasikan dengan data geomagnet,
daerah prospek sumber daya panas bumi
berada di daerah Cibuni, Kawah Putih, dan
Kawah Ciwidey.

VI. Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih
kepada Santhi Widiastuti yang telah
memberi kesempatan untuk memberikan
ilmu terkait tugas paper. Penulis juga
mengucapkan terima kasih atas bantuan
rekan – rekan lain yang selalu memberikan
dorongan dan motivasi dalam
terselesaikannya tugas ini

REFERENSI
[1]
Bagaskara, Dicky. 2017. Propek Panasbumi
Dengan Menggunakan Teknik
Penginderaan Jauh (Studi Kasus :
Kawasan Patuha) . Jurnal Geologi,
Vol 6(4). Hal 607-615.
[2]
Fitriani, Rizki. 2016. Remote Sensing:
Praktis Penginderaan Jauh &
Pengolahan Citra Dijital Dengan
Perangkat Lunak ER Mapper. Jurnal
Teknologi. Vol 3(2). Hal 112-118
[1] Lampiran

Gambar 1, Lokasi daerah penelitan dan regional tektonik setting daerah Jawa Barat

Gambar 2, Peta Geologi daerah Patuha dan sekitarnya, Jawa Barat, dengan sebaran
manifestasinya
Gambar 3, Peta Elevasi Digital, daerah Panas bumi Patuha

Gambar 4, Peta Kontur daerah Panas Bumi Patuha


Gambar 5, Hasil penarikan kelurusan di daerah Panas Bumi Patuha dari empat sudut cahaya
yang berbeda (hijau = 00, kuning = 450, merah = 900, Ungu = 3150).

Gambar 6, Peta anomali magnetik (hasil pengukuran langsung di daerah Penelitian).


Gambar 7, Kompilasi peta kelurusan, peta anomali magnetik, dan peta geologi daerah Panas
Bumi Patuha, Jawa barat

Anda mungkin juga menyukai