Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS KASUS PELANGGARAN STANDAR AKUNTANSI

“PT XEROX CORPORATION”


Mata Kuliah Teori Akuntansi Keuangan
Dosen Pengampu: Dr. Reni Retno Anggraini., M.Si., Ak., CA.

KELOMPOK 12 :
MONICA LILY CAHAYA (172114181)
PUTRI EIRENE HAREFA (172114163)
LAURENT SANDY LUSI DAWAN (172114158)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
2019
1.

Jelaskan kronologi terjadinya skandal akuntansi yang dilakukan PT. Xerox !

Sebelum masuk ke dalam kasus skandal akuntansi yang ada Xerox adalah perusahaan
dokumen multinasional yang melayani pemrosesan dokumen secara global dan pasar jasa
keuangan yang memiliki jasa dokumen perlengkapan komputer. Kantor pusat perusahaannya
ini berada di Amerika Serikat. Slogan perusahaan ini adalah The Document Company. Xerox
telah mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan mesin fotocopy dan penduplikat,
produk faksimili, pemindai (scanner), workstations, perangkat lunak komputer, dan perangkat
pendukung lainnya dilebih 130 negara.
Pada awal berdirinya perusahaan ini bernama M.H Kuhn Company yang pertama
dibentuk pada tahun 1903. Tiga tahun berselang perusahaan tersebut mengganti namanya
menjadi Haloid Comapy yang diresmikan pada tangal 18 April 1906 di Rochester, New
York. Bisnis utama perusahaan ini adalah produksi kertas foto. Tak lama setelah itu,
perusahaan ini menawarkan saham pertamanya pada bulan September di tahun yang sama
untuk pengambilalihan Rectigraph Company.

Pada tahun 1942 saat Chester Carlson mulai menemukan teknik electrophotography yang
kemudian disebut xero-graphy, yakni sebuah teknologi revolusioner dalam dunia
dokumentasi gambar. Perusahaan ini secara resmi mengumumkan merek dagang Xerox pada
tanggal 22 Oktober 1948. Pada tahun 1956 The Haloid Company dan The Rank Organisation
Plc (U.K.) melakukan kerjasama dengan membentuk Rank Xerox yang memproduksi khusus
untuk pasaran Eropa dan beberapa negara di Asia dan Afrika. Pada tanggal 16 April 1958
dibentuk Haloid Xerox Inc, yakni sebuah perusahaan yang lebih terfokus pada pembuatan
xerografi secara komersial.

Tahun 1959 merupakan salah satu tombak sejarah perjalanan Xerox. Pada tahun
tersebut Xerox meluncurkan mesin fotokopi kertas polos otomatis pertama yang berlabel
Xerox 914. Sehingga pada tanggal 19 September di tahun yang sama mesin tersebut
diluncurkan secara komersial ke publik. Perkembangan industri yang dicapai Xerox membuat
Xerox membuka penawaran saham pertamanya di Bursa Efek New York pada tanggal 11 Juli
1961. Pada tahun yang sama, perusahaan juga mengganti nama kembali menjadi Xerox
Corporation. Pergantian nama tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 18 April 1961.

Dalam upaya pengembangan produk hemat energi, pada tahun 1993 Xerox juga bergabung
dengan U.S. Environmental Protection Agency's ENERGY STAR® Office Equipment.
Selain itu Xerox juga bekerjasama dengan Rank Organisation dari Britania Raya untuk
membentuk Xerox Limited.

Pada tahun 2007 merupakan salah satu tahun berarti bagi Xerox. Pada tahun ini Xerox
mendapatkan National Medal of Technology, yakni sebuah kehormatan tertinggi dari
pemerintah Amerika Serikat yang diberikan kepada inovator Amerika untuk dedikasi dan
kontribusi dalam industri percetakan digital, dan modern repro-graphics selama kurang lebih
50 tahun. Selain itu Xerox juga menjadi perusahaan teknologi pertama yang bergabung
dengan aliansi U.S. Climate Action Partnership yang fokus dalam memerangi perubahan
iklim dan efek rumah kaca. Serta pada tahun 2010 Xerox mengakuisisi Affiliated Computer
Services, Inc. (ACS) yang menyebabkan semakin meningkatnya pendapatan secara global.

Xerox Corporation, perusahaan berskala besar yang pernah menjadi raja fotokopi dunia
telah membuat kesalahan fatal dengan fraud revenue  yang mencapai US$ 2 miliar, dan
hampir bersamaan dengan waktu terjadinya skandal akuntansi keuangan terbesar di dunia
yang melibatkan perusahaan-perusahaan besar di Amerika. 

Xerox Corporation melakukan berbagai kesalahan pencatatan akuntansi dalam keuangan


mereka, dan untuk pertama kalinya ketika masalah ini muncul ke permukaan, Xerox Corp
telah didenda karena telah secara disengaja melakukan pencatatan keuangan bisnis
perusahaan dan pembuatan laporan keuangan perusahaan secara tidak benar, tidak sesuai
dengan standar Generally Accepted Accounting Principles (GAAP), dan kemudian setelah
kejadian tersebut, ditemukan juga selisih keuntungan yang mencapai US$ 2 miliar selama
beroperasi tahun 1997 hingga 2001 oleh Securities And Exchange Commision. Fraud Xerox
Corp sebuah skandal yang multidimensional, karena fraud accounting besar-besaran dan
tidak dapat langsung terungkap seluruhnya, melainkan secara bertahap satu demi satu.
Tidak lama setelah ditemukannya pelanggaran pertama terhadap GAAP, terungkap
pelanggaran lain terhadap GAAP yang menaikkan pengakuan pendapatan perusahaan secara
berlipat melebihi US$ 3 miliar daripada nilai yang sebenarnya, dan pada akhirnya menaikkan
pendapatan sebelum kena pajak senilai lebih dari US$ 1,5 miliar.

Hal ini dikarenakan perusahaan Xerox Corp bertujuan memenuhi standar pasar saham
Wall Street sehingga menyamarkan kinerja operasi perusahaan yang sebenarnya dari para
investor. Xerox Corp berjanji untuk melakukan penyusunan ulang laporan keuangan
perusahaan, merestrukturisasi bagian kontrol keuangan perusahaan, serta mengurus
permasalahan dan administrasi hukum yang berhubungan dengan hal ini, dan juga membayar
denda penalti sebesar US$ 10 juta. Walaupun begitu, Xerox Corp tidak pernah mengakui
ataupun menyangkal bahwa mereka telah melakukan kesalahan dan fraud dalam menyusun
laporan keuangan perusahaan dan informasi keuangan perusahaan untuk para investor
ataupun pihak lainnya.
Setelah beberapa lama, Xerox Corp akhirnya mengakui telah mencatat profit dan
penjualan melebihi nilai sebenarnya, sehingga semakin memperburuk keadaan terhadap
perusahaan -perusahaan di Amerika dan prosedur audit yang bersangkutan, karena setelah
terjadinya skandal bangkrutnya Enron, yang merupakan skandal terbesar dalam fraud
auditing yang terjadi sepanjang sejarah, tidak lama kemudian terungkap banyak perusahaan –
perusahaan besar lainnya yang melakukan pelanggaran terhadap standar prosedur keuangan
dan GAAP secara berturut – turut. Xerox Corp kemudian merevisi profitnya selama periode
tahun 1997 hingga 2001. Dalam laporan sebanyak hampir 1000 halaman kepada Security
And Exchange Commision, Xerox. Corp mencatat kelebihan penjualan peralatan senilai US$
6,4 miliar.

Namun, setelah terungkapnya skandal tersebut, laporan dari Wall Street atas kebocoran
pencatatan keuangan Xerox Corp menyebutkan bahwa saham perusahaan di pasaran tidak
anjlok secara drastis. Pada hari yang sama, setelah sempat terguncang mencapai 25% harga
saham, saham Xerox Corp ditutup pada $ 6,97 dari pembukaan sebesar $ 8.00, atau turun $
1,03. Xerox Corp kemudian membentuk tim manajemen baru untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada, termasuk penyusunan ulang keuangan perusahaan serta laporannya.

Auditor resmi Xerox Corp, KPMG, menyatakan bahwa laporan audit atas Xerox Corp
hingga tahun 2001 telah sesuai dengan standar yang berlaku dalam GAAP. Tetapi pada
kenyataannya fraud yang terjadi melibatkan kesalahan yang disengaja atas pengalokasian
pendapatan leasing, sesuatu yang sebelumnya belum terungkap dalam kasus fraud dengan
Securities And Exchange Commision (SEC). Untuk perusahaan office equipment seperti
Xerox Corp, perbedaan angka untuk lease equipment akan bernilai sangat besar karena
memang berorientasi pada jenis peralatan seperti itu. Penyusunan ulang terhadapnya dapat
berarti nilai penjualan yang dibukukan dalam satu tahun dapat berubah menjadi dibukukan
pada tahun – tahun sesudahnya.

Dengan kejadian – kejadian ini, saham Xerox Corp jatuh sebanyak 28% hingga senilai $ 5,75
setelah sebelumnya hanya sedikit menurun, karena dengan ini kepercayaan publik dan
investor terhadap Xerox Corp semakin berkurang. Xerox juga menukar long –term bond yang
jatuh tempo pada tahun 2009 dengan hanya sekitar 70% dari value bondtersebut. Hal ini jelas
sangat mempengaruhi pasar dan Tom Hougaard sebagai market strategist di financial
bookmarkers City Index, meramalkan bahwa para investor Xerox Corp akan bereaksi keras
atas kejadian tersebut, yang mungkin akan berpengaruh secara signifikan terhadap pasar
saham. Efek terhadap investor akan dirasakan cukup besar, dan mereka akan bertanya – tanya
mengenai kinerja perusahaan yang sebenarnya dan reliabilitas Xerox Corp.

Pada akhirnya Xerox Corp berhenti bekerjasama dengan auditor KPMG dan
memecatnya untuk digantikan oleh akuntan Pricewaterhouse Coopers LLP. KPMG tidak
berkomentar lebih jauh terhadap hal ini.

Berita mengenai fraud accounting Xerox Corp telah menjadi salah satu skandal audit
terbesar di dunia. Xerox Corp yang beberapa tahun belakangan ini mulai bersusah payah
karena tidak adanya permintaan pasar dan juga kerasnya persaingan di Benua Asia, dahulu
merupakan perusahaan besar setelah sekitar akhir 1960-an menguasai pasarnya ketika
memperkenalkan 914, mesin fotokopi xerografis pertama di dunia. Ketika itu Xerox Corp
dapat disejajarkan dengan Microsoft dan produksi 914 menjadi produk industri dengan hasil
penjualan terbesar di dunia sepanjang masa.

Namun setelah itu Xerox Corp gagal melanjutkan penemuan barunya setelah
penelitian Xerox Labs di Silicon Valley menemui kegagalan. Xerox Labs berhasil
menciptakan mouse komputer, tetapi sama sekali tidak berguna karena kerangka kerja atas
Personal Computer (PC) malah dieksploitasi oleh Microsoft, dan ciptaan lainnya yaitu laser
printer, tidak dapat bersaing di pasaran.

Pada Bulai Mei 1999, harga saham Xerox Corp di pasar  saham benar – benar jatuh,
dari nilai yang cukup besar pada point $ 64 hingga hanya menjadi $ 3,81 saja pada bulan
Desember 2000. Namun belakangan Xerox Corp berhasil merestrukturisasi kembali
perusahaan mereka dan telah melunasi hutang sebesar US$ 7 miliar, yang langsung
mengangkat kembali nilai saham perusahaan sebesar 14,3% menjadi $8,97

2. Jelaskan konsep akuntansi yang dilanggar (konsep pendapatan, biaya, liabilitas,


asset) ?

Konsep akuntansi yang dilanggar oleh PT. Xerox adalah konsep pendapatan. Karena pada
skandal akuntansi kasus ini ditemukan fraud revenue dalam laporan keuangan.

Pada kasus ini PT. Xerox memanipulasi hasil pendapatan entitas pada laporan keuangan yang
dimana entitas mencatat profit atau keuntungan dan penjualan melebihi nilai yang sebenarnya
dan dalam kurun waktu yang cukup lama yaitu sejak tahun 1997 hingga tahun 2001.
Yang dimana PT.Xerox mencatat kelebihan penjualan peralatan pada laporan keuangan yang
telah direvisi sebesar US $6,4 milliar.

Dan juga pelanggaran yang dilakukan oleh PT. Xerox tidak berhenti sampai disitu saja
melainkan PT.Xerox melakukan kesalahan lagi yaitu mengakui pendapatan perusahaan
secara berlipat melebihi US$ 3 miliar daripada nilai yang sebenarnya, dan pada akhirnya
menaikkan pendapatan sebelum kena pajak senilai lebih dari US$ 1,5 miliar. Hal ini
dikarenakan perusahaan Xerox Corp bertujuan memenuhi standar pasar saham Wall Street
sehingga menyamarkan kinerja operasi perusahaan yang sebenarnya dari para investor.

Yang dilakukan oleh entitas bisnis ini tidaklah dibenarkan yaitu mempercantik laporan
keuangan hanya untuk membohongi investor untuk mau menanamkan modal pada entitas
bisnis ini karena laporan keuangan yang ditampilkan dianggap baik, ternyata ada permainan
dibalik laporan keuangan tersebut.

Pada kasus ini perusahaan melanggar konsep pendapatan dalam akuntansi sendiri karena
akuntan perusahaan menyajikan data yang tidak seharusnya, yang kita ketahui seharusnya
data yang disajikan dalam laporan keuangan harus sesuai dengan realita yang terjadi sehingga
bisa dibuktikan kebenarannya

Dan juga perusahaan melanggar konsep asset yang dimana peralatan yang dimiliki
perusahaan dicatat melebihi nilai yang tertera atau nilai fisik yang ada. Pelanggaran kode etik
yang dilakukan oleh Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan Xerox Corporation,
yaitu KPMG adalah:

1. Pelanggaran pada Kode etik Integritas dan objektivitas : menutupi kinerja Xerox yang
sebenarnya demi meraup keuntungan pribadi sehingga tidak objektif dalam memberikan
opini sesuai dengan keadaan perusahaan yang sesungguhnya.

2. Pelanggaran pada Kode etik melayani kepentingan publik : KPMG yang tidak
mengemukakan salah saji pada laporan keuangan Xerox Corporation dan terkesan menutupi
kecurangan (fraud) berdampak pada kerugian yang menimpa investor yang membeli saham
Xerox di WallStreet.
Beberapa manipulasi akuntansi yang diidentifikasi oleh SEC. Untuk setiap manipulasi
akuntansi yang diidentifikasi akun dalam laporan keuangan yang akan terpengaruh dan
tindakan yang dilakukan oleh Auditor secara langsung pada PT Xerox adalah :

a. Percepatan Pengakuan Pendapatan Sewa dari Bundled Leases


 Pendapatan penjualan, pendapatan jasa, pendapatan finance, dan piutang
finance
 Auditor dapat melihat pada praktek yang diikuti oleh Xerox pada masa lalu
dan juga pada perusahaan lainnya yang bergerak di industri yang sama, yang
berhubungan dengan pengalokasian bundled lease dan membandingkan hal
tersebut dengan praktek yang terjadi sekarang. Jika ada perubahan, auditor
harus menilai apakah perubahan tersebut adalah perubahan dasar atau estimasi
dan menentukan pengungkapan seperti apa yang diperlukan.

Percepatan Pengakuan Pendapatan Sewa dari Peningkatan Harga Lease


 Pendapatan penjualan dan piutang finance
 Auditor dapat melihat pada praktek yang diikuti oleh Xerox pada masa lalu
yang berhubungan dengan perubahan dalam hal sewa dan membandingkannya
dengan praktek sekarang. Jika ada perubahan, auditor harus menilai apakah
perubahan tersebut adalah perubahan dasar atau estimasi dan menentukan
pengungkapan seperti apa yang diperlukan. Prosedur lainnya adalah
memeriksa asumsi tahun sebelumnya yang digunakan untuk mengidentifikasi
pelanggaran manejemen yang mungkin terjadi. Juga auditor dapat mereview
literatur/sastra akuntansi untuk mengidentifikasi praktek yang dapat diterima.
Peningkatan Nilai Residu dari Peralatan Sewa
 Beban Pokok Penjualan
 Auditor dapat melihat pada praktek yang diikuti oleh Xerox pada masa lalu
yang berhubungan dengan nilai sisa atas penyewaan peralatan dan
memabandingkannya dengan praktek sekarang. Jika ada perubahan, auditor
harus menilai apakah perubahan tersebut adalah perubahan dasar atau estimasi
dan menentukan pengungkapan seperti apa yang diperlukan Auditor juga dapat
mereview literatur/sastra akuntansi untuk mengidentifikasi praktek yang dapat
diterima.
Percepatan Pendapatan dari Aset Portofolio
 Pendapatan penjualan, pendapatan sewa, peralatan dalam operating lease, dan
beban pokok penjualan
 Auditor dapat mereview literatur/sastra akuntansi untuk mengidentifikasi
praktek bisnis baru yang dapat diterima. Auditor juga dapat mereview
pengungkapan manejemen dalam laporan keuangan untuk memastikan laporan
tersebut tidak disalah artikan.

Manipulasi atas Pencadangan


 Biaya penjualan, umum, dan administrasi, beban pokok penjualan, dan
liability lainnya
 Auditor dapat mereview jurnal entry yang dicatat dalam akun cadangan untuk
mengevaluasi ketepatan penilaian. Juga auditor dapat melakukan review
melihat kebelakang atas biaya-biaya aktual yang terjadi terkait dengan macam-
macam akun cadangan untuk menilai baik penilaian dan asumsi manejemen
wajar atau tidak.

Manipulasi Pendapatan Lain-lain


 Pendapatan bunga dan piutang bunga
 Auditor dapat review dokumentasi yang berisi tentang pendapatan bunga dari
tax refund yang harus dibayar Xerox.

Kesalahan Pengungkapan Transaksi


 Piutang finance atau piutang usaha
 Auditor dapat mereview jurnal penerimaan cash atas transaksi besar yang tidak
biasa, adakan pertanyaan untuk manajemen, dan mereview dokumentasi
terkait dengan transaksi manapun yang tercatat. Auditor juga dapat mengirim
pertanyaan tertulis berhubungan dengan factoring kepada institusi keuangan
yang melakukan bisnis dengan Xerox.
3. Bagaimana seharusnya perusahaan PT Xerox melaporkan keungannya?

Telah tersedia informasi keuangan Xerox periode 1997 sampai 2000. Kunjungi situs
web SEC (www.sec.gov) dan temukan informasi keuangan untuk Hewlett Packard
Company untuk periode pelaporan yang sama. kita akan membahas persamaan dan
perbedaan bisnis Xerox dan Hewlett Packard dan informasi keuangan untuk
melakukan analisis beberapa rasio dasar kedua perusahaan tersebut serta
membandingkan bagaimana kinerja keuangan kedua perusahaan itu.

Produk dari Perusahaan Hewlett Packard (HP) meliputi printer kantor, mesin
fotokopi, mesin fax, scanner, mesin multifungsi, server, workstation, handheld, dan
perangkat penyimpanan. Sedangkan produk Perusahaan Xerox meliputi printer
kantor, printer produksi, print controller dan server, mesin fotokopi kantor, mesin fax,
scanner, dan mesin multifungsi. HP menawarkan berbagai ragam produk yang lebih
luas sementara Xerox lebih banyak menawarkan produk mesin fotokopi dan mesin
cetak.

Berdasarkan informasi keuangan Perusahaan HP periode 1997-2000 yang


dibandingkan dengan informasi keuangan Perusahaan Xerox, berikut hasil
perhitungan rasio keuangan kedua perusahaan:

Hewlett Packard Company’s


Rasio Keuangan yang di pilih
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Oktober
HP 2000 1999 1998
Return on Equity 0.23 0.20 0.18
Asset Turnover 1.41 1.26 1.24
Profit Margin 0.08 0.08 0.07
Financial Leverage 2.13 1.90 1.92
Current Ratio 1.53 1.51 1.56
Receivables Turnover 7.85 7.61 7.01
Inventory Turnover 5.75 5.32 4.24
Payables Turnover 8.13 9.46 9.34
Xerox Corporation
Rasio Keuangan yang di pilih
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember
2000 1999 1998
Return on Equity (0.09) 0.29 0.08
Asset Turnover 0.64 0.65 0.67
Profit Margin (0.02) 0.07 0.07
Financial Leverage 6.85 6.02 5.87
Current Ratio 2.08 1.51 1.47
Receivables Turnover 7.60 7.27 8.08
Inventory Turnover 2.94 1.84 1.87
Payables Turnover 10.75 10.41 11.45

Kinerja keuangan Xerox selama periode 1997-2000 tidak sekuat HP. Xerox
mengalami margin laba dan asset turnover yang lebih rendah dari HP. Berdasarkan
informasi yang diperoleh dari laporan arus kas, Xerox juga tidak mampu
menghasilkan arus kas positif dari operasinya selama 1997-2000 periode pelaporan
dibandingkan dengan arus kas positif yang dihasilkan oleh HP. Variasi dari hasil arus
kas masuk yang dilaporkan Xerox seharusnya menimbulkan kekhawatiran bagi para
investor mengenai kualitas laba. Variasi substansial antara laba dan arus kas operasi
dapat menjadi sebuah pertanda mengenai terjadinya manipulasi laba. Informasi di atas
juga menunjukkan bahwa Xerox sedang mengalami kesulitan dalam menyesuaikan
produk dan fitur produk terhadap perubahan lingkungan bisnis di industri sejenis.
Meningkatnya persaingan luar negeri bersamaan dengan perubahan industri menuju
produk perangkat cetak warna-jaringan, teknologi digital, dan dokumen elektronik
dapat menciptakan tantangan bisnis yang signifikan untuk Xerox.

Xerox Corporation seharusnya melakukan pencatatan accounting dalam keungan


mereka dengan benar dan sesuai dengan standar Generally Accepted Accounting
Principles (GAAP) sehingga tidak ditemukan selisih keuntungan “siluman” yang
mencapai US$ 2 miliar. Kemudian PT Xerox seharusnya tidak menaikkan pengakuan
pendapatan perusahaan secara berlipat melebhu US$ 3 miliar dari pada nilai yang
sebenarnya.

PT Xerox Corporation harus mengikuti prinsip-prinsnip dari Good Corporate


Governance (GCG) sebagai berikut :

1. Tranparancy (Keterbukaan Informasi)

Xerox Xorporation harus menyediakaan informasi yang relevan, serta para investor
dapat mengakses informasi penting perusahan dengan mudah dan Xerox Corporation
tidak mencoba menyamarkan kinerja operasi perusahaan yang sebenarnya dari para
investor dan pemangku kepentingan lainnya supaya memenuhi standar pasar saham
Wall Street.

2. Accountability (Dapat Dipertanggung jawabkan)

Segala kesalahan dalam pencatatan laporan keuangan harus dipertanggungjawabkan


oleh manajemen

3. Responsibility (pertanggungjawaban)

Xerox Corporation harus melaksanakan tanggungjawab perusahaan kepada para


investor, stakeholder dan pemangku kepentingan lainnya,. Xerox Xorporation
seharusnya melakukan penyususnan keuangan untuk para investor tidak melebihi nilai
profit dan penjualan perusahaan yang sebenarnya. Sehingga Xerox Xorporation bisa
melaksanakan tanggungjawab perusahaan kepada investor, stakeholder dan pemangku
kepentingan lainnya dan patuh kepada prinsip korporasi dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

4. inidependency ( kemandirian)

Xerox Corporation harus mampu mengelola laporan keuangan secara independen dan
baik
4. Berilah pendapat, mengapa pelanggaran akuntansi PT Xerox terjadi?

a) Peningkatan Persaingan akibat Perubahan Fundamental pada Industri Dokumen

Industri sedang mengalami masa transisi dari dokumen hitam putih menjadi dokumen
berwarna, dari teknologi analog menjadi digital, dari berdiri sendiri menjadi perangkat
yang tersambung internet, dan dari dokumen kertas menjadi dokumen elektronik,
seperti e-mail. Menghadapi masa ini, Xerox menghadapi persaingan harga yang ketat
dengan para pesaing dari luar negeri selama tahun 1990an. Para pesaing menjadi
semakin pandai dan mengalahkan Xerox dengan produk nya yang menghasilkan
dokumen berwarna. Xerox pun mengalami kesulitan untuk meningkatkan laba dan
pendapatan.

b) Tekanan dari Tingginya Ekspektasi Investor

Meniadi salah satu pendorong Xerox melakukan manipulasi akuntansi, karena


tingginya ekspektasi dari para investor mengenai tingkat laba dan pendapatan
perusahaan. Apabila ada perusahaan yang gagal mencapai target ekspektasi laba dan
pendapatan satu sen saja, harga saham perusahaan tersebut sudah pasti akan terjun
bebas.

c) Sistem kompensasi bonus

Didasari pada kemampuan manajemen untuk menghasilkan peningkatan laba dan


pendapatan. Manajemen terdorong untuk melakukan manipulasi agar bisa mendapat
bonus. Pada akhirnya diketahul bahwa melalui manipulasi ini, manajemen berhasil
mengantongi bonus hingga $ 5juta.

d) Credit rating

Xerox mengalami kesulitan dalam memelihara credit rating perusahaan, evaluasi


mengenai kemampuan debitur membayar hutang nya. Sebagian besar dari pelanggan
Xerox dibiayai oleh Xerox sendiri. Hal ini dilakukan karena mampu memberikan
akses lebih mudah ke pasar pinjaman dalam rangka membiayai pelanggan.

e) Iklim investasi tahun 1990an dimana perusahan public terus melaporkan peningkatan
pendapatan dan mengalami pertumbuhan

f) Xerox perlu mempertahankan tingkat pinjaman atau kredit yang tinggi untuk
mendapatkan dana yang akan digunakan oleh internal perusahaan

g) Hubungan antara kompensasi manajemen senior untuk meningkatkan pendapatan dan


laba

h) Arus kas operasi negative

Kondisi kesempatan yang ada pada saat dugaan penipuan terjadi adalah :
1. Peluang manajemen senior untuk mengarahkan dan mengubah metode akuntansi
2. Kompleksitas dan subjektivitas akuntansi yang berkaitan dengan transaksi sewa
guna usaha

Kondisi sikap yang ada pada saat dugaan penipuan terjadi adalah :
1. Manajemen senior memanipulasi akuntansi sebagai peluang akuntansi .
2. Manajemen senior mengabaikan masalah akuntansi yang diajukan oleh manajer
non-senior
5. Apa yang harus dilakukan oleh profesi ( Dewan Penyusun Standar Akuntansi
Keuangan – DSAK ) untuk mengurangi skandal Akuntansi.

Jawab :

Dewan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK ) adalah badan yang


berwenang menyusun standar akuntansi keuangan entitas privat di. DSAK IAI saat ini sedang
melanjutkan program konvergensi ke Internasional Financial Reporting Standar ( IFTRS )
serta melakukan pengembangan standar akuntansi keuangan yang sesuai dengan kebutuhhan
nasional. Dalam penyusunan laporan keuangan tentu harus mempunyai standar yang
berfungsi sebagai acuan dan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan. Standar
keuangan Akuntansi ( SAK ) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan
keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang
dibuat oleh para akuntan atau auditor.

Untuk mengatasi fraud atau kecurangan yang terjadi seperti pada kasus diatas, sebaiknya
Dewan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK ) melakukan :

a. Membuat Pernyataan Standar Akuntansi yang benar-benar bisa membuat para auditor
atau para akuntan bisa mengikuti standar akuntansi yang berlaku dalam berbagai hal
yang berkaitan dengan standar akuntansi. Kesannya bahwa pedoman tersebut bersifat
mengikat para akuntan untuk bekerja harus sesuai dengan pedoman tersebut. Jika
dilihat dari apa yang terjadi pada kasus diatas, yang mana auditor dari perusahaan
tersebut membuat kesalahan fatal pada fraud revenue yang mencapai USS 2
miliar.selain itu juga terungkap pelanggrana lain yang menaikan pengakuan
pendapatan perusahaan secara berlibat melebihi USS 3 miliar daripada nilai yang
sebernarnya, dan pada akhirnya menaikan pendapatan sebelum kena pajak senilai
lebih dari USS 1,5 miliar. Maka dari itu pedoman akuntansi yang dibuat Dewan
Penyusun Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK ) seharusnya bisa menciptakan atau
membuat transparansi atau keterbukaan dalam kerja seorang akuntan sehingga bisa
mengatasi Fraud atau kecurangan yang akan terjadi karena kerja akuntan tersebut
dinilai atau diketahui secara langsung oleh Dewan Penyusun Standar Akuntansi
Keuangan ( DSAK).

b. Dewan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK ) juga seharusnya


memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada setiap akuntan mengenai
profesionalitas dan kredibilitas seorang akuntan dalam melakukan pekerjaannya,
sehingga apa yang terjadi seperti pada kasus diatas diamana auditor resmi perusahan
tersebut yang mengatakan bahwa laporan keuangan tersebut telah sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku tetapi pada kenyataannya fraud yang terjadi
melibatkan kesalahan yang disengaja atas pengalokasian pendapatan Leasing dapat
terhindarkan. Dewan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK ) juga
sebaiknya memberikan sanksi yang berat kepada seorang auditor atau seorang
akuntan yang dengan sengaja tahu dan mau melakukan fraud tersebut. Sanksi tersebut
bisa berupa denda yang besar maupun pencabutan profesi seorang akuntan atau
seorang auditor. Dengan sanksi yang berat seperti itu, semua akuntan atau auditor
pasti akan takut untuk melakukan sebuah fraud atau kecurangan.

c. Dewan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK ) membuat kerangka dasar


penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dapat membuat para akuntan atau
auditor menyajikan laporan keuangan yang dibuatnya berdasarkan fakta atau bukti
yang benar. Dengan begitu Fraud atau kecurangan yang terjadi seperti pada kasus
diatas dapat terhindarkan. Dewan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK )
juga lebih meningkatkan pengawasan mereka kepada para akuntan atau auditor dalam
melakukan tugas mereka. Dengan meningkatkan pengawasan mereka terhadap para
akuntan atau auditor, maka fraud atau kecurangan bisa terhindarkan juga. Kerangka
dasar penyusunan dan penyajian ini terdiri dari ; penggunaan laporan, tujuan laporan
keuangan, asumsi dasar, karakteristik kualitatif, konsep pengakuan dan pengukuran
unsur laporan keuangan,dan yang terakhir konsep pemeliharaan modal. Kerangka
konseptual ini menjadi dasar penyusunan laporan keuangan, dan laporan keuangan ini
disusun sekurang-kurangnya disusun satu tahun sekali agar Dewan Penyusun Standar
Akuntansi Keuangan ( DSAK ) bisa terus dengan mudah mengetahui dan mengawasi
para akuntan atau auditor yang bekerja. Selain itu, Dewan Penyusun Standar
Akuntansi Keuangan ( DSAK ) juga melakukan kajian, prumusan, pengembangan,
dan pengesahan kembali Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ) yang dianggap belum
bisa mengatasi faud atau kecurangan yang terjadi. Dalam laporan keuangan juga perlu
dilakukannya pemeriksaan kembali diantaranya rekening pendapatan, aset, kewajiban,
dan pengeluaran untuk menghindari pemalsuan pencatatan laporan keuangan.
Kesalahan atau pemalsuan laporan keuangan harus diperlakukan secara Retrospektif
dengan melakukan penyajian kembali ( Restatement ) untuk periode yang telah
disajikan sebelumnya dan melaporkan dampaknya kepada masa sebelum periode
sajian sebagai suatu penyesuaian pada saldo awal periode. Pengecualian dilakukan
apabila dianggap tidak praktis atau secara khusus diatur lain dalam ketentuan masa
transisi penerapan Standar Akuntansi yang baru.

d. Dewan Penyusun Standar Akuntansi Keuangan ( DSAK ) mengeluarkan PSAK-IFRS


yang sifatnya dapat membuat para akuntan atau auditor menyajikan laporan
keuangannya dengan benar. Seperti yang kita ketahui bahwa PSAK-IFRS adalah
aturan umum yang berlaku yang didalamnya mengatur kaidah dan asas yang harus
dipenuhi pada pembuatan laporan keuangan sebuah perusahaan. Dengan
mengeluarkan PSAK-IFRS yang memuat banyak aturan bagi para akuntan atau
auditor dalam menyajikan laporan keuangan yang membuat kemungkinan kecil bagi
para akuntan atau auditor memalsukan laporan keuangan mereka.

Anda mungkin juga menyukai