Anda di halaman 1dari 1

Sesungguhnya baik buruknya takdir tidak ada yang mengetahui hanya Allah mengetahunya.

Jangan kita anggap segala sesuatu adalah takdir, mengapa…?

Karena seakan-akan kita mengetahuinya padahal yang Maha mengetahui (menetapkan) takdir kita
ataupun merubah suatu takdir itu adalah Allah sendiri zat yang maha mengetahui. Contohnya peristiwa
seperti yang ada ddi Palu yang ditimpa bencana alam berupa gempa bumi, tsunami, tanah longsor dsb.
Yang mana menurut salah satu saksi mata relawn ditempat seperti gempa bumi seakan membelah bumi
menjadi dua dan manusia seakan masuk didalamnya kemudian menggoncangnya dan
memuntahkannya manusia-manusia itu keluar. “kenyataannya tidak semua kampung yang ada di Palu
atas peristiwa tersebut hancur rata akibat tsunami akan tetapi, banyak sekali bangkai-bangkai manusia
hali tulah yang membuat orang-orang segera mengungsi padahal rumah-rumah mereka hanya retak-
retak saja. Setelah ditelusuri ternyata kampong tersebut merupakan kampong kumpulan kelompok
narkoba, miras, LGBT. Jadi, tragedy di Palu banyak memakan korban jiwa, karena adnya suatu kampong
yang hilang.

Pertanyaannya adalah “Apakah bencana di Palu tersebut adalah adzab?....”

Dengan berprasangka khusnudzon mungkin bisa saja yang tertimpa musibah tersebut terdapat orang-
orang yang sebelum musibah itu terjadi dia bertaubat kepada Allah SWT. Wallahu Alam bishowab.

Jadi, janganlah saling menyalahkan/pun menyudutkan atas semua yang terjadi karna ada
kampong tersebut terdapat kelompok narkoba, LGBT, miras dsb tetapi, berprasangkalah bahwa dibalik
musibah yang terjadi hikmahnya mereka (berupa kelompok-kelompok narkoba, LGBT, miras dsb)
membuat mereka ingin bertaubat bahkan taubatan nasuha. Dan jika memsng adzab itu di timpakan
kepada mereka khusnudzonlah bahwa yang mereka dapatkan akan menjadi penebusnya siksa di Akhirat
nanti. Semoga. Seandainya jugabila mana ada orang yang beriman di dalamnya musibah tersebut akan
menjadi peningkat derajat mereka. Wallahu Alam bishowab.

Anda mungkin juga menyukai