Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Model Mind Mapping Dalam Pembelajaran Geografi”


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Geografi
(ABKA549)

Dosen Pengampu:
Dr. Karunia Puji Hastuti, M.Pd.
Ahmad Munaya Rahman, M.Pd.
Faisal Arif Setiawan, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3:


Indah Dewi Selpia (1810115120008)
Khairil Anwar (1810115210001)
Risalma Amirah Adilla (1810115220017)
Ahmad Rizky Harifin (1810115310003)
Agh Gita Safitri (1810115320012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan, sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan -Nya tentunya kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta yaitu nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan karunia -Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran Geografi, dengan judul
makalah “Model Mind Mapping Dalam Pembelajaran Geografi” dengan dosen pengampu Ibu
Dr. Karunia Puji Hastuti, M.Pd., Bapak Ahmad Munaya Rahman, M.Pd., dan Bapak Faisal Arif
Rahman, M.Pd.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini.
Apabila ada terdapat kesalahan dari penulis mohon dimaafkan yang sebesar-besarya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan referensinya
dalam membuat makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.

Banjarmasin, 8 Maret 2020

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
1.1. Latar Belakang................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
1.3. Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II TINJAUN PUSTAKA.....................................................................................................3
2.1. Pengertian, Prinsip, dan Ciri Mind Mapping...................................................................3
2.2. Langkah-langkah Pembuatan Mind Mapping..................................................................5
2.3. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping.....................................................................7
2.4. Mind Mapping Dalam Pembelajaran Geografi................................................................9
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan........................................................................................................................12
3.2. Saran..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode pengajaran yang tepat akan sangat
berpengaruh terhadap ketercapaian pemahaman murid. Tentunya semua metode pengajaran yang
pernah diterapkan selama ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Terlepas dari semua itu,
metode pengajaran yang sering diterapkan oleh guru-guru kita saat ini adalah cenderung untuk
hanya mengaktifkan salah satu sisi otak sang murid saja. Karena pada hakekatnya otak manusia
terbagi menjadi dua, yaitu otak kiri dan otak kanan (Imanuddin & Otomo, 2012).
Kedua belahan otak manusia ini memiliki tugas dan cara kerja yang berbeda. Otak kiri
bekerja untuk hal-hal yang terkait dengan kata, angka dan daftar. Sementara otak kanan berkerja
untuk hal-hal yang terkait dengan kesadaran, imajinasi, warna, keindahan. Sebagaimana dua kaki
dan tangan, aktivitas manusia akan mudah dikerjakan bila kedua pasang organ tersebut bekerja
dengan baik. Tentunya berjalan dengan dua kaki akan jauh lebih optimal dibandingkan dengan
jalan satu kaki. Demikianlah perumpamaannya dengan otak kita.
Umumnya manusia hanya memfungsikan salah satu otaknya saja, ada yang dominan otak
kirinya adapula yang dominan otak kanannya. Bisa dibayangkan bagaimana luar biasanya otak
manusia bila kedua belahan otaknya dapat dioptimalkan.
Begitu juga siswa dalam belajar, jika siswa bisa mengaktifkan dua sisi otaknya secara
efektif, maka penulis yakin mereka akan dengan mudah menerima pelajaran yang diberikan guru
kepada siswa. Bukan hanya itu, kemampuan logika anak akan lebih berkembang ketimbang
mereka harus menghafal kata demi kata dan kalimat demi kalimat. Metode
pengajaran/pemberlajaran yang dapat mengoptimalakan kedua belah sisi otak manusia tersebut
adalah metode mind mapping (Peta Pikiran).

1.2. Rumusan Masalah


 Adapun rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut :
1. Apa pengertian dan prinsip serta ciri mind mapping?
2. Apa langkah-langkah dalam pembuatan mind mapping? 
3. Apa kelebihan dan kekurangan mind mapping?
4. Bagaimana mind mapping Dalam Pembelajaran Geografi

1
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dan prinsip serta ciri mind mapping
2. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pembuatan mind mapping
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mind mapping
4. Untuk mengetahui mind mapping dalam Pembelajaran Geografi

2
BAB II
TINJAUN PUSTAKA

2.1. Pengertian, Prinsip, dan Ciri Mind Mapping


1. Pengertian Mind Mapping
Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan catatan-catatan yang
dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan,
penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat struktur, pengumpulan ide-ide, untuk
membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan wawancara (Buzan : 1970) (Imanuddin & Otomo,
2012).
Konsep Mind mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an.
Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa
untuk perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan. Mind
map adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil
informasi keluar otak-Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah
akan “memetakan” pikiran-pikiran kita (Imanuddin & Otomo, 2012)
Pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada kenyataan bahwa
otak manusia terdiri dari satu juta juta sel otak atau setara dengan 167 kali jumlah manusia di
bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa bagian, ada bagian pusat (nukleus) dan ada
sejumlah bagian cabang yang memencar ke segala arah, sehingga tampak seperti pohon yang
menumbuhkan cabang ke sekelilingnya
Kita bisa membandingkan mind map dengan peta kota. Pusat mind map miripdengan
pusat kota. Pusat mind map mewakili ide terpenting. Jalan-jalan utama yang menyebar dari pusat
mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili
pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat
mewakili area-area yang menarik atau ide-ide menarik tertentu (Ayu, 2016).
Sama seperti peta jalan, Mind Map akan :
a.  Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.
b. Memberi pandangan meyeluruh pokok masalah atau area yang luas.
c. Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke
mana kita akan pergi dan di mana kita berada.
d. Mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat.
e.   Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan
kreatif baru.

Mind Map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita
menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak
awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada
mengunakan tekhnik pencatatan tradisional.

3
Konsep ini dikategorikan ke dalam teknik kreatif, karena pembuatan mind mapping ini
membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari si pembuatnya. Siswa yang kreatif akan lebih mudah
membuat mind mapping ini. Begitu pula, dengan semakin seringnya siswa membuat mind
mapping, dia akan semakin kreatif. Sebuah mind map memiliki sebuah ide atau kata sentral, dan
ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind mapping sangat efektif bila
digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang siswa miliki dan membuat asosiasi di antara
ide tersebut. Catatan yang siswa buat membentuk sebuah pola gagasan yang saling berkaitan,
dengan topik utama ditengah dan sub topik dan perincian menjadi cabang-cabangnya, tekhnik ini
dikenal juga dengan nama Radian Thinking (Imanuddin & Otomo, 2012)

Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa “melihat” bidang studi itu lebih jelas, dan
mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Para siswa cenderung lebih mudah belajar dengan
catatannya sendiri yang menggunakan bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah dengan
pemberian warna yang berbeda disetiap catatan mereka. Dibandingkan dengan membaca buku
teks mereka merasa kesulitan ketika persiapan akan menghadapi ujian.
Mind mapping merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa
menggunakan seluruh potensi otak agar optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak bagian
kiri dan kanan. Metode ini mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk
kembali mengambil informasi dari dalam otak. Mind mapping  merupakan teknik yang paling
baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena menggunakan teknik grafis yang
berasal dari pemikiran manusia yang bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal
sehingga membuka potensi otak. (Imanuddin & Otomo, 2012) Dengan metode mind
mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 78%

Berikut adalah perbedaan antara tulisan biasa dan mind map :


a.       Tulisan Biasa
·         Hanya berupa tulisan-tulisan saja
·         Hanya dalam satu warna
·         Untuk mereview ulang memerlukan waktu yang lama
·         Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih lama
·         Statis

b.      Mind Mapp (Peta Pikiran)


·         Berupa tulisan, symbol dan gambar
·         Berwarna-warni
·         Untuk mereview ulang diperlukan waktu yang pendek
·         Waktu yang diperlukan untuk belajar lebih cepat dan efektif
·         Membuat individu menjadi lebih kreatif

4
 Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik mencatat yang
mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi
kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak
maka kan memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik
secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya
memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
Peta pikiran yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi setiap hari. Hal ini disebabkan
karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap harinya. Suasana
menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan
mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan
suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan mind
mapping (Ayu, 2016).

2. Prinsip dan Ciri Mind Mapping


Mind mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata
kunci bebas, simbol, gambar, dan menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik
pohon. Mind mapping ini didasarkan pada detail-detail dan suatu peta pikiran yang mudah
diingat karena mengikuti pola pemikiran otak (Tenriawaru, 2014).

Semua mind map mempunyai kesamaan. Semuanya menggunakan warna. Semuanya


memiliki struktur alami yang memancar dari pusat. Semuanya menggunakan garis lengkung,
simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian Turan yang sederhana, mendasar,
alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Dengan mind map, daftar informasi yang panjang bisa
dialihkan menjadi diagram warna-warni, sangat teratur dan mudah diingat yang bekerja selaras
dengan cara kerja alami otak dalam melakukan berbagai hal (Ayu, 2016). 

Rose dan Malcolm menambahkan strategi visual ini mempunyai beberapa ciri,
diantaranya sebagai berikut :
1.      Mengingat melalui penglihatan, mengingat kata-kata dengan melihat tetapi perlu waktu
yang lebih lama untuk mengingat susunan atau urutan abjad jika tidak disebutkan awalnya.
2.      Jika memberi atau menerima penjelasan arah lebih suka memakai peta/gambar.
3.      Aktifitas reatif : menulis, menggambar, melukis merancang.
4.      Mempunyai ingatan visual yang bagus, dimana ketika kita ingat saat meninggalkan
sesuatu dalam beberapa hari yang lalu (Tenriawaru, 2014). 
Menurut Buzan, teknik pembuatan catatan dan pengelompokan pikiran yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan seluruh otak yang harus menyertakan tidak hanya kata-kata, angka,
rangkaian dan juga garis-garis tetapi juga dengan warna, gambar-gambar, dimensi, simbol-
simbol itulah peta pikiran atau mind map(Tenriawaru, 2014)..

2.2. Langkah-langkah Pembuatan Mind Mapping

5
Perlu diketahui Mind Map terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:
1)     Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran/isu uyang hendak dikembangkan, dan
diletakkan  sebagai  “pohon”.
2)     Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral dan diletakkan
sebagai “cabang”  yang melingkari “pohon”.
3)     Sub Topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan diletakkan
sebagai  “ranting” (dan level pikiran lapis berikutnya)

Hal-hal yang harus dipersiapkan ketika akan membuat atau menggunakan metode mind
mapping  adalah :
1)      Kertas kosong tak bergaris.
2)      Pena atau spidol berwarna-warni.
3)      Otak dan imajinasi.
4)      Buku sumber sebagai salah satu sumber bagi siswa.

Sebelum membuat mind map, maka harus menemukan desain yang cocok untuk
masing-masing teks yang spesifik. Setelah membaca teks maka akan mengetahui desain yang
sesuai untuk mind map yang akan dibuat. Secara sederhana sebuah teks dapat dikategorikan ke
dalam tiga kelompok:
1.      Komparasi (perbandingan)
Sebuah teks dikategorikan komparasi apabila teks tersebut terdapat perbandingan antara
A dan B, antara yang baik dan yang jelek dan sebagainya.
2.      Kronologi atau rangkaian peristiwa
Teks tersebut mempunyai sebuah awal dan akhir yang jelas, misalnya biografi, sejarah,
proses dan sebagainya. Desain ini biasanya sesuai dengan arah jarum jam.
3.      Presentasi (paparan)
Apabila cerita tanpa permulaan atau akhir yang jelas, apabila kata-kata dipaparkan tanpa
urutan yang khusus, maka bisa didesain sesuai dengan keinginan.

Pada saat membaca maka telah memperoleh kata-kata penting yang telah diberi tanda,
tahap ini adalah tahap menulis kata-kata penting pada mind map. Setelah menulis kata utama
maka dihubungkan dengan garis hubung pada kata-kata yang menjadi cabang dari kata-kata
utama.

Adapun langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut :


1.       Letakan kertas kosong tak bergaris dengan sisi panjang mendatar.
2.       Buat gagasan utamanya baik dalam tulisan, gambar atau foto untuk ide sentral.
3.       Hubungkan cabang-cabang utama ke topik utama dan hubungkan cabang-cabang
utama pada ranting-ranting yang merupakan sub topik utama. Jumlah cabang akan
bervariasi tergantung jumlah sub pokok pada materi tersebut. Usahakan setiap garis-garis
cabang yang saling berhubungan hingga ke pusat gambar dibentuk tidak lurus agar tidak

6
membosankan. Garis-garis cabang sebaiknya dibuat semakin tipis begitu bergerak
menjauh dari gambar utama untuk menandakan hirarki atau tingkat kepentingan dari
masing-masing garis.
4.       Gunakan warna.
5.       Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis

2.3. Kelebihan dan Kekurangan Mind Mapping


Menurut Mike Hernacki dan Bobbi Deporter (Sinaga, 2012), mind mapping memiliki
manfaat diantaranya :
a) Dapat memusatkan pikiran
Anda tidak perlu berfikir untuk menangkap setiap kata yang dibicarakan. Sebaliknya, Anda dapat
berkonsentrasi pada gagasannya

b) Meningkatkan pemahaman
Ketika membaca suatu tulisan atau laporan tekhnik, Peta Pkiran akan meningkatkan pemahaman
dan memberikan catatan tinjauan ulang yang sangat berarti nantinya.

c)  Menyenangkan
Imajinasi dan kreativitas Anda tidak terbatas dan hal itu menjadikan pembuatan dan peninjauan
ulang catatan lebih menyenangkan.

Sedangkan menurut Buzan (Tenriawaru, 2014), mind map dapat membantu kita dalam


sangat banyak hal. Berikut beberapa diantaranya :
Ø  Merencana.
Ø  Berkomunikasi.
Ø  Menjadi lebih kreatif.
Ø  Menghemat waktu.
Ø  Menyelasikan masalah.
Ø  Memusatkan perhatian.
Ø  Menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran.
Ø  Mengingat dengan lebih baik.
Ø  Belajar lebih cepat dan efisien.
Ø  Melihat “gambar keseluruhan”.
Ø  Menyelamatkan pohon.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa beberapa kelebihan saat menggunakan


teknik mind mapping ini, yaitu :
1)      Mind Map mampu meningkatkan kapasitas pemahaman dengan cara:
a.       Melihat gambaran besar suatu persoalan sekaligus melihat informasi secara detail

7
b.      Mengingat informasi yang kompleks lebih mudah. Informasi tersebut telah dikelompokkan
sesuai dengan cara seseorang mengingat termasuk hubungannya dengan subjek yang sama
atau berbeda.
c.   Mengatasi informasi yang membludak karena telah ditata dan dikelompokkan sedemikan
rupa. Secara mental hal ini juga membuat seseorang lebih terorganisir dan runtut dalam
memahami sebuah persoalan.
2)      Mind Map mampu meningkatkan kemampuan seseorang dalam berimajinasi, mengingat,
berkonsentrasi, membuat catatan, meningkatkan minat sekaligus mampu menyelesaikan
persoalan. Hal ini dicapai karena Mind Map mengajarkan untuk melihat persoalan secara
keseluruhan dan melihat hubungannya satu sama lain. Ini yang paling sulit dilakukan dalam
catatan konvensional. Tidak hanya itu, dengan catatan ini maka manajemen belajar pun
menjadi lebih mudah. Informasi baru dapat ditambahkan, dihubungkan, dan diasosiasikan
kapan saja dengan informasi yang sudah ada sebelumnya.
3)      Mind Map dapat merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunakan garis lengkung,
warna dan gambar. Ini membuat sebuah catatan sekaligus menjadi karya seni yang indah.
Secara mental akan memudahkan kita untuk mengingatnya. Mind Map akan merangsang
kemampuan membandingkan informasi yang ada baik berupa fakta, ide termasuk data
statistik.
4)      Mind Map membantu seseorang membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat.
Selain itu, catatan ini mampu membuka pemahaman yang baik dan sisi kreatif dengan
merangsang munculnya ide-ide dan insight baru, bahkan pada saat membuat catatan itu
sendiri. Mind Map dapat pula menjelaskan sebuah tujuan, rencana, ide, maupun pemikiran
secara jelas dan terstruktur.
5)      Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda atau
mengingat detail secara mudah.
6)      Melihat hubungan antara gagasan dan konsep.
7)      Proses mengganbar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
8)      Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis.
9)      Bekerjasama dengan otak siswa, bukan bertentangan dengannya.
10)  Menyingkirkan “format outline” yang membosankan, selamanya
11)  Dapat mengoptimalakan otak kanan dan otak kiri, karena mind map bekerja dnegan gambar,
warna dan kata-kata sederhana.
12)  Dapat menghemat catatan, karena dengan mind map bisa meringkas satu bab materi dalam
setengah lembar kertas
13)  Pembelajaran terkesan lebih efektif, dan efisisien, karena pada dasarnya cara kerja mind
map sama dengan cara kerja dasar otak, yaitu tidak tersusun sistematis, namun lebih pada
bercabang-cabang seperti pohon.
14)  Pola ini dapat mempermudah proses recall pada setiap apa yang pernah dipelajari.
15)  Dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa dan guru, karena siswa/guru akan terangsang
untuk mebuat gambar-gambar atau warna-warna pada mind map agar terlihat lebih menarik.

8
16)  Mempertajam daya analisa dan logika siswa, karena siswa tidak lagi dituntut untuk mencatat
buku sampai habis kemudian menghapalnya. Namun lebih kepada pemahaman dan
kreatifitas untuk dapat menghungkan topic umum dengan sub-sub topic bahasan.

 
Sedangkan kekurangan model pembelajaran mind mapping:
1)      Hanya siswa yang aktif yang terlibat
2)      Tidak sepenuhnya murid yang belajar
3)      Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan

2.4. Mind Mapping Dalam Pembelajaran Geografi


Dalam mempelajari konsep pelajaran geografi siswa dibimbing oleh guru, siswa
membaca seluruh isi materi geografi dan memahaminya secara keseluruhan. Siswa aktif
menemukan dan memilih kata-kata kunci atau istilah penting dari suatu materi pelajaran yang
telah dipelajari sebelumnya. Setelah itu siswa mulai membuat atau menyusun kata kunci tersebut
menjadi suatu struktur mind map yang paling mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.
Langkah–langkah di dalam membuat mind map adalah:
1. Langkah awal adalah menyiapkan bahan-bahan untuk membuat mind map yaitu kertas kosong
tak bergaris, pena atau pensil warna dan stabilo yang mendukung.
2. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan mendatar. Hal ini
dimaksudkan memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk
mengungkapkan dirinya dengan lebih bebas dan alami.
3. Gunakan gambar untuk gagasan sentral anda. Hal ini dikarenakan sebuah gambar bermakna
seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi. Sebuah gambar sentral akan lebih
menarik, membuat kita tetap terfokus, membantu kita untuk tetap berkonsentrasi, dan
mengaktifkan otak kita
4. Gunakan warna pada seluruh mind map. Hal ini dikarenakan bagi otak, warna sama
menariknya dengan gambar. Warna membuat mind map lebih hidup, menambah energi kepada
pemikiran kreatif dan mnyenangkan.
5. Hubungkan cabang–cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang– cabang tingkat
dua dan tiga ke tingkat satu dan dua dan seterusnya. Hal ini karena otak bekerja menurut
asosiasi, otak senang mengaitkan dua, tiga atau empat hal sekaligus. Bila kita menghubungkan
cabang-cabang, kita akan lebih mudah mengerti dan mengingat. Penghubungan cabangcabang
utama akan menciptakan dan menetapkan struktur dasar atau arsitektur pikiran kita.
6. Buatlah garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Hal ini dikarenakan garis lurus
dapat membosankan otak. Cabang–cabang yang melengkung dan organis seperti cabang–cabang
pohon akan lebih menarik dan indah.

9
7. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Hal ini dikarenakan kata kunci tunggal akan
memberikan mind map lebih kuat dan fleksibel.
8. Gunakan gambar di seluruh mind map, karena setiap gambar seperti gambar sentral bermakna
seribu kata (Buzan, 2008)
Pada pembelajaran geografi dengan media mind map siswa dapat mengembangkan
kemampuan belajar mandiri, Pengalaman yang diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila
proses pembelajaran yang diperolehnya merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya
sendiri. Setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan, maka proses
pembelajaran yang cocok adalah yang menggali siswa untuk selalu kreatif dan berkembang dan
salah satunya adalah dengan mind map.
Berikut mind map materi pelajaran geografi kelas 1 SMA:
 Bab. I Hakikat Geografi

10
11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan catatan-catatan yang
dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam pembuatan perencanaan. Mind
mapping menggunakan teknik penyaluran gagasan dengan menggunakan kata kunci bebas,
simbol, gambar, dan menggambarkan secara kesatuan dengan menggunakan teknik pohon. Mind
mapping  ini didasarkan pada detail-detail dan suatu peta pikiran yang mudah diingat karena
mengikuti pola pemikiran otak.
Mind Map terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu: Topik sentral: pokok atau fokus
pikiran/isu uyang hendak dikembangkan, dan diletakkan  sebagai  “pohon”, topik utama: level
pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral dan diletakkan sebagai “cabang”  yang
melingkari “pohon”.dan sub topik: level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan
diletakkan sebagai “ranting” (dan level pikiran lapis berikutnya).
Mind Map mampu meningkatkan kapasitas pemahaman dengan cara: Melihat gambaran
besar suatu persoalan,Mengingat informasi yang kompleks lebih mudah dan Mengatasi informasi
yang membludak karena telah ditata dan dikelompokkan sedemikan rupa. Sedangkan
kekurangannya yaitu Hanya siswa yang aktif yang terlibat, Tidak sepenuhnya murid yang belajar
dan Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.
konsep pembelajaran dalam geografi yaitu siswa dibimbing oleh guru, siswa membaca
seluruh isi materi geografi dan memahaminya secara keseluruhan. Siswa aktif menemukan dan
memilih kata-kata kunci atau istilah penting dari suatu materi pelajaran yang telah dipelajari
sebelumnya. Setelah itu siswa mulai membuat atau menyusun kata kunci tersebut menjadi suatu
struktur mind map yang paling mudah dipahami dan dimengerti oleh siswa.

3.2. Saran
Pada pembelajaran model mind mapping nih seharusnya bisa lebih membuka pikiran
siswa dengan cara berpikir tetapi dalam pembelajaran pembeljaran ini hanya menyentuh atau
membuat beberapa siswa saja yang mengerti dikarenakan pembelajaran ini merangsang siswa
untuk menjelaskan. Jadi sebaiknya pembelajaran mind mapping digunakan pada kelas yang
sisiwa-nya sedikit sekitar 20 orang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ayu, D. (2016). Pengaruh Metode Mind Mapping Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Dan
Prestasi Belajar Ips. Kajian Pendidikan Widya Accarya, (2085), 118–131.
Buzan, T. (2008). Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas. (E. Suryaputra., Ed.). Jakarta:
Gramedia.
Imanuddin, M. C., & Otomo, U. H. N. (2012). Efektifitas Metode Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Pada Siswa Kelas Viii, 9(1), 62–75.
https://doi.org/10.26555/humanitas.v9i1.350
Sinaga, L. R. (2012). PERBANDINGAN LEARNING JOURNAL DENGAN MIND MAP
TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X. Encyclopedia of the
Sciences of Learning, (1), 1925–1925. https://doi.org/10.1007/978-1-4419-1428-6_4678
Tenriawaru, E. P. (2014). Implementasi Mind Mapping Dalam Kegiatan Pembelajaran Dan
Pengaruhnya Terhadap Pendidikan Karakter1. Prosiding Seminar Nasional, 01(1), 85–91.

13

Anda mungkin juga menyukai