Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGEMBANGAN PETA PIKIRAN DAN PETA GAGASAN


Untuk memenuhi Tugas Analisis Perubahan Tingkah Laku
Dosen Pengampu Dzinun Hadi, S. Sos.I, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 8

Yuli Ruliyah Hidayati (12306193055)


Frisdayanti Anggraeni (1230193062)
Umar Al Faruq (1230193068)
Zakiatul Maulidiyah (1230619378)

SEMESTER V
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULAH
TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2021/2022
NOVEMBER 2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Ruusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Mind Map dan Brainstroming ............................... 3


B. Fungsi dan Manfaat Mind Map dan Brainstroming ............................ 6
C. Konsep Teknik Peta Pikiran (Mind Map) Peta Gagasan
(Brainstroming) Sesuai dengan Keperluan Media Bimbingan
dan Konseling ...................................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemudahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat
menyesuaikan tugas mata kuliah “Media BK” dalam bentuk makalah, Sholawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyyullah Muhammad,
SAW.

Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa sesuai dengan


kemampuan dan pengatahuan yang terbatas, maka makalah yang berjudul
“Pengembangan Teknik Peta Pikiran (mind map) dan Peta Gagasan (Brainstroming)”
ini, masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini, kami berharap dari
makalah ini yang kami susun dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami
maupun pembaca. Aamiin..

Wassalamualaikum Wr. Wb
Tulungagung, 16 November 2021

Penyusu

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu kegiatan
mengajar oleh guru dan kegiatan belajar oleh murid. Pembelajaran dapat
diartikan sebagai sebuah proses yang di bangun oleh guru guna untuk
membangun krastifitas, peningkatan penguasaan materi siswa dan menguji
kemampuan berpikir siswa. Untuk itu guru juga harus menyiapkan strategi
pembelajaran yang efektif untuk siswa yang dapat melatih kemampuan siswa.
Pada umumnya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih di landasi
dengan transfer informasi. Guru ceramah peserta didik mendengarkan kemudian
mencatat dan selanjutnya mengerjakan soal. Kondisi pembelajaran yang seperti
ini akan menimbulkan kebosanan bagi peserta didik. Peserta didik tidak dapat
memahami materi pembelajaran dengan baik. Dan kurang aktif dan kreatif dalam
proses pembelajaran.
Dengan demikian untuk meningkatkan kreativitas dan hasil belajar
peserta didik maka diperlukan aktivitas belajar anak. Sedangkan untuk
meningkatkan aktivitas belajar anak, maka perlu adanya penerapan metode
pembelajaran yang mampu membangkitkan kreativitas dan hasil belajar peserta
didik. Metode pembelajaran Mind mapping sangat cocok untuk mengembangkan
kemampuan berpikir anak-anak. Menurut Tony Buzan, Mind Mapping adalah
cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil
informasi ke luar otak. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif,
dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita
Oleh karena itu dalam materi ini menjelaskan tentang pengertian Teknik
Mind Map dan Brainstorming. Lalu fungsi dan manfaat dari Mind Map dan

1
Brainstorming dalam BK, serta konsep dari teknik peta gagasan Branstorming
sesuai dengan keperluan media bimbingan dan konseling.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Teknik Mind Map dan Brainstroming?
2. Bagaimana Fungsi dan Manfaat Mind Map dan Brainstroming?
3. Bagaimana Konsep Teknik Peta Pikiran (Mind Map) Peta Gagasan
(Brainstroming) Sesuai dengan Keperluan Media Bimbingan dan Konseling?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Teknik Mind Map dan Brainstroming
2. Untuk Mengetahui Fungsi dan Manfaat Mind Map dan Brainstroming
3. Untuk Mengetahui Konsep Teknik Peta Pikiran (Mind Map) Peta Gagasan
(Brainstroming) Sesuai dengan Keperluan Media Bimbingan dan Konseling

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Mind Map dan Brainstroming


a) Pengertian Mind Map
Mind mapping atau peta pikiran adalah suatu tekhnik pembuatan
catatan-catatan yang dapat digunakan pada situasi, kondisi tertentu, seperti dalam
pembuatan perencanaan, penyelesaian masalah, membuat ringkasan, membuat
struktur, pengumpulan ide-ide, untuk membuat catatan, kuliah, rapat, debat dan
wawancara. (Svantesson, 2004 : 1) Konsep Mind mapping asal mulanya
diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Menurutnya mind map adalah
sistem penyimpanan, penarikan data, dan akses yang luar biasa untuk
perpustakaan raksasa, yang sebenarnya ada dalam otak manusia yang
menakjubkan (Buzan, 2009 : 12). Mind map adalah cara termudah untuk
menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi keluar otak-
Mind Map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan
“memetakan” pikiran-pikiran kita.
Pemetaan pikiran yang dikemukakan oleh Buzan ini didasarkan pada
kenyataan bahwa otak manusia terdiri dari satu juta sel otak atau setara dengan
167 kali jumlah manusia di bumi, sel-sel otak tersebut terdiri dari beberapa
bagian, ada bagian pusat (nukleus) dan ada sejumlah bagian cabang yang
memencar ke segala arah, sehingga tampak seperti pohon yang menumbuhkan
cabang ke sekelilingnya (Buzan, 2009:30). Kita bisa membandingkan mind map
dengan peta kota. Pusat mind map dengan pusat kota. Pusat mind map mewakili
ide terpenting. Jalan- jalan utama yang menyebar dari pusat mewakili pikiran-
pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili
pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentuk-bentuk
khusus dapat mewakili area-area yang menarik atau ide-ide menarik tertentu

3
Dengan membuat sendiri peta pikiran siswa “melihat” bidang studi itu
lebih jelas, dan mempelajari bidang studi itu lebih bermakna. Para siswa
cenderung lebih mudah belajar dengan catatannya sendiri yang menggunakan
bentuk huruf yang mereka miliki dan ditambah dengan pemberian warna yang
berbeda disetiap catatan mereka. Dibandingkan dengan membaca buku teks
mereka merasa kesulitan ketika persiapan akan menghadapi ujian. Mind mapping
merupakan tehnik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakan
seluruh potensi otak agar optimum.
Caranya, menggabungkan kerja otak bagian kiri dan kanan. Metode ini
mempermudah memasukan informasi kedalam otak dan untuk kembali
mengambil informasi dari dalam otak. Mind mapping merupakan teknik yang
paling baik dalam membantu proses berfikir otak secara teratur karena
menggunakan teknik grafis yang berasal dari pemikiran manusia yang
bermanfaat untuk menyediakan kunci-kunci universal sehingga membuka potensi
otak. (Prayudi, 2008). Dengan metode mind mapping siswa dapat meningkatkan
daya ingat hingga 78%.
Dari uraian tersebut, peta pikiran (mind mapping) adalah satu teknik
mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Peta pikiran memadukan
dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang.
Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka kan memudahkan
seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara
tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan
sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
b) Pengertian Brainstorming
Brainstorming lebih mengarah pada aktvitas menggali ide berdasarkan
kretivitas berpikir manusia. Semua ide dan gagasan akan ditampung tanpa
terkecuali sehingga para peserta bebas menyampaikan pendapat tanpa adanya
rasa takut terhadap kritikan. Sehingga pada prosesnya tidak akan ditemukan
perdebatan atau kritikan. Beberapan kelebihan metode brainstorming :
1. Keaktifan peserta dalam mengemukakan pendapat

4
2. Cara berfikir peserta dalam mengemukakan pendapat akan lebih cepat dan
tersusun logis
3. Peserta akan selalu dirangsang untuk mengeluarakan pendapat terkait materi
yang dibahas
4. Mampu membantu peserta untuk lebih aktif dalam menerima materi
5. Peserta lain atau guru yang lebih mampu dapat membantu peserta lain yang
kurang aktif .
Metode brainstorming merupakan suatu metode berbentuk diskusi dengan
tujuan mengumpulkan gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman,
dari semua peserta. Tetapi berbeda dengan diskusi pada brainstorming pendapat
seseorang tidak dapat ditanggapi(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak
disepakati). Pemecahan masalah dengan melakukan pengambilan pendapat secara
dedukatif, yaitu dimulai dengan konsep umum dan diakhiri dengan konsep khusus.
Dalam Brainstorming akan didapatkan banyak ide dari peserta dengan
durasi yang singkat. Kesimpulan yang dihasilkan bahwa dengan metode
brainstorming ini peserta diajari untuk mencari, menemukan dan mengungkapkan
gagasannya sebanyak mungkin dalam proses pembelajaran. Mengumpulkan
gagasan atau pendapat untuk menentukan jawaban terkait dengan pertanyaan pada
pembelajaran merupakan tujuan dari metode brainstorming ini. Dengan
menerapkan metode ini akan memicu proses pembelajaran yang lebih aktif dengan
gagasan-gagasan yang muncul. Ada empat aturan dasar dalam brainstorming ,
yaitu:
1. Focus on quantity, dalam hal ini diartikan bahwa banyaknya gagasan yang
dihasilkan akan berdampak pada besarnya kesempatan untuk mendapatkan
solusi yang efektif dan radikal,
2. Withhold criticism, dalam brainstorming, dalam hal ini kritikan terkait gagasan
yang muncul akan ditunda, dan akan dilakukan pada akhir sesi,
3. Welcome unusual ideas, dalam hal ini gagasan- gagasan yang unik, dan tak
biasa akan disambut dengan baik,

5
4. Combine and improve ideas, gagasan-gagasan yang baik dapat digabungkan
untuk menjadi suatu ide yang lebih baik Untuk tercapainya tujuan dalam
kegiatan menerapkan metode brainstorming maka diperlukan aturan yang
dicermati, sehingga bisa terwujud dengan efektif dan efisien.

B. Fungsi dan Manfaat Mind Map dan Brainstroming


a) Fungsi dan Manfaat Mind Map

Mind map atau peta pemikiran melibatkan kedua sisi otak karena peta
pemikiran menggunakan gambar, warna,, dan imajinasi (wilayah otak kanan)
bersamaan dengan kata angka, logika (wilayah otak kiri). Menurut Tony Buzan
ada beberapa kerja otak yang dapat mendorong sinergis dan asosiasi. Cara kita
membantu peta pikiran juga mendorong sinergis dengan cara cabang tumbuh
keluar untuk menbantu anak-anak cabang lain menodorong kita agar
menciptakan lebih banyak ide dari setiap pikiran yang kita tambahkan kedalam
peta pikiran. Berikut ada lima fungsi Mind Map yang dikemukakan oleh Tony
Buzan (2012:5),yaitu:
1. Memberi pandangan menyeluruh pada pokok masalah atau area yang luas.
2. Memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihanpilihan dan
mengetahui kemana kita akan pergi dan dimana kta berada.
3. Mengumpulkan sejumlah besar data disatu tempat.
4. Mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan
terobosan kreatif baru.
5. Menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna, dan diingat.

Selain itu fungsi dari Mind Map adalah untuk mengambarkan ide,
menerangkan definisi suatu materi , atau mencari solusi sebuah masalah.Manfaat
Mind Map akan membantu membuka potensi otak kita sepenuhnya. Jutaan
menggunakan peta pikiran setiap hari untuk membantu mereka. Ada yang
menggunakanya agar mereka bisa menggunakan perencanaan agar lebih baik
atau menjadi pembicara yang lebih percaya diri, sementara ada juga

6
menggunakan peta pikiran untuk memecahkan masalah dalam skala yang lebih
besar. Mind Map menurut Tony Buzan (2008, hlm. 6, membantu kita dalam
sangat banyak hal yaitu:

1. Merencana
2. Berkomunikasi
3. menjadi lebih kreatif
4. menghemat waktu
5. menyelesaikan masalah
6. memusatkan perhatian
7. menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran
8. mengingat dengan lebih baik
9. belajar lebih cepat dan efisien
10. melihat “gambar keseluruhan”, dan menyelamatkan pohon.
Sedangkan menurut Michael (dalam Tony Buzan, 2008, hlm. 6)
menyatakan bahwa manfaat mind map adalah mengaktifkan seluruh otak,
membereskan akal dari kekusutan mental, memungkinkan kita berfokus pada
pokok bahasan, membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian
infromasi yang saling terpisah, memberi gambaran yang jelas pada keseluruhan
dan perincian, serta memungkinkan untuk mengelompokkan konsep dan
membantu kita membandingkannnya.
b) Fungsi dan manfaat Branstorming dalam BK
Dalam BK pelaksanaan metode Brainstorming ini tugas guru BK adalah
memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga
mereka menanggapi, dan guru tidak boleh mengomentari bahwa pendapat
siswa itu benar/salah. Siswa dalam metode Brainstorming dituntut lebih aktif
dalam menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapatnya, serta lebih
luas mendapat pengetahuan dan mengupayakan agar hasil belajar dapat
bertahan lama dikuasai siswa.

7
Dan adapun konsep metode curah gagasan terkandung makna suatu
upaya menjadikan proses belajar mengajar menarik dan bisa mendorong siswa
aktif dalam belajar dan mengemukakan pendapat. Untuk menjadikan proses
belajar mengajar yang demikian, guru dituntut memikirkan, melaksanakan
langkah- langkah yang memberi kemudahan bagi siswa agar dapat belajar secara
aktif guna mencapai tujuan pengajaran secara efektif. Tujuan pengunaan tekni ini
ialah untuk menguras habis apa yang dipikirkan para siswa dalam menanggapi
masalah yang dilontarkan guru ke kelas tersebut.
Terdapat fungsi yang bisa diperoleh suatu kelompok dengan melakukan teknik
Brainstorming di antaranya adalah:
Mendorong terjadinya penyampaian ide atau pengalaman peserta didik yang akan
sangat membantu terjadinya refleksi di dalam kelompok.
1. Mendapat sebanyak mungkin pendapat, ide serta gagasan dari peserta didik
tentang permasalahan yang sedang dibahas.
2. Membina peserta didik dalam mengkombinasikan dan mengembangkan
kreativitas berpikir melalui ide-ide yang muncul.
3. Merangsang partisipasi peserta didik.
4. Menciptakan suasanan menyenangkan dalam kelompok.
5. Melatih daya kreativitas peserta didik.
6. Melatih peserta didik untuk mengekspresikan gagasan-gagasan baru menurut
daya imajinasi mereka.
7. Mengumpulkan sejumlah pendapat dari kelompok belajar yang berasal dari
kenyataan di lapangan.
Menurut Roestiyah, manfaat dari Teknik brainstorming yaitu:
1. Dapat dijadikan sebagai evaluasi tahap awal tentang kemampuan atau
pengetahuan yang memiliki anggota kelompok.
2. Sebagai salah satu cara pengembangan ide-ide atau pendapat baru mengenai
suatu permasalahan.

8
3. Meningkatkan daya ingat agar terlatih berpikir tentang sesuatu yang bersifat
kuantitas, disamping permasalahan sehari-hari dan hal ini lebih baik
dibandingkan kualitas.
4. Menindak lanjuti pemecahan masalah jika dengan cara yang konvensional
tidak terpecahkan.
5. Mengembangkan berpikir kreatif.
6. Menumbuhkan rasa percaya diri pada anggota kelompok untuk
menyampaikan pendapat.
C. Konsep Teknik Peta Pikiran (Mind Map) Peta Gagasan (Brainstroming)
Sesuai dengan Keperluan Media Bimbingan dan Konseling
a) Konsep Teknik Peta Pikiran (Mind Map)
Menurut Tony Buzan (2004: 68) Mind Map (peta pikiran) dapat
menghubungkan konsep yang baru diperoleh siswa dengan konsep yang sudah
didapat dalam proses pembelajaran, sehingga menimbulkan adanya tindakan
aktif yang dilakukan oleh siswa. sementara menurut Hudojo (2002: 25) Melalui
proses pembelajaran dengan metode Mind Map (peta pikiran) ini, Guru
membimbing siswa mempelajari konsep suatu materi pelajaran.
Berikut ini adalah petunjuk atau langkah-langkah membuat peta pikiran yang
dikemukakan oleh Buzan (Wikipedia, 2011) :
1. Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan
mendatar,karena mulai dari tengah memberi kebebasan kepada otak untuk
menyebar kesegala arah dan untuk mengungkapkan dirinya dengan lebih
bebas dan alami.
2. Gunakan gambar atau simbol untuk ide sentral,karena sebuah gambar
bermakna seribu kata dan membantu kita menggunakan imajinasi.Sebuah
gambar sentral akan lebih menarik membuat kita tetap terfokus, membantu
kita berkonsentrasi, dan mengaktifkan otak kita.
3. Gunakan warna, karena bagi otak warna sama menariknya dengan gambar.
Warna membuat mind mapping lebih hidup,menambah energy kepada
pemikiran kreatif, dan menyenangkan

9
4. Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat (ide pokok) dan
hubungkan cabang ketingkat dua dan tiga ketingkat satu dan dua, seterusnya.
Karena otak bekerja menurut asosiasi, otak senang mengaitkan dua (atau tiga,
atau empat) hal sekaligus. Bila kita menghubungkan cabang-cabang ,akan
lebih mudah mengerti dan mengingat.
5. Buatlah garis melengkung, bukan lurus, karena garis lurus akan membosankan
otak.
6. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis, karena kata kunci tunggal
memberi banyak daya dan fleksibilitas kepada mind mapping. Setiap kata
tunggal atau gambar adalah seperti pengganda, menghasilkan sederet asosiasi
, lebih bebas dan bisa memicu ide dan pikiran baru.
7. Gunakan gambar, karena seperti gambar sentral setiap gambar bermakna
seribu kata.
Perlu diketahui Mind Map terdiri dari 3 (tiga) komponen utama, yaitu:
1. Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran/isu yang hendak dikembangkan, dan
diletakkan sebagai “pohon”.
2. Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral dan
diletakkan sebagai “cabang” yang melingkari “pohon”.
3. Sub Topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan
diletakkan sebagai “ranting” (dan level pikiran lapis berikutnya).
b) Konsep Teknik Peta Gagasan (Brainstroming)
Brainstroming adalah suatu teknik yang digunakan untuk
menghasilkan suatu daftar panjang yang berisi berbagai respon berbeda tanpa
membuat penilaian terhadap ide-ide individu, dengan menggunakan teknik
brainstorming siswa dapat memiliki pemikiran baru dan secara bebas
mengutarakannya (Bulantika, Saadah, Kushendar, 2019). Menurut Aqib
(2013) brainstorming dilakukan dengan melontarkan suatu masalah ke siswa
oleh guru, kemudian siswa menjawab atau menyatakan pendapat, atau
komentar sehingga mungkin masalah tersebut berkembang menjadi masalah
baru. Perbedaan dengan diskusi adalah dalam brainstorming pendapat yang

10
disampaikan siswa tidak memerlukan sanggahan atau komentar, sehingga
siswa akan lebih percaya diri untuk berpendapat
Adapun tahapan pelaksanaan metode brainstorming yaitu:
1. Tahap Pemberian informasi dan motivasi (Orientasi)
2. Tahap Identifikasi (Analisa), Tahap Klasifikasi (Sintesis)
3. Tahap Verifikasi dan,
4. Tahap Konklusi (Penyepakatan).
Tehnik Pelaksanaan Metode Brain Storming. Tehnik pelaksanaan Metode Brain
Storming dalam kelas adalah sebagai berikut:
1. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
2. Guru menyampaikan suatu materi.
3. Guru melontarkan masalah pada siswa.
4. Siswa mengemukakan pendapat atau komentar sedangkan guru mencatatnya
dipapan tulis tanpa mengadakan perobahan.
5. Guru dan siswa bersama-sama mengevaluasi setiap gagasan yang telah
dikemukakan tadi

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Mind Mapping adalah suatu teknik mencatat yang mengembangkan gaya
belajar visual, mid mapping adanya suatu kombinasi warna, simbol, bentuk,
gambar tulisan dan sebagainya yang memudahkan otak dalam menyerap
informasi yang diterima. Sedangkan brainstorming adalah lebih mengarah pada
suatu aktivitas menggali ide berdasarkan kreativitas berpikir manusia dalam
metode brainstorming terdapat kelebihannya. Brainstorming merupakan metode
berbentuk diskusi dengan tujuan mengumpulkan gagasan pendapat informasi dan
pengetahuan pengalaman dari semua peserta, dalam brainstorming akan
didapatkan Banyak ide dari peserta dengan durasi yang singkat ada 4 aturan
dasar dalam brainstorming yaitu focus on quantity, withhol criticism, welcome
unusual ideas, dan combine and improve ideas. Dalam brainstorming dan mind
tmap terdapat beberapa fungsi dan manfaatnya. Dalam Mind map terdiri dari tiga
komponen utama yaitu topik Sentral, topik utama, dan subtopik. Sedangkan
dalam brainstorming ada tahapan pelaksanaannya yaitu orientasi, sintesis,
analisa, tahapan verifikasi dan penyepakatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Diyah Nur Fauziyyah. (2016) Penerapan metode curah gagasan


(Brainstorming) untuk meningkatkan kemampuan mengemukakan
pendapat siswa. Jurnal Pendidikan Sejarah

Buzan, T. (2012). Buku pintar min map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.Carin,
A.A & Sund, R.B (1989)
Buzan, Tony. 2008. Mind map untuk anak. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Diglosia - Jurnal Pendidikan, Kebahasaan, dan Kesusastraan Indonesia Vol. 1, No. 2,
Agustus 2017

Roestiyah, 2021. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta


Subana Sunarti,2000. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.Jakarta:Rineka

13

Anda mungkin juga menyukai