Dicoba!
Created by : Ruangguru
on Feb 22, 2016 11:06:32 AM
4 min read
Dengan mind mapping, akan membantu kita untuk mengingat secara detail
lebih baik lagi. Kenapa? Karena dengan mind mapping kita belajar
menggunakan otak kanan yang melibatkan imajinasi, visualisasi, kreativitas,
dan berhubungan langsung dengan otak bawah sadar sehingga lebih mudah
untuk diingat.
Selain itu, dengan teknik belajar ini, pikiran kita akan fokus pada topik utama
kemudian mengasosiasi dengan kata kunci tertentu dari sebuah pelajaran. Ini
tentu akan mempermudah kita untuk mengingat karena kita fokus pada poin-
poin penting dan menyimpulkannya ke dalam peta konsep sederhana.
Kamu pasti pernah kan kesulitan memahami suatu materi, tetapi ketika
mendapatkan kata kuncinya terasa lebih mudah untuk memahaminya? Nah,
dengan mind mapping, kita belajar dengan menggunakan kata kunci untuk
mendeskripsikan setiap materi agar lebih mudah dipahami. Jadi, cukup ingat
satu kata kunci langsung paham semua deh. Hore!
Akibat tidak tahu cara belajar yang benar, belajar kadang menjadi beban buat sebagian
besar pelajar. Padahal nilai bagus sangat dibutuhkan agar siswa lulus ujian atau naik
kelas.
Tapi dengan teknik Mind Mapping, belajar bisa jadi sangat efektif dan tepat sasaran.
Teknik Mind Mapping atau pemetaan pikiran atau peta pikiran bisa memudahkan
pelajar untuk memahami lebih jelas pelajarannya.
Teknik Mind Mapping pertama kali dipopuplerkan oleh seorang psikolog bernama Dr.
Tony Buzzan pada tahun 1970 dan mulai dikenal di Indonesia sejak awal tahun 1990-
an.
Teknik Mind Mapping ini mengandalkan gambar dan hubungan satu sama lain dengan
menggunakan gambar, kata, angka, logika dan warna menjadi suatu cara yang unik.
Prinsip Mind Mapping adalah merangkum semua pelajaran dengan cara belajar yang
tidak linier (atas ke bawah) tapi bercabang. Dengan adanya rangkuman maka
memudahkan orang untuk menghapal dan mengerti.
Memulai belajar dengan Mind Mapping, awalnya dengan menentukan satu materi yang
akan dipelajari dengan menggambar ditengah-tengah halaman kosong.
Misalnya sedang belajar galaksi, tulis kata galaksi di tengah-tengah dari sini mulai
dibikin cabang-cabangnya. Cabang pertama misalnya apa itu galaksi, cabang kedua
dimana itu galaksi, cabang ketiga apa saja yang termasuk galaksi.
Lalu dari cabang-cabang ini bisa berkembang lagi cabang-cabang lainnya di tiap
cabang. Misalnya cabang pertama apa itu galaksi bertambah lagi cabangnya menjadi
seperti apa bentuk galaksi. Begitu selanjutnya dengan cabang-cabang lainnya.
Dengan adanya peta pemikiran ini siswa jadi lebih mudah paham alur ceritanya. Ketika
ada ujian dengan pertanyaan seperti apa bentuk galaksi, dia akan ingat letak cabang itu
dimana.
Jadi materi pelajaran 20 halaman misalnya bisa dirangkum dalam satu halaman Mind
Mapping.
"Mind Mapping merupakan teknik belajar yang cukup efektif, dan bagi orang dengan
gaya belajar visual maka mind mapping ini akan menjadi sangat membantu," ujar
Vitriani Sumarlis, MSi, Psi saat dihubungi detikHealth, Selasa (12/4/2011).
Vitri menuturkan dengan Mind Mapping umumnya informasi yang kompleks akan
diubah menjadi lebih sederhana dalam satu halaman saja, sehingga proses berpikirnya
menjadi lebih sistematis.
Sementara itu bagi orang yang memiliki gaya belajar non-visual, Mind Mapping tetap
bisa berguna misalnya dengan menggunakan bantuan auditori. Vitri mencontohkan
salah satu muridnya yang lebih mudah memahami suatu informasi setelah
diberikan Mind Mapping dengan bantuan auditori atau penjelasan dari gurunya.
"Mind Mapping ini juga sangat membantu untuk anak yang susah belajar," ujar Vitri
yang juga menjadi psikolog di SD Pantara Jakarta.
Vitri mengungkapkan hal ini karena Mind Mapping membantu seseorang lebih gampang
belajar dengan cara mengorganisir segala informasi yang diterimanya menjadi lebih
ringkas, serta membuat hubungan antara satu informasi dengan informasi lainnya
terlihat lebih jelas.
Misalnya seseorang ingin menjelaskan tentang makanan, maka ia bisa menarik garis ke
samping untuk buah dan garis lainnya untuk sayuran. Nantinya sayuran dibagi lagi
menjadi sayuran berdaun hijau dan sayuran tidak hijau.
Jadi kalau ada yang menyebutkan kata apel, anggur, kangkung atau bayam, maka
seseorang akan lebih mudah mengkategorikannya dan mengklasifikasikan semua kata-
kata tersebut secara umum dalam makanan.
Teknik belajar Mind Mapping ini bisa diajarkan sejak anak-anak misalnya pada saat
anak kelas 3-4 sekolah dasar, mulailah diperkenalkan tapi dengan bantuan dan
bimbingan dari guru karena anak belum mampu membuatnya sendiri.
"Diharapkan nanti jika anak memasuki kelas 4-5 sekolah dasar anak sudah bisa
membuat Mapping sendiri meskipun masih dalam bentuk sederhana, karena inti
dari Mind Mapping ini adalah memberikan konsep dan kerangka berpikir," ungkap Vitri.
Dalam Mind Mapping satu konsep yang umum atau besar akan dikembangkan ke
turunannya yang lebih kecil, dan bagi orang yang kreatif dapat mewujudkannya menjadi
suatu bentuk visualisasi yang menarik sehingga memudahkannya untuk belajar.
Vitri menjelaskan visualisasi yang terbentuk dari Mind Mapping ini akan membuat
imajinasi seseorang menjadi lebih terwujud atau imajiner yang membuatnya lebih
mudah mengerti serta bisa merangsang kemampuan kreativitas seseorang.
Agar lebih menarik dan mudah dimengerti sebaiknya seseorang membuat Mind
Mapping dari suatu konsep dengan menggunakan beberapa warna, sehingga
memudahkan ia untuk mempelajari suatu hal dengan melihat hubungan yang terbentuk
dari kata kunci warna dan gambar yang ada.
"Meski begitu setiap metode belajar ada kelebihan dan kekurangannya. Kalau
materinya tentang konsep maka Mind Mapping ini bagus, tapi kalau bukan hal-hal yang
detail seperti hapalan angka-angka atau peristiwa-peristiwa sejarah maka Mind
Mapping ini tidak terlalu bagus," ujarnya.
Untuk itu jika memiliki masalah dalam belajar atau sulit memahami suatu konsep, tak
ada salahnya mencoba melakukan mind mapping (peta pikiran) sehingga informasi
yang terkait dengan konsep tersebut lebih jelas terlihat dan memudahkan proses
pemahaman.