MIND MAP
Pengertian Mind Map
Mind map berbeda dengan concept map (peta konsep). Mind map dalam bahasa
Indonesia berarti peta pikiran (dari kata mind = pikiran, dan map = peta). Pengertian mind
map, menurut sang pengembang, Tony Buzan, adalah suatu teknik mencatat yang
menonjolkan sisi kreativitas sehingga efektif dalam memetakan pikiran (Tony Buzan dan
Barry, 2004). Teknik mencatat melalui peta pikiran (mind map) ini dikembangkan
berdasarkan bagaimana cara otak bekerja selama memproses suatu informasi. Selama
informasi disampaikan, otak akan mengambil berbagai tanda dalam bentuk beragam, mulai
dari gambar, bunyi, bau, pikiran, hingga perasaan. Selanjutnya melalui pembuatan mind
map, informasi tadi direkam dalam bentuk simbol, garis, kata, dan warna. Mind map yang
baik akan dapat menggambarkan pola gagasan yang saling berkaitan pada cabangcabangnya.
Manfaat Teknik Mencatat dengan Teknik Mind Map
Ada banyak manfaat atau keunggulan yang dapat diraih bila siswa menggunakan teknik
mencatat mind map (peta pikiran) ini dalam kegiatan pembelajarannya, di antaranya:
Mind map meningkatkan kreativitas dan aktivitas individu maupun
kelompok
Bila siswa terbiasa menggunakan teknik mind map (peta pikiran) ini dalam mencatat
informasi pembelajaran yang diterimanya, tentu akan menjadikan mereka lebih aktif dan
kreatif. Penggunaan simbol, gambar, pemilihan kata kunci tertentu untuk dilukis atau ditulis
pada mind map mereka merangsang pola pikir kreatif.
Mind map memudahkan otak memahami dan menyerap informasi dengan
cepat
Catatan yang dibuat dengan teknik mind map dapat dengan mudah dipahami oleh orang
lain, apalagi oleh sang pembuatnya sendiri. Mind map membuat siswa harus menentukan
hubungan-hubungan apa atau bagaimana yang terdapat antar komponen-komponenmind
map tersebut.Hal ini menjadi mereka lebih mudah memahami dan menyerap informasi
dengan cepat.
Mind map meningkatkan daya ingat
Catatan khas yang dibuat dengan mind map karena sifatnya spesifik dan bermakna khusus
bagi setiap siswa yang membuatnya (karena melibatkan penggunaan dan pembentukan
makna atar komponen mind map), akan dapat meningkatkan daya ingat mereka terhadap
informasi yang terkandung di dalam mind map itu.
Mind map dapat mengakomodasi berbagai sudut pandang terhadap suatu
informasi
Setiap siswa tentu akan mempunyai beragam sudut pandang terhadap suatu informasi yang
disampaikan oleh guru atau yang mereka terima dari sumber-sumber belajar lainnya.
Beragamnya sudut pandang ini memungkinkan mereka untuk memaknai secara khas
informasi tersebut dan dituangkan secara khas pada mind map mereka masing-masing.
Mind map dapat memusatkan perhatian siswa
Selama proses pembuatan mind map perhatian siswa akan terpusat untuk memahami dan
memaknai informasi yang diterimanya. Ini akan membuat kegiatan pembelajaran akan
menjadi lebih efektif.
Mencatat dengan teknik mind map menyenangkan
Anak mana yang tak suka pelajaran menggambar sewaktu di sekolah dasar? Bahkan hingga
dewasa orang-orang suka menggambar. Teknik menulis menggunakan mind map tentu
menyenangkan bagi siswa, sejelek apapun kemampuan mereka menggambar simbolsimbol. Kegiatan yang menyenangkan selanjutnya akan menimbulkan suasana positif dalam
kegiatan pembelajaran di kelas.
Mind map mengaktifkan seluruh bagian otak
Selama mencatat dengan teknik mind map kedua belahan otak akan dimaksimalkan
penggunaannya. Siswa tidak hanya menggunakan belahan otak kiri terkait pemikiran logis,
tetapi mereka juga dapat menggunakan belahan otak kanan dengan mencetuskan perasaan
dan emosi mereka dalam bentuk warna dan simbol-simbol tertentu selama membuat mind
map (peta pikiran).
Bentuk Dasar Mind Map
Subjek yang menjadi perhatian utama (tema utama) mengalami kristalisasi dalam
bentuk gambar di tengah mind map
Tema utama dari subjek memancar dari gambar di tengah mind map dalam bentuk
cabang-cabang
Cabang-cabang dapat berupa gambar atau kata kunci yang dilukis atau ditulis pada
garis yang berhubungan
Topik-topik dengan tingkat kepentingan lebih rendah digambar atau ditulis sebagai
cabang-cabang yang lebih kecil
Sumber: Wikipedia
CREATIVE INTELLIGENCE
A. KECERDASAN (Intelligence)
Istilah kecerdasan atau intelligensi (intelligence), secara etimologis berasal dari
bahasa Latin intelligere, yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu
sama lain. Kecerdasan adalah kualitas bawaan sejak lahir, sebagai hal yang
berbeda dari kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman individu. (Ency
Britannica). Hebert Spenser, menambahkan definisi di atas dengan diperoleh
melalui belajar. Intelegensi atau kecerdasan adalah kemampuan untuk
menerapkan pengetahuan yang sudah ada untuk memecahkan masalah baru.
Tingkat intelegensi di ukur dengan kecepatan memecahkan masalah.
Ciri-ciri mendasar kecerdasan (intelligence) adalah: to judge well dapat
menilai), to comprehend well (dapat memahami secara keseluruhan), dan to
reaason well (dapat memberi alasan dengan baik). Selain ciri-ciri mendasar dari
kecerdasa, ada faktor-faktor yang berpengaruh pada tingkat kecerdasan
seseorang. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan:
1.
Faktor Bawaan atau Biologis
Dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir. Batas
kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam memecahkan masalah, antara
lain ditentukan oleh faktor bawaan.
2.
Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu.
3.
Faktor Pembentukan atau Lingkungan
Dimana pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan inteligensi.
4.
Faktor Kematangan
Dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
5.
Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Di samping kebebasan memilih metode, juga bebas
dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya
B.
KREATIVITAS (Creative)
Kreativitas memiliki berbagai arti, menurut kamus besar bahasa Indonesia,
keratif adalah memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk menciptakan;
bersifat (mengandung) daya cipta. Sedangkan kreativitas adalah kemampuan
untuk mencipta; daya cipta; perihal berkreasi; dan kekreatifan.
Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan
pemunculan gagasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara
gagasan dan anggitan yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari
pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut
pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan.
Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat
sesuatu yang baru. Daya cipta di masa kini sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor: keturunan dan lingkungan.
Conny Semiawan mengatakan kreativitas merupakan ekspresi tertinggi dan yang
bersifat terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia seperti
rasio, intuisi, rasa dan talen cipta.
.
SEJARAH KRISTEN
Sejarah Kekristenan tidak bisa dipisahkan dari Sejarah gereja Kristen yang
membawa ajaran agama Kristen, mengayomi penganutnya dan menjadi saksi
perkembangan pekerjaan yang telah dijalankan sepanjang dua ribu tahun, sejak
abad pertama Masehi, mulai dari tanah Israel hingga ke Eropa, Amerika, dan
seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejarah gereja sangat menarik untuk
dicermati, dipengaruhi oleh tokoh-tokoh gereja yang tidak terbilang banyaknya,
dan juga menimbulkan kejadian-kejadian yang mengubah alur sejarah dunia.
Tanggal-tanggal terpenting dalam sejarah gereja dan kekristenan dapat dilihat
pada sub bagian artikel ini.
Kekristenan muncul dari wilayah Levant (sekarang Palestina dan Israel) mulai
pertengahan abad pertama Masehi. Asalnya Kekristenan dimulai di kota
Yerusalem dan mulai menyebar ke wilayah Timur Dekat, termasuk ke Siria, Asyur,
Mesopotamia, Fenisia, Asia Minor, Yordania dan Mesir. Sekitar 15 tahun
setelahnya Kekristenan mulai memasuki Eropa Selatan dan berkembang di sana.
Sementara itu juga terjadi penyebaran di Afrika Utara serta Asia Selatan dan
Eropa Timur. Pada abad ke-4 Kekristenan telah dijadikan agama negara oleh
Dinasti Arsakid di Armenia pada tahun 301, "Caucasian Iberia" (atau Republik
Georgia) pada tahun 319, Kekaisaran Aksum di Etiopia pada tahun 325, dan
Kekaisaran Romawi pada tahun 380 M.
Kekristenan menjadi umum bagi seluruh Eropa pada Abad Pertengahan dan
mengembang ke seluruh dunia selama Masa Eksplorasi negara-negara Eropa dari
zaman Renaissance sampai menjadi agama terbesar di dunia. Sekarang terdapat
lebih dari 2 miliar orang Kristen, yaitu sepertiga jumlah manusia di dunia.
Kekristenan terbagi menjadi Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur
pada Skisma Timur-Barat atau Skisma Besar pada tahun 1054. Reformasi
Protestan memecah Gereja Katolik Roma menjadi berbagai denominasi Kristen.
KEHIDUPAN YESUS
Periode ini dimulai sejak kelahiran Yesus hingga kematian dan kebangkitan
Yesus, kurang lebih dari 4 SM hingga 33 M. Yesus Kristus dilahirkan sekitar tahun
4 SM di Betlehem, Yudea, dan bertumbuh dewasadi kota Nazaret, Galilea. Setelah
Ia berumur tiga puluh tahun, dimulailah pelayanan Yesusselama tiga tahun
termasuk merekrut keduabelas rasul, melakukan mujizat, mengusir setan,
menyembuhkan orang sakit, dan membangkitkan orang mati.
Yesus mati dihukum dengan cara disalib oleh karena hasutan pemimpinpemimpin agama Yahudi yang tidak suka dengan ajaran Yesus yang dianggap
bertentangan dengan ajaran mereka. Ia disalibkan di Bukit Golgota, Yerusalem di
antara tahun 29-33 M atas perintah Gubernur Provinsi Yudea Romawi, Pontius
Pilatus. Setelah mati disalibkan, Yesus dikuburkan di dalam gua batu. Umat
Kristiani percaya bahwa Yesus bangkit dari mati pada hari ketiga setelah
kematian-Nya dan menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saksi mata.
Empat puluh hari kemudian Ia naik ke surga dengan disaksikan banyak orang.
Umat Kristiani juga percaya bahwa para imam Yahudi yang ketakutan menyogok
para penjaga kubur untuk menyebarkan kabar bohong bahwa Yesus tidak bangkit
melainkan mayatnya dicuri oleh para muridnya. Kelima hal dalam kehidupan
Yesus Kristus ini (kelahiran,pelayanan, kematian, kebangkitan, kenaikan ke surga)
adalah intisari Kekristenan.Informasi utama tentang kehidupan Yesus berasal dari
keempat Injil dan tulisan-tulisan Paulus serta murid-murid Yesus yang lain yang
secara kolektif disebut buku Perjanjian Baru.
AWAL MULA GEREJA
Gereja dimulai 50 hari sesudah kebangkitan Yesus (sekitar tahun 30-34 Masehi).
Periode gereja mula-mula dimulai sejak dimulainya pelayanan rasul Petrus,
Paulus dan lain-lainnya dalam memberitakan kisah Yesus hingga bertobatnya
Kaisar Konstantinus I, kurang lebih tahun 33 hingga 325. Pada periode ini gereja
dan orang-orang Kristen mengalami penganiayaan, terutama penganiayaan fisik,
namun bapak-bapak gereja mulai menulis tulisan-tulisan Kristen yang pertama
dan ajaran-ajaran yang menyeleweng yang bermunculan diatasi. Pada tahun 70,
tahun di mana Yerusalem dihancurkan, kitab-kitab Perjanjian Baru telah lengkap
dan beredar di antara gereja-gereja. Untuk 240 tahun berikutnya, orang-orang
Kristen dianiaya oleh Roma, kadang secara acak, kadang atas perintah
pemerintah.Pada abad kedua dan ketiga, kepemimpinan gereja mejadi makin
hierakis seiring dengan peningkatan jumlah. Beberapa ajaran sesat diungkapkan
dan ditolak pada zaman ini, dan kanon Perjanjian Baru disepakati.
Posted by flyplfy at 3:03 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Monday, March 28, 2016
HAMBATAN KREATIVITAS
Dalam berpikir kreatif, ada beberapa hambatan yang menjadi masalah, yaitu:
1. Waktu
Banyak orang yang mengatakan jika sibuk berarti tidak bisa kreatif. Padahal
dilain pihak, ada orang yang mempunyai waktu untuk menjadi lebih kreatif
dengan mencari waktu dari 24 jam yang sama bagi setiap orang.
2. Kebiasaan
Sulit untuk keluar dari zona nyaman atau kebiasaan, jadi kita bereaksi secara
otomatis tanpa berpikir atau mengambil keputusan yang baru, selalu sama.
3. Tidak ada Masalah
Kita adalah makhluk pemecah masalah yang terus-menerus mnghadapi dan
memecahkan sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara otomatis
atau menurut kebiasaan, maka kita tidak akan pernah mengenal masalah
tersebut dan kita merasa bahwa kita tidak akan pernah mempunyai masalah.
4. Takut Gagal
Kegagalan diakibatkan persaingan, kritik, kehilangan waktu, kehilangan
pendapatan, atau kecelakaan. Akan tetapi, lebih baik gagal daripada tidak
pernah mencoba sama sekali.
5. Dibanjiri Masalah
Sebagian dari kita merasa bahwa kita berhadapan dengan begitu banyak
masalah yang penting dimana kita tidak mempunyai cukup waktu dan tenaga
untuk mengatasi beberapa masalah secara kreatif. Kita lalu mengabaikan semua
masalah dan tidak mau mengolahnya dengan otak kita.
6. Takut Bersenang-senang
Bagian proses pemecahan masalah secara kreatif mencakup kegiatan-kegiatan
yang bersifat santai seolah-olah main-main, tetapi dipikirkan dan
dipertimbangkan secara serius. Barangkali ketidaksempatan kita untuk bersantai
pada waktu memecahkan masalah ada kaitannya dengan besarnya masalah
yang kita hadapi atau adanya perasaan tidak aman yang kita rasakan bila
menghadapi suatu masalah.
7. Kritik Orang Lain
Secara tidak sengaja kreativitas sering terhambat oleh kritik-kritik orang lain. Bila
suatu gagasan baru diperkenallkan. Kebanyakan gagasan tersebut sering
dipatahkan dan diobrakabrik orang lain. Memang kadangkala hal tersebut
penting untuk membantu orang supaya tetap berpijak pada kenyataan, Namun
seharusnya kritik-kritik tersebut dapat menjadi pendorong bagi perbaikan
kreativitas anda sendiri.
8. Kebutuhan akan Sebuah Jawaban Sekarang
Manusia tidak mau mengalami kesulitan karena tidak memilik suatu jawaban
langsung. Ketika suatu masalah dikemukakan, kita secara langsung memberikan
sebuah pemecahan. Hanya jika pemecahan pertama tidak berjalan. Barulah kita
mau mencoba cara yang lain.
Semua ini tergantung dari niat dan usaha kita masing-masing. Jika kita berniat,
dan tidak malas, serta termotivasi, berpikir kreatif itu pasti bisa.
Posted by flyplfy at 12:02 AM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Sunday, March 27, 2016
SEJARAH KREATIVITAS
yang ekstrim dalam waktu yang lama. Maka orangorang di kutub membangun sebuah rumah yang
berbentuk kubah yang disebut sebagai iglo untuk
menghangatkan badan dan juga bertahan dari badai
salju.
Posted by flyplfy at 11:03 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
KREATIVITAS
Felicia
Nama saya
, seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Tarumanagara angkatan 2014, yang sedang menjalani Semester Empat. Mulai sekarang saya
akan menulis jurnal mengenai apa saja yang saya dapat di kelas Creative Thinking - diajar oleh
dosen Diah Ayu Candraningrum, S.T., M.Si.
Yang paling pertama saya pelajari adalah definisi Kreativitas : Kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan
peluang (thinking new thing). Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan
Kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing).
Lalu adanya Creative Thinking, yaitu sesuatu yang baru dan beberapa tahun belakangan ini baru
terdengar, seperti arti namanya sendiri, Creative Thinking adalah berpiir kreatif. Hal ini sangat
penting untuk kehidupan manusia. Karena berpikir kreatif membuat kita berbeda dari yang lain,
dan berguna dalam menghasilkan usaha baru ataupun mencari pekerjaan.
Saya sangat setuju dengan perkuliahan ini karena menurut saya berpikir kreatif dapat membuat
seseorang yang tidak bisa berpikir secara kreatif dapat dilatih kreativitasnya agar dapat
memunculkan ide-de baru atau gagasan baru.
TUGAS APLICOM
Home
Subscribe to: Posts (Atom)
TIK TOK
MUSE
Clara Devi
Diana Caitlin
Cindy Karmoko
Diana Rikasari
Lalita Tian
Michelle Hendra
Michelle Koesnadi
Sonia Eryka
Talisha Quinta
Blog Archive
2016 (6)
March (6)
MIND MAP
CREATIVE INTELLIGENCE
SEJARAH KRISTEN
HAMBATAN KREATIVITAS
SEJARAH KREATIVITAS
KREATIVITAS
2014 (1)
TWITTER
Follow @pluffys
Followers