Anda di halaman 1dari 4

Nama : Auliya Azizah Karatlau

NIM : 1810115120002
Mata Kuliah : Hidrologi Sungai dan Danau
Kode Mata Kuliah : ABKA544
Dosen Pengampu : Dr. H. Sidharta Adyatma, M.Si.
Dr. Deasy Arisanty, M. Sc.
Hari/Tanggal : Senin, 23 Maret 2020

1. Jelaskan yang membahas dengan hidrolika dan Manfaat hidrolika dalam kehidupan manusia!

2. Jelaskan yang membahas dengan Daerah Pengaliran Sungai atau Daerah Aliran Sungai, dan jelaskan
bagian setiap DAS!

3. Jelaskan yang dimaksud dengan pola aliran sungai dan jelaskan karakteristik setiap pola sungai
pengaliran!

4. Jelaskan cara perhitungan sungai orde, dan manfaat dari perhitungan sungai orde!

5. Jelaskan cara menghitung kerapatan alur sungai dan manfaat dari perhitungan kepadatan yang dikuras
tersebut!

(JAWAB)

1. Hidrolika merupakan satu topik dalam Ilmu terapan dan keteknikan yang berurusan dengan sifat-sifat
mekanis fluida, yang mempelajari perilaku aliran air secara mikro maupun makro. Mekanika Fluida
meletakkan dasar-dasar teori hidrolika yang difokuskan pada rekayasa sifat-sifat fluida. Dalam tenaga
fluida, hidrolika digunakan untuk pembangkit, kontrol, dan perpindahan tenaga menggunakan fluida yang
dimampatkan. Topik bahasan hidrolika membentang dalam banyak aspek sains dan disiplin keteknikan,
mencakup konsep-konspen seperti aliran tertutup (pipa), perancangan bendungan, pompa, turbin, tenaga air,
hitungan dinamika fluida, pengukuran aliran, serta perilaku aliran saluran terbuka seperti sungai dan
selokan. Kata Hidrolika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari hydro
yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Hidrolika adalah juga merupakan bagian dari “hidrodinamika”
yang terkait dengan gerak air atau mekanika aliran. Ditinjau dari mekanika aliran, terdapat dua macam
aliran yaitu aliran saluran tertutup dan aliran saluran terbuka. Dua macam aliran tersebut dalam banyak hal
mempunyai kesamaan tetapi berbeda dalam satu ketentuan penting. Perbedaan tersebut adalah pada
keberadaan permukaan bebas, aliran saluran terbuka mempunyai permukaan bebas, sedangkan aliran
saluran tertutup tidak mempunyai permukaan bebas karena air mengisi seluruh penampang saluran. Apabila
saluran terbuka terhdapa atmosfer, seperti sungai, kanal, goronggorong, maka alirannya disebut Aliran
saluran terbuka atau Aliran permukaan bebas. Apabila aliran mempunyai penampang penuh seperti aliran
melalui suatu pipa, disebut Aliran saluran tertutup atau Aliran penuh.
Manfaat hidrolika dalam kehidupan manusia, yaitu:
- Untuk penyedian air bersih di daerah bencaana dalam teknologi membran, yaitu dengan menyediakan truk
yang dilengkapi dengan sistem pengolahan air bersih.
- Sebagai car lifter(pengangkat mobil hidrolik), Alat ini untuk mengangkat mobil,biasanya di gunakan saat
pencucian mobil di dealer mobil.dan prinsip kerjanya sama seperti dongkrak yaitu,memanfaatkan hukum
pascal.
- sebagai Pintu air ,digunakan untuk mengatur debitair yang masuk kedalam saluran sehingga tidak terjadi
kelebihan kapasitas(over flow)muatan saluran. 

2. Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan yang
dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang berfungsi untuk menerima, mengumpulkan air
hujan, sedimen, dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar pada satu titik
(outlet). DAS berdasarkan fungsi, yaitu:
- Pertama DAS bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan
kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi
tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.
- Kedua DAS bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat diindikasikan dari
kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada
prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan danau.
- Ketiga DAS bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan
kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait untuk kebutuhan pertanian,
air bersih, serta pengelolaan air limbah.

3. Pola Aliran Sungai adalah Air yang dalam pergerakannya akan selalu mengerosi bumi, sehingga
menyebabkan terbentuknya sebuah cekungan dimana air tertampung melalui sebuah saluran kecil
ataupun besar yang biasa disebut dengan istilah alur sungai atau badan sungai (Sandy, 1985). Saluran air
tersebut (baik itu kecil maupun besar) akan saling bertemu dan membentuk suatu pola aliran tertentu,
yang dipengaruhi oleh faktor jenis batuan dan bentuk morfologinya (Barstra, 1982; Thornbury, 1954).
Pembentukan pola aliran sungai pada dasarnya dipengaruhi oleh jenis, struktur, dan bentuk batuan.
Dengan kata lain, pola aliran sungai merupakan hasil respon terhadap topografi dan struktur geologi
bawah permukaannya.
1. Pola Aliran Sungai Dendritik
Pola aliran dendritik adalah pola aliran yang cabang-cabang sungainya menyerupai struktur pohon. Pada
umumnya pola aliran sungai dendritik dikontrol oleh litologi batuan yang homogen. Pola aliran dendritik
dapat memiliki tekstur/kerapatan sungai yang dikontrol oleh jenis batuannya.
2. Pola Aliran Radial
Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik
ketinggian tertentu, seperti puncak gunungapi atau bukir intrusi. 
3. Pola Aliran Rectangular
Pola rectangular umumnya berkembang pada batuan yang resistensi terhadap erosi yang mendekati
seragam, namun dikontrol oleh kekar yang mempunyai dua arah dengan sudut saling tegak lurus.
Cabang-cabang sungainya membentuk sudut tumpul dengan sungai utamanya

4. Pola Aliran Trellis


Pola aliran trellis dicirikan oleh sungai yang mengalir lurus disepanjang lembah dengan cabang-
cabangnya berasal dari lereng yang curam dari kedua sisinya. Sungai utama dengan cabang-cabangnya
membentuk sudut tegak lurus sehingga menyerupai bentuk pagar.
5. Pola Aliran Radial Centripetal
Pola aliran centripetal merupakan pola aliran yang berlawanan dengan pola radial, dimana aliran
sungainya mengalir kesatu tempat yang berupa cekungan (depresi). 
6. Pola Aliran Annular
Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar secara radial dari suatu titik
ketinggian tertentu dan ke arah hilir aliran kembali bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai pada
morfologi kubah atau intrusi loccolith.
7. Pola Aliran Paralel (Pola Aliran Sejajar)
Sistem pengaliran paralel adalah suatu sistem aliran yang terbentuk oleh lereng yang curam/terjal.
Dikarenakan morfologi lereng yang terjal maka bentuk aliran-aliran sungainya akan berbentuk lurus-
lurus mengikuti arah lereng dengan cabang-cabang sungainya yang sangat sedikit. Pola aliran paralel
kadangkala mengindikasikan adanya suatu patahan besar yang memotong daerah yang batuan dasarnya
terlipat dan kemiringan yang curam. Semua bentuk dari transisi dapat terjadi antara pola aliran trellis,
dendritik, dan paralel.
8. Pola Aliran Radial Sentrifugal
Radial sentrifugal adalah pola aliran aliran yang terletak di kerucut gunung berapi atau kubah yang baru
saja mencapai tahap muda dan yang arah alirannya menuruni lereng.

4. cara perhitungan sungai orde, yaitu:


Metode kuantitatif untuk mengklasifikasikan sungai dalam DAS adalah pemberian orde sungai
maupun cabang– cabang sungai secara sistematis seperti berikut ini :
1) Sungai-sungai pada daerah hulu mendapat skala terkecil (1).
2) Pertemuan sungai dengan orde sama, maka terjadi kenaikan orde.
3) Pertemuan sungai dengan orde yang berbeda tidak terjadi kenaikan orde.
Dari hasil jumlah alur pada masing-masing orde sungai, maka selanjutnya dihitung indeks percabangan
sungai dan untuk indeks percabangan rerata tertimbang. hitung menggunakan rumus: Rb = Mu/Nu+1
Ket:
Rb = Indeks tingkat percabangan sungai
Nu = jumlah alur sungai untuk orde ke u
Nu + 1 = jumlah alur sungai untuk orde ke u + 1
Kemudin analisis menggunakan klasifikasi indeks percabangan sungai:
Rb < 3 = alur sungai mempunyai kenaikan muka air banjir dengan cepat, sedangkan penurunannya berjalan
lambat
Rb 3 - 5 = alur sungai mempunyai kenaikan dan penurunan muka air banjir tidak terlalu cepat atau tidak
terlalu lambat
Rb > 5 = alur sungai mempunyai kenaikan muka air banjir dengan cepat, demikian pula penurunannya
akan berjalan dengan cepat.

Manfaat dari perhitungan orde sungai adalah untuk menunjukkan besar atau kecilnya suatu DAS serta
kemiringan sungai utama yang lebih-kurang identik dengan kemiringan DAS. Kemiringan sungai utama
akan berpengaruh terhadap kecepatan aliran, maksudnya semakin tinggi kemiringan sungai utama maka
semakin cepat aliran air di saluran untuk mencapai outlet atau waktu konsentrasinya semakin pendek.

5. cara menghitung kerapatan alur sungai, yaitu:


- Pertama, menghitung luas sungainya terlebih dahulu.
- Kemudian hasilnya masukkan ke dalam rumus indeks kerapatan sungai
Rumus: Dd = L/A
Ket:
Dd = indeks kerapatan sungai (km/km2)
L = jumlah panjang sungai termasuk anak-anak sungainya
A = Luas DAS (km2)
- Kemudian analisis dengan menggunakan:
1) < 0,25 (m/km2) = Rendah : Alur sungai melewati batuan dengan resistensi keras maka angkutan sedimen
terangkut aliran sungai lebih kecil jika dibandingkan pada alur sungai yang melewati
batuan dengan resistensi yang lebih lunak, apanila kondisi lain yang
mempengaruhinya sama
2) 0,25 - 10,0 (m/km2) = Sedang : Alur sungai melewati batuan dengan resistensi yang lebih lunak sehingga
angkutan sedimen yang terangkut akan lebih besar.
3) 10,0 - 25,0 (m/km2) = Tinggi : Alur sungai melewati batuan dengan resistensi yang lunak sehingga
angkutan yang terangkut aliran akan lebih besar
4) > 25,0 (m/km2) = Sangat Tinggi : Alur sungai melewati batuan uang kedap air. Keaadaan ini
menunjukkan bahwa air hujan yang menjadi aliran akan lebih besar jika
dibandingkan dengan suaru daerah dengan Dd rendah melewati batuan
dengan permeabilitas besar.

Manfaat dari perhitungan sungai orde adalah untuk mengetahui kapasitas penyimpanan air permukaan
dalam cekungan-cekungan seperti danau, rawa dan badan sungai yang mengalir di suatu DAS. Kerapatan
daerah aliran merupakan faktor penting dalam menentukan kecepatan air larian, karena emakin tinggi
kerapatan daerah aliran maka semakin besar pula kecepatan air larian untuk curah hujan yang sama. Daerah
aliran dengan kerapatan daerah yang tinggi maka debit puncak akan tercapai dalam waktu yang lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai