“Mikroorganisme”
Dosen Pengampu :
Irda Wahidah, M. Pd
Oleh :
Nama : Pita Anjeli
NIM : (0310172061)
Jurusan : TadrisBiologi 2
Semester : VI (Enam)
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim...
Puji dan syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi saya
kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga saya dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada rasulullah Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafaatnya di
yaumil akhir kelak, aamiin..
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah ibu IrdaWahidah, M. Pd
yang telah memberikan tugas pada mata kuliah Mikrobiologi berupa makalah. Makalah ini
berjudul “Mikroorganisme”.
Saya telah berupaya melakukan penulisan dengan semaksimal mungkin, akan tetapi tetap
terdapat kekurangan, sebab kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Saya menyadari masih
banyak terdapat kekurangan pada makalah ini, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk keberlanjutan makalah ini. Semoga penulisan makalah ini
bermanfaat dan menjadi referensi bagi para pembaca, dan saya harapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
LATAR BELAKANG
Mikroorganisme merupakan suatu makhluk hidup yang tidak dapat dilihat secara
langsung atau dengan kasat mata. Mikroorganisme terbagi atas beberapa hal yaitu bakteri, virus,
candida, dan protozoa. Untuk mengetahui jenis dan penanganan suatu mikroorganisme tersebut
maka terlebih dahulu kita harus mengetahui bagaimana metode pengambilan sampel
pengambilan apusan guna mendukung pemeriksaan dan penindakan pada saat akan melakukan
tindakan.
Dalam bidang mikrobiologi, dipelajari mengenai mikroba yang meliputi bakteri, fungsi
atau mikroorganisme lainnya, baik dalam morfologi dan penampakan koloninya. Karena itu,
untuk melihat dengan jelas penampakan mikroba tersebut, terlebih dahulu kita membuat biakan
atau piaraan organisme.
PEMBAHASAN
1. Konflik Generatio
kontroversi tentang peran udara tersebut. Pada tahun 1836, Franz Schulze
melakukan eksperimen dengan cara melewatkan larutan asam kuat ke dalam tabung
tertutup yang berisi daging yang telah dimasak. Pada tahun 1837, Theodore Schwann
melakukan eksperimen dengan cara mengalirkan udara melalui pipa panas ke dalam
tabung tertutup yang bersisi kaldu. Keduanya tidak menemukan adanya mikroorganisme
sebab mikroorganisme telah mati oleh adanya asam kuat maupun panas, tetapi para
pendukung teori Generatio Spontanea berpendapat bahwa adanya asam kuat dan panas
akan mengubah udara sehingga tidak mendukung pertumbuhan mikroorganisme.
Akhirnya pada tahun 1954 muncul peneliti yang menyelesaikan perdebatan tersebut,
dengan melakukan percobaan menggunakan tabung tertutup berisi kaldu yang telah
dipanaskan. Kemudian ke dalam tabung tersebut dimasukkan pipa yang pada
sebagiannya diisi dengan kapas dan ujungnya dibiarkan terbuka, dengan demikian
mikroorganisme akan tersaring dan udara tetap bisa masuk. Hasilnya, tidak ditemukan
mikroorganisme dalam kaldu daging tersebut, hal ini membuktikan bahwa teori
Generatio Spontanea adalah salah.
Pada periode yang sama muncul ilmuwan baru dari Perancis Louis Pasteur
(1822–1895) seorang ahli kimia yang menaruh perhatian pada mikroorganisme. Pasteur
tertarik untuk meneliti peran mikroorganisme dalam industri anggur, terutama dalam
pembuatan alkohol. Salah satu pendukung teori Generatio Spontanea yang hidup pada
masa Louis Pasteur adalah Felix Archimede Pouchet (1800-1872). Pada tahun 1859
Pouchet banyak mempublikasikan tulisan yang mendukung teori Abiogenesis, namun ia
tidak dapat membantah penemuan-penemuan Pasteur. Pasteur sebagai ilmuwan, untuk
memastikan pendapatnya, melakukan serangkaian eksperimen. Salah satu eksperimen
Pasteur yaitu menggunakan bejana leher panjang yang dibengkokkan dan dikenal
dengan leher angsa (Gambar 1.1). Bejana ini diisi dengan kaldu kemudian dipanaskan.
Pada kondisi tersebut udara dapat dengan bebas melewati tabung atau pipa leher angsa
tetapi di daerah kaldu tidak ditemukan adanya mikroorganisme. Hasil analisis
menunjukkan bahwa mikroorganisme beserta debu akan mengendap pada bagian tabung
yang berbentuk U sehingga tidak dapat mencapai kaldu. Pasteur melalui eksperimen
yang sama, membawa tabung tersebut ke pegunungan Pyrenes dan Alpen. Hasil
pengamatan menemukan bahwa mikroorganisme terbawa debu oleh udara, sehingga
Pasteur menyimpulkan bahwa semakin bersih/murni udara yang masuk ke dalam bejana,
semakin sedikit kontaminasi yang terjadi.
Gambar 1.1.
Botol Pasteur Berleher Angsa tetap Steril karena Lengkung pada Leher Menahan Partikel Debu
Salah satu argumen klasik untuk menentang teori Biogenesis adalah panas yang
digunakan untuk mensterilkan udara atau bahan dianggap dapat merusak energi vital,
karena tanpa adanya vital force tersebut mikroorganisme tidak dapat muncul serta
spontan. John Tyndall merespon argumen tersebut dengan mengatakan bahwa udara
dapat mudah dibebaskan dari mikroorganisme melalui serangkaian percobaan yaitu
meletakkan tabung reaksi berisi kaldu steril ke dalam kotak tertutup. Udara dari luar
masuk ke dalam kotak melalui pipa yang sudah dibengkokkan membentuk dasar U
seperti spiral (Gambar 1.2). Terbukti bahwa meskipun udara luar dapat masuk ke dalam
kotak yang berisi tabung dengan kaldu di dalamnya, namun tetap tidak ditemukan
adanya mikroorganisme. Hasil percobaan Pasteur dan Tyndall memacu diterimanya
konsep biogenesis. Selanjutnya Pasteur lebih memfokuskan penelitiannya pada peran
mikroorganisme dalam pembuatan anggur dan mikroorganisme yang menyebabkan
penyakit.
Gambar 1.2.
Air Kaldu tetap Steril dalam Ruangan Inkubasi Tyndall yang Bebas Debu.
Pada Kedua Kasus tersebut Kaldu Dihadapkan ke Udara, tetapi Bebas Debu
Salah satu contoh proses fermentasi dapat terjadi jika jus anggur dibiarkan, pada
proses tersebut terjadi serangkaian perubahan biokimia, alkohol, dan senyawa lain yang
pada akhirnya dihasilkan anggur (wine). Alasan Pasteur, menentang pendapat Generatio
Spontanea karena keyakinannya bahwa produk fermentasi anggur merupakan hasil dari
mikroorganisme yang ada, bukan fermentasi menghasilkan mikroorganisme sebagaimana
yang dipercaya pada waktu itu. Pada tahun 1850-an Pasteur memecahkan masalah yang
muncul dalam industri anggur, yakni dengan melakukan penelitian terhadap anggur yang
baik dan anggur kurang bagus maka ditemukan mikroorganisme yang berbeda.
Mikroorganisme tertentu mendominasi anggur yang bagus, sementara mikroorganisme
tipe lain mendominasi anggur kurang bagus. Pasteur menyimpulkan bahwa pemilihan
mikroorganisme yang sesuai akan menghasilkan produk anggur bagus. Berdasarkan
analisis tersebut Pasteur memusnahkan mikroorganisme yang terdapat dalam sari buah
anggur dengan cara memanaskannya. Setelah dingin ke dalam sari buah tersebut
diinokulasikan anggur yang berkualitas baik dengan kandungan mikroorganisme sesuai
yang diinginkan. Hasilnya menunjukkan bahwa anggur yang diperoleh memiliki kualitas
baik dan tidak mengalami perubahan aroma selama disimpan karena sebelumnya telah
dipanasi selama beberapa menit pada suhu 50-60ºC. Proses ini dikenal dengan
pasteurisasi yang saat ini sudah digunakan secara luas di bidang industri makanan.
Padahal, sebelumnya orang meningkatkan produk fermentasi melalui trial and error,
karena ketidaktahuan mereka bahwa kualitas produk tergantung pada mikroorganisme
tertentu.
5. Penemuan Enzim
Pada tahun 1897, Buchner mampu membuktikan gagasan Bernard, yaitu pada
saat menggerus sel khamir dengan pasir dan ditambahkan sejumlah besar gula, terlihat
dari campuran tersebut dibebaskan CO2 dan sedikit alkohol. Penemuan tersebut
membuka jalan ke perkembangan biokimia modern. Pada akhirnya dapat diketahui
bahwa pembentukan alkohol dari gula oleh khamir, merupakan hasil urutan beberapa
reaksi kimia, yang masing-masing dikatalisir oleh biokatalisator spesifik atau dikenal
sebagai enzim.
6. Penemuan Virus
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang sangat kecil sehingga untuk
mengamati harus menggunakan bantuan sarana yang diperlukan. Mikroorganisme juga
disebut organisme mikroskopis. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler)
atau multiseluler (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat
dengan mata telanjang, dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat oleh mata
telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun bersifat seluler.
Bakteri umumnya bergerak secara pasif. Namun ada beberapa bakteri yang dalam
keadaan tertentu dapat membentuk rambut-rambut plasma yang memungkinkan dapat
bergerak aktif dalam medium cair. Rambut-rambut itu lazimnya dinamakan bulu cambuk
atau flag1. Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi, bulat (coccus), batang (bacillus)
dan lengkung (vibrio, coma atau spiral). Umumnya sel bakteri yang berbentuk bulat
berdiameter sekitar 0,7 - 1,3 mikron. Sedangkan sel bakteri berbentuk batang lebarnya
sekitas 0,2 - 2,0 mikron dan panjangnya 0,7 - 3,7 mikron.
Bagi manusia, bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan.Bakteri
memiliki ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya.Bakteri adalah
organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak memilikiklorofil. Ukuran tubuh
bakteri bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampaiyang panjangnya ratusan mikron.
Bakteri dapat dilihat dengan menggunakanmikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
1
Michael J. Pelczar. Dkk. 2009.“Dasar-dasarmikrobiologiedisi 2”.Jakarta: UI Press
Bakteri yang paling renik adalahMycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya
bakteri terbesar adalahThiomargarita yang berukuran 200 mikron. Bentuk dasar bakteri
beraneka ragam,yaitu kokus (bulat), basil (batang), dan spirilia (spiral).
2. Fungi
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo
khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya
mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar
yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun
jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Pada umumnya sel kamir lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir
yang paling kecil tiddak sebesar bakteri yang terbesar. Khamir sangay beragam ukuranya,
berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan panjangnya dari 5 sampai 30 µm tau lebih.
Biasanya berbentuk telur, tetapi beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola.
Setiap spesies mempunyai bentuk yang khas. Tubuh atau talus, pada dasarnya memiliki
dua bagian : miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium
merupakan kumpulan beberapa filament yang dianmakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5
sampai 10µm, dibandingkan dengan sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 µm. Hifa
adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding
ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung
organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai
pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang
mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti
dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya
mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari
substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
3. Virus
Virus berasal dari bahasa yunani “Venom” yang berarti racun. Virus adalah
parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis. Secara umum virus
merupakanpartikel tersusun atas elemen genetik (genom) yang mengandung salah satu
asamnukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang
dapatberada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh
inangdan ekstrseluler diluar tubuh inang. Virus memiliki sifat hidup dan mati. Sifat
hidup(seluler) yaitu memiliki asam nukleat namun tidak keduanya (hanya DNA atau
RNA),dapat bereproduksi dengan replikasi dan hanya dapat dilakukan didalam sel
inang(parasit obligat intraseluler). Sifat mati (aseluler) yaitu dapat di kristalkan dan
dicairkan.Struktur berbeda dengan sel dan tidak melakukan metabolisme sel.
Bentuk virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk dan komposisi kimiawinya.
Bentuk virusada yang berbentuk bulat, oval, memanjang, silindariis, dan ada juga yang
berbentuk T.Ukuran Virus sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskopelektron, ukuran virus lebih kecil daripada bakteri. Ukurannya berkisar dari
0,02mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 μm = 1/1000 mm). Unit pengukuran
virusbiasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000 mikrometer
danseperjuta milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus yang ukurannya
terbesaryaitu berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus terkecil yang
hanyaberukuran 28 nm.
Bakteri juga memiliki batasan suhu tertentu agar dia bisa tetap bertahan hidup,
ada 3(tiga) jenis bakteri berdasarkan tingkat toleransinya terhadap suhu lingkungannya :
1. Mikroorganisme psikrofil, yaitu mikroorganisme yang suka hidup pada suhu yang
dingin, dapat tumbuh paling baik pada suhu optimum dibawag 20oC.
2. Mikroorganisme mesofil, yaitu mikroorganisme yang dapat hidup secara
maksimalpad suhu yang sedang, mempunyai suhu optimum diantara 20oC sampaai
50oC.
2
Campbell, Recce, Mitchell, 2003,”Biologi”, Erlangga, Jakarta.
3. Mikroorganisme termifil, yaitu mikroorganisme yang tumbuh optimal atau suka pada
suhu yang sangat tinggi. Mikroorganisme ini sering tumbuh pada suhu diatas 40oC,
bakteri jenis ini dapat hidup di tempat0tempat yang panas bahkan di sumber-sumber
mata air panas bakteri tipe ini dapat ditemukan, pada tahun 1967 di yellow stone park
ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas 93-94oC.
Bentuk sel mikroba, perlu menengetengahkannya adanya variasi bentuk pada sel
bakteri, bentuk umum bakteri adalah bulat (kokus), dan batang/ bulat memanjang (basil).
Dari kedua ini didapatkan variasi seperti :
Ibnu Katsir menasirkan bahwa kata (yang lebih rendah dari itu), menunjukkan
bahwa Allah SWT kuasa untuk menciptakan apa saja, yaitu penciptaan apapun dengan
obyek apa saja, baik yang besar maupun yang lebih kecil. Allah SWT tidak pernah
menganggap remeh sesuatu pun yang Dia ciptakan meskipun hal itu kecil. Orang-orang
yang beriman meyakini bahwa dalam perumpamaan penciptaan yang dilakukan oleh
Allah SWT memiliki manfaat bagi kehidupan manusia (Al-Mubarok, 2006).
Sebagaimana Allah SWT menciptakan bakteri meskipun memiliki ukuran yang sangat
kecil tetapi keberadaannya memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan manusia, hewan,
dan tumbuhan.
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu mikroorganisme
merupakan suatu jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil sehingga untuk
mengamati bantuan sarana yang diperlukan. Mikroorganisme juga disebut organisme
mikroskopis.Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) atau multiseluler
(multiseluler).Awal mula terungkapnya dunia mikroorganisme berawal dari
ditemukannya sebuah mikroskop oleh Anthony van Leeuwenhoek (1633-1723) yang
dapat melihat organisme keci. Adapun jenis-jenis dari mikroorganisme yaitu seperti
bakteri, jamur, fungi, parasit dan lainnya. Bentuk umum mikroba terdiri dari satu sel
(uniseluler) seperti yang umum didapatkan pada bakteria, ragi dan mikragle.
Saat ini mikroba banyak dimanfaatkan di bidang lingkungan, yang berperan
membantu memperbaiki kualitas lingkungan. terutama untuk mengatasi masalah
pencemaran lingkungan, baik di lingkungan tanah maupun perairan. Bahan pencemar
dapat bermacam-macam mulai dari bahan yang berasal dari sumber-sumber alami sampai
bahan sintetik, dengan sifat yang mudah dirombak (biodegradable) sampai sangat sulit
bahkan tidak bisa dirombak (rekalsitran/ nonbiodegradable). Dalam hal ini akan dibahas
beberapa pemanfaatan mikroba dalam proses peruraian bahan pencemar dan peran
lainnya untuk mengatasi bahan pencemar.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, A., Muin, M., Kuswinanti, T., dan Harfiani, V. 2007.Isolasi dan Identifikasi Jamur Kayu
dari Hutan Pendidikan Dan Latihan Tabo-Tabo Kecamatan Bungoro Kabupaten
Pangkep.Jurnal Perennial. 3 (2) : 49-54.
Fardiaz, Srikandi. 2019. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Gandjar, I., Sjamsuridjal, W., dan Oetari, A. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.