Anda di halaman 1dari 2

5 Penyebab Produktivitas Kelapa

Sawit Menurun
Sebagai petani kelapa sawit tentunya Anda mengharapkan tanaman-tanaman
peliharaan Anda mampu menghasilkan jumlah produk TBS (Tandan Buah Segar)
yang banyak. Prinsip utama Anda adalah meningkatkan jumlah produksi TBS
sebanyak-banyaknya. Semakin banyak jumlah TBS yang Anda dapatkan, maka
semakin besar pula keuntungan yang bakal diperoleh. Hasil panen TBS yang sedikit
merupakan mimpi buruk bagi Anda dan para petani lainnya.
Kunci utama keberhasilan dalam bercocok tanam tumbuhan kelapa sawit terletak
pada proses perawatannya. Apabila Anda menginginkan hasil produksi yang
banyak, Anda mutlak harus merawat tanaman kelapa sawit tersebut sebaik
mungkin. Tahap perawatan ini memberikan andil yang sangat besar bagi tanaman,
kesehatan, serta tingkat produktivitasnya. Pohon kelapa sawit harus mendapatkan
perawatan yang benar.

Jika Anda kurang cermat dalam merawat tanaman kelapa sawit, bukan tidak
mungkin tingkat produktivitasnya akan menurun secara drastis. Berikut ini faktor-
faktor yang menyebabkan menurunnya kemampuan pohon kelapa sawit dalam
menghasilkan TBS, antara lain :
1. Tidak Menggunakan Bibit yang Berkualitas
Bibit kelapa sawit yang berkualitas tinggi diproduksi oleh PPKS (Pusat Penelitian
Kelapa Sawit). Sayangnya kemampuan PPKS dalam memproduksi benih kelapa
sawit sangat terbatas. Dibutuhkan waktu yang cukup lama bagi kita untuk
memesan benih sawit yang resmi dari sini. Pada akhirnya, petani yang tidak sabar
pun memilih alternatif dengan membeli benih yang katanya bagus. Di sini para
petani bermain untung-untungan karena tidak mengetahui kualitas pasti dari benih
tersebut.
2. Penanaman dalam Jarak yang Salah
Teknologi pertanian khususnya dalam dunia kelapa sawit kini sudah sangat modern.
Banyak sekali varietas kelapa sawit unggul yang sekarang telah berhasil ditemukan.
Bahkan ada pula varietas yang memungkinkan kita bisa menanamnya dengan jarak
yang lebih rapat. Rata-rata populasi kelapa sawit i tingkat perusahaan sekitar 128-
136 pokok/ha. Namun bila Anda menggunakan benih sawit biasa dan menanamnya
pada jarak tanam seperti itu, maka berisiko produktivitas akan menurun.
3. Pemupukan yang Dilakukan Sembarangan
Para petani swadaya masih banyak yang melakukan pemupukan kelapa
sawit secara sembarangan. Padahal pemupukan yang diberikan secara tidak tepat,
baik jenis, dosis, dan waktunya justru akan berdampak buruk terhadap tanaman
kelapa sawit. Bukan tidak mungkin kesehatan tanaman tersebut yang akan menjadi
korbannya. Hal ini lantas mengakibatkan berkurangnya kemampuan pohon dalam
memproduksi buah kelapa sawit.
4. Tanaman Tidak Dirawat Semestinya
Selain karena faktor malas, keterbatasan jumlah tenaga juga dapat mengakibatkan
tidak terawatnya tanaman-tanaman kelapa sawit di perkebunan. Padahal seperti
yang sudah kami sebutkan di atas bahwa perawatan ini memberikan andil yang
sangat besar demi menjaga kondisi kesehatan tanaman dan produktivitasnya.
Perawatan tanaman seperti penyiangan gulma, pemberantasan hama dan penyakit,
serta melakukan prunning harus dilaksanakan dengan baik.
5. Kesehatan Tanaman Memburuk
Salah satu dampak serangan hama atau penyakit pada kelapa sawit adalah
menurunnya produktivitas tanaman tersebut dalam menghasilkan TBS. Hal tersebut
memang menjadi sebuah kewajaran. Ibarat manusia yang sedang sakit pasti tidak
bisa beraktivitas dengan normal. Begitu pula dengan tanaman. Kemampuannya
dalam menyerap unsur hara, melakukan proses fotosintesis, dan menghasilkan
buah akan menurun ketika sedang sakit. Anda harus segera memberikan
pengobatan secara tepat dan menyeluruh.

Anda mungkin juga menyukai