Di Susun Oleh:
2019-2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan apa yang
kami harapkan.
Semoga apa yang kami persembahkan dapat menjadi motivasi dalam meningkatkan
prestasi belajar para mahasiswa khususnya, dan masyarakat pada umumnya. Kami mohon
maaf bila ada kesalahan, olah karena itu saran yang baik sangat kami harapkan bagi para
mahasiswa guna meningkatkan kualitas makalah selanjutnya.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 JENIS KELAINAN KELOPAK MATA............................................................................5
2.2 KONSEP DASAR PENYAKIT............................................................................................7
2.3 KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN..............................................................13
BAB III...............................................................................................................................................17
PENUTUP..........................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................17
3.2 Saran.........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hordeolum
Merupakan infeksi akut dan supuratif pada tepi kelopak mata yang mengenai kelenjar
meibom biasanya akut oleh kuman staphylococcus. Bila mengenai kelenjar meibom disebut
hordeolum internum.
Ada 2 macam :
a. Hordeolum Internum (meibom)
Adalah suatu abses yang disebabkan infeksi kuman staphylacococcus akut dari kelenjar
meibom.
b. Hordeolum Externum (zeis, mol)
Adalah suatu abses akut dari folikel rambut dan berhubungan dengan kelenjar zeiss dan moll.
Bengkak dan merah pada margo palpebra diikuti perubahan warna kekuningan.
Gejala :
- Bengkak
- Mengganjal
- Merah
- Ptosis
Penatalaksanaan :
- Tanpa pengobatan bisa sembuh spontan atau abses pecah sendiri
- Kompres hangat bila sudah tambah fluktasi dan bintik kuning
- Insisi dan kuretase dibutuhkan bila infeksi telah mereda tetep terhadap nodul
2. Kalazion
Peradangan kronik lipogranulomatosa kelenjar meibom yang berakibat terjadinya
sumbatan duktus. Bisa dijumpai beberapa buah pada waktu yang sama. Cenderung
berulang teruama pada penderita dermatitis seboroik.
Gejala :
- Benjolan kelopak mata
5
- Proses lambat, tidak nyata
- Setelah beberapa minggu tampak benjolan sebesar kacang dan keras
Penatalaksanaan :
- Jika bnjolan kecil : kompres hangat + massage + salep
- Jika benjolan sedang : injeksi triamnosolon asetat
- Jika benjolan besar : operasi mel konjungtiva engan insisi vertikal dan kuretase
(anestesi topikal)
3. Blefaritis
Infeksi kronik pada pinggir kelopak mata. Onset dapat akut, sembuh spontan dalam 2-4
minggu (dengan hygiene yang baik) tapi lebih sering berlangsung dalam waktu lama.
Ada 2 macam :
a. Skuamosa → disebabkan oleh ketombe dan sering menempel pada bulu mata.
b. Ulseratif (Staphylococ) → merusak pangkal bulu mata. Terjadi ulkus dan berdarah
Gejala :
- Iritasi
- Rasa panas
- Gatal.
Penatalaksanaan :
- Margo palpebra dibersihkan dari krusta
- Epilasi bila perlu
- Anti biotik yang sesuai, topikal dan sistemik
4. Meibomitis
Peradangan kronik kelenjar meibom.
Gejala : mata merah, iritasi, sekret sedikit tapi terus-menerus, pinggir margo merah,
konjungtiva berbusa.
Perawatannya sama ditambah dengan antibiotik.
5. Abses palpebra
Nanah yang luas dan perlu penanganan serius.
Komplikasi dari : Hordeolum, Bleparitis.
6
6. Herpes zoster oftalmik
Etiologi : Ulnes Herpes Zoster
Gangguan :
- Panas pada kelopak mata
- Odema
- krusta
- Nyeri hebat
Perawatan : Dibersihkan dengan NaCl ditambah diisi dengan salep asiklopir.
Kelainan Posisi Kelainan Kelopak Mata
1. Entropion
Margo palpebra mengarah ke dalam bola mata.
2. Ektropion
Margo palpebra mengarah ke luar.
3. Ptosis
Jatuhnya palpebra superior dalam keadaan mata terbuka.
Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi yang biasanya berjalan kronis atau
menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia, iritatif, dan bahan
kosmetik. Infeksi kelopak dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta,
pneumococcus, dan pseudomonas. Di kenal bentuk blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif,
dan blefaritis angularis.
7
Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat
lengket dan epiforia. Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis.Biasanya
blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan kemudian
diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah konjungtivitis,
keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis.
Ada 2 macam blefaritis :
1. Blefaritis anterior :
mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat melekatnya bulu mata).
Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan seborrheik. Blefaritis stafilokok dapat
disebabkan infeksi dengan Staphylococcus aureus, yang sering ulseratif, atau
Staphylococcus epidermidis atau stafilokok koagulase-negatif. Blefaritis seboroik
(non-ulseratif) umumnya bersamaan dengan adanya Pitvrosporum ovale.
2. Blefaritis posterior :
mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab, yang
bersentuhan dengan mata). Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak. Dua
penyakit kulit yang bisa menyebabkan blefaritis posterior adalah rosasea dan ketombe
pada kulit kepala (dermatitis seboreik).
B. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya blefaritis dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Blefaritis Ulseratif
Penyebabnya adalah staphylococcus aureus (stafilikokus epidermis).
2. Blefaritis Non-Ulseratif
Penyebabnya adalah kelainan metabolisme dan jamur pitirusponem ovale.
Secara umum :
a. Infeksi/alergi yang biasanya berjalan kronik/akibat disfungsi kelenjar meibom.
Contoh : Debu, asap, bahan kimia, iritatif/bahan kosmetik.
b. Infeksi bakteri stafilokok, streptococcus alpha/beta hemolyticus, pnemokok,
psedomonas, demodex folliculorum, hingga pityrosporum ovale.
c. Infeksi oleh virus disebabkan herpes zoster, herpes simplex, vaksinia dan sebagainya.
d. Jamur dapat menyebabkan superfisial (sistemik).
8
C. Patofisiologi
Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini
mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan ,kerusakan sistem imun
atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri , sisa buangan dan enzim.
Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan
kelainan fungsi kelenjar meibom.
D. Klasifikasi
1. Blefaritis Superfisial
Bila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka pengobatan
yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan sulfisolksazol. Sebelum
pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah. Bila terjadi blefaritis menahun
maka dilakukan penekanan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar
Meibom (Meibormianitis).
2. Blefaritis Sereboik
Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar penanganannya.
Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari
kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Kompres hangat selama 5-10
menit. Kelenjar Meibom ditekan dan dibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat
timbul berupa flikten, keratitis marginal, tukak kornea, vaskularisasi, hordeolum dan
madarosis.
3. Blefaritis Skuamosa
Blefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada
pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit. Merupakan
peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit di daerah akar bulu mata dan sering
terdapat pada orang yang berambut minyak. Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik
seboroik.
4. Blefaritis Ulseratif
Merupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat infeksi
staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarna kekuning-kuningan yang
9
bila diangkat akan terlihat ulkus yang yang kecil dan mengeluarkan darah di sekitar bulu
mata.
5. Blefaritis Angularis
Blefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di sudut
kelopak atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata (kantus
eksternus dan internus) sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi puntum
lakrimal. Blefariris angularis disebabkan Staphylococcus aureus.
6. Meibomianitis
Merupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tanda
peradangan lokal pada kelenjar tersebut. Meibomianitis menahun perlu pengobatan kompres
hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai antibiotik lokal.
10
F. Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan mikrobiologi untuk mengetahui penyebabnya:
a. Uji Laboratorium
b. Radiografi
- Fluorescein Angiografi
- Computed Tomografi
- Pemeriksaan dengan slit lamp
G. Pengobatan
Pengobatan tergantung dari jenis blefaritisnya, namun kunci dari semua jenis
blefaritis adalah menjaga kebersihan kelopak mata dan menghindarkan dari kerak. Sangat
dianjurkan untuk mengurangi dan menghentikan penggunaan bedak atau kosmetik saat dalam
penyembuhan blefaritis, karena jika kosmetik tetap digunakan maka akan sulit untuk menjaga
kelopak mata tetap bersih. Kompres dengan air hangat untuk mengurangi kerak. Bila belum
terjadi komplikasi bahan pembersih seperti campuran air dan shampo bayi atau dengan
menggunakan produk pembersih kelopak mata dapat pula dipergunakan. Untuk kasus yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, antibiotik dapat dipergunakan sedangkan untuk membasmi
bakteri terkadang diberikan salep antibiotik (misalnya erythroicyn atau sulfacetamide) atau
antibiotik per oral (misalnya tetracycline).
Jika terdapat dermatitis seboroik maka harus diobati terlebih dahulu. Jika terdapat
kutu, bisa dihilangkan dengan mengoleskan dengan jeli petroleum pada dasar bulu mata. Jika
kelenjar kelopak mata tersumbat, maka perlu dilakukan pemijitan pada kelopak mata untuk
mengeluarkan sisa yang mengumpul sehingga bisa menghambat aliran kelenjar kelopak mata.
Cairan air mata buatan atau minyak pelembut disarankan pada beberapa kasus. Jika pasien
menggunakan lensa kontak, sebaiknya disarankan untuk menghentikan pemakaiannya
terlebih dahulu selama proses pengobatan. Blefaritis tidak dapat disembuhkan secara
sempurna meski pengobatan telah berhasil, kemungkinan kembali terserang penyakit ini
sangat mungkin terjadi.
H. Komplikasi
11
Komplikasi yang berat karena lefaritis jarang terjadi. Komplikasi yang paling sering
terjadi pada pasien yang menggunakan lensa kontak. Mungkin sebaiknya disarankan untuk
sementara waktu menggunakan alat bantu lain seperti kaca mata sampai gejala blefaritis
hilang.
2. Konjungtivitis
Adalah peradangan pada mata. Ini terjadi ketika ada bakteri didalam kelopak mata. Kondisi
ini menyebabkan efek buruk pada penglihatan. Pada banyak kasus konjungtivitis akan hilang
setelah dua atau tiga minggu tanpa perlu pengobatan. Antibiotik berupa obat tetes mata
disarankan untuk mengurangi gejala, atau untuk menghindari infeksi berulang. Akan tetapi,
pada beberapa kasus masih didapatkan bahwa penggunaan antibiotik tetes tidak lebih cepat
memperbaiki kondisi dibanding dengan menunggu sampai kondisi itu kembali lagi tanpa
pengobatan apapun.
3. Kista meibom
Adalah pembengkakan yang terjadi pada kelopak mata. Ini bisa terjadi ketika salah satu
kelenjar meibom meradang da menyebabkan blefaritis. Kista umumnya tapa rasa sakit,
kecuali jika disertai dengan infeksi, yang memerlukan antibiotik. Penggunaan kompres
hangat untuk kista bisa membuat kista mengecil, akan tetapi kista itu sering menghilang
dengan sendirinya. Jika kista tetap ada, ini dapat dihilangkan dengan bedah sederhana dengan
anastesi lokal.
12
4. Bintil pada kelopak mata
Bintil pada kelopak mata ini merupakan benjolan yang nyeri yang terbentuk di luar kelopak
mata. Ini disebabkan karena infeksi bakteri pada folikel bulu mata ( yang berlokasi di dasar
bulu mata). Pada kasus ringan bisa disembuhkan dengan kompres hangat pada daerah sekitar
bintil. Namun, pada kasus yang berat perlu diberikan antibiotik salep dan tablet.
A. Pengkajian
a) Data Subjektif
- Orang dengan radang mata dapat mengeluh gatal-gatal
- Nyeri (ringan sampai berat) pada kelopak mata
- Lakrimasi (mata selalu berair)
- Sensitif terhadap cahaya (fotopobia)
- Kejang kelopak mata (blepharospasme)
- Gelisah akibat gatal-gatal/nyeri
- Penderita merasa ada sesuatu di matanya
- Malu dan kurang percaya diri akibat efek dari penyakitnya (bulu
mata rotok dan tidak terganti)
- Pandangan mata kabur dan ketajaman penglihatan menurun
13
Hasil yang di harapkan,klien akan:
Intervensi:
- Olesi kelopak mata yang sudah dibersihkan dengan obat salep mata,menggunakan
aplikator kapas (yang meliputi antibiotika antistafilokok,sulfonamide,AgNO 1%-2%
untuk blefaritis ulseratif, kortikostiroid untuk penanganan).
- Mengetahui dan mampu menyebutkan kembali tindakan yang harus dilakukan untuk
meningkatkan keadaan umum,penggunaan obat-obatan.
Intervensi:
14
- Beritahu klien bahwa pengobatan harus dilakukan secara teratur dan
tuntas.rasionalnya:pengobatan yang tidak memadai akan membuat blefaritis dari
kedua tipe bercampur dan menjadi menahun serta menimbulkan berbagai macam
komplikasi dan kerusakan kornea kerena timbulnya trikiasis.
- Beritahu klien yang menderita blefaritis seboreik bahwa kulit kepala,alis mata dan
telinga juga harus selalu dibersihkan dengan shampoo obat.rasionalnya:menjamin
pengobatan tuntas.
Tujuan:
intervensi:
C. Evaluasi
1. Untuk diagnosa pertama :
- Evaluasi Tujuan tercapai
- Iritasi berkurang, sekret menurun
- Nyeri berkurang sampai hilang
- Bulu mata tidak lengket
15
2. Untuk diagnosa kedua :
- Evaluasi Tujuan tercapai
- Melaporkan pengetahuan yang cukup terhadap penyakitnya
- Gatal berkurang sampai hilang
- Bulu mata tidak lengket
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Blefaritis adalah peradangan pada kelopak mata yang ditandai dengan kelopak mata
yang berminyak. Disebabkan karena bakteri jamur dan virus atau juga karena gangguan
aliran kelenjar meibom pada kelopak mata. Blefaritis memberikan gejala mata merah, berair
dan nyeri, serta rontoknya bulu mata. Blefaritis sebenarnya bisa hilang tanpa pengobatan,
karena prinsip utama pengobatan blefaritis adalah kebersihan kelopak mata, namun untuk
membantu mempercepat penyembuhan biasanya diberikan theraphy khusus sesuai dengan
penyebab dari blefaritis tersebut.
3.2 Saran
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa bisa mempelajari terapan ilmu
keperawatan khususnya pada system persepsi sensori mengenai penyakit Blefaritis.
Dengan pembuatan makalah ini, diharapkan para pembaca akan lebih memahami
mengenai penyakit pada mata khususnya penyakit Blefaritis. Sehingga diharapkan kita dapat
lebih menjaga kebersihan diri kita khususnya mata, agar mata kita dapat terhindar dari
penyakit mata.
17
DAFTAR PUSTAKA
Istiqomah, dkk. 2004. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Mata. EGC;
Jakarta.
18