Anda di halaman 1dari 7

Penyakit Obsstruksi Paru menahun COPD

COPD adalah sekresi mukoid bronchial yang bertambah secara menetap disertai dengan
kecenderungan terjadinya infeksi yang berulang dan penyempitan saluran nafas , batuk
produktif selama 3 bulan, dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut. Dapat juga dijelaskana
bahwa COPD adalah suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-
paru yang berlangsung lama dan ditandai dengan obstruksi aliran udara sebagai gambaran
patofisiologi utamanya.

Klasifikasi
COPD dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Asma Bronkhial : dikarakteristikan oleh konstruksi yang dapat pulih dari otot halus
bronkhial, hipersekresi mukoid, dan inflamasi, cuaca dingin, latihan, obat, kimia dan
infeksi.
2. Bronkitis kronis: ditandai dengan batuk-batuk hampir setiap hari disertai pengeluaran
dahak sekurang-kurangnya 3 bulan berturut-turut dalam satu tahun, dan paling sedikit
selama 2 tahun. Gejala ini perlu dibedakan dari tuberkulosis paru, bronkiektasis, tumor
paru, dan asma bronkial.
3. Emfisema: suatu perubahan anatomis paru-paru yang ditandai dengan melebarnya secara
abnormal saluran udara sebelah distal bronkus terminal, disertai kerusakan dinding
alveolus.

Etiologi
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko munculnya COPD adalah :

1. Kebiasaan merokok
2. Polusi udara
3. Paparan debu, asap, dan gas-gas kimiawi akibat kerja.
4. Riwayat infeksi saluran nafas.
5. Bersifat genetik yaitu defisiensi -1 antitripsin.

Tanda dan gejala


Berdasarkan Brunner & Suddarth (20015) adalah sebagai berikut :

1. Batuk produktif, kronis pada bulan-bulan musim dingin.


2. Batuk kronik dan pembentukan sputum purulen dalam jumlah yang sangat banyak.
3. Dispnea.
4. Nafas pendek dan cepat (Takipnea).
5. Anoreksia.
6. Penurunan berat badan dan kelemahan.
7. Takikardia, berkeringat.
8. Hipoksia, sesak dalam dada.
Pemeriksaan Diagnostik

1. Anamnesis :
Riwayat penyakit ditandai 3 gejala klinis diatas dan faktor-faktor penyebab.
2. Pemeriksaan fisik :
o Pasien biasanya tampak kurus dengan barrel-shapped chest (diameter
anteroposterior dada meningkat).
o Fremitus taktil dada berkurang atau tidak ada.
o Perkusi pada dada hipersonor, peranjakan hati mengecil, batas paru hati lebih
rendah, pekak jantung berkurang.
o Suara nafas berkurang.
3. Pemeriksaan radiologi
o Foto thoraks pada bronkitis kronik memperlihatkan tubular shadow berupa
bayangan garis-garisyang pararel keluar dari hilus menuju ke apeks paru dan
corakan paru yang bertambah.
o Pada emfisema paru, foto thoraks menunjukkan adanya overinflasi dengan
gambaran diafragma yang rendah yang rendah dan datar, penciutan pembuluh
darah pulmonal, dan penambahan corakan kedistal.
4. Tes fungsi paru :
Dilakukan untuk menentukan penyebab dispnea, untuk memperkirakan derajat disfungsi
dan untuk mengevaluasi efek terapi, misalnya bronkodilator.
5. Pemeriksaan gas darah.
6. Pemeriksaan EKG
7. Pemeriksaan Laboratorium darah : hitung sel darah putih.

Komplikasi
Infeksi yang berulang, pneumotoraks spontan, hipoksia kronik, gagal nafas, dan kor pulmonal.

Pengobatan/perawatan

1. Pencegahan : Mencegah kebiasaan merokok, infeksi dan polusi udara.


2. Terapi ekserbasi akut dilakukan dengan :
o Antibiotik, karena disertai infeksi :
o Terapi oksigen diberikan jika terdapat kegagalan pernafasan karena hiperkapnia
dan berkurangnya sensitivitas CO2.
o Fisioterapi membantu pasien untuk mengeluarkan sputum dengan baik.
o Bronkodilator, untuk mengatasi obstruksi jalan nafas, termsuk didalamnya
golongan adrenergic B dan antikolinergik. Pada pasien dapat diberikan
sulbutamol g diberikan tiap 6 jam dengan5 mg dan atau protropium bromide 250
rebulizer atau aminofilin 0,25 – 05 g IV secara perlahan.
3. Terapi jangka panjang dilakukan dengan :
o Antibiotik untuk kemoterapi preventif jangka panjang, ampisilin 4 x 0,25 –
0,5/hari.
A. ASMA

Pengertian Asma adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran
pernapasan. Peradangan ini membuat saluran pernapasan bengkak dan sangat
sensitif. Akibatnya, saluran pernapasan menyempit, menyebabkan kurangnya udara
yang mengalir ke paru-paru. Sel di saluran pernapasan juga mungkin membuat lebih banyak
lendir dari biasanya. Lendir ini selanjutnya dapat semakin mempersempit saluran pernapasan dan
membuat lebih sulit untuk bernapas  Asma adalah penyakit tidak menular yang paling umum
menyerang anak-anak di seluruh dunia. namaun orang dewasa yang berusia di bawah 40 tahun
juga bisa mengalami asma .

Banyak faktor pemicu asma, yang paling umum meliputi: olahraga, nocturnal ( malam hari),
Asma karena pekerjaan tertentu, batuk, alergi

Pengobatan pada asma adalah membantu meringankan gejala dan mencegah kekambuhan
serangan asma. Mencegah penyakit dengan menghindari faktor risiko.

Tanda-tanda dan gejala: beberapa tanda dan gejala asma paling khas yang perlu Anda
waspadai:

1. Batuk, Batuk dapat berupa batuk kering maupun berdahak (berlendir). Umumnya batuk
cenderung semakin parah pada malam hari hingga membuat kesulitan untuk tidur. 

2. mengi, Mengi adalah suara whezzing yang muncul ketika bernapas. Bunyi ini terjadi karena
udara dipaksa keluar melalui saluran pernapasan yang tersumbat. 

3. Dada terasa sesak: Saluran udara pernapasan meradang dan tersumbat menyebabkan dada
terasa sesak atau sakit. Dada Anda mungkin terasa seperti ditekan atau ditindih dengan benda
yang sangat berat.

4. sesak napas, Saluran udara yang mengalami peradangan dan tersumbat sering kali membuat
seseorang kesulitan bernapas dan mengambil napas. Selain membuat tidak nyaman, kondisi ini
juga dapat menyebabkan perasaan gelisah. Gejala berbeda setiap orang, sering muncul gejala
tambahan berupa :Badan lemas, lesu, dan tidak bertenaga dan rasa gelisah yang tidak biasa.
Serangan biasanya muncul secara berkakla, setiap hari, malam hari atau setelah aktifitas

Faktor risiko; Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui., namun jika kontak dengan
faktor pemicu, maka saluran pernapasan meradang, menyempit, dan dipenuhi lendir. ( edema,
spasme, hipersekresi), pemicu yang umun adalah:

1. Alergi; Alergi dan asma saling berkaitan satu sama lain. Sekitar 80 persen orang dengan
kondisi ini mengalami alergi seperti alergi debu, bulu binatang, kecoa, hingga serbuk sari.
2. batuk; Batuk terus-terusan karena flu, rhintis kronis, sinusitis atau bronkitis sering kali
berujung pada serangan asma.

3. olah raga; Aktivitas berat termasuk olahraga dapat memicu serangan asma. Biasanya terjadi
pada orang yang sebelumnya sudah ada riwayat asma.

4. Paparan itiran; Paparan iritan seperti asap rokok, polusi udara, bahan kimia, atau debu di
tempat kerja dapat membuat saluran pernapasan Anda lebih reaktif terhadap zat di udara.

5. obat-obat tertentu; obat NSAID, beta blocker, dan efek samping obat-obatan.

6. malam hari; Meningkatnya suhu udara, paparan alergen, posisi tidur berbaring, hingga
produksi hormon tertentu pada malam hari dapat memicu serangan asma. Kasus kematian akibat
asma paling banyak terjadi di malam hari.

7. penyebab lain; Bau-bauan yang kuat, serta stres psikologis, berteriak dan tertawa terlalu keras
dapat memicu.

Asma berisiko pada segala usia, namun paling sering dimulai pada masa kanak-kanak :
Kelahiran premature, Lahir dengan berat badan rendah. Mengalami alergi tertentu (makanan),
mengalami infeksi pernapasan atas (pneumonia, bronchitis), dan memiliki riwayat penyakit
asma.

Pengobatan/perawatan:

Obat, penyakit Asma tidak bisa disembuhkan. Dapat dilakukan untuk mengendalikan gejala
dan mencegah kambuh. Dengan obat kontrol jangka panjang dan jangka pendek.

Obat kontrol jangka panjang

Kebanyakan orang dengan penyakit ini harus minum obat kontrol jangka panjang setiap hari
untuk membantu mencegah kekambuhan gejala. Obat kontrol jangka panjang misalnya:
kortikosteroid hirup dan kontrol jangka pendek. Penderita asma sanagt memerlukan obat control
jangka pendek ntuk meringankan gejala yang baru muncul dan kekeambuhan sewaktu-waktu
(tidak boleh diminum dalam waktu lebih dari 2 minggu). Bekerja meredakan peradangan saluran
napas dan bronchodilator (inhaler/nebulizer)

Risiko komplikasi ; pneumonia (infeksi paru-paru), kerusakan paru-paru sebagian atau keseluruhan,
gagal pernapasan (kadar oksigen dalam darah menjadi sangat rendah atau kadar karbon dioksida menjadi
sangat tinggi), Status asmatikus (serangan asma berat yang tidak merespon pengobatan) membutuhkan
perawatan medis segera dan bahkan dapat menyebabkan kematian .Cara mencegah kekambuhan. 

1. Kenali pemicu kekambuhan: paling umum adalah paparan zat iritan dari asap rokok, polusi
udara, bahan kimia dalam produk rumah tangga hingga bulu binatang dan serbuk sari.  . 
2. Kenali gajala; segera minum obat-obat yang dianjurkan dokter dan hentikan aktivitas yang
memicu kekambuhan gejala. Bila gejala tidak membaik, segera periksa ke pelayanan kesehatan.
3. Minum obat seuai anjuran dokter; Selalu membawa obat-obatan asma setiap kali akan
berkonsultasi ke dokter.

A. BRONHITIS

Pengertian; Bronkitis adalah infeksi saluran pernapasan utama dari paru-paru (bronkus).
Menyebabakan peradangan atau inflamasi yang kemudian menimbukkan gejala gangguan
pernapasan. Bronkitis terbagi menjadi dua jenis, yaitu: Bronkitis akut. merupakan  jenis
bronkitis mengalami gejala hingga dua atau tiga minggu umum terjadi paling sering adalah
anak-anak dengan usia di bawah 5 tahun. Bronkitis kronis. merupakan jenis bronkitis yang
berlangsung tiga bulan dalam satu tahun dan bisa berulang pada tahun berikutnya. bronkitis
kronis lebih sering tdijumpai menyerang orang dewasa di atas usia 40 tahun.

Factor risiko;   Kebiasaan merokok atau menghisap asap rokok,Tidak mendapat vaksin
influenza atau pneumonia, Terpapar zat-zat berbahaya, mulai dari debu, amonia, atau klorin
ketika bekerja atau melakukan aktivitas harian, Anak dengan usia di bawah 5 tahun atau orang
dewasa yang lebih dari 40 tahun, Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, Mengidap
beberapa penyakit lain, misalnya penyakit refluks asam lambung (GERD).

Penyebab; Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi paru-paru oleh virus. Iritasi dan peradangan
menyebabkan bronkus menghasilkan lendir lebih banyak.Bronkitis kronis yang paling umum
disebsbkan lah merokok, baik pasif maupun aktif. Dalam setiap isapan rokok, terdapat zat yang
bisa berpotensi merusak bulu-bulu kecil (silia) di dalam paru-paru. fungsi silia proteksi debu,
iritasi, dan lendir yang berlebihan. Dalam waktu lama rokok menyebabkan kerusakan permanen
pada silia dan lapisan dinding bronkus. Kerusankan menyebabkan proteksi system pernapasan
terhadap infeksi berkurang sehingga rentan mengalami infeksi.

Gejala: Batuk disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau, sakit tenggorokan, sesak
napas, hidung beringus atau tersumbat sakit atau rasa tidak nyaman pada dada, kelelahan.
demam ringan.

 Diagnose bronchitis dapat dilakukan dengan :

 pemeriksaan terhadap gejala yang muncul, riwayat kesehatan yang dialami pengidapnya
serta faktor risiko yang ada.
 Pemeriksaan lanjut :Rontgen dada (mendeteksi kondisi sistem pernapasan), Pemeriksaan
kadar oksigen dalam darah, tes darah, tes fungsi paru (spirometer) untuk menunjukkan
fungsi paru

Pengobatan/perawatan

 Bronkitis akut bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa pekan, disarankan untuk
minum banyak cairan dan juga banyak istirahat. Pada beberapa kasus, gejala bronkitis
bisa bertahan lebih lama perlu pengobatan.
 Bronchitis kronis biasanya digunakan pengobatan untuk meredakan gejala yang muncul.
Sebaiknya hindari merokok atau lingkungan perokok di sekitarnya. Kondisi ini bisa
membuat gejala makin parah.

brochitis –asma Bronkitis,


Bronhitis: Peradangan di saluran napas bagian bawah atau lebih dikenal dengan istilah
bronkus. Peradangan tersebut menyebabkan penderitanya mengalami batuk terus
menerus, dahak kental, dan sesak napas. Peradangan pada bronkus dapat menyebar ke
seluruh paru-paru. "Jika sudah begitu maka namanya menjadi radang paru," Pemicu
bronkitis antara lain karena merokok, paparan polusi udara yang terjadi terus menerus,
atau debu. Partikel-partikel tersebut lah yang memicu peradangan pada bronkus.
Penyebab lain penyakit ini adalah virus. Ia menjelaskan, bronkitis pun dibedakan menjadi
dua jenis yaitu bronkitis akut dan kronik. Bronkitis akut dapat terjadi kapan saja karena
pemicu yang telah disebutkan. Sedangkan, bronkitis kronik terjadi karena akumulasi
partikel dalam jangka waktu yang panjang. "Maka biasanya bronkitis kronik terjadi pada
perokok yang telah merokok dalam waktu lama.
asma terjadi karena hipersensitivitas saluran napas atau alergi. Agus mengatakan,
pencetusnya masih menjadi misteri. "Namun biasanya 90 persen disebabkan genetik, dan
10 persen lainnya induksi faktor eksternal, seperti merokok dan debu."(Unoviana Kartika,
2014)

III EMFISEMA.

Emfisema kehilangan elastisitas pengembanag paru akibat merusak kantung-kantung udara di


dalam paru-paru (alveoli) secara permanen.

Penyebab; paparan berlebihan terhadap iritan kimia, seperti asap rokok. paparan jangka
panjang polusi udara serta bahaya yang ada di lingkungan kerja juga dapat memicu. Paparan
yang terlalu sering mengakibatkan kehilangan elastisitasnya sehingga mempersempit saluran
napas dan menghambat aliran udara yang masuknterjadilah gangguan pernapasan .

Yang berisiko :Perokok dalam jangka waktu yang lama sehingga ditemui pada usia paruh baya
atau usia lanjut baik lelaki maupun perempuan berpotensi memiliki penyakit ini. Baik perokok
aktif maupun pasif. Polusi udara dan paparan bahan kimia lain, didapat dari lingkungan kerja
para pekerja pabrik tertentu.

Gejala emfisema biasanya akan memburuk ketika Anda berolahraga. Dengan gejala: Lendir
(dahak) berlebih di paru-paru, sesak napas yang memburuk dari waktu ke waktu, keletihan, paru
yang membesar (barrel chest), kulit atau kuku kebiruan (kekurangan oksigen)
Emfisema dapat memengaruhi bagian tubuh lainnya (komplikasi) :

 Penumonia (infeksi paru oleh bakteri), kolaps paru keren terterjadi penggembungan kantong
udara dalam paru (bullae) membesar dan pecah terjadi kolaps dan terjadi penumotoraks.
 Kerusakan alveoli paru-paru mengurangi jumlah pembuluh kapiler dan menurunkan kadar
oksigen dalam darah.menjadi beban untuk memompa darah untuk kebutuhan oksigen sel
uruh sel-sel tubuh. Terjadi dekompensasi kordis

Diagnostik:

 anamses: kebiasaan merokok, lingkungan rumah dan tempat kerja. fisik : kulit kebiruan
atau barrel chest. Malnutrisi juga merupakan salah satu tanda dari emfisema.
 Tes oksimetri. mengukur kadar oksigen di dalam darah.  
 Tes fungsi paru. daya tampung di paru-paru dan ekspirasi. (masuk dan kelaur udara)
 Tes pencitraan. Tes pencitraan :rontgen dada atau CT Scan dada. (gelembung-
gelembung udara yang terbentuk di paru-paru.
 Tes darah lengkap. jumlah sel darah merah meningkat. infeksi di paru (meningkatkan
jumlah sel darah putih)

Pengobatan/perawatan

Tidak dapat disembuhkan tapi dikendalikan dengan obat-obatan untuk meningkatkan kualitas
hidup. beberapa cara untuk mencegah penyakit semakin memburuk antara lain: Berhenti
merokok (paling efektif). Menghindari polutan lainnya juga akan membantu agar kondisi ini
tidak memburuk.Program rehabilitasi paru akan mengajarkan cara untuk berlatih pernapasan,
cara mengurangi stres, dan cara berolahraga dengan emfisema.Terapi oksigen.Obat-obatan untuk
mengurangi peradangan (anti-inflamasi). Obat-obatan untuk membuka saluran udara dan
mengencerkan dahak (bronkodilator). Penderita penyakit ini sering mengalami kecemasan dan
depresi. Bergabung dengan kelompok yang memiliki masalah sejenis. . Berat badan sering
kurang maka mengonsumsi makanan kaya vitamin A, C, dan E, seperti buah-buahan juga akan
dianjurkan untuk membantu menjaga kondisi tetap baik.

Anda mungkin juga menyukai