Anda di halaman 1dari 13

I.

TUJUAN
 Mengidentifikasi sintesis kompleks tembaga
 Mengidentifikasi sintesis besi askorbat sebagai obat anemia
 Mengidentifikasi kompleksasi pada karat logam
 Menentukan %rendemen kompleks Cu dengan Amoniak
 Menetukan %rendemen kompleks Fe dengan Asam askorbat

II. TEORI DASAR


Senyawa koordinasi adalah senyawa yang pembentukannya melibatkan
pembentukan ikatan kovalen koordinasi antara ion logam atau atom logam dengan
atom nonlogam. Senyawa kompleks dapat merupakan senyawa kompleks netral
atau senyawa kompleks ionik. Dalam senyawa kompleks ionik salah satu dari ion
tersebut atau keduanya pada suatu ion atau molekul netral.dapat merupakan ion
kompleks. Dalam pembentukan senyawa kompleks netral atau senyawa kompleks
ionik, atom logam atau ion logam disebut sebagai atom pusat, sedangkan atom
yang mendonorkan elektronnya ke atom pusat disebut atom donor. Atom donor
terdapat pada Ion dan molekul netral yang memiliki atom-atom donor yang
dikoordinasikan pada atom pusat disebut ligan. (Effendy, 2007)
Ada 3 jenis ligan yang umum kita jumpai
1). Monodentat
Ligan yang terkoordinasi ke atom logam melalui satu atom saja disebut
ligan monodentat, misalnya F-, Cl-, H2O dan CO [2]. Kebanyakan ligan adalah
anion atau molekul netral yang merupakan donor elektron. Beberapa ligan
monodentat yang umum adalah F-, Cl-, Br-, CN-, NH3, H2O, CH3OH, dan OH-
2).Bidentat
Jika ligan tersebut terkoordinasi pada logam melalui dua atom disebut
ligan bidentat.Ligan ini terkenal diantara ligan polidentat. Ligan bidentat yang
netral termasuk diantaranya anion diamin, difosfin, dieter.
3).Polidentat
Ligan yang telah dibahas sebelumnya, seperti NH3 dan Cl– dinamakan
ligan monodentat (bahasa Latin: satu gigi). Ligan-ligan ini memiliki atom donor
tunggal yang dapat berkoordinasi dengan atom pusat. Beberapa ligan dapat
memiliki dua atau lebih atom donor yang dapat dikoordinasikan dengan ion logam
sehingga dapat mengisi dua atau lebih orbital d ion logam. Ligan seperti itu
dinamakan ligan polidentat (bahasa Latin: bergigi banyak). Oleh karena ligan
polidentat dapat mencengkeram ion logam dengan dua atau lebih atom donor,
ligan polidentat juga dikenal sebagai zat pengkelat. Contoh ligan polidentat seperti
etilendiamin (disingkat en) 

III. CARA KERJA


1. SINTESIS Cu
Ditimbang padatan CuSO4 sebanyak 10,0009 gram,digerus sampai halus
kemudian ditambahkan 20 ml Amoniak ,kemuadian dipanaskan sampai suhunya
600C ,lalu ditambahkan etanol 95% 25 ml,kemudian didiamkan dalam suhu
ruang,lalu ditambahkan 30 ml campuran Etanol-Amoniak (1:1) disaring
larutannya,Residu dicuci dengan Etanol 2x sebanyak 10 ml,dicuci lagi dengan
Aseton 3x sebanyak 10 ml,kemudian ditimbang residu.dipanaskan pada
550C,didinginkan dan ditimbang.

2.ANALISIS RUMUS KIMIA


Ditimbang kristal sebanyak 1 gram,ditambahkan 10 ml HNO 3
6M,kemudian dititrasi dengan Pb Asetat secara triplo.
Ditimbang Cu 0,5 gram,kemudian ditambahkan HNO 3 1 M,lalu diukur
absorbansinya,sebagai blankonya adalah HNO3
Ditimbang 1 g kristal,lalu ditambahkan aquades sebanyak 10 ml,lalu
ditambahkan 15 tetes indikator metil jingga,kemudian dititrasi dengan HCl 0,5 M

3.PEMBUATAN LARUTAN STANDAR


Ditimbang 0,1 g ; 0,2 g ; 0,3 g ; 0,4 g ; 0,5 g dan 0,6 g CuSO 4,kemudian
masing-masing ditambah 10 ml HNO3 1 M,dan diukur absorbansinya pada
panjang gelombang 645 nm.
4.SINTESIS BESI ASKORBAT
Digerus sampel vitamin-C,kemudian ditimbang sebanyak 2
gram,kemudian dimasukkan ke dalam larutan FeSO4 kemudian aduk dengan
stirrer,lalu disentrifugasi selama 10 menit,dicuci residu dengan 10 ml air,filtratnya
disatukan dengan filtrat sebelumnya.filtrat dipanaskan,kemudian didinginkan
dalam penangas es,kemudian ditambahkan aseton sampai terbentuk
kristal,kemudian kristal disaring dan ditimbang

5. KOMPLEKS KARAT
Ditimbang 25 g asam sitrat,kemudian ditambahkan 10 ml etanol 95% dan
diencerkan dalam 250 ml aquades ,diambil 5 ml ke tabung reaksi,kemudian
dimasukkan 240 ml ke dalam botol kaca kotor,lalu dikocok sampai asam sitratnya
mengenai semua botol kaca.dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang
380-800 nm

IV.HASIL PENGAMATAN
Perlakuan Pengamatan
1).SINTESIS KOMPLEKS Cu
 Ditimbang padatan CuSO4  CuSO4: padatan biru
Sebanyak 10,0009 g
 Digerus sampai halus  Serbuk berwarna biru muda
 Ditambahkan 20 ml Amoniak  Larutan biru tua +++
 Dipanaskan sampai 600C  Padatan semua larut
 Ditambahkan etanol 95 %  Larutan biru ++
 Ditimbang kertas saring kosong  w= 0,5041 gram
 Ditambahkan campuran  NH3 : larutan tak berwarna
etanol+amoniak 30 ml (1:1) Etanol : larutan tak berwarna
Hasil : larutan biru,endapan biru
 Disaring larutan  Filtrat : larutan biru
Residu : endapan biru,berbau
 Dicuci residu dengan etanol 10
 Residu : biru +,terjadi reaksi
ml sebanyak 2x endoterm

 Dicuci kembali dengan Aseton


 Residu : biru +
sebanyak 10 ml 3x
 w= 10,6600 gram
 Ditimbang residu
 endapan kering,biru +
 Dioven pada suhu 55 C 0
 w= 8,4710 gram
 Didinginkan dan ditimbang
2).ANALISIS RUMUS KIMIA
 Ditimbang kristal sebanyak 1 g  Kristal berwarna biru tua w1=
1,0005 g,w2= 1,0006 g,w3=
1,0005 g
 Ditambah 10 ml HNO3 6 M  Larutan berwarna biru
 Dititrasi dengan Pb Asetat titrasi V awal Vpakai Vakhir
1 0 ml 5 ml 5 ml
secara triplo
2 5 ml 5,1 ml 10,1 ml
 Disaring larutan yang berada 3 10,1 ml 4,3 ml 14,4 ml
Vrata” 4,8 ml
dalam tabung reaksi
 Larutan berwarna biru

 Ditimbang Cu 0,5 g
 Nilai abs sampel = 0,537 A
ditambahkan HNO3 1 M 10 ml
 Dilakukan pengukuran
 W1 = 1,0001 g,W2 = 1,0005 g
absorbansi
 Ditimbang 1 g kristal  Larutan biru tua

 Ditambahkan 15 tetes metil


titrasi Vawal Vpakai Vakhir
jingga 1 32,4 ml 6,80 ml 39,2 ml
 Dititrasi dengan HCl 0,5 M 2 39,2 ml 6,70 ml 45,9 ml
Vrata” 6,75 ml
3).LARUTAN STANDAR
 Ditimbang 0,1 ; 0,2 ; 0,3 ; 0,4 ;  Kristal biru
0,5 dan 0,6 gram CuSO4 dan Larutan 0,1 g : Biru
masing masing ditambah HNO3 Larutan 0,2 g : Biru +
10 ml Larutan 0,3 g : Biru ++
Larutan 0,4 g : Biru +++
Larutan 0,5 g : Biru ++++
Larutan 0,6 g : Biru +++++
 Diukur absorbansinya pada 645 Sampel Absorbansi
0,1 g 0,121 A
nm
0,2 g 0,232 A
0,3 g 0,332 A
0,4 g 0,434 A
0,5 g 0,536 A
0,6 g 0,657 A

4). SINTESIS BESI ASKORBAT


 Digerus sampel enervon-C  Serbuk kuning
 Ditimbang serbuk  w= 2,0063 gram
 Ditimbang FeSO4 sebanyak  FeSO4 : kristal hijau
1,0009 g dan dilarutkan 10 ml Larutan FeSO4 : larutan kuning
aquades
 Disentrifugasi selama 10 menit  2 fasa ,Atas : larutan jingga
merah ,bawah : padatan kuning
 Dicuci residu dengan air 10 ml  Padatan kuning
 Disaring dan filtratnya  Larutan berwarna kuning
disatukan dengan filtrat
sebelumnya
 Dipanaskan filtratnya  Larutan keruh,adanya endapan
 Didinginkan dalam penangas es  Larutan jernih endapan larut
 Ditambah aseton sampai  Kristal : berwarna hitam
terbentuk endapan /kristal Larutan : Merah bata
 Disaring dan ditimbang  W kertas saring : 0,3236 g
Filtrat : kuning kecokelatan
Residu : tak nampak
W residu + kertas : 0,4589 g
W residu : 0,1349 g
5). KOMPLEKS KARAT
 Ditimbang 25 gram asam sitrat  Asam sitrat : kristal putih
 Ditambahkan 10 ml etanol 95%  Etanol : larutan tak berwarna
dan diencerkan dalam 250 ml Campuran : larutan tak
berwarna
 Diambil 5 ml ke dalam tabung  Larutan tak berwarna
reaksi

 Dimasukkan 240 ml ke dalam


 Larutan keruh
botol kaca kotor sampai semua
terkena asam sitrat

 Diukur absorbansinya pada  Terlampir pada tabel


panjang gelombang 380-800 nm pengamatan
 Ditimbang 25 gram asam sitrat  Asam sitrat : kristal putih
 Ditambahkan 10 ml aquades  Campuran : larutan tak
dan diencerkan dalam 250 ml berwarna

 Diambil 5 ml ke dalam tabung  Larutan tak berwarna


reaksi

 Dimasukkan 240 ml ke dalam


 Larutan keruh
botol kaca kotor sampai semua
terkena asam sitrat

 Diukur absorbansinya pada  Terlampir pada tabel


panjang gelombang 380-800 nm pengamatan

TABEL PENGAMATAN
1) DATA ABSORBANSI
a).Air
(nm) Air Abs botol 600 0.0130 A 0,0621 A
380 0,0365 A 0,0986 A 610 0,0145 A 0,0619 A
390 0,0353 A 0,0915 A 620 0,0136 A 0,0610 A
400 0,0283 A 0,0880 A 630 0,0134 A 0,0605 A
410 0,0274 A 0,0877 A 640 0,0145 A 0,0594 A
420 0,0296 A 0,0883 A 650 0,0144 A 0,0589 A
430 0,0299 A 0,0870 A 660 0,0149 A 0,0577 A
440 0,0307 A 0,0863 A 670 0,0148 A 0,0577 A
450 0,0282 A 0,0832 A 680 0,0126 A 0,0537 A
460 0,0240 A 0,0787 A 690 0,0080 A 0,0490 A
470 0,0175 A 0,0719 A 700 0,0007 A 0,0419 A
480 0,0161 A 0,0691 A 710 -0,0052 A 0,0343 A
490 0,0177 A 0,0693 A 720 -0,0036 A 0,0344 A
500 0,0166 A 0,0667 A 730 0,0024 A 0,0400 A
510 0,0132 A 0,0615 A 740 0,0092 A 0,0466 A
520 0,0098 A 0,0571 A 750 0,0118 A 0,0486 A
530 0,0071 A 0,0539 A 760 0,0128 A 0,0502 A
540 0,0077 A 0,0558 A 770 0,0127 A 0,0501 A
550 0,0083 A 0,0569 A 780 0,0117 A 0,0508 A
560 0,0091 A 0,0579 A 790 0,0117 A 0,0497 A
570 0,0100 A 0,0593 A 800 0,0111 A 0,0493 A
580 0,0117 A 0,0606 A
590 0,0119 A 0,0618 A

B).Etanol
(nm) Air Abs botol 490 0,0214 A 0,0251 A
380 0,0376 A 0,0471 A 500 0,0198 A 0,0236 A
390 0,0317 A 0,0404 A 510 0,0167 A 0,0202 A
400 0,0303 A 0,0376A 520 0,0128 A 0,0152 A
410 0,0315 A 0,0379 A 530 0,0089 A 0,0121 A
420 0,0329 A 0,0384 A 540 0,0080 A 0,0112 A
430 0,0331 A 0,0382 A 550 0,0098 A 0,0130 A
440 0,0332 A 0,0379 A 560 0,0112 A 0,0146 A
450 0,0316 A 0,0359 A 570 0,0131 A 0,0162 A
460 0,0282 A 0,0320 A 580 0,0141 A 0,0175 A
470 0,0223 A 0,0266 A 590 0,0148 A 0,0186 A
480 0,0201 A 0,0243 A 600 0.0158 A 0,0196 A
610 0,0160 A 0,0204 A 710 -0,0030 A -0,0004 A
620 0,0156 A 0,0209 A 720 -0,0024 A 0,0004 A
630 0,0156 A 0,0213 A 730 0,0091 A 0,0058 A
640 0,0157 A 0,0218 A 740 0,0101 A 0,0130 A
650 0,0156 A 0,0217 A 750 0,0133 A 0,0155 A
660 0,0158 A 0,0219 A 760 0,0138 A 0,0172 A
670 0,0168 A 0,0224 A 770 0,0146 A 0,0173A
680 0,0144 A 0,0086 A 780 0,0140 A 0,0174 A
690 0,0100 A 0,0127 A 790 0,0134 A 0,0160 A
700 0,0030 A 0,0059 A 800 0,0116 A 0,0144 A

C) Standarisasi
1) NaOH dengan Asam Oksalat
Titrasi Vawal Vpakai Vakhir
1 1,3 ml 14,8 ml 13,50 ml
2 14,8 ml 28,3 ml 13,53 ml
V rata-rata 13,513 ml
2). HCl dengan NaOH
Titrasi Vawal V pakai V akhir
1 0 ml 9,8 ml 9,8 ml
2 9,8 ml 19,6 ml 9,8 ml
V rata-rata 9,80 ml

V. PERHITUNGAN DAN PERSAMAAN REAKSI


# PEMBUATAN LARUTAN
1). Asam oksalat 0,5 N 50 ml
M x Mr x ml
g= 1000
0,5 x 63,04 x 50
= 1000
= 1,576 gram
2). HCl 0,5M 100 ml
% x ρ x 10
M=
Mr
36 x 1,19 x 10
=
36,5
= 11,7369 M
M1 . V1 = M2 . V2
0,5 M x 100 ml
V1 =
11,7369 M
= 4,2600 ml
3). HNO3 6 M 50 ml
% x ρ x 10
M=
Mr
68 x 1,51 x 10
= 63,01197

= 16,29 M
M1 . V1 = M2 . V2
6 x 50
V1=
16,29 M
= 18,42 ml

# Konsentrasi larutan standar


-CuSO4 0,1 gram -CuSO4 0,4 gram
0,1065 g 1000 0,4017 g 1000
M= x M= x
249,68 g /mol 100 ml 249,68 g /mol 100 ml
= 0,0426 M =0,1609 M

-CuSO4 0,2 gram -CuSO4 0,5 gram


0,2004 g 1000 0,5016 g 1000
M= x M= x
249,68 g /mol 100 ml 249,68 g /mol 100 ml
=0,0802 M =0,2009 M

-CuSO4 0,3 gram -CuSO4 0,6 gram


0,3028 g 1000 0,6005 g 1000
M= x M= x
249,68 g /mol 100 ml 249,68 g /mol 100 ml
=0,1213 M =0,2405 M
#Titrasi Cu dengan Pb asetat
#mol Cu dari grafik Mol SO42-= M Pb x V titran
y = mx + c = 1 x 4,8 x 10-3
y−c = 4,8 x 10-3 mol
x=
m
0,537−0,0108
x=
2,6563
x = 0,1981 mol
#Perbandingan mol
mol Cu = m x v
Mol Cu : mol NH3 : mol SO42-
= 0,1981 x 0,01
10-3 : 2,55 x 10-3 : 4,8 x 10-3
= 1,981 x 10-3 mol
1 : : 1
1 : 1 : 2
#Standarisasi HCl dan NaOH
Maka rumusnya adalah [Cu(NH3)]
( Nx v ) oksalat
N NaOH = (SO4)2
v NaOH
0,5001 x 10
=
13,513 #Kadar Cu
= 0,3701 M g
272,7038
0,3701 x 10 mol
N HCl = Massa teoritis =
9,80 g
240,68
mol
= 0,3777 M
= 10,9231 g
# Rendemen
#Titrasi kompleks Cu dengan HCl
8,4710
Mol NH3 = M HCl x V titran % rendemen = x 100%
10,0009
= 0,3777 x 6,75 x 10-3 = 84,70%
= 2,55 x 10-3 mol
# Perhitungan kompleks [Fe(H2O)2(C6H8O6)2]
Massa teoritis = mol x Mr
= 0,028 x 268 g/mol
= 0,7504 gram
massa kristal
% Rendemen = x 100%
massa teoritis
0,1349 g
= x 100 %
0,7504 g
= 17,93 %

#PERSAMAAN REAKSI
1). Sintesis kompleks Cu
 CuSO4.5 H2O(s) + NH4OH(aq)  Cu(OH)2(aq) + (NH4)2SO4(aq)
2).Titrasi Pb (NO3)2
 [Cu(NH3)4](SO4).H2O(aq) + HNO3 Cu(NH3)2(NO3)2(aq) + H2SO4(aq)
 H2SO4(aq) + Pb (NO3)2(aq)  PbSO4 + HNO3(aq)
3). Titrasi dengan HCl
 [Cu(NH3)4](SO4).H2O(aq) + H2O(l)  CuSO4(aq) + 4 NH3(aq) + H2O(aq)
 CuSO4(aq) + 2 HCl(aq)  CuCl(aq) + H2SO4(aq)
4) Sintesis logam karat
 C3H5O(OH)3 (aq) + Fe3+ (s)  (C3H5O)3 Fe(aq) + OH-(aq)
5). Sintesis besi askorbat
 2 C2H8O6(aq) + FeSO4.7 H2O(aq)  [Fe(H2O)2 (C6H8O6)2](aq)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai