Laporan Pencapan Rintang Kapas
Laporan Pencapan Rintang Kapas
LAPORAN
ditulis untuk memenuhi nilai mata kuliah Praktikum Teknologi Pencapan 2
Oleh
KELOMPOK 6 (ENAM)
Adi Priambudi NIM. 17020003
Grup 3K1
2020
BAB I
PENDAHULUAN
I.2. Tujuan
Adapun beberapa tujuan dalam praktikum ini adalah :
I.2.1. Mengetahui pengaruh dari factor Suhu dan Waktu Curing pada proses
fiksasi terhadap ketuaan warna hasil pencapan kain kapas dengan zat
warna reaktif MCT (Novacron yellow P-6GS ) dan zat warna reaktif VInil
Sulfon (Sinarcion Blue VR 150%).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.5.1. Zat perintang yang ditambahkan dapat bekerja secara fisika, secara kimia
atau keduanya. Zat perintang yang bekerja secara fisika misalnya lilin
( wax ), lemak, resin, pengental dan pigmen seperti kaolin, ZnO, TiO 2,
atau BaSO4.
II.5.2. Zat perintang yang bekerja secara kimia termasuk bermacam – macam
zat kimia seperti asam, alkali, garam, zat pengoksidasi, dan zat pereduksi.
Pemberian warna dasar pada kain yang sudah dicap dengan pasta rintang harus
secepat mungkin, supaya zat perintang tidak larut. Untuk pencelupan dipergunakan
padder ( nip padding ) yang dapat mengurangi waktu kontak dan menghindarkan
bleeding dari zat perintang. Pencapan rintang secara kimia ialah menggunakan suatu
zat kimia yang dicampurkan kedalam pasta cap, berfungsi untuk merusak zat warna
yang dicelup atau dicap kemudian. Sehingga zat warna tersebut tidak mempunyai
afinitas lagi atau tidak bereaksi dengan serat, menghasilkan efek rintang putih yang
diinginkan.
Pencapan rintang putih adalah menghalangi terjadinya warna pada bagian motif
dengan jalan mecap bahan putih dengan pasta perintang. Setelah pencelupan atau
pencapan tumpang maka bagian yang dicap rintang akan tetap berwarna putih.
BAB III
PERCOBAAN
3.1.1 Alat
3.1.2 Bahan
Kain Kapas
Zat Warna Reaktif VS (Sinarcion Blue VR 150% )
Zat Warna Reakif MCT ( Novacron Yellow P-6GS)
Urea
Zat anti reduksi
Na2CO3
RRA (Resist Reactive Agent)
Pengental alginate 7%
3.2 Diagram Alir Proses
Persiapan Pencapan
Pencapan rintang
warna motif
Drying
(100 oC, 2 menit)
Baking
150oC, 3 menit
170oC, 6 menit
Drying
(100 oC, 2 menit)
Baking
(140oC, 4 menit)
Washing Off
(Cuci panas 80oC, 10 menit)
Drying
Evaluasi
(Ketuaan warna)
BAB IV
DATA PERCOBAAN
4.1 Kemurnian Warna
Berikut adalah data dari uji kemurnian warna motif pada tiap variasi yang dilakukan pada
proses pencapan rintang resin DMDHEU pada kain kapas menggunakan zat warna reaktif vinil
sulfon dan zat warna reaktif MCT dengan variasi suhu dan waktu proses curing.
Tabel 4.1 Data uji kemurnian warna motif pada tiap variasi kain
Variasi
3 menit 6 menit
Proses Curing
Suhu 150oC 1 2
Suhu 170oC 4 3
Berdasarkan data percobaan diatas, maka didapatkan hasil kemurnian warna motif pada
tiap variasi yang dilakukan pada proses pencapan rintang resin DMDHEU pada kain kapas
menggunakan zat warna reaktif dalam bentuk grafik berikut
4.5
3.5
3
Ketuaan Warna
2.5
1.5
0.5
0
150°C, 3 menit 150°C, 6 menit 170°C, 3 menit 170°C, 6 menit
Metode
Gambar 4.1 Grafik hubungan kemurnian warna pada motif cap dengan variasi suhu dan waktu proses
curing
BAB V
DISKUSI DAN KESIMPULAN
Pada praktikum ini telah dilakukan pencapan rintang resin DMDHEU pada kain kapas
menggunakan zat warna reaktif MCT (Novacron Yellow P-6GS) dan zat warna reaktif Vinil
Sulfon (sinarcion blue VR 150%) dengan variasi pengaruh suhu dan waktu curing kain kapas.
Saat proses pencapan, dilakukan pencapan rintang warna motif terlebih dahulu, kemudian
dilakukan pencapan blok warna. Hal ini dilakukan agar zat warna yang akan masuk dihalangi
oleh zat perintang yang menyebabkan tidak terjadi nya fiksasi zat warna pada bagian yang
telah dicap rintang. Sehingga pada bagian yang dicap rintang tidak akan memberikan warna
tumpang. Karena prinsip pencapan rintang adalah meniadakan zat warna tertentu di bagian
yang telah di lapisi zat perintang.
Dilakukan variasi suhu dan waktu curing (thermofiksasi) pada pencapan ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruhnya terhadap kemurniaan warna. Berdasarkan data percobaan setelah
dilakukan pengamatan secara visual didapatkan hasil bahwa kain kapas yang dicuring dengan
suhu 170°C selama 3 menit memiliki tingkat kemurnian warna paling baik. Hal ini mungkin
dikarenakan sudah terfiksasinya zat warna rintang motif ke dalam serat sehingga zat warna
blok tidak berikatan dengan serat kapas, serta terpolimerisasinya RRA sebagai zat perintang
yang menyebabkan warna pada motif tidak tercampur dengan warna dasar sehingga dihasilkan
kemurnian warna baik. Kemungkinan juga kemurnian warna yang baik didapatkan karena peran
penambahan resin DMDHEU sebagai katalis yang mengambil bagian dalam reaksi kimia
dengan menggabungkan diri dengan salah satu atau lebih reaktan pada suatu tahapan reaksi.
Penggunaan katalis pada pencapan rintang resin DMDHEU dimaksudkan untuk menambah
derajat reaksi sehingga proses polimerisasi resin dapat berjalan lebih cepat karena katalis
merupakan donor proton untuk mendorong terjadinya reaksi polimerisasi dari gugus metilol
dengan gugus-gugus –OH dari selulosa, sehingga polimerisasi dari zat warna perintang motif
semakin baik berikatan ke serat kapas.
Untuk pengaruh suhu dan waktu curing terhadap kemurnian warna, semakin tinggi suhu
curing yang dilakukan yaitu 170°C setelah pencapan rintang warna MCT dapat menyebabkan
terjadinya optimalisasi polimerisasi zat warna perintang. Zat warna perintang MCT dapat
berikatan dan terfiksasi dengan serat kapas secara optimal pada suhu curing 170°C selama 3
menit, sehingga blok warna vinil sulfon yang dicapkan setelahnya tidak dapat berikatan dengan
bagian kain kapas yang telah terlapisi zat warna perintang. Sedangkan untuk pengaruh waktu
curing tidak begitu berpengaruh terhadap kemurnian warna pada pencapan ini, karena pada
suhu yang sama yaitu 170°C sebagai suhu optimal, curing selama 6 menit tidak lebih baik
tingkat kemurnian warna nya dibanding curing selama 3 menit, sedangkan pada suhu 150°C
kain kapas yang di curing selama 6 menit memiliki tingkat kemurnian warna yang lebih baik
dibanding kain kapas yang di curing selama 3 menit. Hal ini mungkin bukan disebabkan oleh
pengaruh penggunaan resin DMDHEU / RRA / zat warna vinil sulfon/ MCT, tetapi mungkin
dapat disebabkan karena tekanan yang diberikan saat perakelan pada pencapan rintang motif
yang tidak sama atau kualitas screen blok warna yang kurang baik atau mungkin karena
pengaruh baking dengan suhu 140°C selama 4 menit setelah pencapan blok warna.
5.2. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum serta pengamatan secara visual pada pencapan rintang resin
DMDHEU dengan Kain Kapas menggunakan Zat Warna Reaktif MCT dan zat warna reaktif Vinil
Sulfon dapat disimpulkan :
- Kain kapas yang di curing dengan suhu 170°C selama 3 menit memiliki nilai kemurnian
warna yang paling baik / optimal
- Semakin tinggi suhu curing yang dilakukan maka semakin baik juga tingkat kemurnian
warna yang didapat
- Waktu curing tidak begitu berpengaruh terhadap tingkat kemurnian warna
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
a) Resep pembuatan pengental induk 4%
4
Pengental Alginat 4% = x 1000 mL=40 gram
100
Air = 1000 - 40 = 960 mL
Suprapto, Agus., dkk. 2006. Bahan Ajar Teknologi Pencapan 1. Bandung : Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil.
Lubis, Arifin., dkk. 1998. Teknologi Pencapan Tekstil. Bandung : Sekolah Tinggi
Teknologi Tekstil.
Djufri, Rasjid., dkk. 1973. Teknologi Pengelantangan, Pencelupan Dan Pencapan.
Bandung : Institute Teknologi Tekstil