PENDAHULUAN
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (KepMenLH No.48
Tahun 1996). Menurut KepMenNaker No. 51 Tahun 1999, kebisingan
adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-alat
proses produksi dan atau alat-alat kerja pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran (Septiana NR dan Widowati E,
2017).
Bising menyebabkan berbagai gangguan terhadap tenaga kerja, seperti
gangguan fisiologis, gangguan psikologis, dan gangguan komunikasi.
Selain berdampak pada gangguan pendengaran intensitas bising yang
tinggi juga dapat mengakibatkan hilangnya konsentrasi, hilangnya
keseimbangan dan disorientasi, kelelahan, gangguan komunikasi,
gangguan tidur, gangguan pelaksanaan tugas, gangguan faal tubuh, serta
adanya efek visceral, seperti perubahan frekuensi jantung/peningkatan
denyut nadi, perubahan tekanan darah dan tingkat pengeluaran keringat
(Harrington & Gill, 2003).
1.3. Manfaat
1. Meningkatkan pengetahuan penulis, pembaca dan perusahaan agroindustri
mengenai kelainan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) yang
terbanyak dalam perusahaan tersebut.
2. Meningkat pengetahuan penulis, pembaca, dan perusahaan agrindustri
tentang langkah mendiagnosis penyakit akibat kerja.
3. Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai hubungan kelainan
Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) dengan penyakit akibat kerja
yang terbanyak di tempatnya.
4. Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan
agroindustri tersebut.
DAFPUS ILHAM :
Harrington JM, Gill FS. 2003. Buku Saku Kesehatan Kerja Edisi Ke-3. Jakarta
Taneja MK. 2014. Noise-Induced Hearing Loss. Indian Institute of Ear Diseases,
New Delhi, India. 20(4) : 151-154.