C. Tujuan
1. Meningkatan kreativitas mahasiswa.
2. Meningkatkan kecintaan terhadap produk local.
3. Mempermudah penguna koper terhadap barang bawaannya.
D. Manfaat
Manfaat dari pembuatan produk ini yaitu untuk mempermudah manusia dalam
membawa barang bawaannya. Serta meningkatkan produk kreativitas mahasiswa
umsurabaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai “Box Panther” maka diperlukan
penjelasan mengenai sejarah awal mula ditemukan koper, jenis dan pemanfaatan koper.
2.1.1 Koper
Koper adalah wadah tertutup yang digunakan sebagai tempat menyimpan pakaian
dan barang lainnya yang dapat dibawa dalam perjalanan. Koper pada umumnya berbentuk
persegi panjang datar, terbuat dari logam, plastik, kain, atau kulit. Koper biasanya memiliki
pegangan pada satu sisi dan digunakan terutama untuk mengangkut pakaian dan barang-
barang lainnya selama perjalanan. Beberapa koper memiliki engsel seperti pintu, memiliki
roda, dan menggunakan kunci manual atau kunci kombinasi. Koper sangat tepat digunakan
jika selama perjalanan, sehingga tidak akan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.
LOUIS VUITTON adalah Orang yang pertama kali membuat tas koper bermutu
tinggi. Sejarah Louis Vuitton, yang terkenal dengan monogram LV-nya, dimulai dari tahun
1854. Dahulu Louis Vuitton yang dekat dengan keluarga kerajaan Perancis ini, berpikir untuk
membuat tas koper besar dan panjang (trunk) untuk dipakai keluarga kerajaan saat
berpergian. Georges Vuitton, anak Louis Vuitton, menciptakan kunci pada koper, sehingga
pencuri tidak bisa beraksi. Lalu, Gaston, cucunya Louis Vuitton, menciptakan koper anti air.
Sehingga, kita bisa meninggalkan tas ditengah-tengah hujan tanpa basah dalamnya.
Bermodal keterampilan sebagai pembuat koper, mereka berlanjut terus mengasah diri
dalam penyempurnaan sampai teknik penciptaan hal-hal baru yang ke luar dari batasan
pembuatan koper semata. Setiap kotak, koper, tas dan segala pernak perniknya dirancang
dengan sangat teliti dan detail. Semuanya disesuaikan dengan selera pemesan dan kebutuhan,
seperti tahan debu atau terhindar dari cuaca panas dan hujan. Berawal dari sini lah Louis
Vuitton dikenal melalui aneka tasnya sering diidentikkan dengan simbol sebuah kemewahan
sejati. Aneka koleksinya berupa tas serta koper yang berfungsi lebih dari sekadar sebagai
teman bepergian, tapi juga cerminan citra pemiliknya serta gaya kemewahan yang
ditawarkannya.
Dengan penuh rasa cinta LV mengekspresikan diri menyajikan koleksi yang masyhur
sebagai simbol kemewahan. Kekuatannya berada di sisi kualitas, inovasi penciptaan serta
penetapan standar idealisme yang sampai sekarang menjadi kebanggaan para pencinta produk
ini. Sampai keberbagai negara dibelahan dunia eropa. Amerika, Asia, dan Australia tidak ada
yang terlewatkan dari kemewahan butiq house Louis Vuitton. Hingga kini lebih dari 390 toko
Louis Vuitton yang tersebar diseluruh dunia (termasuk 3 toko yang ada di Jakarta Indonesia
yaitu di Plaza Senayan, Pacific Place dan 1 Flagship Store yang rencana dibuka pertengahan
Februari di Plaza Indonesia menggantikan toko lama yang sudah duluan buka disitu menurut
gosipnya toko ini adalah toko LV terbesar di Asia Tenggara mengalahkan Toko LV di
Starhill Kuala Lumpur. Data tersebut belum termasuk Brand premium lain yang tergabung
dalam LVMH (Louis Vuitton and Moet Hennessy yang berpusat di Paris).
Pertengahan abad ke-19, Eropa memasuki “era bepergian” dengan kehadiran kereta
listrik, mobil dan rute kapal laut yang menyeberang benua Amerika. Louis Vuitton, yang
bekerja pada sebuah perusahan pengepakan barang di paris, mendapat sebuah ide cemerlang
bahwa tidak seorang pun bepergian tanpa membawa koper. Tahun 1854, dia mendirikan
perusahaan pembuat koper yang di kenal dengan fiturnya yang ringan dan kedap udara.
Banyak pembuat koper lain meniru gaya dari produk LV dan disainnya.Untuk
menghindari peniruan, pada tahun 1896, George vuitton, putra Louis Vuitton,
membayangkan sebuah logo yang tidak bisa terpisah dari merek Louis Vuitton.
Dia menggambar bulatan berisi bunga berkelopak empat warna negatif. Lalu, bintang
bersudut empat warna positif dan negatif. Untuk menghormati sang ayah yang meninggal
empat tahun sebelumnya, George menambahkan inisial LV di antara bulatan bunga dan
bintang tadi. Lahirlah sebuah komposisi yang kemudian disebut Monogram dan menjadi ikon
louis vuitton yang berdasarkan tren pemakaian disain oriental jepang pada zaman victoria
akhir.
Awalnya produk LV terbatas hanya untuk kaum bangsawan, raja, kaum elit dan artis
dimana mereka mampu untuk membelinya. Kini produk LV dipakai oleh segala kalangan,
bahkan sebagian orang cukup puas untuk membeli tiruannya. Bahkan di jepang hampir
sebagian besar wanita memiliki satu atau lebih produk tas branded Louis Vuitton.
Sejarah lebih dari 100 tahun, produk tas kulit itulah yang dimunculkan dalam
pameran ”Louis vuitton-the art of the automobile". Ada 19 kotak dan koper buatan Louis
Vuitton dipamerkan di depan toko terbaru Louis Vuitton di Pacific Place, Jakarta, tanggal 3-
28 Juli 2008, yang terbuka untuk umum. Pameran ini menandai dibukanya toko terbaru Louis
vuitton di jakarta yang mengkhususkan diri pada produk barang kulit. Toko ini di desain
memiliki bar, dengan meja panjang dan kursi tinggi, yang dapat di gunakan pengunjung
untuk duduk seperti di meja bar.
METODE PELAKSANAAN
Adapun pelaksanaan program ini meliputi tiga tahap, yakni tahap Observasi,
Pengumpulan Data, Pengerjaan dan Publikasi.
a. Observasi
Dalam tahapan ini, peneliti akan mendatangi beberapa toko penjual tas atau koper
diwilayah Surabaya untuk melakukan pengamatan tentang baha serta kualitas
barang yang digunakan oleh pembuatan produk ini. Pada tahapan ini, tim akan
bekerja sama dengan penjual untuk memilih bahan yang sesuai dengan pandangan
tim. Harapannya, pada tahapan ini tim akan mendapatkan suatau barang yang
sesuai dengan kualitas dan kerjasama yang baik.
b. Pemilihan Data
Hasil dari observasi tersebut kemudian dipilah dan diambil produk koper mana
yang memungkinakan untuk digunakan dalam program yang di buat tim untuk
memberikan sebuah inovasi baru tantang koper yang bisa berjalan sendiri tanpa
ada tenaga pendorong.
c. Pengerjaan
Setelah melakukan observasi dan pemilihan data, pengerjaan yang pertama adalah
membuka koper pada bagian dalamnya, gunanya untuk ditambhakan semacam
mesin yang dipergunakan untuk membantu koper tersebut bisa berjalan tanpa
adanya tenanga pendorong .
Untuk pemahaman yang lebih jelas, mari simak gambar berikut:
BAB IV