Anda di halaman 1dari 2

A.

   KONSEP MANUSIA MENURUT AL-QUR’AN DAN HADIS

          Di dalam Al-Qur’an, manusia merupakan salah satu subjek yang dibicarakan, terutama yang
menyangkut asal-usul dengan konsep penciptaannya, kedudukan manusia dan tujuan hidupnya. Hal
tersebut merupakan sesuatu yang wajar karena Al-Qur’an memang diyakini oleh kaum muslimin sebagai
firman Allah SWT yang ditujukan kepada dan untuk manusia.

Ada tiga kata yang digunakan Al-Qur’an untuk menunjuk manusia, yaitu sebagai berikut.

1.      Menggunakan kata yang terdiri dari alif, nun dan sin semacam insan, ins, nas, atau unas.

2.      Menggunakan kata basyar.

3.      Menggunakan kata Bani Adam dan Dzuriyat adam.

          Sementara Ramayulis dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam mengatakan bahwa istilah manusia
dalam Al-Qur’an dikenal tiga kata, yakni al-insan, al-basyar, dan al-nas. Walaupun ketiga kata di atas
menunjukkan arti pada manusia, tetapi secara khusus memiliki pengertian yang berbeda.

a.       Al-Insan

Al-Insan  berarti lupa, dinyatakan dalam Al-Qur’an sebanyak 73 kali yang disebut dalam 43 surat.
Umumnya digunakan pada keistimewaan manusia penyandang predikat khalifah di muka bumi,
sekaligus dihubungkan dengan proses penciptaannya. Nilai psikis manusia sebagai al-insan yang dipadu
wahyu Ilahiyah akan membantu manusia dalam membentuk dirinya sesuai dengan nilai-nilai insaniah
yang terwujud dalam perpaduan iman dan amalnya. Sebagaiman firman Allah yang artinya :

“kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka pahala yang tiada
putus-putusnya.” (At-Tin : 6)

b.      Al-Basyar

Kata basyar dipakai untuk menyebut semua makhluk baik laki-laki ataupun perempuan, baik satu
ataupun banyak. Kata basyar adalah jamak dari kata basyarah yang berarti kulit. “Manusia dinamai
basyar karena kulitnya tampak jelas, dan berbeda dengan kulit binatang yang lain.” Al-Qur’an
menggunakan kata ini sebanyak 35 kali dalam bentuk tunggal dan sekali dalam bentuk mutsanna (dua)
untuk menunjukkan manusia dari sudut lahiriyahnya serta persamaannya dengan manusia seluruhnya.
Karena itu Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk menyampaikan bahwa “Aku adalah basyar
(manusia) seperti kamu yang diberi wahyu” (Al-Kahf : 110). Di sisi lain diamati bahwa banyak ayat-ayat
Al-Qur’an yang menggunakan kata basyar yang mengisyaratkan bahwa proses kejadian manusia sebagai
basyar, melalui tahapan-tahapan sehingga mencapai tahapan kedewasaan. “Dan di antara  tanda-tanda
kekuasaanNya menciptakan kamu dari tanah, ketika kamu menjadi basyar kamu bertebaran.” (Al-Rum :
20). Bertebaran di sini bisa diartikan berkembang biak akibat hubungan seks atau bertebaran mencari
rezki.

c.       Al-Nas
Kata ini mengacu kepada manusia sebagai makhluk social. Manusia dalam arti al-nas ini paling banyak
disebut dalam Al-Qur’an yaitu 240 kali. Bisa dilihat dalam seluruh ayat yang menggunakan kata, Ya
ayyuhannas. Penjelasan konsep ini dapat ditunjukkan dalam dua hal. Pertama, banyak ayat yang
menunjukkan kelompok-kelompok sosial dengan karakteristiknya masing-masing yang satu dengan yang
lain belum tentu sama. Ayat ini menggunakan kata waminannas (dan diantara manusia). Kedua,
pengelompokkan manusia berdasarkan mayoritas, yang umumnya menggunakan ungkapan aktsarannas
(sebagian besar manusia).

Anda mungkin juga menyukai