Anda di halaman 1dari 3

FITRIYANINGSI SURLI

E1B119031

KENYAMANAN TERMAL
Kenyamanan termal adalah suatu kondisi termal yang dirasakan oleh manusia, bukan
oleh benda, binatang, dan arsitektur, tetapi dikondisikan oleh lingkungan dan benda-benda
disekitar arsitekturnya atau kondisi pikir seseorang yang mengekspresikan kepuasan dirinya
terhadap lingkungan termalnya. Kenyamanan termal adalah sebuah kondisi di mana secara
psikologis, fisiologis, dan pola perilaku seseorang merasa nyaman untuk melakukan aktivitas
dengan suhu tertentu di sebuah lingkungan.

Menurut Marcus Vitruvius Pollio dalam


bukunya yang berjudul “de architectura” yang
ditulis pada tahun 15 sebelum Masehi. “Sebuah
bangunan arsitektur harus didukung oleh tiga
kualitas dasar yaitu: kualitas firmitas (kekuatan,
daya tahan), kualitas utiiitas (fungsional) dan
kualitas venusitas (keindahan)”. Untuk mencapai
kualitas utilitas atau fungsional sebuah ruangan
harus memenuhi tuntutan dasar yaitu
kenyamanan. Kenyamanan yang harus dipenuhi
oleh sebuah ruang adalah kenyamanan gerak
(ergonomis, sirkulasi), kenyamanan udara
(temperature, kelembaban, sirkulasi udara, kadar
polusi), kenyamanan ind ra mata dan telinga
(lighting, acoustics).

1. Hubungan Antara Fungsi Ruangan dan Kenyamanan Termal

Ruang dalam bangunan sebagai wujud dari produk design arsitektur mempunyai
beberapa fungsi. Fungsi pertama adalah sebagai pelindung (shelter). Fungsi kedua
sebagai wadah untuk melakukan aktifitas seperti bekerja, belajar, berolah-raga,
menikmati hiburan, berkumpul, beristirahat dan lain-lain. Fungsi ketiga adalah fungsi
social dan budaya (Markus & Moris, 1980).

Dalam kaitannya sebagai fungsi pelindung sebuah ruangan secara termal harus
mampu melindungi penghuninya dari cuaca yang terlalu dingin atau terlalu panas yang
dapat menyebabkan penghuni jatuh sakit atau meninggal dunia. Dalam konteks ruangan
sebagai wadah melakukan aktifitas diperlukan kondisi termal yang paling nyaman
untuk aktifitas tersebut sehingga kegiatan dapat dilakukan dengan optimal.

2. Kenyamanan Termal Meningkatkan Kualitas Hidup dan Kesehatan

Beberapa penelitian yang membuktikan bahwa kenyamanan termal dapat


meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan manusia.Kinerja Intelektual, Fisik dan
Persepsi Indera seseorang akan mencapai pada kondisi terbaik bila manusia itu ada
dalam kondisi nyaman termal (Fanger, 1982). Ini berarti aktifitas yang berhubungan
dengan intelektual seperti belajar, bekerja yang membutuhkan konsentrasi dan
menguras pikiran, pekerjaan kreatif dan lain – lain dapat dilakukan dengan baik apabila
seseorang dalam kondisi nyaman termal. Ruangan dengan kenyamanan termal yang
baik dapat meningkatkan kualitas aktifitas yang berhubungan dengan fisik seperti
berolah raga. Aktifitas yang berhubungan dengan persepsi indera mata dan telinga
seperti rumah ibadah, concert hall, cinema dan pertunjukan seni lainnya sangat juga
membutuhkan kondisi kenyaman termal yang sesuai.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Altman dan Stokol pada tahun 1987
produktifitas pekerja pabrik atau kantor yang melakukan pekerjaan yang berulang kali
cendurung menurun apabila dilakukan pada ruangan dengan temperature dan tingkat
kelembaban yang tinggi. Walau telah diketahui eratnya hubungan antara produktifitas
pekerja dengan kenyaman termal, akan tetapi pemilik gedung cenderung menekan
biaya investasi untuk mencapai kenyamanan termal. Padahal menurut Edward pada
tahun 1989 biaya investasi dan operasional untuk mencapai kenyaman termal jauh lebih
murah dibandingkan dengan biaya gaji karyawan dan pengembangan bisnis.

Temperatur “core” tubuh manusia apabila melebihi 37 derajat Celcius dapat


mengakibatkan stroke, kelelahan panas atau mengantar pada kematian (Evan & Cohen,
1987). Apabila tubuh manusia berada di ruangan dengan temperature di atas 40 derajat
celcius dapat meningkatkan suhu tubuh. Peningkatkan suhu tubuh diikuti oleh
meningkatnya detak jantung. Detak jantung yang melonjak akibat temperature tubuh
yang meningkat dapat mengakibatkan stroke. Selain itu temperature ruang yang panas
dapat menyebabkan tubuh cepat lelah dan dehidrasi. Pada kondisi ekstrim dan apabila
kondisi tubuh kurang baik hal ini dapat menyebabkan kematian.

3. Strategi Design Untuk Mencapai Kenyamanan Termal

Kenyamanan Termal bangunan dapat dicapai dengan strategi design alami dan
strategi design mekanis.

Strategi Design Alami dapat mengoptimalkan kenyaman termal sekaligus


menghemat penggunaan energy untuk pengendalian temperature ruangan. Strategi
Design Alami adalah:

a. Orientasi Bangunan

b. Peneduhan
c. Ventilasi Udara Alami

d. Pelembaban atau Pengeringan Udara

e. Jenis Konstruksi Bangunan

f. Sifat Termal Material Bangunan

Strategi Design Mekanis untuk mencapai kenyamanan termal adalah:

a. Pengeringan dan Pelembaban Udara

b. Penyejukan atau Penghangatan

4. Strategi Design Kenyamanan Termal Alami Untuk Green Building Design

Pemikiran Green Building Design dimulai sejak timbulnya kekuatiran global atas
menipisnya energy fosil dunia pada sekitar tahun 1960. Rachel Carson pada bukunya
yang berjudul Silent Spring 1962 dianggap buku yang memprakarsai konsep Green
Building Design.

Penelitian yang dilakukan oleh Clement dan Croome menunjukan adanya korelasi
unik antara pencapaian kenyamanan termal alami dengan biaya investasi. Sebagai
designer Green Building harus menemukan titik temu antara investasi jangka panjang
dengan performa bangunan untuk pencapaian ROI yang maksimal.

ALTA Integra adalah perusahaan konsultasi teknis dengan spesialisasi di bidang


Kenyamanan Termal Alami dan Green Building Design.

Apabila Anda mengalami permasalah Kenyamanan Termal yang menggangu


aktifitas atau Anda ingin membuat bangunan baru yang dengan desain Kenyaman
Termal Alami yang baik silakan hubungi ALTA Integra.

Anda mungkin juga menyukai