OLEH
STAMBUK : 15020170030
KELAS : C2
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2019
RESUME
Uji mikrobiologi merupakan salah satu uji yang penting, karena selain dapat menduga daya
tahan simpan suatu sediaan, juga dapat digunakan sebagai indikator sanitasi sediaan atau
indikator keamanan suatu sediaan (Astuti, 2014)
Dalam system pengendalian mutu, ada banyak cara untuk menilai apakah pengolahan
pangan dilakukan secara memadai atau tidak. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah
dengan menggunakan mikroba tertentu sebagai indikator. Mikroba ataupun bakteri indikator,
secara singkat dapat didefiniskan sebagai suatu golongan mikroba atau bakteri atau produk
metabolitnya yang keberadaannya dalam produk makanan dapat dijadikan indikator adanya
potensi masalah mutu, hygiene ataupun keamanan pangan (Surono, IS. 2016)
Cara identifikasi
Bakteri dapat diidentifikasi dengan mengetahui reaksi biokimia dari bakteri tersebut.
Dengan menanamkan bakteri pada medium, maka akan diketahui sifat-sifat suatu koloni bakteri.
Sifat-sifat suatu koloni tersebut ialah sifat-sifat yang ada sangkut pautnya dengan bentuk,
susunan, permukaan, pengkilatan, dan sebagainya. Identifikasi bakteri dapat diketahui dengan
menanamkan sampel bakteri dalam media seperti media gula-gula dan penanaman dalam
IMVIC. Uji IMVIC ini merupakan singkatan dari uji Indol, Metil Red, Voges Proskauer, dan
Citrate (BPOM RI, 2008).
Bakteri yang tergolong dalam grup fekal dapat memecah asam amino triptofan dan
menghasilkan suatu senyawa berbau busuk yang disebut indol. Bakteri yang telah ditumbuhkan
dalam medium yang mengandung triptofan, kemudian diberi 3-5 tetes pereaksi Kovacs yang
mengandung amil alkohol atau diberi kristal asam oksalat. Adanya indol akan menyebabkan amil
alkohol berubah warnanya menjadi merah tua atau warna kristal asam oksalat menjadi merah
muda. Uji yang menggunakan penunjuk amil alkohol disebut metode Kovacs (Winarno.1992).
1. Uji Indol Asam amino triptofan merupakan kompunen asam amino yang lazim terdapat
pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme
akibat penguraian protein. Bakteri tertentu seperti misalnya Escherichia Coli mampu
menggunakan triptofan sebagai sumber karbon. Escherichia coli menghasilkan enzim
triptofanase yang mengkatalisasikan penguraian gugus indol dari triptofan. Dalam media biakan,
indol menumpuk sebagai produk buangan, sedangkan bagian lainnya dari molekul triptofan
(asam piruvat dan NH4) dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat hara mikroorganisme.
Reagen bereaksi dengan indol dan menghasilkan senyawa yang tidak larut dalam air dan
berwarna merah pada permukaan medium. Dan hal ini terlihat dalam praktikum yang dilakukan
sehingga didapatkan hasil dua tabung semuanya bernilai positif. Pada prinsipnya, uji Indol
dilakukan untuk menentukan kemampuan mikroorganisme untuk menghasilkan indol dari
triptofan. Asam amino triptofan merupakan kompoen asam amino yang lazim terdapat pada
protein, sehingga sama amio ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme akibat
penguraian protein. Bakteri tertentu seperti misalnya Escherichia coli mampu menggunakan
triptofan sebagai sumber karbon.
2. Uji Methyl Red Dalam praktikum digunakan media MR-VP untuk mengetahui
fermentasi asam campuran atau fermentasi butanadiol. Uji methyl red digunakan untuk
menentukan adanya fermentasi asam campuran. Beberapa bakteri memfermentasikan glukosa
dan menghasilkan berbagai produk yang bersifat asam sehingga akan menurunkan pH media
pertumbuhannya menjadi 5.0 atau lebih rendah. Penambahan indikator pH ”methyl red” dapat
menunjukkan adanya perubahan pH menjadi asam. Methyl Red berwarna merah pada
lingkungan dengan pH 4.4 dan berwarna kuning dalam lingkungan dengan pH 6.2. Fermentasi
asam campuran ditentukan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme dalam kaldu yang
mengandung glukosa, dan setelah masa inkubasi menambahkan reagens methyl red. Bila terjadi
fermentasi, biakan akan tetap berwarna merah. Bila tidak terjadi fermentasi, biakan berubah
menjadi kuning setelah penambahan reagen methyl red. Uji ini sangat berguna dalam identifikasi
kelompok bakteri yang menempati saluran pencernaan.indol dari triptofan oleh mikroorganisme
dapat diketahui dengan menumbuhkannya dalam media biakan yang kaya dengan triptofan.
Astuti, 2014, “Substitusi Tepung Tapioka Dalam Pembuatan non Flaky Crackes Bayam Hijau”
BPOM RI (Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia). 2008. Pengujian
Mikrobiologi Pangan. Info POM Vol. 9, No. 2, Maret 2008. Jakarta: Badan Pengawas
Obat Dan Makanan.
Departemen Kesehatan. 2002. Laporan Status Lingkungan Hidup Indonesia Tahun 2002 :
Jakarta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. pp. IV
Pratiwi, S.T., 2008. Mikrobiologi farmasi. Erlangga : Jakarta.
Surono, Ingrid Suryanti. 2016. Pengantar Keamanan Pangan Untuk Industri Pangan : Yogyakarta
Depublish Maret.