Anda di halaman 1dari 2

Efek Transisi dari Kendaraan yang Memiliki Mesin Pembakaran Internal

dengan Kendaraan yang Memiliki Motor Listrik pada Produksi Industri Bahan

Bakar

Permasalahan global yang saat ini dihadapi oleh dunia yakni kelangkaan

bahan bakar fosil dimana sumber energi yang banyak digunakan pada kendaraan

transportasi saat ini adalah bahan bakar fosil dikarenakan energi ini memiliki

persatuan berat yang tinggi dibandingkan dengan sumber energi lainnya.

Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil memiliki dampak yang sangat besar bagi

kelangsungan kehidupan manusia, seperti menipisnya cadangan minyak bumi,

kenaikan harga akibat laju permintaan yang makin besar dibandingkan produksi

minyak yang ada dan polusi udara. Disisi lain tuntutan masyarakat akan moda

transportasi yang ramah lingkungan dan hemat bahan bakar, sudah semakin

meningkat. Pasokan bahan bakar minyak diprediksi akan menurun sehingga energi

untuk transportasi membutuhkan langkah-langkah inovatif ke masa depan, yang salah

satu alternatif utamanya adalah menggunakan tenaga listrik. Perkembangan di bidang

otomotif mengantarkan kita pada kendaraan tanpa menggunakan bahan bakar

minyak. Motor listrik menjadi inovasi terbaru dengan tujuan utama untuk melepaskan

ketergantungan pada bahan bakar minyak.

Sektor transportasi akan mengalami kelangkaan bila hanya bertumpu pada

bahan bakar konvensional dan biomassa. Tidak seperti sektor pengguna lainnya,

sector transportasi sangat tergantung pada energy atau bahan tertentu, karakteristik

kemanfaata dan karakteristik sistem. Kecenderungan pada sektor energi jelas


menunjukan efek langsung dari kebijakan yang tidak berkelanjutan. Dengan

meningkatnya harga minyak dunia dan rendahnya harga batu bara lokal, sektor

energy Indonesia telah bergeser dari penggunaan minyak ke batu bara.

Dari sisi penggunaan energi, motor listrik juga lebih menguntungkan dengan

kisaran efisiensi sebesar 90%. Namun karena faktor efisiensi pada pembangkit listrik

hingga sampai ke pengguna berkisar sekitar 25–30%, maka total efisiensi energi pada

mobil listrik berkisar antara 22,5–27%. Angka ini masih jauh lebih baik daripada

kendaraan yang menggunakan mesin pembakaran dalam (Internal Combustion

Engine, ICE) dengan efisiensi sekitar 20%. Jika dibandingkan dengan kendaraan

konvensional, pada kendaraan listrik yang menggunakan motor listrik sebagai sumber

penggerak memiliki fleksibilitas sumber energi juga efisien konversi yang tinggi.

Energi dalam bentuk listrik sifatnya skunder yang bisa dibangkitkan dari berbagai

sumber energi primer baik terbarukan maupun non terbarukan.

DAFTAR PUSTAKA

Liun Edwaren. 2018. Dampak Peralihan Massal Transportasi Jalan Raya ke Mobil

Listrik. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir.19( 2)

Zainuri Fuad. 2016. Pengembagan Sistem Synchromes Untuk Peningkatan Efisiensi

Motor Pada Kendaraan Listrik. Dalam: Seminar Nasional Teknologi dan

Rekayasa (SENTRA)

Darmana Tasdik. Analisa Perbandingan Unjuk Kerja Pemakaian Bahan Bakar Motor

Konvensional dengan Motor Listrik. Jurnal Ilmiah. 10(1)

Anda mungkin juga menyukai