sebagai bahan dasar pembuat kue, mi dan roti. Kata terigu dalam bahasa Indonesia diserap
dari bahasa Portugis, trigo, yang berarti "gandum".
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air.
Tepung terigu juga mengandung proteindalam bentuk gluten, yang berperan dalam menentukan
kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu. Tepung terigu juga berasal dari gandum,
bedanya terigu berasal dari biji gandum yang dihaluskan, sedangkan tepung gandum utuh (whole
wheat flour) berasal dari gandum beserta kulit arinya yang ditumbuk.
W adalah jumlah air yang ditambahkan (kg), M2 adalah kadar air yang diinginkan (%), M1 adalah
kadar air gandum awal (%), dan Q adalah berat gandum (kg).
Setelah melalui proses dampening selanjutnya gandum mengalami conditioning dengan
menambahkan air pada gandum dan didiamkan selama waktu tertentu agar air benar-benar
meresap. Tahap ini bertujuan untuk membuat kulit gandum menjadi liat sehingga tidak hancur pada
saat digiling dan dapat mencapai kadar air tepung terigu yang diinginkan serta memudahkan
endosperma terlepas dari kulit dan melunakkan endosperma.
Tahap selanjutnya adalah tahap penggilingan yang meliputi proses breaking, reduction, sizing,
dan tailing. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan endosperma dari lapisan sel aleuron
atau lapisan kulit. Diawali dengan proses breaking, endosperma dihancurkan menjadi partikel-
partikel dalam ukuran yang seragam dalam bentuk bubuk seukuran tepung [8]. Tahap penggilingan
selanjutnya adalah proses reduction, yaitu endosperma yang sudah dihancurkan diperkecil lagi
menjadi tepung terigu, untuk selanjutnya diayak untuk dipisahkan dari bran dan pollard. Selama
proses penggilingan dihasilkan produk-produk samping seperti dedak, pollard, pellet, dan tepung
industri. Tujuan dari tahap penggilingan ini untuk memperoleh hasil ekstraksi yang tinggi dengan
kualitas tepung yang baik. Proses tepung yang baik umumnya menghasilkan 74-84% tepung terigu
sedangkan bran dan pollard kira-kira 20-26%. Tepung hasil produksi dianalisis di laboratorium
kendali mutu untuk dianalisis kandungan-kandungan dalam tepung terigu yang meliputi penetapan
kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar gluten, uji warna,
uji farinograph, ekstensograph, alveograph, amylograph, serta analisis mikrobiologi.
Peralatan
Penyimpanan gandum
Pencucian gandum
Penggilingan gandum
1. Grinding bin
2. Rolls / corrugated rollers
3. Roller mills
Penyaringan tepung
1. Sifter (pengayak/saringan)
1. Bulk storage
2. Gudang penyimpanan yang memiliki pengaturan RH, suhu, dan aliran udara
Parameter Proses
Penerimaan gandum
1. Gandum yang digunakan: hard wheat/ combination hard and soft wheat
2. Kesesuaian gandum yang diterima dengan data labelling
3. Kadar air maksimum 14%
Penyimpanan gandum
Pencucian gandum
1. Tidak ada lagi kotoran dan material pengganggu, seperti: logam, kayu, batu, jerami,
dsb
Penggilingan gandum
1. Ukuran: 1-100 µm
Penyaringan tepung
Sumber: (Nebraska Wheat Board, 2009; USU, n.d.; Wilcke & Hellevang, 2016)
Referensi
Nebraska Wheat Board. (2009). Wheat from field to flour: a resource on the production
of wheat and the science of creating flour (1 ed.). Lincoln, LE: Nebraska Wheat Board.