Gandum atau dengan nama latinnya Triticum aestivum L. adalah suatu jenis tanaman serealia yang berasal dari famili Poaceae (Gramineae) yang dimana tanaman ini biasanya tumbuh pada daerah yang beriklim subtropis (Porter 2005). Familia gramineae atau rumput-rumputan merupakan familia dari gandum dengan genus triticum. Triticum vulgare, Triticum aegilopoides, Triticum monococum, Triticum dicoccoides, Triticum dicoccum, Triticum durum, Triticum persicum, Triticum compactrum, dan Triticum turgidum merupakan contoh jenis genus triticum yang tumbuh atau tersebar di seluruh dunia. Jenis-jenis gandum terdapat begitu banyak tetapi hanya beberapa jenis gandum saja yang biasanya ditanam dan digunakan atau diperjual belikan untuk membuat bahan baku suatu makanan. Triticum vulgare, Triticum durum, dan Triticum compactum merupakan jenis-jenis dari gandum yang biasa ditanam atau digunakan untuk membuat bahan baku suatu makanan. Dari ketiga jenis gandum tersebut terdapat spesifikasinya masing-masing, berikut adalah spesifikasinya : 1. Triticum vulgare Triticum vulgare merupakan jenis gandum yang paling banyak ditanam. Kulit berwarna putih, merah, dan coklat merupakan salahsatu ciri-ciri dari jenis gandum ini. Pada musim semi dan musim dingin jenis gandum ini tumbuh. Gandum ini biasanya dipakai atau digunakan untuk pembuatan roti. 2. Triticum durum Jenis gandum ini merupakan jenis gandum yang khusus dan juga mempunyai spesifikasi atau ciri-ciri yang berbeda dari jenis gandum yang lain. Biji yang lebih keras dan berwarna cokelat merupakan ciri-ciri dari triticum durum. Negara Kanada dan Amerika merupakan penghasil dari jenis gandum ini. Dalam pembuatan macaroni dan spaghetti jenis gandum triticum durum biasanya digunakan. 3. Triticum Compactrum Triticum Compactrum merupakan jenis gandum yang paling sedikit ditanam. Berwarna putih sampai merah merupakan salah satu ciri-cirinya. Dalam membuat creakers dan roti triticum compactrum merupakan jenis gandum yang digunakan.
Gambar 2.1 Susunan Biji Gandum
Sumber : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari Flour Mills Terdapat tiga bagian utama didalam biji gandum, germ, endosperm, dan bran merupakan ketiga bagian utama tersebut. Berikut ini adalah penjelasan tentang ketiga bagian utama pada gandum tersebut : (Eliasson and Larsson 1993) 1. Bran Merupakan bagian yang pertama dan juga kulit luar dari sebuah gandum, 14,5% merupakan total keseluruhan dari proporsi bagian bran dalam biji gandum. Epidermis (3,9%), epikarp (0,9%), endokarp (0,9%), testa (0,6%), dan aleuron (9%) adalah lapisan-lapisan yang terdapat dalam bran. Protein dan serat yang ada didalam bran sangat tinggi kandungannya sehingga sangat baik untuk digunakan sebagai pakan ternak besar seperti sapi. 2. Endosperm Bagian kedua adalah bagian terbesar dari biji gandum yaitu endosperm, yang dimana bagian ini memiliki proporsi sebesar 80-83%. Protein, pati, dan air merupakan kandungan yang terdapat dalam endosperm. Tepung terigu dihasilkan oleh bagian ini dengan melalui proses penggilingan. Endosperm memiliki kandungan zat abu, yang dimana zat abu tersebut kandungannya akan semakin kecil jika mendekati bagian inti dan akan semakin besar jika sudah mendekati kulit. 3. Germ Bagian ketiga adalah bagian terkecil yang terdapat dalam biji gandum yaitu germ, 2,5-3% besarnya proporsi bagian germ pada biji gandum.Terdapat banyak kandungan lemak pada germ yang merupakan cadangan makanan dan juga setelah dipanen bagian ini masih memiliki sel-sel yang masih hidup. Pada bagian sel-sel yang masih hidup tersebut terdapat sedikit molekul glukosa, mineral, protein, dan enzim. Perkecambahan atau biji gandum akan tumbuh kembali jika ditempatkan pada kondisi yang lembab (Kent 1966). Terdapat juga pengelompokan gandum yang berdasarkan teksturnya yaitu hard dan soft, kemudian warna pada bran yaitu red dan white, dan juga dari kebiasaan gandum tersebut tumbuh yaitu pada musim semi dan juga musim dingin. Tetapi gandum dikelompokkan hanya menjadi dua jenis yaitu berdasarkan kadar protein dan juga kepadatan atau kekerasannya, dua jenis gandum tersebut adalah gandum keras (hard wheat) dan gandum lunak (soft wheat). 1. Hard wheat Gandum hard wheat mempunyai kadar protein yang sangat tinggi yaitu sebesar 12- 15%. Berwarna cokelat pada kulit luarnya, memiliki daya serap pada air yang tinggi, bijinya yang keras, serta memiliki sifat glutten yang kuat merupakan ciri-ciri dari hard wheat. Dalam membuat mie dan juga roti tepung terigu dari gandum hard wheat yang biasanya digunakan. 2. Soft wheat Gandum soft wheat mempunyai kadar protein yang relatif rendah dibandingkan dengan gandum jenis hard wheat yaitu sebesar 8-10%. Berwarna putih atau merah pada kulit luarnya, kemudian memiliki biji yang lunak, dan daya serap pada air yang rendah merupakan ciri-ciri dari soft wheat. Dalam pembuatan biskuit atau cookies tepung terigu yang digunakan merupakan tepung terigu yang dihasilkan dari jenis gandum soft wheat.
2.2 Pengertian Tepung Terigu
Tepung terigu merupakan hasil dari proses penggilingan dengan bahan bakunyaadalah gandum. Amerika, Kanada, Eropa, dan juga Australia merupakan tempat biasanya gandum tumbuh karena negara-negara tersebut beriklim subtropis. Tepung terigu sering sekali digunakan untuk membuat berbagai macam makanan contohnya seperti kue dan roti, ataupun mie hasil olahan tepung terigu yang dikonsumsi oleh masyarakatkarena makanan yang terbuat dari olahan tepung terigu dianggap sebagai pengganti karbohidrat (Syarbini, 2013 dalam Wahyuningtias, 2014). Terdapat lima kandungan protein dalam tepung terigu yang tediri dari gluten, gliadin, albumin, globulin dan protease, protein-protein tersebut akan membentuk massa lengket dan elastis pada tepung terigu apabila dicampurkan dengan cairan atau air (Faridah, 2008). Tepung terigu merupakan tepung yang didapatkan atau dihasilkan dari biji gandum yang sudah diproses atau digiling. Tepung terigu mempunyai keistimewaan dalam membentuk gluten pada adonan dibandingkan dengan serealia yang lainnya, gluten tersebut dapat menjadikan adonan elastis atau tidak mudah hancur pada saat adonan dicetak maupun disaat proses pemasakan (Matz 1972). 2.3 Jenis-Jenis Tepung Terigu Tepung terigu juga memiliki jenis-jenis yang berbeda namun untuk saat ini tepung terigu yang banyak beredar dipasaran terdapat 3 macan, yang dimana 3 jenis tepung terigu tersebut dapat dibedakan dari kandungan protein yang ada didalamnya. Berikut adalah ketiga jenis tepung terigu tersebut (Astawan, 1999). 1. Hard flour Tepung terigu dengan kualitas yang paling baik diantara ketiga jenis gandum, dengan protein yang dimilikinya yaitu sebesar 12-13%. Dalam pembuatan roti yang berkualitas tinggi tepung terigu jenis hard flour biasanya digunakan. 2. Medium flour Medium flour merupakan terigu yang mengandung protein sebesar 9,4- 11%. Dalam pembuatan roti, mie, macam-macam kue, dan biskut tepung terigu jenis medium flour biasanya digunakan . 3. Soft flour Soft flour merupakan terigu yang memiliki kandungan protein sebesar 7- 8,5%. Dalam pembuatan kue dan juga biskuit tepung terigu jenis soft flour paling cocok untuk digunakan.
2.4 Pengertian Proses Produksi
Suatu perusahaan dalam memproduksi barang atau produk tersebut tentunya sangat diperlukan adanya proses produksi. Proses merupakan suatu cara atau metode maupun teknik untuk penyelenggaraan atau pelaksanaan dari suatu hal tertentu (Agus Ahyari, 2002). Kemudian produksi adalah kegiatan untuk mengetahui penambahan manfaat atau penciptaan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi yang bermanfaat bagi pemenuhan konsumen (Sukanto Reksohadiprodjo, 2000). Menurut Assauri (2008), cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan pada suatu barang dan jasa dengan menggunakan sumber- sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada merupakan pengertian dari suatu proses produksi. Menurut Yamit (2011), proses produksi adalah proses mengunbah atau mentransformasikan bahan atau komponen (input) menjadi produk lain atau produk jadi yang mempunyai nilai atau kegunaan yang lebih tinggi atau dalam proses terjadi penambahan nilai. Sehingga kesimpulan dari proses produksi adalah penambahan manfaat pada bentuk, waktu, dan tempat atas faktor produksi dengan menggunakan suatu metode maupun teknik yang dapat bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan untuk konsumen.
2.5 Jenis-Jenis Proses Produksi
Menurut Subagyo (2000) terdapat dua jenis dalam proses produksi ,berikut merupakan jenis-jenis tersebut: 1. Proses produksi terus menerus (Contiunuous process) Proses produksi yang memiliki pola urutan yang dimulai dari bahan baku hingga menjadi bahan jadi atau pola urutan pada proses ini pasti dan tidak berubah-ubah. Contiunuous process mempunyai beberapa ciri- ciri, berikut adalah ciri-ciri tersebut: a) Jumlah yang besar saat produksi (produktivitas massa). b) Sistem penyusunan pada peralatan biasanya digunakan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilkan. c) Mesin bersifat khusus (special purpose machines) merupakan mesin yang digunakan dalam proses produksi. d) Karena mesin-mesin yang digunakan bersifat khusus dan otomatis maka para karyawan tidak perlu memiliki keahlian atau skill yang tinggi. e) Proses produksi akan terhenti jika salah satu mesin mengalami kerusakan atau berhenti. f) Karena mesin- mesin yang digunakan bersifat khusus sehingga jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan tidak perlu banyak. g) Proses produksi terus menerus memiliki persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses yang lebih sedikit dibandingkan dengan proses produksi terputus-putus. h) Tenaga mesin biasanya digunakan untuk bahan-bahan. 2. Proses produksi terputus-putus (Intermitten process) Proses produksi yang dimulai dari bahan baku hingga sampai menjadi sebuah produk akhir serta proses produksi ini mempunyai beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi. Intermitten process mempunyai beberapa ciri-ciri, berikut adalah ciri-ciri tersebut : a) Jumlah produk yang dihasilkan sangat kecil karena berdasarkan pesanan. b) Dalam mengolah bermacam-macam produk mesin yang digunakan bersifat umum. c) Sistem penyusunan pada peralatan berdasarkan fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama,serta dikelompokkan pada tempat yang sama. d) Keahlian khusus harus dimiliki oleh para karyawan atau tenaga kerjanya. e) Jika mesin atau peralatan yang digunakan mengalami kerusakan maka proses produksinya tidak mudah terhenti. f) Banyaknya persediaan akan bahan mentah. g) Tenaga manusia masih digunakan untuk memindahkan bahan- bahannya. 2.6 Pengertian Perencanaan Produksi Perencanaan produk dengan ruang lingkup apa serta berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Karena ini sebatas rencana maka yang diperbincangkan adalah produk yang akan dibuat di masa yang akan datang merupakan pengertian dari perencanaan produksi (AgusAhyari, 2015). Definisi lain dari perencanaan produksi yaitu proses memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu sesuai dengan yang diramalkan atau dijadwalkan melalui pengorganisasian sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, mesin dan peralatan lainnya. Perencanaan produksi menuntut penaksir atas permintaan produk atau jasa yang diharapkan akan disediakan perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian, peramalan merupakan bagian integral dari perencanaan produksi. (Buffa & Sarin, 1996). Shoyuke (2014) menjelaskan kegiataan perencanaan produksi dapat dilakukan sebelum melakukan suatu kegiatan produksi dengan terlebih dahulu mempertimbangkan jumlah permintaan berdasarkan sumber daya yang dimiliki perusahaan. Merencanakan serta mengendalikan aliran material ke dalam, didalam serta keluar pabrik, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang optimal sesuai dengan harapan merupakan fungsi dan tujuan dari perencanaan produksi. Berikut adalah fungsi dan tujuan dilakukannya perencanaan produksi (Kusuma, 2004) : 1. Permintaan produk diramalkan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu. 2. Jumlah pemesanan bahan baku dan komponen ditetapkan secara ekonomis dan terpadu. 3. Menetapkan keseimbangan tingkat kebutuhan produksi, teknik pemenuhan pesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk jadi setiap saat. Kemudian membandingkannya dengan rencana persediaan dan melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan. 4. Jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan juga tenaga kerja dibuat secara detail sesuai dengan kapasitas yang tersedia dan juga fluktuasi permintaan pada suatu periode.
2.7 Jenis Perencanaan Produksi
Menurut Enny Ariyani (2009) perencanaan produksi yang terdapat dalam suatu perusahaan dapat dibedakan menurut jangka waktu yang tercakup, yaitu sebagai berikut: 1. Perencanaan Produksi Jangka Pendek Jangka waktu yang dilakukan oleh perencanaan produksi ini yaitu dalam jangka waktu satu tahun mendatang atau kurang. Mengatur persediaan bahan, tenaga kerja yang digunakan, dan juga fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan merupakan tujuan dari perencanaan produksi jangka pendek. 2. Perencanaan Produksi Jangka Panjang Perencanaan produksi yang dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun, biasanya sampai dengan lima tahun mendatang. Mengatur kapasitas peralatan atau mesin yang bertambah, ekspansi pabrik dan pengembangan produk (product development) merupakan tujuan dari perencanaan produksi jangka panjang .
2.8 Langkah-Langkah Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi adalah salah satu tanggung jawab dari manajemen puncak suatu perusahaan yang dimana membutuhkan kesepakatan dari semua departemen yang terkait yaitu departemen fungsional, departemen pemasaran, keuangan, serta departemen perencanaan produksi dan control persediaan, dan juga departemen produksi. Proses untuk membuat perencanaan produksi membutuhkan beberapa langkah-langkah atau tahapan yang dimulai dari awal hingga akhir. Langkah-langkah atau tahapan tersebut adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2002): 1. Data yang relevan dengan perencanaan produksi dikumpulkan Data atau informasi yang dibutuhkan yaitu peramalan yang mempunyai sifattidak pasti dan pesanan yang bersifat pasti selama periode waktu yang sudah ditentukan. Kemudian diperlukan juga perhatian terhadap pesanan yang telah diterima pada waktu yang lalu namun belum dikirim, kuantitas produksi di waktu yang lalu yang masih kurang dan harus di produksi. 2. Melakukan pengembangan terhadap data yang releven agar dijadikan sebagai informasi yang teratur. 3. Dengan sumber daya yang ada maka dapat menentukan kapabilitas produksinya. 4. Manajer umum, PPIC, produksi, pemasaran, keuangan, rekayasa, dan manajer yang lainnya yang dianggap relevan melakukan sebuah partnership meeting.
2.9 Prosedur Perencanaan Produksi
Perusahaan industri manufaktur mempunyai prosedur yang bervariasi yang dijalankan oleh satu perusahaan dengan yang lainnya dan tidak mungkin sama. Tetapipada umumnya. Berikut adalah prosedur perencanaan produksi pada umumnya, yang terdiri dari (Gaspersz, 2005). 1. Menetapkan unit pengukuran Faktor konversi yang sesuai sangat diperlukan agar dapat mengkoversikan nilai uang kedalam unit produk. Karena pada umumnya sales forecast disusun dalam nilai uang, sedangkan rencana produksi disusun dalam unit produk. 2. Menetapkan horison perencanaan Dalam horison perencanaan dapat menunjukkan panjang waktu yang akan direncanakan untuk melakukan fasilitas produksi, sehingga perencanaan tentang material, kapasitas, dan fasilitas produksi yang sesuai dengan rencana produksi sangat diperlukan. Tiga sampai delapan belas bulan merupakan besar horison pada umumnya. 3. Menentukan siklus pemeriksaan pelaksanaan perencanaan produksi Sistem produksi yang berjalan perlu dilakukan sebuah peninjauan karena sistem tersebut sudah berubah sebagai akibat adanya perkembangan dalam berbagai bidang. Setiap bulan biasanya akan dilakukan sebuah peninjauan dengan melakukan revisi-revisi kecil pada setiap minggunya. 4. Mendokumentasikan rencana sebagai prosedur yang formal Disaat mendokumentasi agar hasilnya mudah dimengerti oleh para manajemen maka tahapan dan prosedur dokumentasi harus disusun dengan formal. 5. Setiap bagian ditetapkan tanggung jawab yang jelas Salah satu contohnya adalah seperti pada bagian marketing di suatu perusahaan yang dimana bertanggung jawab terhadap forecast atau peramalan dalam perusahaan, kemudian tanggung jawab atas penyusunan jadwal produksi dilakukan oleh bagian produksi, dan juga tanggung jawab akan kebutuhan dana dilakukan oleh bagian finance.