Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor industri memiliki peran yang sangat krusial pada perkembangan
ekonomi suatu negara. Perkembangan di sektor industri mengalami perubahan yang
cukup pesat yang berdampak semakin pesat pula persaingan antar perusahaan.
Persaingan antar perusahaan ini salah satunya dapat dilihat dari kualitas produk yang
dihasilkan. Adanya persaingan ini menjadikan setiap perusahaan akan berusaha
memperbaiki semua hal yang berkaitan dengan produk, terutama perbaikan kualitas
produk. Pelanggan saat memilih produk yang akan dibeli tentunya akan melihat dari
segi kualitas produk. Perusahaan seringkali hanya berfokus pada target produksi per
hari, namun dalam proses produksi yang dilaksanakan masih sangat sering ditemukan
produk yang tidak sesuai dengan standar yang ditentukan sehingga produk tidak bisa
didistribusikan kepada konsumen.
Kualitas adalah keunggulan yang berasal dari fitur-fitur serta ciri-ciri yang
dimiliki produk sehingga mampu memenuhi kebutuhan pelanggan (Gasperz, 1997).
Produk merupakan barang atau jasa yang dihasilkan untuk dipergunakan oleh
pelanggan untuk memenuhi kebutuhan serta memberikan kepuasan (Assauri,
2011:183). Kualitas produk adalah kekuatan atau nilai suatu produk saat
menunjukkan fungsinya yaitu semua yang berkenaan dengan daya tahan atau
durabilitas, keandalan atau reliabilitas, ketepatan atau akurasi, kemudahan dalam
penggunaan dan perbaikan atas kerusakan produk serta atribut produk lainnya yang
dapat memuaskan pelanggan (Kotler dan Amstrong, 2014). Permasalahan umum
yang sering terjadi dalam pengendalian kualitas adalah pada proses produksi bahan
baku yaitu adanya produk rusak yang disebabkan beberapa faktor seperti faktor
ketelitian operator dalam memeriksa produk, sehingga perusahaan perlu
mengendalikan kualitas produk untuk mengurangi kecacatan produk serta untuk

I-1
I-2

menjaga produk agar tetap sesuai standar yang ditetapkan. Pengendalian kualitas
adalah suatu kegiatan mengawasi kualitas atau mutu suatu produk untuk
mempertahankan kualitas atau mutu produk tersebut agar memenuhi standar yang
ditetapkan oleh perusahaan (Assauri, 1998:210). Tujuan diterapkannya pengendalian
kualitas produk adalah untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan dan
sesuai spesifikasi atau standar di perusahaan.
PT NGK Busi Indonesia adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia
yang memproduksi komponen otomotif. PT NGK Busi Indonesia berlokasi di Jl.
Raya Jakarta-Bogor No.KM.26, RT.10/RW.4, Ciracas, Jakarta Timur, Jakarta. Ada
dua produk utama yang dihasilkan PT NGK Busi Indonesia yaitu busi dan tutup busi.
Salah satu produk yang diproduksi PT NGK Busi Indonesia adalah busi untuk motor
dengan merek NGK tipe C7HSA. Busi tipe C7HSA merupakan produk yang paling
banyak dipesan sehingga menjadi produk yang paling banyak diproduksi. PT NGK
Busi Indonesia seringkali menemukan kecacatan produk pada setiap proses produksi
busi, permasalahan yang paling banyak ditemui terdapat pada proses welding dan
threading yaitu permasalahan drat sisik. Produk yang tidak sesuai spesifikasi atau
produk cacat akan mempengaruhi keuntungan atau laba yang akan didapatkan.
Penerapan pengendalian kualitas atau quality control dilakukan untuk meminimalisir
terjadinya kecacatan produk sehingga produk dapat bersaing di pasaran. Berdasarkan
permasalahan mengenai kualitas produk maka perlu dilakukan pembelajaran dalam
hal pengendalian kualitas produk busi pada PT NGK Busi Indonesia sehingga
perusahaan dapat meminimalisir atau mengurangi jumlah produk cacat, dengan
harapan perusahaan dapat memproduksi produk busi sesuai target produksi dengan
kualitas yang terjaga serta keuntungan atau laba yang didapatkan oleh perusahaan
tidak mengalami penurunan.

1.2 Perumusan Masalah


I-3

Perumusan masalah adalah penjelasan lengkap tentang kumpulan masalah


yang dirinci dalam berbagai masalah yang akan diteliti. Berdasarkan permasalahan
yang ada, maka perumusan masalah yaitu mengenai.
1. Bagaimana proses produksi busi tipe C7HSA pada PT NGK Busi Indonesia.
2. Bagaimana pengendalian kualitas produk akhir busi tipe C7HSA pada PT
NGK Busi Indonesia.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah merupakan ruang lingkup masalah yang akan dibahas.
Batasan masalah dibutuhkan untuk memfokuskan penelitian agar tidak menyimpang
dari pokok pembahasan. Berikut ini merupakan batasan masalah dalam melakukan
penelitian ilmiah ini.
1. Kegiatan pengambilan data ilmiah dilakukan di PT NGK Busi Indonesia yang
berlokasi di Jl. Raya Jakarta-Bogor No.KM.26, RT.10/RW.4, Ciracas, Jakarta
Timur, Jakarta.
2. Kegiatan pengambilan data ilmiah dimulai tanggal 01 sampai dengan 25 April
2022.
3. Produk yang diamati yaitu busi tipe C7HSA.
4. Pengamatan yang dilakukan hanya untuk mempelajari proses produksi dan
pengendalian kualitas produk busi tipe C7HSA.
5. Pengambilan data yang dilakukan dengan cara melihat, mendengar dan
mencatat semua penjelasan yang disampaikan oleh pembimbing lapangan di
PT NGK Busi Indonesia.

1.4 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan merupakan hasil yang ingin dicapai dalam penelitian.
Berikut ini merupakan tujuan tujuan penulisan dari penelitian yang dilakukan pada
PT NGK Busi Indonesia.
I-4

1. Mengetahui dan mempelajari proses produksi busi tipe C7HSA pada PT NGK
Busi Indonesia.
2. Mengetahui dan mempelajari pengendalian kualitas produk akhir busi tipe
C7HSA pada PT NGK Busi Indonesia.

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan adalah susunan penulisan ilmiah yang sedang dilakukan
untuk memudahkan dalam mengetahui alur yang jelas dalam penulisan ilmiah
tersebut. Sistematika dapat dikatakan sebagai suatu sistem atau cara untuk
mendapatkan penyelesaian dalam melakukan penelitian. Berikut ini merupakan
sistematika dalam penulisan ilmiah.
BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan merupakan bagian awal dari penulisan ilmiah yang
terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penulisan dan sistematika penulisan. Latar belakang memuat dasar
penulisan ilmiah. Perumusan masalah berisikan ruang lingkup masalah
yang akan dibahas untuk memfokuskan penelitian agar tidak menyimpang
dari topik. Tujuan penulisan memuat hasil yang ingin dicapai dalam
penelitian ilmiah. Sistematika penulisan merupakan susunan dari
penulisan ilmiah.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II Landasan Teori merupakan bab yang berisi konsep atau tentang
teori-teori penunjang yang digunakan sebagai landasan atau acuan dalam
melakukan penulisan ilmiah. Landasan teori dibutuhkan dalam penulisan
ilmiah agar penulisan tersebut memilki dasar yang kuat. Teori-teori ini
diperoleh dari buku dan jurnal terkait.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab III Gambaran Umum perusahaan mencakup catatan sejarah
perusahaan, profil, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi
I-5

perusahaan, produk yang dibuat perusahaan serta ketenagakerjaan yang


ada di perusahaan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab IV Hasil dan Pembahasan berisi tentang pembahasan-pembahasan
mengenai proses produksi dari awal hingga menghasilkan produk akhir
yaitu busi tipe C7HSA dan membahas mengenai pengendalian kualitas
busi tipe C7HSA didukung oleh data-data pengamatan yang dilakukan di
PT NGK Busi Indonesia.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran adalah langkah terakhir dalam penulisan
ilmiah. Pada bab ini berisikan jawaban dari tujuan penulisan serta saran
atau masukan yang diberikan untuk perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai